Disusun oleh:
Nama : 1. Achmad Fitra
2. Denia Sari
3. Indy Maurizka
4. Muhammad Firman
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2019/2020
Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Delman (1961) mengidentifikasi ada tiga faktor utama yang mendorong perubahan teori dan
peradigma pembangunan ekonomi dari masa ke masa. Pertama adanya perubahan ideology,
kedua adanya revolusi dan inovasi teknolgi, ketiga adanya perubahan lingkungan
internasional sebagai dampak globalisasi ekonomi yang berlangsung sangat intensif, yang
tercermin pada semakin terintegrasinya kegiatan ekonomi antara bangsa.
Mazhab Historimus
Ada empat prinsip utama dan ajaran dari mazhab Historimus. Pertama, mazhab
historimus menekankan pendekatan yang bersifat evolusioner pada ilmu ekonomi. Mazhab
ini memusatkan perhatiannya pada pertumbuhan dan pembangunan secara kumulatif. Analogi
yang seringkali digunakan adalah teori evolusi Darwin, dimana sebuah organisme social
( yang kemudian kita kenal dengan naman masyarakat) akan lahir, kemudian dia akan
tumbuh dengan berkembang pada akhrinya dia akan rapuh dan mati. Menurut mazhab,
sebuah masyarakat akan senantiasa berubah , namun dengan siklus yang konstan
Bruno Hilderbrand
Hilderbrand merupakan seorang ekonom yang sangat aktif dalamn bidang penelitian
dan penulisan karya ilmiah. Pemikiran Hilderbreand tertuang dalam bukunya yang berjuduk
Die National oekonomi der Gegenwarl und Zukunft (1848). Menurut Hilderbrand, kebijakan-
kebijakanekonomi haruslah bercermin dan berpijak pada sejarah.
Sebagai kritiknya terhadap List, Hilderbrand menyatakan bahwa perkembangan
ekonomi bukan didasarkan pada cara produksi ataupun cara konsumsi, tetapi pada cara
distribusi. Menurut Hilderbrand, perkembangan ekonomi dapat dibagi kedalan tiga tahap
yaitu:
1. Perekonomian Barter
2. Perekonomian Uang
3. Perekonomian Kredit.
Karl Bucher
Pendapat Bucher merupakan sintesa dari pendapat List dan Hilderbrand. Menurut
Bucher, perkembangan ekonom akan melalui tiga tahap yaitu:
1. Perekonomian subsisten, dimana prodduksi untuk keperluan sendiri
2. Perekonomian kota, dimana perdagangan sudah meluas
3. Perekonomian nasional, dimana peran pedagang menjadi semakin penting
W.W. Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang menjadi Bapak
Teori Pembangunan dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model pembangunan di
hampir semua Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada dasarnya dikembangkan dalam konteks
perang dingin serta membendung pengaruh sosialisme. Itulah makanya, pikiran Rostow
pertama dituangkan dalam makalah yang secara jelas sebagai manifesto non-komunis. Dalam
tulisan yang berjudul The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto, Rostow
membentangkan pandangannya tentang modernisasi yang dianggapnya sebagai cara untuk
membendung semangat sosialisme.
Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam lima tahap. Lima
tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, social dan politik yang
terjadi.
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-
cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan
dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis
sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah
b. Pra-kondisi tinggal landas
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah
pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi industri.
Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu
tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi
tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung dalam satu abad terakhir
c. Tinggal landas (Lepas Landas)
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam
yang berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri
tekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum
“tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah
berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke-17.
d. Menuju Kedewasaan
Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan,
meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut. Pendapatan asional selalu di investasikan
kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40
hingga 60 persen.
e. Era konsumsi tinggi
Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Pada
tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat
itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman sekaligus. Menurut Rostow, saat ini
masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah masyarakat Barat atau Utara.
Mazhab Klasik
Meskipun seringkali terjadi silang pendapat mengenai satu produk permasalahan namun
dasarnya para ekonomi mazhab ini mempunyai beberapa presepsi yang sama mengenai
tatanan ekonomi masyarakat yaitu:
Adam Smith
1. Tahap berburu(hunting).pada tahap ini tidak dikenal adanya hak-hak milik secara
eklusif.semua anggota masyarakat mempunya kedudukan yang sama ,baik secara
ekonomi maupu sosial ,dan hanya ada sedikit struktur formal adanya karena
masyarakat bersifat nomaden
2. Tahap bertenak (pastoral).susunan masyarakat pada tahap ini hampir sama dengan
susunan masyarkat pada tahap berburu,hanya saja struktur hak milik dan akumulasi
kekayaan sudah di perluas pada tahap ini,smith menekankan tentang peranan kaum
penggembala.
3. Tahap pertanian (agriculture)ada beberapa karakateristik struktur kehidupan pada
tahap ini yaitu:persedian makanan yang lebih stabil,spesialisasi eningkat,dan populasi
lebih besar,pada umumnya masyrakat pada tahap ini sudah mulai tinggal menetap
pada satu lokasi tertentu.
4. Tahap pedagangan (commerce) tahap ini ditandai dengan berkembangnya secara pesat
pertumbuhna kota dan pusat-pusat perdagangan.
Selain itu dalam hal kebijakan publik (terutama perpajakan),smith membuat empat pedoman
dasar yaitu adanya kepastian,kemudahan ,kelancaran,serta biaya penilaina dan pemungutan
pajak yang tidak mahal .dala hal ini smith sudah menganjurkan tentang diterapkan nya pajak
pendapatan secara progrsif dimana yang lebih kaya secara relatif harus membayar lebih
banyak dibandingkan dengan mereka yang pendapatan rendah.
Dalam pemikiran nya smith jga mengkritik pandangan kaum merkantilis,menurut smith
kepemilikan emas bukan lah ukuran kekayaan nasional .karena kekayaan nasional haruslah
berumber dari “hasil kerja “ suatu negara dapat dibentuk dalam dua hal yaitu:
Proses pertumbuhan ekonomi menurut smith,kita bedakan dua aspek utama dalam
pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk
Menurut Smith unsur pokok dari siste produksi suatu negara ada tiga yaitu:
Selain itu ada dua faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan output yaitu:
1. Makin meluasnya pasar, potensi pasar akan dicapi secara maksimal jika masyarakat
diberi kebiasaan dalam perdagangan dan melakukan kegiatan ekonomi
2. Adanya tingkat keuntungan, di atas tingkat keuntungan minimal keuntungana ini
erat hubungan nya dengan luas pasar.
Pertumbuhan Penduduk
Menurut smith,pertumbuhan penduduk dinilai mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi,bertambahnya penduduk ankan memperluas pasar dan perluasan pasar akan
mempertinggi tingkat spesialisasi dalam perekonomian.
Menurut smith jumlah penduduk akan meningkat jika upah yang diberikan lebih tinggi dari
tingkat subsisten ,yaitu tingkat upah yang hanya cukup untuk sekedar bertahan hidup
Ricardo ternyata sependapat juga dengan smith misalnya mengenai peranan faktor
tenaga kerja dalam perekonomian ide yang berasal dari smith ini kemudian di
kembangkan menjadi teori harga relatif (theory of relative prices)
Proses pertumbuhan
Sebelum membahas aspek-aspek pertumbuhan dari ricardo terlebih dahulu kita mengenal
asumsi-asumsi yang digunakan dalam teori ini yaitu:
Menurut ricardo akumulasi modal dan kemajuan teknolgi akan cendurung meningkatkan
produktivitas tenaga kerja.dengan kata lain dapat mempelambat terjadinya the low of
diminishing returns
Proses pertumbuhan merupakan proses tarik menarik antara dua kekuatan yaitu:
1. Tingkat output
2. Jumlah penduduk konstan
3. Pendapatan per kapita juga kostan
4. Tingkat upah pada tingkat uppah alamiah (minimal)
5. Tingkaat keuntungan pada tngkat yang minimal
6. Akumulasi modal berenti (stok modal konstan)
7. Tingkat sewa tanah yang maksimal
1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan factor – factor
produksi yang ada juga dimanfaatkan secara penuh (full utilization)
2. Perekonomian terdiri dari dua sector : sector rumah tangga dan sector perusahaan
3. Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional
4. Kecenderungan menabung (marginal propensity to save= MPS) besarnya tetap, juga
rasio antara modal- output (capital-output ratio = COR) dan rasio pertambahan modal-
output (incremental capital-output ratio = ICOR)
Dalam teori harrod-domar, fungsi produksinya berbentuk L karena sejumlah modal hanya
dapat menciptakan sejumlah output tertentu untuk menghasilkan output besar Q1
diperlukan modal sebesar K 1 dan tenaga kerja sejumlah L1 dan apabila kombinasi itu
berubah maka tingkat output pun ikut berubah. Misalnya, untuk output sebesar Q2 hanya
dapat diciptakan dengan stok modal sebesar K 2
Jika kita menetapkan COR = k, rasio kecenderungan menabung (marginal propensity save
= MPS) = S dan investasi di tentukan oleh tingkat tabungan, maka kita bias menyusun
model pertumbuhan ekonomi yang sederhana, sebagai berikut :
Tabungan (S) merupakan suatu proporsi (s) dari ouput total (Y), oleh karena itu kita
mempunyai persamaan yang sederhana :
Investasi (I) dapat di definisikan sebagai perubahan stok modal dan dilambangakan
dengan ∆ K, maka :
Namun, karena stok modal (K) mempunyai hubungan langsung dengan output total (Y),
seperti ditunjukan oleh COR atau k, maka :
Akhirnya, karena tabungan total (S) harus sama dengan investasi total (I), maka :
S=I
Namun, dari persamaan (I) di atas dapat kita ketahui bahwa S = s.Y, dan dari persamaan
(IIa) dan (IIb) dapat kita ketahui bahwa I = ∆ K = k.∆ Y. Oleh karena itu, kita dapat
menuliskan identitas dari persamaan (IIa) itu sebagai :
Robert solow – pemenang Nobel Ekonomi 1987 – lahir di Brooklyn, New York, Amerika
Serikat, pada tahun 1924. Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun
1940, Solow belajar sosiologi dan antropologi di Harvard College. Pada akhir ntahun
1942, dia meninggalkan bangku kuliahnya dan bergabung dengan angkatan AS (U.S.
Army) sampai perang dunia 2 usai. Tetapi, pada akhir tahun 1945, dia kembali
melanjutkan study Harvard, kemudian menjadi asisten peneliti dari Vassily Leontief dan
sejak saat itu dia mulai tertarik pada ilmu statistic. Pada tahun 1949, setelah
menyelesaikan program doktornya, dia mengajar statistic dan ekonommetri di MIT
(Massachussetts Institute of Technology).
Pokok Pikiran Solow Swan
Teori pertubuhan ekonomi neoklasik ini berkembang sejak tahun 1950an. Teori ini
mengacu pada kerangka analisis pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi
klasik.
Menurut teori Solow Swan ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan
factor – factor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat
kemajuan teknologi. Berdasarkan penelitiannya, solow (1956) menyatakan bahwa peran
dari kemajuan teknologi didalam pertumbuhan ekonomi sangat dominan.
Fungsi produksinya ditunjukan oleh I1,I2, dan seterusnya. Dalam fungsi produksi yang
demikian, suatu tingkat output tertentu dapat diciptakan dengan menggunakan berbagai
kombinasi modal dan tenaga kerja. Misalnya untuk menciptakan output sebesar I1,
kombinasi modal dan tenaga kerja yang dapat digunakan antara lain (a) K3 dengan L3, (b)
K2 dengan L2, dan (c) K1 dengan L1. Dengan demikian, meskipun sejumlah modal
berubah namun terdapat kemungkinan bahwa tingkat output tidak mengalami perubahan.
Di samping itu, tingkat output tetap dapat dapat mengalami perubahan meskipun jumlah
modalnya konstan.
Model pertumbuhan endogen ini menyajikan sebuah kerangka teoritis yang lebih luas dalam
menganalisis faktor-faktor,teori ini faktor-faktor utama penyebab terjadinya perbedaan
tingkat pendapatan perkapita antar negara karena perbedaan mekanisme alih pengetahuan
Pada tahun 1962,kenneth j.arrow seorang pemenang nobel ekonomi juga elah
mengembangkan model pertumbuhan denan masukkan sebuah mekanisme yang tidak
termsuk dalam faktor produksi
Memandang pertumbuhan ekonomi meruakan hasil nyata dari adanya akumulasi di bidang
pengetahuan.Secara struktural terori pertumbuhan edogen ini mempunyai kemiripan dengan
neoklasik tetapi berbeda pada beberapa asumsi dan kesimpulan yang diambil
1. Adanya perubahan tekknologi yang bersifat endogen smelalui sebuah proses aumulasi
ilmu pengatuahn .
2. Adanya penciptaan ide-ide baru oleh perusaan sebagai akibat dari mekanisme luberan
pengetahuan
3. Produksi barang barang konsumsi yang dihasilkan oleh faktor produksi ilmu
pengetahuan akan tumbuh tanpa batas
Fungsi produksi pada model pertumbuhan endogen dapat ditunjukna oleh formula berikut:
Y-F(R,K,H)
Dimana Y adalah total output ,R adalah penelitian dan pengembangan (R&D)yang dilakukan
oleh setiap perusaan dalam perkkonomina ,K adlah akumulasi modal fisik dan H adlah
akumulasi modal insani
Meskipun pada dasarnya teori pertumbuhan endoggen juga menekan pada pentingya
tabungan dan investasi dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi,namun teori ini bertolak
belakang pada pandangan teori teori klasik yaitu:
1. Terori ini menyatakan bahwa meskipun memiliki tingkat tabungan yang sama NSB
tidak akan mampu mengejar ketinggllan dari negara negara maju karena tingkat
teknologi yang dimiliki
2. Teori ini mempunyai kemampuan untuk menjelaskan tentang fenomena arus
permnodalan internasional yang cenderung mempelebar ketimpangan anara negara-
negara maju dan NSB ,
TEORI SCHUMPETER
Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukakan dalam bukunya yang berbahasa Jerman pada
tahun 1911 yang kemudian diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul “The Theory of
Economy Development”. Kemudian mengulas lebih dalam yang diterbitkan pada tahun 1939
dengan judul “Business Cycle”.
Salah satu pendapat Schumpeter yang menjadi landasan teori Pembangunannya
adalah adanya keyakinan bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling baik untuk
menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Menurut Schumpeter, faktor utama yang
menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para
innovator atau pengusaha (entrepreneur).
Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi,
meskipun keduanya merupakan sumber peningkatan output masyarakat. Pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya
jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan
dalam “teknologi” produksi itu sendiri.
Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh adanya
inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha (entrepreneurs).
Menurut Schumpeter, inovasi mempunyai tiga pengaruh yaitu:
1. Diperkenalkannya “teknologi” baru
2. Menimbulkan keuntungan lebih (keuntungan monopolitis) yang merupakan sumber dana
penting bagi akumulasi modal.
3. Inovasi akan selalu diikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya
pengusaha-pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut.
Proses peniruan (imitasi) tersebut pada akhirnya akan diikuti oleh investasi
(akumulasi modal) oleh para peniru (imitator) tersebut. Proses peniruan ini akan berpengaruh
pada dua hal yaitu:
1. Menurunnya keuntungan monopolitis yang dinikmati oleh para inovator, dan
2. Adanya penyebaran teknologi baru (technological dissemination) di dalam masyarakat
sehingga teknologi tersebut tidak lagi menjadi monopoli bagi pencetusnya.
Ada dua prasyarat yang memungkinkan untuk terciptanya sebuah inovasi yaitu:
1. Harus tersedia cakup calon-calon pelaku inovasi (innovator dan entrepreneurs) didalam
masyarkat,
2. Harus ada lingkungan sosial, poltik, dan teknologi yang dapat merangsang semangat
inovasi dan pelaksanaan ide-ide untuk berinovasi.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan innovator arau antrepreneur adalah orang-
orang yang terjuan dalam dunia bisnis yang mempunyai semangat dan keberanian untuk
menerapkan ide-ide baru menajdi kernyataan. Seorang innovator biasanya berani mengambil
risiko (risk taker).
Ada dua alasan yang menyebabkan mereka berani mnegambil risiko yaitu:
1. Adanya kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan monopolis jika usahanya berhasil,
dan
2. Adanya semangat dan keinginan pada diri mereka untuk bisa mengalahkan para pesaing
mereka melalui ide-ide baru.
Menurut Schumpeter, ada dua faktor lain yang menunjang terlaksananya inovasi,
yaitu:
1. Adanya cadangan ide-ide baru yang relevan, dan
2. Adanya sistem perkreditan (lembaga Keuangan) yang dapat menyediakan dana bagi para
entrepreneur untuk dapat merealisasikan ide-ide tersebut menjadi kenyataan.
Sistem perkreditan (lembaga keuangan) yang ada juga berperan sebagai faktor penunjang
bagi terwujudnya inovasi, karena sistem perkreditan berfungsi sebagai penyedia dana bagi
mereka yang tidak memiliki dana namun mempunyai rencana penggunaan dana untuk
melakukan inovasi.
Runtuhnya Kapitalisme
Teori ketergantungan (dependencia theory) pertama kali berkembang di Amerika Latin pada
tahun 1960-an oleh Paul Baran. Menurut para penganut teori ini, fenomena keterbelakangan
(underdevelopment) NSB terjadi ketika masyarakat prakapitalis tersebut “tergabung”
(incorporated) ke dalam sistem ekonomi dunia yang kapitalistik. Mereka terjebak dalam
perangkap ketergantungan dan dominasi Negara-negara maju (core) sehingga mereka
kehilangan otonominya dan pada akhirnya menjadi Negara-negara pinggiran (periphery).
Salah satu tokoh yang paling menonjol pencetus teori ini – Andre Gunder Frank –
dalam salah satu tulisannya yang berjudul Capitalism and Underdevelopment in Latin
America (1969) menyatakan bahwa kontak antara Negara-negara core dan Negara-negara
periphery lah yang menyebabkan keterbelakangan di Negara-negara periphery masuk ke
dalam sistem kapitalisme dunia dan kemudian terperangkap di dalamnya.
Untuk melengkapi pandangannya mengenai proses keterbelakangan yang mendera
Negara-negara Amerika Latin, Andre Gunder Frank dalam The Development of
Underdeleopment (1972) mengajukan empat hipotesis yaitu:
1. Dalam struktur hubungannya, Negara-negara pusat ekonomi (core) akan berkembang
pesat, sedangkan Negara-negara pinggiran (periphery) akan semakin terpuruk dengan
keterbelakangannya.
2. Negara-negara miskin yang menjadi “satelit” bagi Negara-negara maju, dapat mengalami
perkembangan ekonomi yang pesat apabila mereka mampu melepaskan diri dari ikatan
sistem kapitalisme dunia.
3. Sebagian besar Negara-negara yang pada masa sekarang dikelompokkan sebagai Negara-
negara terbelakang adalh Negara-negara yang pada masa lampau mempunyai hubungan yang
erat dengan sistem kapitalisme dunia.
4. Pertumbuhan yang pesat pada kawasan latifundia merupakan hasil langsung dari dinamika
dalam negeri di Negara-negara tersebut.
Sementara itu, Theotonio Dos Santos (1970), seorang pakar teori ketergantungan
lainnya, mengklasifikasikan ketergantungan ke dalam tiga jenis:
1. Ketergantungan Kolonial (Colonial Dependence)
ketergantungan industry keuangan dimulai pada akhir abad ke-19, hal tersebut
ditandai dengan adanya dominasi arus modal asing oleh Negara-negara penjajah. Modal asing
tersebut berwujud investasi secara besar-besaran pada sector-sektor kunci di Negara-negara
jajahan. Konsekuensinya, struktur produksi di Negara-negara jajahan tumbuh untuk
melayaninhasrat Negara-negara penjajah.
3. Ketergantungan Teknologi Industri (Industrial Financial Dependence)
Menurut Todaro & Smith (2003), pendekatan ini terpecah dalam beberapa aliran
pemikiran, namun kesemua aliran pemikiran dibagi tiga aliran pemikiran induk yaitu:
1. Model Ketergantungan Neokolonial (Neocolonial Dependence Model)
Aliran pemikiran ini secara tidak langsung dijiwai oleh pemikiran Marx. Apabila
Marx menggunakan perspektif local dakam analisinya yaitu tentang adanya “pertentangan
antarkelas masyarakat dalam satu Negara”, maka aliran ini menggunakan perspektif global
dalam analisisnya yaitu tentang adanya “pertentangan antara kelas Negara dalam satu dunia”.
Model ini terbagi menajdi dua aliran MARXIS/NEO-MARXIS dan aliran NON-
MARXIS. Aliran pertama diwakili oleh Andre Gunder Frank, Thoetonio Dos Santos,
Rudolfo Stavenhagen, Vasconi, dan Ruy Mauro Marini. Aliran kedua yaitu Non-Marxis yang
dipelopori oleh Celso Furtado, Helio Jaguaribe, Anibal Pinto, Fernando Henrique Cardoso,
dan Osvaldo.
2. Model Paradigma Palsu (False-Paradign Model)