Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Mata Kuliah Ilmu Ekonomika

Modul 12:
Pertumbuhan Ekonomi dan
Kebijakan Ekonomi Makro

Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Pertumbuhan


Ekonomi, mampu menyebutkan sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi,
mampu menjelaskan Teori Pertumbuhan Ekonomi, mampu melakukan
analisis Kebijakan mempercepat pertumbuhan Ekonomi, dan mampu
menganalisis gambaran pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis Program Tria Apriliana
Studi Akuntansi S1
12
Abstract Kompetensi
Bab ini mengeksplorasi definisi Mahasiswa mampu memahami
konsep Pertumbuhan Ekonomi, konsep Pertumbuhan Ekonomi,
sumber-sumber Pertumbuhan mampu menyebutkan sumber-
Ekonomi, Teori Pertumbuhan sumber Pertumbuhan Ekonomi,
Ekonomi, analisis Kebijakan Teori Pertumbuhan Ekonomi,
mempercepat pertumbuhan mampu melakukan analisis
Ekonomi, dan gambaran Kebijakan mempercepat
pertumbuhan Ekonomi Indonesia. pertumbuhan Ekonomi, dan mampu
menganalisis gambaran
pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Pertumbuhan Ekonomi dan


Kebijakan Ekonomi Makro

Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi terkenal merupakan masalah jangka


panjang suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting
yang dialami dunia sejak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah
mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Sampai abad ke-18 kebanyakan masyarakat di berbagai negara masih hidup
pada tahap subsisten dan mata pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan di
sektor pertanian, perikanan atau berburu. Pada masa ini keadaan sudah sangat berbeda.
Kemampuan manusia untuk pergi ke bulan dan mewujudkan komputer yang canggih
merupakan contoh nyata betapa jauhnya manusia telah mengalami kemajuan sejak dua
atau tiga abad yang lalu.
Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia yang berlaku semenjak
lebih dua abad yang lalu menimbulkan dua efek penting yaitu (i) kemakmuran atau taraf
hidup masyarakat makin meningkat, dan menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada
penduduk yang terus bertambah jumlahnya. Walaupun demikian, pertumbuhan ekonomi
tersebut tidak berlaku bagi semua negara. Sebagai contoh ada negara-negara di Asia dan
Afrika yang tidak mengalami pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya isu mengenai
pertumbuhan ekonomi yang harus diperhatikan dalam analisis makroekonomi adalah
masalah kelesuan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
Dengan demikian analisis mengenai pertumbuhan ekonomi dalam teori makroekonomi
membahas dua hal penting yaitu:
i) Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
ii) Teori-teori yang menerangkan faktor penting yang menentukan pertumbuhan.
Disamping kedua hal tersebut maka untuk memahami masalah-masalah
pertumbuhan ekonomi yang dihadapi di negara-negara berkembang perlu pula diperhatikan
bentuk-bentuk kebijakan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


2 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
1. Beberapa Konsep Mengenai pertumbuhan Ekonomi
Dalam analisis ekonomi perlu dibedakan arti pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi.
Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari
perkembangan suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya
pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku
di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan
infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan
pertambahan produksi barang modal. Dengan demikian untuk lebih menyederhanakan
gambaran pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu negara, ukuran yang selalu
digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan riil yang dicapai.
Istilah pembangunan ekonomi (economic development) biasanya dikaitkan dengan
perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan
istilah ini sebagai berikut: economic development is growth plus change-yaitu pembangunan
ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan
corak kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain pembangunan ekonomi tidak hanya
menekankan pada masalah perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada
modernisasi kegiatan ekonomi. Sebagai contoh usaha merombak sektor pertanian yang
tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah pemerataan
pembagian pendapatan. Perbedaan penting lainnya adalah dalam pembangunan ekonomi
tingkat pendapatan per kapita terus menerus meningkat, sedangkan pertumbuhan ekonomi
belum tentu diikuti oleh kenaikan pendapatan per kapita.

2. Faktor-faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi suatu negara ada yang berkembang dengan cepat ada pula
yang tidak tergantung dari berbagai faktor yang mempengaruhinya seperti kestabilan politik,
kebijakan ekonomi pemerintah, kekayaan alam yang dimiliki, jumlah dan kemampuan
tenaga kerja, tersedianya usahawan yang gigih dan kemampuan mengembangkan dan
menggunakan tehnologi modern. Dari berbagai faktor tersebut berikut akan diuraikan empat
faktor penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yaitu:
a. Tanah dan kekayaan alam lainnya
Secara umum kekayaan alam adalah faktor utama bagi suatu negara untuk memulai
proses pertumbuhan ekonomi. Dimana negara yang dilimpahi kekayaan alam yang
‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem
3 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
melimpah seperti pertanian dan pertambangan biasanya akan mengalami hambatan dari
rendahnya modal, tenaga ahli dan pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi modern disatu pihak dan terbatasnya pasar bagi berbagai jenis kegiatan
ekonomi.
Bila keuntungan negara sangat tinggi karena limpahan kekayaan alam tersebut maka akan
mendorong pertumbuhan ekonomi meningkat. Secara lebih jauh hal ini akan mendorong
pengusaha dari negara maju akan datang dengan menawarkan modal dan tehnologi untuk
pengelolaan sumber daya alam secara efisien. Berarti peranan investor asing sangat besar
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Walaupun sumber daya alam merupakan faktor penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun bukan berarti kelangkaan sumber daya alam
menjadi hambatan dalam meraih pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sebagai contoh
negara-negara maju di dunia umumnya miskin sumber daya alam namun memiliki
keunggulan dalam sumber daya manusia dan tehnologi. Bahkan negara maju dikenal lebih
efisien dalam sektor perdagangan dan industri.
b. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja.
Penduduk adalah salah satu faktor produksi yang diperlukan bagi setiap negara.
Dimana jumlah penduduk yang besar sangat memungkinkan untuk meningkatkan
keunggulan dalam bersaing bagi suatu negara. Untuk dapat mencapainya dari sisi produksi
maka kualitas penduduk harus ditingkatkan baik dengan pendidikan, latihan dan
pengalaman kerja dan ketrampilan. Bila ketiga komponen tersebut ditingkatkan maka akan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Selanjutnya produktivitas tenaga kerja yang tinggi
akan meningkatkan produksi yang akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Sebaliknya dari sisi konsumsi, perkembangan penduduk akan mendorong
pertumbuhan ekonomi bila berdampak pada perluasan pasar. Jumlah penduduk yang besar
akan mendorong daya belinya ikut meningkat. Kondisi ini akan diikuti oleh perluasan pasar
yang berarti akan meningkatkan produksi barang-barang dan jasa bagi suatu negara.
Selanjutnya peningkatan produksi tersebut akan meningkatkan pendapatan nasional suatu
negara dan akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Bila pertumbuhan penduduk tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak buruk
baik terhadap produksi maupun konsumsi. Hal inilah yang menjadi permasalahan bagi
negara berkembang bahwa pertumbuhan penduduk dianggap sebagai penghambat
pembangunan.
‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem
4 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
c. Barang-barang modal dan tingkat teknologi
Barang-barang modal merupakan faktor produksi yang harus dimiliki baik oleh
negara berkembang maupun negara maju. Sebagai contoh bagi negara berkembang untuk
dapat meningkatkan produksi sektor pertanian diperlukan barang-barang modal. Terlebih
dalam perekonomian yang sudah modern peranan modal khususnnya sumber daya
manusia dan teknologi semakin meningkat. Sebagai contoh sektor pertanian memerlukan
dukungan para ahli pertanian untuk dapat menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Disamping itu untuk mengatasi masalah pengairan dan kesuburan luas lahan pertanian
diperlukan pengenalan teknologi pemupukan, bibit hingga pengairan sintetis.
Arti pentingnya teknologi bagi kemajuan suatu negara dianggap memiliki dampak
positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dimana efek utamanya adalah:
1) Kemajuan teknologi dapat mempertinggi keefisienan kegiatan memproduksi sesuatu
barang. Kondisi ini akan menurunkan biaya produksi dan meningkatkan jumlah produksi.
2) Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah
diproduksikan sebelumnya.
3) Kemajuan teknologi dapat meningkatkan mutu barang-barang yang dihasilkannya tanpa
diikuti peningkatan biaya.
d. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sistem sosial dan sikap masyarakat adalah faktor-faktor non ekonomi yang berperan
penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Bahkan di negara-negara berkembang
kedua faktor tersebut dapat menjadi penghambat pembangunan ekonomi. Sebagai contoh
adat istiadat yang masih kaku akan menghambat peningkatan produktivitas sektor
pertanian. Demikian pula dengan sistem sosial yang terjadi dimana sebagian besar tanah
dimiliki oleh tuan-tuan tanah menyebabkan pembangunan ekonomi sulit mencapai target
seperti yang diharapkan. Sedangkan sikap masyarakat seperti konsumtif tinggi, malas
bekerja dan suka mengeluh adalah faktor-faktor penghambat dalam proses pembangunan di
negara-negara berkembang.
Dengan demikian maka diperlukan perombakan yang keras terhadap sistem sosial
dan sikap masyarakat agar menjadi faktor pendorong pembangunan. Salah satu solusinya
adalah dengan meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar mau bekerja keras
meningkatkan kesejahteraan negara.

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


5 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
3. Teori-teori pertumbuhan ekonomi
Teori-teori pertumbuhan ekonomi telah dibahas oleh para ahli ekonomi mulai
mazhab merkantilis sampai dengan modern. Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan
masing-masing teori dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mazhab Merkantilsme
Menurut pemikiran mazhab merkantilisme perdagangan luar negeri memegang
peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Dengan meningkatkan nilai neraca
perdagangan suatu negara maka pendapatan nasional negara akan meningkat sehingga
akan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berarti perdagangan dapat
mendorong meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
b. Mazhab Klasik
Menurut mazhab klasik ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam
serta tingkat teknologi yang digunakan. Dari faktor-faktor tersebut ahli-ahli ekonomi Klasik
lebih menitikberatkan pada pertambahan jumlah penduduk. Berarti dalam teori pertumbuhan
Klasik diasumsikan luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi adalah tetap.
Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inquire the nature and causes of the
Wealth Nations mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat
dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh suatu negara. Dengan lain perkataan
tenaga kerja adalah satu-satunya faktor produksi yang dianggap penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dasar pemikiran Adam Smiith tersebut
disebabkan adanya anggapan luas lahan masih sangat besar sehingga semakin meningkat
jumlah tenaga kerja yang tersedia pada suatu negara akan mendorong pertumbuhan
ekonomi semakin meningkat.
Ahli-ahli ekonomi Klasik lainnya yaitu David Ricardo menentang teori pertumbuhan
Adam Smith karena berlakunya the law of diminishing return. Menurut David Ricardo
awalnya pemilikan lahan masih dianggap luas dan jumlah tenaga kerja masih sedikit maka
menyebabkan rasio pertambahan produksi terhadap pertambahan tenaga kerja atau MPL
terus meningkat. Berarti penambahan jumlah tenaga kerja yang sama akan menyebabkan
pertambahan produksi yang semakin meningkat. Pada saat itulah pengusaha mendapatkan
keuntungan yang besar dan investasi baru terjadi sehingga pertumbuhan ekonomi juga
terwujud.

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


6 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Namun fase berikutnya keadaan justru berbalik dimana pertambahan jumlah tenaga
kerja yang tetap akan berdampak pertambahan produksi akan semakin menurun. Faktor
utamanya jumlah penduduk sudah terlalu banyak sehingga akan menurunkan kegiatan
ekonomi. Hal ini dikenal dengan pernyataan adanya hukum pertambahan hasil lebih yang
semakin berkurang. Kondisi ini akan berdampak produktivitas penduduk menurun sehingga
pertumbuhan ekonomi juga menurun. Secara lebih jauh rasio pertambahan produksi
terhadap pertambahan tenaga kerja akan nol bahkan dapat pula negatif.
Sikap pesimis David Ricardo terhadap teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith
didukung oleh T.R. Malthus yang terkenal dengan teori penduduk optimum. Teori tersebut
memberi pandangan bahwa setiap negara senantiasa ingin mencapai pendapatan/capita riil
yang optimum yaitu terjadi pada titik puncak seperti terlihat pada kurva berikut:

Teori Pertumbuhan Klasik: Penduduk Optimum

Pada Grafik tersebut terlihat sebelah kiri titik A kondisi kurva bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas. Sedangkan di sebelah kanan titik A kondisi kurva bergerak dari kiri atas ke
kanan bawah. Berarti bila suatu negara berada di sebelah kiri akan terjadi peristiwa
kenaikan jumlah penduduk diikuti oleh kenaikan pendapatan riil per kapita. Sebaliknya di
sebelah kanan titik A kenaikan jumlah penduduk diikuti oleh penurunan pendapatan riil per
kapita. Negara maju secara umum akan berada di sebelah kiri titik A, sebaliknya negara
berkembang umumnya berada di sebelah kanan titik A.
‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem
7 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Selain dijelaskan secara grafik seperti uraian di atas sikap pesimis T.R. Malthus
ditunjukkan melalui pendekatan matematik. Dimana bila suatu negara tidak segera
merespon perkembangan tehnologi maka perkembangan penduduk ditunjukkan oleh deret
ukur sedangkan perkembangan bahan makanan ditunjukkan oleh deret hitung. Sebagai
realisasi dari pernyataan tersebut dapat dilihat melalui contoh matematik berikut:
Perkembangan penduduk: 1, 2, 4, 8, .......... dst
Perkembangan bahan makanan: 1, 2, 3, 4, ...... dst
Berdasarkan ilustrasi matematik tersebut terlihat jumlah penduduk berkembang menurut
deret ukur lebih cepat dibandingkan dengan bahan makanan yang berkembang menurut
deret hitung sehingga dapat menurunkan produktivitas negara yang pada gilirannya akan
berdampak menurunkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dalam realitasnya teori Malthus tidak terwujud di negara maju karena terjadinya
perkembangan teknologi. Sebagai contoh perkembangan sektor pertanian karena didukung
oleh teknologi tinggi dampaknya peningkatan penawaran output pertanian sekian kali dari
peningkatan jumlah penduduk. Berarti produktivitas pertanian tetap dapat ditingkatkan
walaupun jumlah penduduk terjadi peningkatan.
c. Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi suatu negara lebih dipengaruhi oleh
peranan pengusaha. Dengan alasan pengusaha adalah golongan masyarakat yang terus
menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut
meliputi: memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi
dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-
pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan
perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi keefisienan kegiatan
perusahaan.
Analisis teori Schumpeter dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam
keadaan tidak berkembang. Dimana kondisi tersebut merupakan tantangan bagi suatu
negara untuk lebih berinovasi terutama oleh segolongan pengusaha agar keadaan tersebut
dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dimulai dengan tindakan meminjam
uang untuk dilakukan investasi yang produktif yaitu dengan melakukan pembaharuan
sehingga memberikan keuntungan yang tinggi. Tindakan ini diperkirakan akan
meningkatkan kegiatan ekonomi suatu negara. Berarti akan berdampak meningkatnya
pendapatan nasional suatu negara selanjutnya akan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Kemakmuran masyarakat tersebut akan berdampak pada peningkatan produksi oleh
perusahaan-perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan
‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem
8 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
penanaman modal baru. Hal inilah yang menyebabkan investasi dapat dibagi menjadi dua
yaitu penanaman modal otonomi dan terpengaruh. Dimana penanaman modal otonomi
adalah penanaman modal yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi akibat kegiatan inovasi.
d. Teori Harrod-Domar
Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar bertujuan untuk menjelaskan syarat yang
harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau
steady growth dalam jangka panjang.
Teori Harrord-Domar dalam analisisnya menggunakan empat asumsi:
1) Barang modal telah mencapai kapasitas penuh
2) Tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional
3) Rasio modal-produksi (capital output ratio) tetap nilainya
4) Perekonomian terdiri dari dua sektor
Untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara digunakan
ilustrasi grafik seperti terlihat pada gambar berikut:

Teori Harrod-Domar: Peranan Investasi Dalam Pertumbuhan

Pada gambar di atas terlihat posisi awal ditunjukkan oleh pengeluaran agregat AE = C + I.
Pada persamaan AE berpotongan dengan Y = AE di titik E dengan pendapatan nasional
keseimbangan sebesar Y dan dalam kondisi full employment. Pada titik keseimbangan
tersebut besarnya barang modal adalah K0.

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


9 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Investasi pada posisi awal tersebut akan berdampak meningkatnya jumlah barang
modal pada periode berikutnya menjadi K1 = K0 + I. Untuk menjamin semua barang modal
sepenuhnya digunakan maka pengeluaran agregat pada periode yang baru harus mencapai
AE1 = C+I+I. Dengan pengeluaran agregat ini pendapatan nasional adalah YK1 dan nilai ini
sama dengan kapasitas barang modal sebanyak K1 untuk menghasilkan pendapatan
nasional. Dengan demikian kapasitas penuh tercapai kembali.
Sebagai kesimpulan dari ilustrasi grafik tersebut adalah dalam perekonomian dua
sektor, investasi harus terus ditingkatkan agar perekonomian mengalami pertumbuhan
dalam jangka panjang. Dimana pertambahan investasi diperlukan untuk meningkatkan
pengeluaran agregat.
Bila perekonomian berubah menjadi tiga dan empat sektor maka pertambahan
barang modal akan dapat digunakan sepenuhnya apabila AE1 = C+I1+G1+(X-M)1 dimana I1 +
G1 + (X-M)1 sama dengan (I+I). Dengan demikian teori pertumbuhan Harrod-Domar
merupakan pelengkap Teori pertumbuhan Keynesian. Dalam analisis Keynesian yang
diperhatikan adalah persoalan ekonomi jangka pendek.
Akhirnya dapat digarisbawahi bahwa teori pertumbuhan Harrod-Domar lebih
memperhatikan prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan penekanan
pertambahan pengeluaran agregat yang berkepanjangan perlu dicapai untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi. Disamping itu pertumbuhan ekonomi yang teguh hanya mungkin
dicapai apabila I+G+(X-M) terus menerus bertambah dengan tingkat yang menggalakkan.
e. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
Teori pertumbuhan Neo-Klasik melihat persoalan pertumbuhan ekonomi dari segi
penawaran. Teori ini dikembangkan oleh Abramovits dan Solow, yang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi tergantung pada beberapa faktor produksi. Hubungan fungsional
antara pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan faktor-faktor produksi dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:
Y = f (K, L, T)
dimana:
y adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
K adalah tingkat pertumbuhan modal
L adalah tingkat pertumbuhan penduduk
T adalah tingkat perkembangan teknologi

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


10 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Berdasarkan persamaan tersebut kemudian dengan membentuk formula matematik dan
proses selanjutnya, maka dari hasil kajiannya Solow menyimpulkan bahwa: ”Faktor
terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan
pertambahan tenaga kerja, namun faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi
dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja”.
Dari pemikiran Solow tersebut dapat dikatakan teori pertumbuhan Neo-Klasik
memberi kontribusi penting bagi negara dalam menggunakan teori tersebut untuk
mengadakan penyelidikan empiris dalam menentukan peranan sebenarnya dari berbagai
faktor produksi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh penyelidikan
pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat ditunjukkan oleh Abramovits dan Solow terutama
disebabkan oleh perkembangan teknologi.
Penyelidikan berikutnya dilakukan oleh Denison yang menganalisis faktor yang
menyebabkan perkembangan di negara maju periode 1950-1962. Dari hasil kajiannya dapat
disimpulkan bahwa “pertambahan modal bukan faktor utama yang mewujudkan
pertumbuhan ekonomi, namun lebih disebabkan oleh perkembangan ketrampilan dan
teknologi”.

4. Masalah Pembangunan Di Negara Berkembang


Kondisi negara di dunia dibagi menjadi dua yaitu ada yang dikelompokkan sebagai
negara maju dan negara berkembang. Secara umum negara maju dicirikan oleh tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi dan sebaliknya bagi negara berkembang yang relatif miskin.
Kemiskinan negara-negara berkembang disebabkan oleh besarnya faktor-faktor
penghambat dalam usaha mempercepat pembangunan.
Faktor-faktor penghambat tersebut adalah:
a) Pertanian Tradisional
b) Kekurangan Dana Modal dan Modal Fiskal
c) Peranan Tenaga Trampil dan Berpendidikan
d) Perkembangan Penduduk Pesat
e) Masalah Institusi, Sosial, Kebudayaan Dan Politik

Ad a. Pertanian Tradisional
Sektor pertanian di negara berkembang sangat berbeda dengan di negara maju. Dimana
produktivitas sektor pertanian negara maju lebih tinggi karena penggunaan teknologi
modern seperti alat-alat pertanian modern dan input-input pertanian seperti pupuk,

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


11 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
insektisida, fungisida dan bibit yang baik. Disamping itu seorang petani di negara maju dapat
memiliki luas lahan yang sangat besar.
Sedangkan di negara berkembang produktivitas sektor pertanian rendah karena
kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian dan aplikasi teknologi modern
dalam kegiatan pertanian. Kondisi ini berdampak tingkat pendapatan petani hampir sama
dengan pendapatan pada tingkat subsisten. Disisi lain sebagian besar jumlah penduduk di
negara berkembang bekerja di sektor pertanian sehingga menimbulkan banyak
pengangguran tak kentara. Dengan demikian tingkat produktivitas sektor pertanian akan
rendah dan berdampak kemiskinan semakin meluas.
Ad b. Kekurangan Dana Modal dan Modal Fiskal
Berkembangnya suatu perekonomian harus diikuti dengan mewujudkan modernisasi
dalam segala bidang kegiatan ekonomi yaitu sektor pertanian, industri, pemerintahan serta
perdagangan dan jasa. Untuk dapat mewujudkannya maka negara-negara berkembang
akan terhambat dari keterbatasan modal dan tenaga ahli.
Berbicara tentang modal umumnya dibagi menjadi dua yaitu dana modal dan modal
yang bersifat fisik, yaitu barang-barang modal. Dari kedua jenis modal tersebut negara-
negara berkembang mengalami kekurangan sehingga akan mengurangi kepesatan
pembangunan perekonomian yang dapat dilaksanakan. Secara lebih jauh kondisi ini akan
meningkatkan kemiskinan di negara berkembang. Dilain pihak untuk memodernisasi suatu
perekonomian diperlukan pembangunan infrastruktur, sistem pendidikan dan pemerintahan
dan pengembangan kegiatan perusahaan dan industri modern.
Ketidakmampuan negara-negara berkembang dalam penyediaan modal seperti yang
diharapkan karena rendahnya pendapatan masyarakat dan sistem perbankan yang belum
berkembang. Realitas ini digambarkan dalam teori ”vicious circle” yang secara ringkas dapat
dijelaskan sebagai berikut: Negara miskin memiliki pendapatan yang rendah dan tidak
mampu menabung. Dimana pendapatan yang rendah akan berdampak pasaran juga
terbatas, sedangkan tabungan terbatas berdampak tidak dapat membiayai proyek-proyek
yang akan dikembangkan. Kedua faktor tersebut yang menyebabkan tidak terdapat insentif
untuk mengembangkan kegiatan ekonomi modern.
Ad c. Peranan Tenaga Trampil Dan Berpendidikan
Keberhasilan pembangunan suatu negara diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu berbagai golongan tenaga kerja yang terdidik seperti ahli teknik, akuntan
dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan. Disamping itu diperlukan

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


12 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
tenaga trampil yang akan menjadi pengawas dan pelaksana dalam berbagai kegiatan
industri.
Di negara-negara berkembang persediaan sumber daya manusia yang
berpendidikan dan trampil tersebut sangat terbatas. Untuk dapat memenuhinya
pembangunan sektor pendidikan harus ditingkatkan baik dari perkembangan sistem
pendidikan maupun pengalaman dalam menjalankan operasi kegiatan modern secara
efisien. Usaha berikutnya adalah pentingnya pengembangan golongan pengusaha
sebagaimana telah dikemukakan oleh Schumpeter dalam teori pertumbuhannya.
Ad d. Perkembangan Penduduk Pesat
Ciri utama penduduk di negara-negara berkembang adalah jumlah penduduknya
relatif besar dan tingkat perkembangannya sangat pesat. Bila jumlah penduduk relatif besar
maka akan menghadapi masalah pembangunan lebih serius dibandingkan dengan negara-
negara yang jumlah penduduknya relatif kecil. Secara lebih jauh upaya dalam mewujudkan
suatu konsesus politik dalam menentukan arah dan corak pembangunan yang harus
dilakukan merupakan masalah yang memerlukan waktu beberapa tahun atau dekade untuk
mengatasinya.
Sedangkan ciri kedua akan memperburuk akibat negatif penduduk terhadap
pembangunan ekonomi. Faktor pertambahan penduduk yang besar di negara-negara
berkembang sejak perang Dunia Kedua rata-rata lebih dari dua persen telah menimbulkan
masalah eksploitasi atau perledakan penduduk di negara-negara berkembang.
Oleh karena tiga perempat dari penduduk dunia berada di negara-negara
berkembang maka secara keseluruhan masalah yang sangat besar dalam membangun
perekonomian adalah: ”Di satu pihak negara-negara tersebut memiliki sumber-sumber dan
kemampuan yang terbatas dalam melakukan pembangunan ekonomi, tetapi dilain pihak,
mereka harus mewujudkan kesempatan kerja dan berusaha menaikkan kemakmuran untuk
sebagian besar penduduk dunia yang bertambah”.
Ad e. Masalah Institusi, Sosial, Kebudayaan dan Politik
Aspek-aspek non ekonomi tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara maju
karena sudah dalam kondisi stabil. Oleh karenanya dalam menganalisis pertumbuhan
ekonomi negara-negara maju keempat faktor seperti masalah institusi, sosial, kebudayaan
dan politik tidak dipertimbangkan. Di negara-negara berkembang hal iti tidak dapat dilakukan
oleh karena faktor-faktor institusional, sosial, kebudayaan dan politik seringkali sangat
penting pengaruhnya ke atas kepesatan pembangunan ekonomi.

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


13 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang stabil. Di
beberapa negara berkembang keadaan itu tidak terwujud. Sebagai contoh adanya
pertentangan diantara golongan etnik di dalam negeri dan dengan negara tetangga.
Demikian pula dengan faktor-faktor sosial dan kebudayaan juga besar pengaruhnya
terhadap pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai contoh cara hidup dan
berfikir yang tradisional akan menimbulkan efek buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan gambaran tersebut maka berbagi bentuk perubahan institusional
sangat penting untuk mempercepat dan mempertinggi efisiensi pembangunan ekonomi.

5. Kebijakan Mempercepat Pembangunan


Campur tangan pemerintah sangatlah penting bagi negara-negara berkembang
dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal itu dapat dilakukan dengan
menerapkan kebijakan pembangunan dan pendekatan kebijakan pembangunan yang sesuai
dengan sumber-sumber yang tersedia. Berdasarkan pengalaman pembangunan di berbagai
negara, kebijakan-kebijakan yang selalu dijalankan untuk mempercepat pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi adalah:
a) Kebijakan Diversifikasi Kegiatan Ekonomi
b) Mengembangkan Infrastruktur
c) Meningkatkan Tabungan Dan Investasi
d) Meningkatkan Taraf Pendidikan Masyarakat
e) Mengembangkan Institusi Yang Mendorong Pembangunan
f) Merumuskan Dan Melaksanakan Perencanaan Ekonomi

Ad a. Kebijakan Diversifikasi kegiatan Ekonomi


Negara berkembang dengan ciri utama pendapatan per kapita yang rendah telah
berdampak buruk pada menurunnya produktivitas ekonomi. Untuk meningkatkan
produktivitas ekonomi solusinya adalah dengan melakukan pembaharuan dalam corak
kegiatan ekonomi.
Berbagi langkah harus dilakukan untuk memajukan ekonomi negara berkembang.
Pertama, memodernkan kegiatan ekonomi yang sudah ada. Sebagai contoh dalam sektor
pertanian harus dilakukan pembaharuan dengan mengenalkan input-input yang lebih
modern seperti pembibitan, penanaman dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik. Kedua,
mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat transformasi
kegiatan ekonomi dari yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern.
‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem
14 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Untuk dapat mewujudkannya dengan mendorong perkembangan sektor manufaktur yang
dapat bersifat backward dan forward leanked. Ketiga, mengembangkan kegiatan di sektor
jasa yang berkaitan dengan sumber daya alam.
Ad b. Mengembangkan Infrastruktur
Modernisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern pula. Hal ini seperti
terlihat dari pentingnya pengembangan jalan dan jembatan, lapangan terbang, pelabuhan,
kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik dan jaringan telepon. Namun
mengingat infrastruktur tersebut di negara-negara berkembang masih tergolong “barang
publik” maka menjadi tanggung jawab pemerintah.
Perkembangan infrastruktur harus selaras dengan pembangunan ekonomi. Berarti
semakin meningkat proses pembangunan suatu negara maka semakin banyak infrastruktur
yang diperlukan. Dengan demikian mengembangkan infrastruktur harus secara terus
menerus dilakukan dan harus diselaraskan dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai
dan yang ingin diwujudkan pada masa depan.
Ad c. Meningkatkan Tabungan Dan Investasi
Tabungan masyarakat sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan
masyarakat suatu negara. Bila pendapatan masyarakat dianggap rendah maka kemampuan
untuk menabung juga rendah. Hal ini akan berdampak investasi di negara-negara
berkembang juga rendah. Oleh karena investasi adalah salah satu syarat penting dalam
pembangunan ekonomi suatu negara maka upaya peningkatan tabungan masyarakat
sangat diperlukan.
Langkah awal dengan mengembangkan sistem perbankan dan institusi keuangan
lainnya agar dapat menghimpun dana masyarakat untuk proses pembangunan suatu
negara. Bila upaya peningkatan tabungan masyarakat belum optimal maka pemerintah
dapat menutup kekurangan tersebut dari luar negeri baik melalui pinjaman maupun peran
sektor swasta asing. Dampak positif dari penggalakan penanaman modal asing adalah: (i)
penanaman modal asing menyediakan modalnya sendiri, (ii) akan memindahkan teknologi
dan kepakaran lain ke negara yang didatanginya, (iii) meningkatkan penggunaan teknologi
modern dan (iv) usaha modal asing dapat meningkatkan ekspor.
Ad d. Meningkatkan Taraf Pendidikan Masyarakat
Pendidikan adalah faktor penting bagi kemajuan perekonomian suatu negara.
Keberhasilan masyarakat dalam memperoleh pendidikan akan berdampak positif terhadap
kemampuan bersaing suatu negara dalam peningkatan kesejahteraan. Peningkatan

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


15 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
pendidikan awalnya diperlukan biaya dan finansial yang tinggi. Namun demikian pada
jangka panjang pendidikan akan menjadi investasi yang sangat besar bagi suatu negara.
Peningkatan pendidikan dapat memberi manfaat dalam mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Kontribusi taraf pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi akan terlihat dari: (i)
manajemen perusahaan-perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien, (ii)
penggunaan teknologi modern dalam kegiatan ekonomi dapat lebih cepat berkembang, (ii)
pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan daya pemikiran masyarakat, dan (iv) berbagai
pakar, tenaga ahli dan tenaga terampil yang diperlukan berbagai kegiatan ekonomi dapat
disediakan.
Ad e. Mengembangkan Institusi Yang Mendorong Pembangunan
Pembangunan ekonomi harus diikuti oleh pengembangan institusi-institusi yang
dapat memberi dorongan dalam mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi. Ada empat
institusi yang dapat dikembangkan dalam mendorong pembangunan yaitu:
1) Pergeseran administrasi pemerintah dari menjalankan administrasi negara kepada suatu
institusi yang dapat memberi dorongan kepada usaha mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
2) Pengembangan institusi-institusi yang secara langsung bertindak sebagai badan yang
membantu kegiatan pembangunan ekonomi.
3) Pengembangan institusi pendidikan dari tingkat sekolah, pra universitas, diploma hingga
tingkat universitas perlu dilakukan.
4) Pengembangan institusi keuangan yang berfungsi sebagai pengumpul tabungan dari
para penabung dan sebagai penyalur tabungan tersebut kepada pengusaha dan
penanam modal.
Ad f. Merumuskan Dan Melaksanakan Perencanaan Ekonomi
Kebijakan pemerintah yang secara umum dilakukan negara untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi adalah kebijakan fiskal dan moneter. Dalam pelaksanaannya kedua
kebijakan tersebut akan mengalami banyak hambatan. Untuk dapat mengatasinya
diperlukan perencanaan pembangunan yang tepat pada berbagai kegiatan agar selaras
dengan arah pembangunan ekonomi jangka panjang.
Dalam perencanaan pembangunan perlu diterapkan beberapa hal berikut:
1) Tingkat pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai.
2) Tingkat tabungan dan investasi yang perlu diwujudkan.
3) Peranan sektor swasta dan pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan.
4) Perkembangan kegiatan ekonomi di berbagi sektor dan wilayah yang perlu dilakukan.
‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem
16 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
5) Jumlah perbelanjaan dan sumber keuangan yang akan digunakan dalam mewujudkan
tujuan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.

‘20 (E) Analisis Dan Perancangan Sistem


17 dari Modul 6 Biro Akademik dan Pembelajaran
Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai