Anda di halaman 1dari 15

Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Kalender dan Waktu ?

b. Bagaimana Pembagian Waktu di Bumi ?

c. Bagaimana Sejarah Kalender Isu Kiamat 2012 ?

d. Bagaimana Perbedaan Penanggalan Pada Kalender ?

e. Apa Pengaruh Revolusi Bumi dan Rotasi Bumi Terhadap Waktu ?

f. Bagaimana Perbedaan Penanggalan Masehi dan Hijriyah (Komariah dan Syamsiyah)?

Tujuan Penulisan.

Untuk Memahami Pengertian Kalender dan Waktu

Untuk Memahami Pembagian Waktu di Bumi

Untuk Memahami Sejarah Kalender Isu Kiamat 2012.

Untuk Memahami Perbedaan Penanggalan Pada Kalender.

Untuk Memahami Apa Pengaruh Revolusi Bumi dan Rotasi Bumi Terhadap Waktu.
Untuk Mengetahui Perbedaan Penanggalan Masehi dan Hijriyah (Komariah dan Syamsiyah).

BAB II

PEMBAHASAN

Kalender dan Waktu.

a. Pengertian Kalender

Istilah kalender berasal dari bahasa Inggris modern calendar, dalam Dictionary of The English Language,
sebagaimana dikutip oleh Nashiruddin dalam disertasinya, istilah calendar berasal dari Bahasa Inggris
pertengahan, yang asalnya dari bahasa Prancis calendier, yang berasal dari bahasa Latin kalendarium
yang berarti “catatan pembukuan utang” atau “buku catatan bunga pinjaman”. Kata kalendarium dalam
bahasa Latin sendiri berasal dari kata kalendae yang berarti hari pertama dari setiap bulan.[1]

Adapun makna kalender menurut Susiknan Azhari adalah sistem pengorganisasian satuan-satuan waktu
untuk tujuan penandaan serta penghitungan waktu dalam jangka panjang.Jika dikaitkan dengan kata
“Hijriah”, maka pengertian kalender memiliki konotasi tertentu. Dalam Leksikon Islamsebagaimana
disebutkan bahwa kalender hijriah adalah penanggalan Islam yang dimulai dari peristiwa hijrah Nabi
Muhammad saw.Ada pula yang mengartikan kalender hijriah sebagai kalender yang didasarkan pada
sistem kamariah semata, satu tahun ditetapkan berjumlah 12 bulan, dan perhitungan bulannya
dilakukan berdasarkan fase-fase bulan atau manzilah-manzilah bulan.[2]

b. Pengertian Waktu.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia paling tidak terdapat 7 item yang menjadi arti dari kata waktu:

Seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung.

Lamanya saat tertentu.


Saat tertentu untuk melakukan sesuatu.

Kesempatan tempo atau peluang.

Ketika atau saat.

Hari (keadaan hari) dan

Saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia

Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu atau masa adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan,
atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah
keadaan atau kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian..[3]

Pembagian Waktu di Bumi.

Rotasi bumi menyebabkan terjadinya perubahan waktu di planet bumi dan berdampak pada
pembagian waktu di dunia.Pembagian waktu di Indonesia dan dunia selain disebabkan oleh rotasi bumi,
juga disebabkan oleh adanya garis bujur. Kita mengenal bumi dibagi menggunakan garis khayal, yaitu
garis bujur dan garis lintang. Pembagian waktu di dunia secara teori jika dibagi menggunakan garis bujur
akan menjadi 24 zona waktu yang berbeda, karena bumi memiliki 360 derajat dan setiap 15 derajat
adalah 1 jam, namun pada kenyataannya pembagian waktu di dunia hingga saat ini dibagi menjadi 41
zona waktu yang berbeda.

Sejarah pembagian waktu di dunia dimulai sebelum akhir abad ke-19 ketika pencatatan waktu pada saat
itu sudah menjadi fenomena lokal. Kota-kota di dunia mengatur sistem jam yang didasarkan pada
gerakan matahari sehari-hari. Sistem pencatatan waktu dilakukan dengan menugaskan para pembuat
jam untuk mengkalibrasikan jam kota mengikuti gerakan matahari. Jam kota tersebut merupakan waktu
resmi yang mewakili pada saat itu.Sistem pembagian waktu kemudian berkembang pada pertengahan
abad ke-19.Hingga akhirnya pada tahun 1878 di Kanada, seorang bernama Sir Sanford Fleming
mencanangkan sistem zona waktu sebagai patokan pembagian waktu di seluruh dunia.Hal ini dilakukan
untuk menyederhanakan sistem pembagian waktu di dunia.Pada saat itu, Sir Sanford Fleming
mengusulkan agar pembagian waktu di dunia dibagi menjadi 24 zona waktu. Hal ini didasarkan pada
bumi berputar pada porosnya selama 24 jam dan terdapat 360 derajat bujur di bumi, maka setiap 15
derajat bujur merupakan 1 jam rotasi bumi.

Sistem pembagian waktu di dunia secara resmi ditetapkan pada tahun 1884 ketika diadakan Konferensi
Waktu Dunia Internasional di Washington DC.Konferensi tersebut dihadiri oleh 27 negara partisipan.
Hasil dari konferensi tersebut adalah ditentukan sistem yang mengadopsi metode standarisasi waktu
yang diusULlkan oleh Sir Sanford Fleming dan menentukan lokasi titik pangkal 0 derajat bujur atau yang
dikenal Prime Meridian. Pada saat itu, negara-negara anggota konferensi menyepakati nol derajat bujur
berada pada kota Greenwich, Inggris dan membagi zona waktu menjadi 24 zona waktu relatif terhadap
Prime Meridian. Pembagian waktu di dunia saat itu dibuat relatif terhadap pengukuran astronomi di
Royal Observatory di Greenwich.Standar waktu di dunia tersebut dikenal dengan istilah Greenwich
Mean Time (GMT).

Pembagian waktu di dunia mengalami perkembangan pada tahun 1972, ketika banyak negara
beroperasi pada variasi dari 24 zona waktu awal yang disarankan oleh Sir Sanford Fleming.Pembagian
waktu di dunia saat ini diukur relatif berdasarkan standarisasi Universal Time Coordinated (UTC) di Prime
Meridian dan menjadi acuan hukum standar waktu di seluruh dunia. Sistem UTC di dunia didasarkan
pada enam jam atom primer yang dikoordinasikan oleh Biro Internasional Berat dan Ukuran (BIPM) di
Perancis. Hingga saat ini pembagian waktu di dunia dibagi menjadi 41 zona waktu.Berikut adalah daftar
zona waktu berdasarkan Coordinated Universal Time (UTC).

2. Sejarah Kalender Isu Kiamat 2012.

Seperti yang telah diketahui bahwa prediksi kiamat 2012 pertama kali datang dari ramalan pada
kalender suku Maya (suku yang berdiam disemenanjung Yucatan, Meksiko sekitar 2600 tahun sebelum
Masehi).Kalender suku Maya berhenti pada tanggal 21 Desember 2012 yang di”asumsi”kan bahwa pada
tanggal tersebut akan terjadi kiamat. Posisi matahari saat itu berada di selatan dari equator Bumi pada
pukul 11.12 UT.Dunia dibuat gempar dengan adanya ramalan dari suku Maya Kuno yang mengatakan
akanadanya kiamat pada 21 Desember 2012. Perhitungan tersebut didasarkan atas perhitungan panjang
Maya kuno yang mengakhiri siklus 400 tahun yang disebut b’ak’tun.

Secara kebetulan, b’ak’tun ke-13 dalam kalender merupakan patokan suku Maya yang dianggap sebagai
siklus penuh penciptaan alam semesta. Dalam arti bahwa suku Maya memiliki pandangan siklus untuk
waktu dan tidak akan melihat akhir dari siklus kalender tersebut sebagai akhir dunia.Guillermo Bernal,
mencatat bahwa kiamat adalah konsep Barat yang tidak memiliki kesamaan dengan kepercayaan Maya.
Bernal percaya bahwa ide seperti itu telah disisipkan pada suku Maya oleh bangsa Barat karena mitos
mereka sendiri lenyap.

Suku Maya memang terkenal dengan beragam ramalannya terkait dengan masa depan planet bumi dan
dinamika bumi di tengah tatanan tata surya. Namun ramalan kiamat pada tahun 2012 dengan berbagai
fenomena alam sebagai penunjangnya, justru dipatahkan oleh para ilmuwan NASA.Seperti ramalan
adanya badai matahari yang dipatahkan dengan pernyataan ilmuwan NASA bahwa puncak matahari
pada 21 Desember 2012 tersebut justru merupakan salah satu puncak matahari yang paling lemah
dalam sejarah.

Ramalan pertukaran tempat antara kutub utara dan kutub selatan yang kemudian diperjelaskan oleh
ilmuwan NASA yang mengatakan bahwa kutub akan berubah dalam waktu ratusan ribu tahun, bukan
dalam waktu sehari. Perubahan terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu, oleh karena itu
perubahan lain baru mungkin terjadi dalam beberapa ribu tahun berikutnya.

Selanjutnya, Suku Maya mengatakan bumi akan bertabrakan dengan planet Nibiru, namun planet
tersebut tidak terbukti ada. Jika memang ada, NASA akan melihat planet tersebut beberapa tahun yang
lalu.Selain itu, planet-planet di alam semesta akan sejajar, namun ilmuwan NASA mengatakan
kesejajaran planet pernah terjadi pada 1962, 1982 dan 2000, namun hal tersebut juga tidak
menimbulkan dampak apapun pada bumi.

Ramalan terakhir, yaitu bumi akan gelap total pada 21 Desember 2012, namun hal ini dibuktikan oleh
NASA sebagai rumor belaka.Meski NASA mampu membantah ramalan Suku Maya dengan berbagai
catatan penelitian luar angkasa, namun NASA juga tidak mampu memprediksi akan terjadinya kiamat.
Latar belakang adanya isu-isu tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa sebab, antara lain:

Ramalan Suku Maya.

Inilah segala akar dari isu kiamat 2012, menurut dari ramalan suku Maya, kalender mereka berakhir
pada tahun 2012.Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya bagaikan turun dari langit,
mengalami zaman yang cemerlang, kemudian lenyap secara misterius.Mereka menguasai pengetahuan
tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan
perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi.

Kesempurnaan dan akurasi dari pada penanggalannya membuat orang takjub.Para arkeolog percaya
bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa
pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus “ The Great Cycle ”, akan
terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic
Synchronization).
Dari masa 20 tahun antara tahun 1992 – 2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase
Siklus Besar( The Great Cycle ), bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-
Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Period (Periode Regenerasi
Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Selanjutnya peradaban manusia
sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru. Setelah itu, bumi kita akan
meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi. Dan tanggal
kiamat yang dimaksud oleh bangsa Maya itu adaslah 21 Desember 2012.

Badai Matahari.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memperkirakan puncak aktivitas
matahari akan terjadi antara tahun 2012 hingga 2015. Saat itu akan terjadi badai matahari. Prediksi ini
didasarkan pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah
dilakukan sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh LAPAN telah dilakukan sejak tahun 1975. Masih
menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa badai Matahari akan terjadi ketika adanya flare dan Corona Mass
Ejection (CME).

Flare yaitu ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom
atom Hiroshima. Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel-
partikel berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik. Gangguan cuaca Matahari ini dapat
mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga mempengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak
pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS),
dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta
dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misalnya karena magnet Bumi terganggu,
maka alat pacu jantung juga akan terganggu. “Badai Matahari itu tidak ada yang ekstrim dan tidak ada
yang perlu dikhawatirkan,” kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin.

Menurut Thomas, badai Matahari merupakan fenomena yang terus menerus terjadi di Matahari.Hanya
saja, saat aktivitas Matahari berada di puncaknya, badai itu dapat muncul beberapa kali dalam satu hari.
Badai Matahari yang akan terjadi pada 2012 juga belum tentu mengarah ke planet Bumi, yang berjarak
150 juta km dari Matahari Sebab gerakan beputar Matahari dapat menyebabkan badai tersebut
berbelok meski sebelumnya tepat menghadap ke Bumi.

Pemanasan Global.
Pemanasan global atau global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. Penyebab pemanasan global adalah efek dari gas – gas rumah kaca, contohnya gas
CO2 ( karbon dioksida ) ,gas CH4 ( metana ) ,gas CO ( karbon monoksida ). Dan gas yang paling umum
menyebabkan hal ini adalah gas CO2 dan CH4.

Diketahui gas CH4 mempunyai efek sekitar 20 kali lebih kuat dari gas CO2 . CO2 dan CO dapat dihasilkan
dari asap kendaraan bermotor, aktivitas alami oleh alam, dan lain – lain. Sedangkan gas CH4 dapat
muncul dari pembusukan bangkai, limbah organik, hasil sampingan pencernaan hewan seperti sapi dan
lain – lainnya.

Oleh karena itu, gas ini merupakan gas alami,namun berbahaya bila dalam jumlah banyak.Dampak-
dampak dari pemanasan global ini adalah meningkatnya suhu di permukaan bumi, perubahaan iklim
menjadi ekstrim, mencairnya es di kutub dan lain- lain sebagainya.Sekarang dapat dengan nyata kita
rasakan perubahaan cuaca yang tidak terprediksi.Pada beberapa tempat telah terjadi kenaikan
permukaan air laut oleh karena es di kutub mencair. Bila Greenland mencair,diperkirakan air laut akan
naik setinggi 7 meter. Diketahui bahwa di bawah es terdapat banyak gas CH4 (metana) yang
terperangkap dan dapat terbebas jika es di kutub mencair. Efek – efek pemanasan global ini sangat
berbahaya bagi kehidupan manusia dan berdampak global.[4]

Allah Swt. berada di luar batas-batas waktu. Karena itu, dalam Al-Quran ditemukan kata kerja bentuk
masa lampauyang digunakan-Nya untuk suatu peristiwa mengenai masa depan.

Allah Swt. berfirman: Telah datang ketetapan Allah (hari kiamat), maka janganlah kamu meminta agar
disegerakan datangnya … (QS Al-Nahl [16]: 1).

3. Perbedaan Dasar Penanggalan Kalender.

Kalender masehi perhitungannya didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari atau
peredaran matahari semu dimulai pada saat matahari berada pada titik Aries.Hal itu terjadi pada setiap
tanggal 21 Maret hingga kembali lagi ke tempatnya semula. Ketika bumi berevolusi, ternyata poros bumi
tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut
66,50. Periode revolusi bumi untuk sekali putaran membutuhkan waktu sebanyak 365,2425 hari. Oleh
karena itu, kalender Masehi ini perhitungannya didasarkan pada peredaran matahari dikenal dengan
tahun “ Syamsiyah, SolarSystem atau tahun Surya. Terdapat empat kedudukan bumi pada orbitnya,
yaitu sebagai berikut:

Tanggal 21 Maret.

Pada tanggal 21 maret, matahari tepat berada di khatulistiwa. Sehingga semua tempat di bumi
mengalami siang dan malam dengan waktu yang sama. Dari tanggal 21 Maret sampai 21 Juni belahan
bumi Utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi Selatan mengalami musim gugur.

Pada tanggal 21 Juni.

Pada tanggal 21 Juni, kutub Utara bumi menghadap ke matahari yang seakan-akan berada pada 23,50
LU. Dari tanggal 21 Juni samapai 23 September, belahan bumi selatan menjauhi matahari sehingga
mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi Utara semakin dekat dengan matahri sehingga
mengalami musim panas.

Tanggal 23 September.

Pada tanggal 23 September, baik kutub utara maupun kutub Selatan bumi berada sama jauhnya dari
matahari yang berada pada khatulistiwa. Dari tanggal 23 September sampai dengan 21 Desember,
belahan bumi Utara semakin menjauhi matahari sehingga mengalami musim gugur, sedangkan belahan
bumi selatan makin condong ke matahari sehingga mengalami musim semi.

Tanggal 21 Desember.

Pada tanggal 21 Desember, matahari seolah-olah berada di 23,50 LS. Dari tanggal 21 Desember sampai
dengan 21 Maret, belahan bumi Selatan makin condong ke arah matahari sehingga mengalami musim
panas.Sebaliknya, belahan bumi utara mengalami musim dingin karena letaknya semakin jauh dari
matahari.

Dari penjelasan di atas, kedudukan matahari seolah-olah bergeser dari khatulistiwa (21 Maret), ke 23,50
LU (21 Juni), ke khatulistiwa lagi (23 September), ke 23,50 LS (22 Desember) dan kembali lagi ke
khatulistiwa (21 Maret). Gerakan pergeseran seperti itu disebut gerak semu matahari.

4. Pengaruh Revolusi Bumi dan Rotasi Bumi Terhadap Waktu.4


a. Gerak revolusi bumi (gerak tahunan bumi) Periode=365,25 hari.

Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari sesuai garis edarnya.Waktu yang dibutukan
bumi untuk mengelilingi matahari disebut kala revolusi bumi.Lamanya waktu yang dibutuhkan bumi
untuk mengelilingi matahari untuk satu putaran adalah 365 hari.Biasanya, dalam satu tahun digenapkan
menjadi 365 hari.Hasil pembulatan ini kemudian digenapkan menjadi satu pada setiap tahun kabisat,
yaitu tahun yang dapat dibagi empat. Tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali.

Pengaruh revolusi bumi antara lain

Perbedaan Lama Siang dan Malam.

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika
menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.

Gerak Semu Tahunan Matahari.

Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran
posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak
semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat
revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

Perubahan Musim.

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim
panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad waktu dan daerah tertentu
di belahan bumi

Musim-musimdibelah bumi utara.

Musimsemi, 21 Maret – 21 Juni.

Musim panas, 21 Juni – 23 September.

Musim gugur, 23 September – 22 Desember.

Musim dingin, 22 Desember – 21 Maret.


Musim-musim dibelah bumi selatan.

Musim semi, 23 September – 22 Desember.

Musim panas, 22 Desember – 21 Maret.

Musim gugur, 21 Maret – 22 Juni.

Musim dingin, 21 Juni – 23 September.

Kenampakan Rasi Bintang.

Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola
tertentu.Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang
berdekatan.Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah
tampak berdekatan.Rasi bintang zang terkenal antara lain aquarius, pisces, gemini, scorpio, leo, dan lain-
lain.

Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di
sebelah timur matahari.Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-
bintang yang berada di sebelah utara matahari.Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang
nampak dari bumi selalu berubah.

Kalender Masehi.

Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka
lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun.Satu hari tersebut
ditambahkan pada bulan februari.tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat.

Rotasi Bumi.

Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur.
Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik (disebut satu hari).

Akibat dari rotasi bumi akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa
peristiwa di bumi yaitu :

Terjadinya siang dan malam.


Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akanmengalami siang,
sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam, dan hal ini terjadi secara
bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam
akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.

Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi.

Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam lebih dahulu.
Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang berada pada sudut 15 derajat
lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat
matahari telah terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam setelahnya. Atau jika
di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru pukul 05.00 WIB.

Gerak semu harian bintang.

Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang bergerak berputar
dari timur kebarat mengelilingi bumi.Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari tidak bergerak,
tetapi bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur.Gerak yang tidak sebenarnya
ini dinamakan gerak semu harian bintang.Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya
setiap hari atau setiap saat.

Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.6. Perbedaan 6. 6. Penanggalan Masehi dan Hijriyah
(Komariah dan Syamsiyah).

Berdasarkan perhitungan-perhitungan gerak matahari atau gerak bumi berevolusi terhadap


matahari yang disebut tahun matahari atau tahun syamsiah (matahari), Contohnya seperti tahun
masehi. Tahun syamsiah dihitung berdasarkan lamanya bumi sekali beredar mengelilingi matahari, yakni
365 hari, 5 jam 48 menit, 46 detik atau dibulatkan menjadi 365 hari.

Berdasarkan perhitungan-perhitungan gerakan bulan atau revolusi bulan terhadap bumi, disebut tahun
bulan atau tahun komariah.Tahun komariah dihitung menurut peredaran bulan. Bulan mengelilingi bumi
dalam waktu 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29 hari. Satu tahun ada 12 bulan yang
berganti-ganti jumlah harinya, yaitu 29 hari dan 30 hari tiap bulannya. Dalam satu tahun berjumlah 354
hari. Kalender komariah disebut juga kalender hijriah, yang artinya pindah, diawali dengan hijrahnya
Nabi Besar Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Kalender komariah lebih cepat 11 hari dari
kalender Masehi. Oleh karena itu, tanggal 1 Syawal jatuh pada bulan Masehi yang berbeda beda.
Kalender hijriyah merupakan penanggalan yang dilakukan oleh umat Islam untuk menandai waktu-
waktu penting dalam kaitannya dengan ibadah atau hari- hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan
kalender Hijriyah karena pada tahun pertama kalender ini dimulai pada tahun ketika terjadi peristiwa
hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yaitu pada tahun 622 Masehi. Namun
penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriyah baru dilakukan sekitar 6 tahun setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW atau 17 tahun setelah hijrah, tepatnya ketika masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Meski demikian, sistem yang mendasari perhitungan dalam kalender hijriyah ini telah ada sejak zaman
sebelum Islam.

Jumlah bulan di kalender Hijriyah yakni 12 bulan, secara berurutan sebagai berikut:

Muharram

Safar

Rabiul Awwal

Rabiul Akhir

Jumadil Awwal

Jumadil Akhir

Rajab

Sya’ban

Ramadhan

Syawal

Dzulko’dah

Dzulhijjah.

Satu bulan dalam kalender Hijriyah terdiri atas 29 hingga 30 hari. Hal ini sesuai dengan rata- rata siklus
fase sinodis yakni 29,53 hari. Sehingga satu tahun Hijriyah adalah 12 x siklus sinodis bulan (yakni 354 hari
8 jam 48 menit 36 detik). Itulah sebabnya mengapa kalender Hijriyah rasa- rasanya lebih pendek sekitar
11 hari.Selain itu, perbedaan juga terdapat pada penentuan tanggal atau hari baru. Dalam kalender
Masehi, tanggal atau hari baru dimulai ketika ukul 00.00, sementara dalam kalender Hijryah penentuan
tanggal atau hari baru dimulai ketika matahari terbenam dan akan berakhir ketika matahari terbenam
pada malam berikutnya, itulah yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara kalender Hijriyah dan
Masehi.[5]
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan.

Istilah kalender berasal dari bahasa Inggris modern calendar, dalam Dictionary of The English Language,
sebagaimana dikutip oleh Nashiruddin dalam disertasinya, istilah calendar berasal dari Bahasa Inggris
pertengahan, yang asalnya dari bahasa Prancis calendier, yang berasal dari bahasa Latin kalendarium
yang berarti “catatan pembukuan utang” atau “buku catatan bunga pinjaman”. Waktu atau masa adalah
seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini,
skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan atau kejadian, atau bisa merupakan lama
berlangsungnya suatu kejadian.

Rotasi bumi menyebabkan terjadinya perubahan waktu di planet bumi dan berdampak pada pembagian
waktu di dunia.Pembagian waktu di Indonesia dan dunia selain disebabkan oleh rotasi bumi, juga
disebabkan oleh adanya garis bujur.Kita mengenal bumi dibagi menggunakan garis khayal, yaitu garis
bujur dan garis lintang. Pembagian waktu di dunia secara teori jika dibagi menggunakan garis bujur akan
menjadi 24 zona waktu yang berbeda, karena bumi memiliki 360 derajat dan setiap 15 derajat adalah 1
jam, namun pada kenyataannya pembagian waktu di dunia hingga saat ini dibagi menjadi 41 zona waktu
yang berbeda.

Seperti yang telah diketahui bahwa prediksi kiamat 2012 pertama kali datang dari ramalan pada
kalender suku Maya (suku yang berdiam disemenanjung Yucatan, Meksiko sekitar 2600 tahun sebelum
Masehi). Kalender suku Maya berhenti pada tanggal 21 Desember 2012 yang di”asumsi”kan bahwa pada
tanggal tersebut akan terjadi kiamat. Kalender masehi perhitungannya didasarkan pada peredaran bumi
mengelilingi matahari atau peredaran matahari semu dimulai pada saat matahari berada pada titik
Aries. Revolusi dan rotasi sangat berpengaruh pada perubahan waktu dibumi ini.

Saran.

Sebagaimana manusia tidak seharusnya kita mempercayai akan hal-hal yang hanya bersifat isu-isu saja.
Tetaplah percaya kepada Allah akan semua qada dan qadarnya.
Pandai-pandailah dalam menggunakan waktu, karena waktu ibarat pedang, jika kita tak mampu
mengendalikannya maka ia akan membunuh kita, pergantian waktu begitu cepat tanpa kita sadari.

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Susiknan. 2012. Kalender Islam. Yogayakarta:Museum

Astronomi Islam.

Departemen Pendidikan RI. 2008. Kamus Bahasa Indonesia . Jakarta: Pusat Bahasa.

Nashiruddin, Muhammad. 2013. Kalender Hijriah Universal. Semarang:EL-WAFA.

Raharto, Moedji. 2001. Sitem Penanggalan Syamsiyah/Masehi. Bandung: ITB.

Suhendra, Agus 92, http://.blogspot.com/2010/09/kiamat-2012.html.Senin, 08 Oktober 2018. 21 00

[1]Muh. Nashiruddin, Kalender Hijriah Universal, (Semarang:EL-WAFA, 2013), hlm 23.

[2]Susiknan Azhari, Kalender Islam (Yogayakarta:Museum Astronomi Islam, 2012) hlm 27.

[3]Departemen Pendidikan RI, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm 1613.

[4]Agus Suhendra92, http://.blogspot.com/2010/09/kiamat-2012.html.

[5]Moedji Raharto. Sitem Penanggalan Syamsiyah/Masehi. ( Bandung: Penertbit ITB, 2001), hlm 107-111

Anda mungkin juga menyukai