Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

“TEORI PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI”

Disusun oleh:

               
                             Nama : 1. Achmad Fitra
2. Denia Sari
3. Indy Maurizka
4. Muhammad Firman

UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2019/2020
Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Delman (1961) mengidentifikasi ada tiga faktor utama yang mendorong perubahan teori dan
peradigma pembangunan ekonomi dari masa ke masa. Pertama adanya perubahan ideology,
kedua adanya revolusi dan inovasi teknolgi, ketiga adanya perubahan lingkungan
internasional sebagai dampak globalisasi ekonomi yang berlangsung sangat intensif, yang
tercermin pada semakin terintegrasinya kegiatan ekonomi antara bangsa.

Mazhab Historimus

Prinsip dan ajaran Mazhab Historimus

Ada empat prinsip utama dan ajaran dari mazhab Historimus. Pertama, mazhab
historimus menekankan pendekatan yang bersifat evolusioner pada ilmu ekonomi. Mazhab
ini memusatkan perhatiannya pada pertumbuhan dan pembangunan secara kumulatif. Analogi
yang seringkali digunakan adalah teori evolusi Darwin, dimana sebuah organisme social
( yang kemudian kita kenal dengan naman masyarakat) akan lahir, kemudian dia akan
tumbuh dengan berkembang pada akhrinya dia akan rapuh dan mati. Menurut mazhab,
sebuah masyarakat akan senantiasa berubah , namun dengan siklus yang konstan

Kedua, mazhab historis menekankan pentingnya peranan pemerintah dalam


perekonomian. Mazhab ini menekankan tentang adanya semacam “komunalisme ekonomi”,
dimana organisme social yang ada harus dipandang sebagai akumulasi dari setiap unit yang
terpisah dan berjalan sendiri(individualis). Karena mereka tidak percaya tentang adanya
automatic mechanism (invite hand) yang mampu memecahkan distorsi pasar sehingga pasar
menuju ke sesuatu keseimbangan (equilibrium) yang mulus.

Ketiga, mazhab historimus menggunakan pendekatan induktif dalam analisisnya, karena


fenomena ekonomi dipandang sebagai bagian dari perjalanan sejarah umat manusia. Pola
pendekatan induktif dari mazhab ini berpangkal tolak dari pengamatan pengkajian yang
besifat khusus, dan dari sinilah sebuah kesimpulan umum diambil.

Keempat, mazhab hitorimus memberikan dukungannya pada pandangan – pamdangan yang


besifat konservatif. Mazhab ini memandang perlu adanya kebijakan- kebijakan yang
mengarah pada perabaikan kondisi pada masyarakat secara umum, karena kebijakan tersebut
dinilai berpengaruh positif pada dua hal yaitu ; (1) menguatkan rasa nasionalisme dan
loyalitas terhadap Negara, dan (2) adanya perbaikan kondisi masyarakat yang pada akhirnya
akan mampu meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja.
Friedrich List

Friedrich List dipandang sebagai pelopor pemikiran ekonomi pada Mazhab


Historismus. Pemikiran List tertuang secara rinci di dalam bukunya yang berjudul Das
Nationale System der Politischen Oekonomie (1841) yang kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris dengan judul The National System of Political Economy International Trade,
Trade Policy and German Customs Union pada tahun 1956.
List juga menyatakan bahwa perkembangan suatu masyarakat dapat ditinjau secara
historis. Menurut List, ada lima tahap perkembangan ekonomi-didasarkan pada cara produksi
suatu masyarakat yaitu:
1. Tahap berburu atau barbarian, yang merupakan ciri masyarakat primitive dimana pada
tahap ini masyarakat memenuhi kebutuhannya hanya dari alam (ekstraktif)
2. Tahap bertenak atau pastoral, dimana pada tahap ini sudah ada kegiatan bertenak, namun
masih berdsifat nomaden
3. Tahap agraris, dimana pada tahap ini masyarakat mulai menetap dan bertani secara
subsiten
4. Kombinasi antara tahap bertani dan industry manufaktur dan perdagangan, dimana pola-
pola industry manufaktur dan perdagangannya masih dalam bentuk yang sederhana,
5. Kombinasi antara tahap bertani dan industry manufaktur dan perdagangan, dimana pola-
pola industry manufaktur dan perdagangannya sudag dalam bentuk yang maju.
Menurut List, sistem perdagangan bebas (free trade), sebagaimana dianjurkan oleh
kaum klasik hanya cocok diterapkan pada Negara-negara yang telah berada pada tahap ke
lima pada perkembangan ekonomi masyarakatnya, dimana pola-pola industry manufaktur dan
perdaganganya sudah dalam bentuk yang maju.
Dua sector utama yang sangat menentukan perekonomian nasional, menurut List,
adalah sector pertanian dasn industry. Sector pertanian diperlukan sebagai pemasok bahan
bagi masyarakat, tetapi tidak bisa diandalkan dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

Bruno Hilderbrand

Hilderbrand merupakan seorang ekonom yang sangat aktif dalamn bidang penelitian
dan penulisan karya ilmiah. Pemikiran Hilderbreand tertuang dalam bukunya yang berjuduk
Die National oekonomi der Gegenwarl und Zukunft (1848). Menurut Hilderbrand, kebijakan-
kebijakanekonomi haruslah bercermin dan berpijak pada sejarah.
Sebagai kritiknya terhadap List, Hilderbrand menyatakan bahwa perkembangan
ekonomi bukan didasarkan pada cara produksi ataupun cara konsumsi, tetapi pada cara
distribusi. Menurut Hilderbrand, perkembangan ekonomi dapat dibagi kedalan tiga tahap
yaitu:
1. Perekonomian Barter
2. Perekonomian Uang
3. Perekonomian Kredit.

Karl Bucher

Pendapat Bucher merupakan sintesa dari pendapat List dan Hilderbrand. Menurut
Bucher, perkembangan ekonom akan melalui tiga tahap yaitu:
1. Perekonomian subsisten, dimana prodduksi untuk keperluan sendiri
2. Perekonomian kota, dimana perdagangan sudah meluas
3. Perekonomian nasional, dimana peran pedagang menjadi semakin penting

Walt Whitman Rostow

W.W. Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang menjadi Bapak
Teori Pembangunan dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model pembangunan di
hampir  semua Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada dasarnya dikembangkan dalam konteks
perang dingin serta membendung pengaruh sosialisme. Itulah makanya, pikiran Rostow
pertama dituangkan dalam makalah yang secara jelas sebagai manifesto non-komunis. Dalam
tulisan yang berjudul The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto, Rostow
membentangkan pandangannya tentang modernisasi yang dianggapnya sebagai cara untuk
membendung semangat sosialisme.

Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam lima tahap. Lima
tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, social dan politik yang
terjadi.

Pokok pikiran Rostow

Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat


tradisional menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multidimensional.
Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu Negara tetapi
juga ditunjukan oleh peranan sector pertanian dan peranan sector industry . menurut rostow
pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain :
1.      Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya berorientasi
kepada  suatu daerah menjadi berorientasi keluar.
2.      Perubahan  pandangan masyarakat menganai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari
menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
3.      Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak
produktif (menumpuk  emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang
produktif.
4.      Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan ekonomi
( misalnya penghargaan terhadap waktu , penghargaan terhadap prestasi perorangan)
Proses pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap, yaitu :
a. Masyarakat tradisional
  

Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-
cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan
dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis
sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah
b. Pra-kondisi tinggal landas
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah
pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi industri.
Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu
tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi
tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung dalam satu abad terakhir
c. Tinggal landas (Lepas Landas)
          Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam
yang berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri
tekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum
“tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah
berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke-17.
d. Menuju Kedewasaan
Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan,
meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut. Pendapatan asional selalu di investasikan
kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40
hingga 60 persen.
e. Era konsumsi tinggi
Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Pada
tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat
itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman sekaligus. Menurut Rostow, saat ini
masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah masyarakat Barat atau Utara.

Mazhab Klasik

Meskipun seringkali terjadi silang pendapat mengenai satu produk permasalahan namun
dasarnya para ekonomi mazhab ini mempunyai beberapa presepsi yang sama mengenai
tatanan ekonomi masyarakat yaitu:

1. kebijakan pasar bebas (laissez faire)merupakan “jiwa”bagi satu perekonomian .oleh


karna itu setiap individu maupun unit-unit usaha harus diberi kebebasan dalam
menjalankan kegiatan ekonominya.
2. Kegiatan ekonomi yang dilakukan atas dasar mekanisme pasar akan jauh lebih
bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan dari pada jika ada campur tangan
pemerintah didalamnya.peran pemerintah hendaknay dobatasi pada bidang
hukum,perthanan,pendidikan dan penyediaan jasa-jasa publik lainnya

Adam Smith

Menurut pandangan Smith,pengembanga hak milik (property rights),spesialisasi dan


pembagian kerja merupakan faktor-faktor yang terjalin dalam proses pertumbuhan eonomi
secara historis,smith membagi sejarah peradaban manusia ke dalam empat tahap yaitu:

1. Tahap berburu(hunting).pada tahap ini tidak dikenal adanya hak-hak milik secara
eklusif.semua anggota masyarakat mempunya kedudukan yang sama ,baik secara
ekonomi maupu sosial ,dan hanya ada sedikit struktur formal adanya karena
masyarakat bersifat nomaden
2. Tahap bertenak (pastoral).susunan masyarakat pada tahap ini hampir sama dengan
susunan masyarkat pada tahap berburu,hanya saja struktur hak milik dan akumulasi
kekayaan sudah di perluas pada tahap ini,smith menekankan tentang peranan kaum
penggembala.
3. Tahap pertanian (agriculture)ada beberapa karakateristik struktur kehidupan pada
tahap ini yaitu:persedian makanan yang lebih stabil,spesialisasi eningkat,dan populasi
lebih besar,pada umumnya masyrakat pada tahap ini sudah mulai tinggal menetap
pada satu lokasi tertentu.
4. Tahap pedagangan (commerce) tahap ini ditandai dengan berkembangnya secara pesat
pertumbuhna kota dan pusat-pusat perdagangan.

Selain itu dalam hal kebijakan publik (terutama perpajakan),smith membuat empat pedoman
dasar yaitu adanya kepastian,kemudahan ,kelancaran,serta biaya penilaina dan pemungutan
pajak yang tidak mahal .dala hal ini smith sudah menganjurkan tentang diterapkan nya pajak
pendapatan secara progrsif dimana yang lebih kaya secara relatif harus membayar lebih
banyak dibandingkan dengan mereka yang pendapatan rendah.

Dalam pemikiran nya smith jga mengkritik pandangan kaum merkantilis,menurut smith
kepemilikan emas bukan lah ukuran kekayaan nasional .karena kekayaan nasional haruslah
berumber dari “hasil kerja “ suatu negara dapat dibentuk dalam dua hal yaitu:

1. Keterampilan dan penggunaan tenaga kerja secara efisien


2. Perimbanga yang tepat antara tenaga kerja produktif dan tenaga kerja nonproduktif

Proses pertumbuhan ekonomi menurut smith,kita bedakan dua aspek utama dalam
pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan output total

Menurut Smith unsur pokok dari siste produksi suatu negara ada tiga yaitu:

1. Sumberdaya alam yang tersedia, ketersediaan “tanah” menurut smith,sumber daya


alam yang tersedia meruppakan wadah yang mendasar dari kegiaatan produksi
2. Sumberdaya manusia, manusia yang memegang peranan yang pasif dalam proses
pertumbuhan output
3. Akumulasi modal yang dimiliki. Stok modal memegang paling penting dalam
pembangunan ekonomi atau yang bisa disebt “dana pembangunan”

Selain itu ada dua faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan output yaitu:

1. Makin meluasnya pasar, potensi pasar akan dicapi secara maksimal jika masyarakat
diberi kebiasaan dalam perdagangan dan melakukan kegiatan ekonomi
2. Adanya tingkat keuntungan, di atas tingkat keuntungan minimal keuntungana ini
erat hubungan nya dengan luas pasar.

Pertumbuhan Penduduk
Menurut smith,pertumbuhan penduduk dinilai mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi,bertambahnya penduduk ankan memperluas pasar dan perluasan pasar akan
mempertinggi tingkat spesialisasi dalam perekonomian.

Menurut smith jumlah penduduk akan meningkat jika upah yang diberikan lebih tinggi dari
tingkat subsisten ,yaitu tingkat upah yang hanya cukup untuk sekedar bertahan hidup

David Ricardo (1772-1823)

Ricardo ternyata sependapat juga dengan smith misalnya mengenai peranan faktor
tenaga kerja dalam perekonomian ide yang berasal dari smith ini kemudian di
kembangkan menjadi teori harga relatif (theory of relative prices)

Dalam bukunya principles of political economy and taxation(1817)


Ricardo mengungkapkan beberapa teori penting yaitu
1. Teori tentang nilai dan harga barang
2. Teori tentag perdgangan internasional
3. Teori tentang akumulasi dan pertumbuhan ekoonomi

Proses pertumbuhan

Sebelum membahas aspek-aspek pertumbuhan dari ricardo terlebih dahulu kita mengenal
asumsi-asumsi yang digunakan dalam teori ini yaitu:

1. Jumlah tanah terbatas


2. Kemajuan tekonologi terjadi sepanjang waktu
3. Sektor pertanian sangan dominan

Dengan terbatasnya jumlah tanah maka pertumbuhan penduduk (tenaga kerja)akan


menurukan produk marginal (marginal product),jumlah penduduk (tenaga kerja)akan terus
bertambah

Menurut ricardo akumulasi modal dan kemajuan teknolgi akan cendurung meningkatkan
produktivitas tenaga kerja.dengan kata lain dapat mempelambat terjadinya the low of
diminishing returns

Proses pertumbuhan merupakan proses tarik menarik antara dua kekuatan yaitu:

1. Hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang


2. Kemajuan teknologi
Perekonomian mengalami stagnasi dan masyarakat mencapai posisi stasionernya dengan ciri-
ciri berikut:

1. Tingkat output
2. Jumlah penduduk konstan
3. Pendapatan per kapita juga kostan
4. Tingkat upah pada tingkat uppah alamiah (minimal)
5. Tingkaat keuntungan pada tngkat yang minimal
6. Akumulasi modal berenti (stok modal konstan)
7. Tingkat sewa tanah yang maksimal

Mazhab Keynesian (harrod-Domar)

Teori pertumbuhan Harrod-domar ini dikembangkan oleh dua ekonomi sesudah


Keynes yaitu Roy F. Harrod dan Evsey D.Domar Harrod mengemukakan teorinya tersebut
pertama kali pada tahun 1939 dalam economic jurnal dengan judul An Essay on Dynamic
Theory, sedangkan domar mengemukakan teorinya pertama kali pada tahun 1947 dalam
American economic review dengan judul Expansion and employment. Jadi, teori ini
dikembangkan oleh kedua ekonom tersebut secara terpisah, namun karena “esensi teori”
tersebut sama maka kedua teori tersebut sekarang dikenal sebagai teori Hrrod-Domar.

Pokok pikiran harrod-domar

Pada hakikatnya, teori harrod-damor merupakan pengembangan dari teori marko


Keynes. Analisis Keynes dianggap kurang lengkap karena tidak mengungkapkan masalah-
masalah ekonomi dalam jangka panjang. Sedangkan teori harrod-domar ini menganalisis
syarat-syarat yang diperlukan agar suatu perekonomian dapat tumbuh dan berkembang dalam
jangka panjang.

Teori harrod-damor ini mempunyai beberapa asumsi yakni :

1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan factor – factor
produksi yang ada juga dimanfaatkan secara penuh (full utilization)
2. Perekonomian terdiri dari dua sector : sector rumah tangga dan sector perusahaan
3. Besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional
4. Kecenderungan menabung (marginal propensity to save= MPS) besarnya tetap, juga
rasio antara modal- output (capital-output ratio = COR) dan rasio pertambahan modal-
output (incremental capital-output ratio = ICOR)

Dalam teori harrod-domar, fungsi produksinya berbentuk L karena sejumlah modal hanya
dapat menciptakan sejumlah output tertentu untuk menghasilkan output besar Q1
diperlukan modal sebesar K 1 dan tenaga kerja sejumlah L1 dan apabila kombinasi itu
berubah maka tingkat output pun ikut berubah. Misalnya, untuk output sebesar Q2 hanya
dapat diciptakan dengan stok modal sebesar K 2

Menurut teori harrod-domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan sejumlah proporsi


tertentu dari pendapatan nasionalnya untuk mengganti barang- barang modal yang telah
rusak. Teori harrod-domar memandang bahwa ada hubungan ekonomi antara besarnya
stok modak (K) dan tingkat output total (Y).

Jika kita menetapkan COR = k, rasio kecenderungan menabung (marginal propensity save
= MPS) = S dan investasi di tentukan oleh tingkat tabungan, maka kita bias menyusun
model pertumbuhan ekonomi yang sederhana, sebagai berikut :

Tabungan (S) merupakan suatu proporsi (s) dari ouput total (Y), oleh karena itu kita
mempunyai persamaan yang sederhana :

Investasi (I) dapat di definisikan sebagai perubahan stok modal dan dilambangakan
dengan ∆ K, maka :
Namun, karena stok modal (K) mempunyai hubungan langsung dengan output total (Y),
seperti ditunjukan oleh COR atau k, maka :

Akhirnya, karena tabungan total (S) harus sama dengan investasi total (I), maka :

S=I

Namun, dari persamaan (I) di atas dapat kita ketahui bahwa S = s.Y, dan dari persamaan
(IIa) dan (IIb) dapat kita ketahui bahwa I = ∆ K = k.∆ Y. Oleh karena itu, kita dapat
menuliskan identitas dari persamaan (IIa) itu sebagai :

dan akhirnya kita peroleh :

∆ Y/Y menunjukan tingkat pertumbuhan output (persentase perubahan output).

TEORI PERTUMBUHAN NEOKLASIK (Solow-Swan)

Robert solow – pemenang Nobel Ekonomi 1987 – lahir di Brooklyn, New York, Amerika
Serikat, pada tahun 1924. Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun
1940, Solow belajar sosiologi dan antropologi di Harvard College. Pada akhir ntahun
1942, dia meninggalkan bangku kuliahnya dan bergabung dengan angkatan AS (U.S.
Army) sampai perang dunia 2 usai. Tetapi, pada akhir tahun 1945, dia kembali
melanjutkan study Harvard, kemudian menjadi asisten peneliti dari Vassily Leontief dan
sejak saat itu dia mulai tertarik pada ilmu statistic. Pada tahun 1949, setelah
menyelesaikan program doktornya, dia mengajar statistic dan ekonommetri di MIT
(Massachussetts Institute of Technology).
Pokok Pikiran Solow Swan

Teori pertubuhan ekonomi neoklasik ini berkembang sejak tahun 1950an. Teori ini
mengacu pada kerangka analisis pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi
klasik.

Menurut teori Solow Swan ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan
factor – factor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat
kemajuan teknologi. Berdasarkan penelitiannya, solow (1956) menyatakan bahwa peran
dari kemajuan teknologi didalam pertumbuhan ekonomi sangat dominan.

Sifat teori pertumbuhan neoklasik Nampak pada gambar di bawah ini :

Fungsi produksinya ditunjukan oleh I1,I2, dan seterusnya. Dalam fungsi produksi yang
demikian, suatu tingkat output tertentu dapat diciptakan dengan menggunakan berbagai
kombinasi modal dan tenaga kerja. Misalnya untuk menciptakan output sebesar I1,
kombinasi modal dan tenaga kerja yang dapat digunakan antara lain (a) K3 dengan L3, (b)
K2 dengan L2, dan (c) K1 dengan L1. Dengan demikian, meskipun sejumlah modal
berubah namun terdapat kemungkinan bahwa tingkat output tidak mengalami perubahan.
Di samping itu, tingkat output tetap dapat dapat mengalami perubahan meskipun jumlah
modalnya konstan.

Teori Pertumbuhan Endogen


Pertumbuhan endogen memilik yang prospektif yang lebih luas dari pada teori teori
sebelumnya pada umumnya teori teori pertumbuhan ekonomi sebelumnya hanya
menenkankan pentingnya proses akumulasi modal dalam pertumbuhan ekonomi

Model pertumbuhan endogen ini menyajikan sebuah kerangka teoritis yang lebih luas dalam
menganalisis faktor-faktor,teori ini faktor-faktor utama penyebab terjadinya perbedaan
tingkat pendapatan perkapita antar negara karena perbedaan mekanisme alih pengetahuan

Pada tahun 1962,kenneth j.arrow seorang pemenang nobel ekonomi juga elah
mengembangkan model pertumbuhan denan masukkan sebuah mekanisme yang tidak
termsuk dalam faktor produksi

Memandang pertumbuhan ekonomi meruakan hasil nyata dari adanya akumulasi di bidang
pengetahuan.Secara struktural terori pertumbuhan edogen ini mempunyai kemiripan dengan
neoklasik tetapi berbeda pada beberapa asumsi dan kesimpulan yang diambil

Menurut Romer (1986)dibandingkan dengan asumsi diminihing marginal return to capita


investment asumsi asumsi conslant marginal return to capital invesment lebih realistis,faktor
teknoloogi memegang pernann penting romer (1994) menyatakan bahwa akumulasi modal
tetap memegang penting dalam pertumbuhan ekonomi namun dengan definii yang lebih yaitu
dengan memasukkan ilmu pengetahuan.

Menurut Romer (1994)teori pertumbuhan ada tiga dimensi yaitu:

1. Adanya perubahan tekknologi yang bersifat endogen smelalui sebuah proses aumulasi
ilmu pengatuahn .
2. Adanya penciptaan ide-ide baru oleh perusaan sebagai akibat dari mekanisme luberan
pengetahuan
3. Produksi barang barang konsumsi yang dihasilkan oleh faktor produksi ilmu
pengetahuan akan tumbuh tanpa batas

Fungsi produksi pada model pertumbuhan endogen dapat ditunjukna oleh formula berikut:

Y-F(R,K,H)

Dimana Y adalah total output ,R adalah penelitian dan pengembangan (R&D)yang dilakukan
oleh setiap perusaan dalam perkkonomina ,K adlah akumulasi modal fisik dan H adlah
akumulasi modal insani
Meskipun pada dasarnya teori pertumbuhan endoggen juga menekan pada pentingya
tabungan dan investasi dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi,namun teori ini bertolak
belakang pada pandangan teori teori klasik yaitu:

1. Terori ini menyatakan bahwa meskipun memiliki tingkat tabungan yang sama NSB
tidak akan mampu mengejar ketinggllan dari negara negara maju karena tingkat
teknologi yang dimiliki
2. Teori ini mempunyai kemampuan untuk menjelaskan tentang fenomena arus
permnodalan internasional yang cenderung mempelebar ketimpangan anara negara-
negara maju dan NSB ,

TEORI SCHUMPETER

Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukakan dalam bukunya yang berbahasa Jerman pada
tahun 1911 yang kemudian diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul “The Theory of
Economy Development”. Kemudian mengulas lebih dalam yang diterbitkan pada tahun 1939
dengan judul “Business Cycle”.
Salah satu pendapat Schumpeter yang menjadi landasan teori Pembangunannya
adalah adanya keyakinan bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling baik untuk
menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Menurut Schumpeter, faktor utama yang
menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para
innovator atau pengusaha (entrepreneur).
Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi,
meskipun keduanya merupakan sumber peningkatan output masyarakat. Pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya
jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan
dalam “teknologi” produksi itu sendiri.
Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh adanya
inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha (entrepreneurs).
Menurut Schumpeter, inovasi mempunyai tiga pengaruh yaitu:
1. Diperkenalkannya “teknologi” baru
2. Menimbulkan keuntungan lebih (keuntungan monopolitis) yang merupakan sumber dana
penting bagi akumulasi modal.
3. Inovasi akan selalu diikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya
pengusaha-pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut.
Proses peniruan (imitasi) tersebut pada akhirnya akan diikuti oleh investasi
(akumulasi modal) oleh para peniru (imitator) tersebut. Proses peniruan ini akan berpengaruh
pada dua hal yaitu:
1. Menurunnya keuntungan monopolitis yang dinikmati oleh para inovator, dan
2. Adanya penyebaran teknologi baru (technological dissemination) di dalam masyarakat
sehingga teknologi tersebut tidak lagi menjadi monopoli bagi pencetusnya.

Faktor-faktor Penunjang Inovasi

Schumpeter membedakan pengertian inovasi dan invensi (penemuan). Seseorang yang


menemukan mesin uap dapat disebut sebagai seorang inventor (penemu), tetapi bukan
inovator. Pengusaha yang pertama kali mendirikan perusahaan kereta api adalah
inovatornya. Dengan kata lain, inovasi adalah penerapan pengetahuan teknologi di dunia
bisnis dan kemasyarakatan. Jadi seorang innovator belom tentu invetor, begitu pula
sebaliknya.
Menurut Schumpeter, ada lima macam kegiatan yang dapat dikelompokan sebagai
inovasi yaitu:
1. Diperkenalkannya produk baru yang sebelumnya tidak ada.
2. Diperkenalkannya cara berproduksi baru.
3. Pembukan daerah-daerah pasar baru.
4. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru.
5. Perubahan organisasi industri sehingga tercipta efisiensi dalam industry.

Ada dua prasyarat yang memungkinkan untuk terciptanya sebuah inovasi yaitu:
1. Harus tersedia cakup calon-calon pelaku inovasi (innovator dan entrepreneurs) didalam
masyarkat,
2. Harus ada lingkungan sosial, poltik, dan teknologi yang dapat merangsang semangat
inovasi dan pelaksanaan ide-ide untuk berinovasi.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan innovator arau antrepreneur adalah orang-
orang yang terjuan dalam dunia bisnis yang mempunyai semangat dan keberanian untuk
menerapkan ide-ide baru menajdi kernyataan. Seorang innovator biasanya berani mengambil
risiko (risk taker).
Ada dua alasan yang menyebabkan mereka berani mnegambil risiko yaitu:
1. Adanya kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan monopolis jika usahanya berhasil,
dan
2. Adanya semangat dan keinginan pada diri mereka untuk bisa mengalahkan para pesaing
mereka melalui ide-ide baru.
Menurut Schumpeter, ada dua faktor lain yang menunjang terlaksananya inovasi,
yaitu:
1. Adanya cadangan ide-ide baru yang relevan, dan
2. Adanya sistem perkreditan (lembaga Keuangan) yang dapat menyediakan dana bagi para
entrepreneur untuk dapat merealisasikan ide-ide tersebut menjadi kenyataan.
Sistem perkreditan (lembaga keuangan) yang ada juga berperan sebagai faktor penunjang
bagi terwujudnya inovasi, karena sistem perkreditan berfungsi sebagai penyedia dana bagi
mereka yang tidak memiliki dana namun mempunyai rencana penggunaan dana untuk
melakukan inovasi.

Runtuhnya Kapitalisme

Berkaitan dengan sistem kapitalis, Schumpeter mengemukakan tiga pendapat utama.


Pertama, sistem kapitalis merupakan sistem yang paling cocok bagi timbulnya inovasi,
pembangunan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, menurut
Schumpeter, bagi NSB yang berusaha mengejar kemajuan ekonomi (pertumbuhan output)
maka sistem kapitalis sangatlah sesuai untuk diterapkan.
kedua, Schumpeter berpendapat bahwa dalam jangka panjang sistem kapitalis akan
mampu meningkatkan pendapatan per kapit masyarakat dan sekaligus distribusi
pendapatannya juga akan lebih merata. Distribusi pendapatan yang semakin merata ini
disebabkan adanya inovasi-inovasi yang akan berdampak pada melimpahnya barang-
barang konsumsi.
ketiga, Schumpeter menyatakan bahwa dalam jangka panjang sistem kapitalis akan
“runtuh”, karena adanya transformasi gradual di dalam sistem tersebut menuju kea rah
sistem yang lebih bersifat sosialistis. Ciri dari sistem kapitalis itu sendiri akan berubah
justru karena kesuksesannya dalam mencapai kemajuan ekonomi dan kemakmuran.
TEORI KETERGANTUNGAN

Teori ketergantungan (dependencia theory) pertama kali berkembang di Amerika Latin pada
tahun 1960-an oleh Paul Baran. Menurut para penganut teori ini, fenomena keterbelakangan
(underdevelopment) NSB terjadi ketika masyarakat prakapitalis tersebut “tergabung”
(incorporated) ke dalam sistem ekonomi dunia yang kapitalistik. Mereka terjebak dalam
perangkap ketergantungan dan dominasi Negara-negara maju (core) sehingga mereka
kehilangan otonominya dan pada akhirnya menjadi Negara-negara pinggiran (periphery).
Salah satu tokoh yang paling menonjol pencetus teori ini – Andre Gunder Frank –
dalam salah satu tulisannya yang berjudul Capitalism and Underdevelopment in Latin
America (1969) menyatakan bahwa kontak antara Negara-negara core dan Negara-negara
periphery lah yang menyebabkan keterbelakangan di Negara-negara periphery masuk ke
dalam sistem kapitalisme dunia dan kemudian terperangkap di dalamnya.
Untuk melengkapi pandangannya mengenai proses keterbelakangan yang mendera
Negara-negara Amerika Latin, Andre Gunder Frank dalam The Development of
Underdeleopment (1972) mengajukan empat hipotesis yaitu:
1. Dalam struktur hubungannya, Negara-negara pusat ekonomi (core) akan berkembang
pesat, sedangkan Negara-negara pinggiran (periphery) akan semakin terpuruk dengan
keterbelakangannya.
2. Negara-negara miskin yang menjadi “satelit” bagi Negara-negara maju, dapat mengalami
perkembangan ekonomi yang pesat apabila mereka mampu melepaskan diri dari ikatan
sistem kapitalisme dunia.
3. Sebagian besar Negara-negara yang pada masa sekarang dikelompokkan sebagai Negara-
negara terbelakang adalh Negara-negara yang pada masa lampau mempunyai hubungan yang
erat dengan sistem kapitalisme dunia.
4. Pertumbuhan yang pesat pada kawasan latifundia merupakan hasil langsung dari dinamika
dalam negeri di Negara-negara tersebut.
Sementara itu, Theotonio Dos Santos (1970), seorang pakar teori ketergantungan
lainnya, mengklasifikasikan ketergantungan ke dalam tiga jenis:
1. Ketergantungan Kolonial (Colonial Dependence)

Ketergantungan Kolonial adalah ketergantungan yang ditandai oleh bentuk hubungan


perdagangan pda zaman penjajahan, dimana kekuatan-kekuatan kaum elite di dalam negeri
(para tuan tanah, pemilik modal dan pengusaha) beraliansi dengan pemerintahan colonial,
dan kemudian mendominasi hubungan-hubungan ekonomi antara Negara penjajah dan
Negara jajahan melalui sistem perdagangan monopoli yang dilengkapi dengan sistem
monopoli penguasaan tanah dan lahan-lahan pertanian, pertambangan, dan tenaga kerja oleh
pemerintahan colonial.
2. Ketergantungan Industri Keuangan (Industrial-Financial Dependence)

ketergantungan industry keuangan dimulai pada akhir abad ke-19, hal tersebut
ditandai dengan adanya dominasi arus modal asing oleh Negara-negara penjajah. Modal asing
tersebut berwujud investasi secara besar-besaran pada sector-sektor kunci di Negara-negara
jajahan. Konsekuensinya, struktur produksi di Negara-negara jajahan tumbuh untuk
melayaninhasrat Negara-negara penjajah.
3. Ketergantungan Teknologi Industri (Industrial Financial Dependence)

ketergantungan teknologi industri berkembang setelah perang dunia ke-2, dimana


Negara-negara maju melalui perusahaan-perusahaan melutinasional mereka miliki melakukan
investasi besar-besaran disektor industry baru di NSB secara teknis produksi sangat
tergantung pada Negara-negara maju.

Menurut Todaro & Smith (2003), pendekatan ini terpecah dalam beberapa aliran
pemikiran, namun kesemua aliran pemikiran dibagi tiga aliran pemikiran induk yaitu:
1. Model Ketergantungan Neokolonial (Neocolonial Dependence Model)

Aliran pemikiran ini secara tidak langsung dijiwai oleh pemikiran Marx. Apabila
Marx menggunakan perspektif local dakam analisinya yaitu tentang adanya “pertentangan
antarkelas masyarakat dalam satu Negara”, maka aliran ini menggunakan perspektif global
dalam analisisnya yaitu tentang adanya “pertentangan antara kelas Negara dalam satu dunia”.
Model ini terbagi menajdi dua aliran MARXIS/NEO-MARXIS dan aliran NON-
MARXIS. Aliran pertama diwakili oleh Andre Gunder Frank, Thoetonio Dos Santos,
Rudolfo Stavenhagen, Vasconi, dan Ruy Mauro Marini. Aliran kedua yaitu Non-Marxis yang
dipelopori oleh Celso Furtado, Helio Jaguaribe, Anibal Pinto, Fernando Henrique Cardoso,
dan Osvaldo.
2. Model Paradigma Palsu (False-Paradign Model)

aliran pemikiran ini mencoba menguhubungkan keterbelakangan NSB dengan


kesalahan dan ketidakpastian pada tahap implementasi kebijakan-kebijakan pembangunan.
Daftar pustaka
Lincon Arsyad, Edisi Terbaru, Ekonomi Pembangunan, STIE YKPN Yogyakarta
https://mrjoxfadh.blogspot.com/2011/07/teori-5-tahapan-pembangunan-menurut-w-
w.html
Latihan soal !
1. Para tokoh dibawah ini adalah para penganjur teori pembangunan dari mazhab
historimus, kecuali :
a. Friedrich list
b. Bruno hilderbrand
c. Karl bucher
d. Karl marx
2. Beberapa pernyataan berikut yang bukan termasuk dalam pokok-pokok pikiran
friedrich list mengenai teori pembangunan adalah :
a. System liberalism yang laissez-faire dapat menjamin alokasi sumberdaya secara
optimum
b. Perkembangan ekonomi hanya terjadi jika dalam masyarakat ada kebebasan
dalam organisasi politik dan kebebasan perorangan
c. Perkembangan ekonomi sector industry pengelolaan sangat perlu dikembangkan
meskipun pada awalnya perlu diberikan proteksi
d. Perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distirbusi yang digunakan
e. Perkembangan ekonomi melalui fase primitive berternak, bertani, dan industry
pengelolaan
3. Yang termasuk dalam pokok-pokok pikiran rostow mengenai perkembangan ekonomi
adalah :
a. Adanya perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik dan social
b. Adanya perubahan pandangan masyarakat menganai jumlah anak
c. Adanya perubahan dalam kegiatan industry masyarakat
d. Adanya perubahan sikap dan adat istiadat
e. Semua benar
4. Beberapa pokok pikiran berikut adalah ungkapan david ricardo mengenai ekonomi
pembangunan, kecuali :
a. Jumlah tanah terbatas
b. Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu
c. Uang luar negeri akan semakin besar
d. Berlaku the law of diminishing returns
e. Sector pertanian dominan
5. Schumpeter sebagai seorang penganjur teori pembangunan mempunyai pandangan
terhadap kapitalisme. Diantara pandangan yang paling tepat adalah :
a. Kapitalisme semakin dikritik semakin besar
b. Kapitalisme akan runtuh seperti halnya sosialisme
c. Kapitalisme tanpa adanya inovasi adalah omong kosong
d. Kapitalisme hanya bias bertahan dengan alat kekuasaan
e. Kapitalisme dalam angka panjang akan mengalami ke-mandeg-an (stagnasi)
6. Berikut ini adalah hal-hal yang tergolong sebagai inovasi menurut Schumpeter,
kecuali :
a. Pengenalan produk baru
b. Pengenalan cara berproduksi baru
c. Pembukaan daerah-daerah pasar baru
d. Penemuan sumber bahan mentah baru
e. System perkreditan/keuangan
7. Kelemahan-kelemahan teori ricardo adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Pengabaian kemajuan teknologi
b. Pengabaian factor-factor kelembagaan
c. Pengabaian suku bunga
d. Bukan teori pertumbuhan ekonomi
e. Hanya cocok untuk Negara-negara eropa pada saat itu
8. Tahap-tahap pembangunan ekonomi adalah perekonomian barter atau perekonomian
natural,perekonomian uang dan perekonomian kredit yang dikemukakan oleh...
a. Bruno hilderbrand
b. Fredich list
c. Karl bucher
d. W.w rostow
e. Keynes
9. Teori yang analisnya terbatas dalam jangka pendek lalu diperluas menjadi teori
produksi dan kesempatan kerja dalam jangka panjang.
Pengertian diatas adalah teori menurut.?
a. W.w rostow
b. David ricardo.
c. Karl max.
d. Robert solow.
e. Keynesia
10. Berikut adalah beberapa kelomnpok teori pertumbuhan dan pembangunan, kecuali.?
a. Mahzab analistis.
b. Teori pertumbuhan nobogen
c. Teori pertumbuhan neoklasik.
d. Mahzab historis.
e. Teori pertumbuhan endogen

Anda mungkin juga menyukai