T
E
N
T
A
N
G
SDN 8 MESIM
AIDIL FEBRIYANTO
PERTUMBUHAN DARMAWAN
HARRY ANGGARA PUTRA
EKONOMI KARNILIS RIYENI
MUHAMMAD HAFIZ
ROSMAYANI PUTRI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Pertumbuhan Ekonomi. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Hildawati,
S.Si, M.Si selaku Dosen mata kuliah Sistem Ekonomi yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pertumbuhan Ekonomi. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi 3
B. Teori pertumbuhan Ekonomi 3
C. Indicator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 15
D. Ciri-ciri Negara yang melakukan pertumbuhan ekonomi 16
E. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi 16
III. Tujuan
A. Mengetahui pertumbuhan ekonomi
B. Mengetahui indicator yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
C. Mengetahui Teori dari Pertumbuhan Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut Alam S dalam bukunya “EKONOMI” (2007 : 25) Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan produk domestic bruto dari
suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi di kastakan meningkat apabila
kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada suatu periode lebih besar dari pada
Periode sebelumnya. Kenaikan PDB tersebut tidak disertai perhitungan
persentasenya dengan pertumbuhan penduduk. Jadi pertumbuhan ekonomi adalah
suatu keadaan dimana terjadi kenaikan PDB suatu Negara tanpa memandang
apakahkenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk.
Menurut Wikipedia Pertumbuhan Ekonomi adalah proses perubahan
kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan
yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga
sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pendapat mengenai definisi pertumbuhan ekonomi menurut para ahli adalah
sebagai berikut :
IV. Masa
Kerajinan,
II.Masa III.Masa Bertani Industri, Dan
I.Masa berburu Beternak Dan Dan Kerajinan Berdagang
dan Bertani
Menggembara
Keterangan :
Tahap I: Masa Berburu dan Mengembara
Pada awal, manusia memenuhi kebutuhannya sangat bergantung pada
pemberian alam dan hanya bertujuan untuk memnuhi kebutuhannya
sendiri . tugas berburu dilakukan oleh laki-laki sedangkan wanita mencari
buah-buahan dan umbi-umbian di sekitarnya. Jika makanan dan binatang
di sekitarnya habis, mereka akan pindah ke tempat baru. Pada masa ini
belum mengenal system pertukaran.
Tahap II: Masa Beternak dan Bertani
Pada masa ini, masyarakat sudah berpikir untuk menetap, jika mereka
mendapat binatang buruan yang masih hidup dan kebutuhan daging
masih mencukupi, mereka akan memeliharanya. Jika mereka
mendapatkan atau buah-buahan yang enak rasanya di tempat lain, timbul
keinginan untuk menanamnya sehingga mulailah di kenal system bertani.
Tahap III: Masa Bertani dan Kerajinan
Pada masa ini, mereka lebih senang hidup menetap sambil memelihara
tanaman. Sambil bertani mereka membuat kerajinan-kerajinan yang ada
hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi dan kerajianan
tangan lain yang dapat mereka kerjakan sambil memanfaatkan waktu
senggang setelah bertani.
Tahap IV: Masa Kerajinan, Bertani dan Industry
Pada masa ini, masyarakat memandang kerajinan bukan lagi sebagai
sampingan untuk memanfaatkan waktu senggang, melainkan merupakan
kebutuhan untuk dijual ke pasar sehingga industry berkembang dari
industry kerajinan tangan (Home Industry) menjadi industry besar (pabrik-
pabrik) . Pada masa ini lah muncul-muncul kota-kota sebagai pusat
industry. Hasil industry terus bertambah sehingga hasil industry tersebut
bukan saja untuk di jual dalam negeri, melainkan ke luar negeri (ekspor).
Dengan demikian, muncullah Perdagangan Internasional.
2. Bruno Hilder Brand (1812-1878)
Bruno Hildebrand Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3
tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup
sempit. Belum ada alat tukar, yang dilakukan adalah barter,
menukar barang dengan barang.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai
tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam
perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang
diinginkannya walaupun belum memiliki uang. Dengan kredit maka
dapat mempercepat peningkatan penjualan dan kenaikan investasi.
3. Karl Bucher
Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani dalam bukunya
“Membina Kompetensi Ekonomi (2007 :23) Karl Bucher membagi tahap-
tahap pertumbuhan ekonomi berdasarkan hubungan antara produsen dan
konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tahap pertumbuhan
ekonomi menurut Karl Bucher di bagi sebgai berikut:
a) Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat pada mas ini sangat sederhana
dan tertutup. Mereka memnuhi kebutuhan hidup dari hasil buatan
kelompoknya sendiri dan pertukaran antarkelompok belum terjadi.
Mereka memproduksi hanya untuk kebutuhannya sendiri, atau tidak
untuk di jual. Dengan kata lain, mereka adalah produsenuntuk
dirinya sendiri.
b) Rumah Tangga Kota
Bertambahnya jumlah penduduk akan meningkatkan
kebutuhan masyarakat secara terus menerus kebutuhan hidup
suatu kelompok masyarakat tidak dapat di penuhi sendiri. Oleh
karena itu, mereka di tuntut berhgubunagn dengan masyarakat lain
dalam satu kota. Pada rumah tangga ini, masyarakat mulai
mengenal pertukaran. Kegiatan sehari-hari mereka tidak hanya
bertani, tetapi sudah berdagang. Mereka menyepakati suatu
tempat pertemuan untuk pertukaran kebutuhan yang tidak dapat
mereka penuhi sendiri. Tempat pertemuan itu di sebut Pasar.
c) Rumah Tangga Bangsa
Rumah tangga kota berkembang terus menerus sehingga
pertukaran yang terjadi antarpenduduk antar kota tidak dapat saling
memenuhi . hal ini menuntut pertukaran antar kota dalam suatu
Negara. Pertukaran tersebut menyebabkan ruang lingkup
pertukaran mencakup pasar nasional. Tingakat perekonomian ini di
sebut Rumah Tangga Bangsa.
d) Rumah Tangga Dunia
Rumah tangga bangsa berkembang pesat, para pedagang
semakin menjadi pentiong dalam geliat ekonomi, Dalam Rumah
Tangga Dunia ini kegiatan ekonomi sudah semakin lancar seperti
ekspor dan impor.
4. Karl Heinrich Marx (1818-1883)
2. Perbudakan
3. Feodal
4. Kapitalis
2. Perbudakan
4. Masyarakat Kapitalis
b) Laba usaha.
b) Kelas Buruh.
5. WW. Rostow
Alam syah Dalam Bukunya “Ekonomi’ (2007:28) Menyebutkan
menurut Rostow pertumbuhan ekonomi terdiri dari beberapa tahap
berikut.
b. Mazhab Analitis
1. Teori Klasik
a. Pandangan Adam Smith
Sadono Sukirno, dalam bukunya “Ekonomi
Makro” (2010) Adam Smith merupakan ahli
ekonomi yang pertama kali mengemukakan
kebijksanaan laissez-faire, dan merupakan ahli
ekonomi yang banyak berfokus pada
permasalahan pembangunan. Inti dari proses
pertumbuhan ekonomi menurut Smith dibagi
menjadi dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan
pertumbuhan penduduk.
Mengenai peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi, Smith
berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong
pembangunan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas
pasar, maka akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian
tersebut. Perkembangan spesialisasi dan pembagian kerja akan
mempercepat proses pembangunan ekonomi karena adanya spesialisasi
akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mendorong
perkembangan teknologi.
Y = f(K, L, R, T)
Y = tingkat pertumbuhan ekonomi
K = jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan
L = jumlah dan kualitas tenaga kerja yang digunakan
R = jumlah dan jenis kekayaan yang digunakan
T = tingkat teknologi yang digunakan
ΔGNP
Pertumbuhan Ekonomi Tahun Tertentu = x 100%
GNPto
Keterangan:
ΔGNP : Perubahan GNP (GNP tahun tertentu-GNP tahun
sebelumnya)
GNPto : Gnp Tahun Sebelumnya
b. Pendapatan Perkapita
Ukuran pertumbuhan lain yang Lebih mendekati kenyataan ,
uyaitu penggunaan konsep pendapatan perkapita. Pendapatan
perkapita di artikan pendapatan rata-rata seorang penduduk suatu
Negara dalam satu tahun. Pendapatn perkapita juga sering di kenal
dengan istilah Income Per Capit (IPC).
IPC : JUMLAH GNP :Jumlah Penduduk
Faktor Budaya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah proses Peningkatan Pendapatan (Pnb)
pada suatu Daerah tanpa mengaitkan dengan tingkat pertumbuhan
penduduk. Jika pada suatu Negara pendapatan Negara pada tahun ini
mengalami kenaikan di banding tahun sebelumnya maka terjadilah
Pertumbuhan Ekonomi, pertumbuhan ekonomi ini melihat pada kuantitatif,
pendapatan dan produksi.
Pertumbuhan ekonomi di bagi dua mazhab yaitu mazhab historismus,
yaitu para ahli dari mazhab ini yaitu Friedrich List, Bruno Hilder Brand, Karl
Bucher, Karl Max, WW.Rostow, dan mazhab analitis yitu terbagi atas 5 teori
yaitu teori klasik yang di pelopori oleh Adam Smith dan David Ricardo, teori
neo klasik di pelopori oleh Solow & Swan, teori Keynesian di pelopori oleh
Keynes dan Harrod Domar, teori Schumpeter, Teori Ketergantungan di
pelopori oleh Theotonio Dos Santos.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari Produk Nasional Bruto atau
pnb Dan Pendapatn perkapita dari suatu Negara.
B. Saran
Penerapan atas teori dari materi diatas baiknya memperhatikan
terlebih kondisi kondisi perekonomian di Negara sedang berkembang yang
akan menerapkan teori, sebelum memilih penerapan yang mana yang sesuai
karena setiap teori di atas hadir bedasarkan kondisi yang berbeda – beda
dengan paradigma pembangunan yang berbeda pula. Jadi Negara jangan
sembarang dalam menerapkan Teori diatas.
DAFTAR PUSTAKA