(RPP)
A. Identitas
1. Sekolah : SMA
2. Mata Pelajaran : Fisika
3. Kelas/Semester : XI/Genap
4. Materi Pokok : Gelombang Bunyi dan Cahaya
5. Alokasi Waktu : 8 JP (4 x pertemuan)
KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
IPK IPK
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat Menerapkan
konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi dan melakukan
percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil percobaan
dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi dengan mengembangkan nilai
karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan kejujuran
(integritas).
E. Materi Pembelajaran
Fakta:
Ketika mobil ambulans bergerak mendekati kita maka bunyi sirenenya makin
tinggi dan semakin rendah ketika bergerak menjauhi kita
Senter, lampu dan lilin adalah cahaya tak terpolarisasi
Konseptual:
gelombang bunyi
karakteristik gelombang bunyi, cepat rambat gelombang bunyi, azas doppler,
fenomena dawai dan pipa organa, intensitas dan taraf intensitas
gelombang cahaya
spektrum cahaya, difraksi, interferensi, polarisasi, teknologi LCD dan LED
Prosedural: efek doppler dan polarisasi cahaya dengan penyerapan selektif
F. Pendekatan/ Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi kelompok, eksperimen, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Discovery learning
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP)
2 Kegiatan Inti
2 Kegiatan
Inti
2 Kegiatan Inti
2 Kegiatan Inti
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Portofolio
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar soal
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
........................................................... kelompok IV
NIP. ..................................................
LAMPIRAN :
1. Bahan ajar
2. Instrumen Penilaian.
LAMPIRAN
A. Bahan Ajar
A. Gelombang Bunyi
Karakteristik gelombang bunyi
Bunyi dihasilkan manakala sebuah benda bergetar yang menyebabkan ganguan
kerapatan pada medium. Gangguan ini berlangsung melalui interaksi molekul-
molekul medium sepanjang arah penjalaran gelombang., sementara molekul itu
sendiri hanya bergetar ke depan dan ke belakang di sekitar posisi
kesetimbangan.Tidak setiap getaran menghasilkan bunyi yang dapat kita
dengarkan. Bunyi yang dapat kita dengar adalah berkisar pada frekuensi 20 Hz
sampai dengan 20 Khz. Daerah frekuensi ini disebut daerahaudio . Frekuensi
bunyi dibawah 20 Hz disebut daerah infrasonik, sedangkan frekuensi bunyi di
atas 20 Khz disebut daerah ultrasonik.
Cepat rambat gelombang bunyi
Ketika terjadi petir, pernahkah kamu mengamati, bahwa ada selang
waktu antara kilatan petir dengan suara guntur yang kita dengar ?Mengapa
demikian ? Hal ini dikarenakan bunyi memerlukan waktu untuk merambat
sampai ke telinga kita. Sementara cepat rambat cahaya jauh lebih besar
daripada cepat rambat bunyi di udara. Bunyi dapat merambat melalui berbagai
medium, baik padat , gas maupun cair. Laju gelombang bunyi pada suatu
medium bergantung dari sifat medium tersebut.
v=
√ B
ρ .............................................................. (2.1)
Keterangan :
Untuk medium zat padat semisal pada besi laju bunyi dirumuskan sebagai ;
v=
√ Y
ρ ...........................................................(2.2)
Keterangan :
v : laju gelombang bunyi (ms-1)
Y : modulus Young (Nm-2)
ρ : massa jenis zat padat (kgm-3)
Sedangkan pada medium gas semisal udara laju bunyi dirumuskan sebagai;
v=
√ γ RT
M ......................................................(2.3)
Keterangan :
v : laju gelombang bunyi (ms-1)
γ : kontanta laplace
R : tetapan gas ideal (8,314 J/mol.K)
T : suhu mutlak gas (K)
M : massa molar gas ( untuk udara bernilai 29x 10 -3 kg/mol )
Azas Dopler
Jika kita berdiri di pinggir jalan kemudian melintas sebuah ambulans
dengan sirine yang berbunyi, kita akan mendengar frekuensi sirine yang kita
dengar relatif lebih tinggi dari frekunsi sirine yang sebenarnya, sebaliknya
frekuensi sirine akan terdengar lebih rendah ketika ambulans bergerak menjauhi
kita. Mengapa demikian?Peristiwa naik-turunnya frekuensi bunyi semacam ini
disebut efek doppler
Perubahan frekuensi gelombang bunyi ini bergantung apakah sumber
bunyi atau pengamat yang bergerak relative terhadap medium.Untuk memahami
peristiwa ini perhatikan gambar 1 berikut.
Gambar 1. Pola muka gelombang pada efek doppler
Mari kita tinjau kasus sumber bunyi yang bergrak dengan kecepatan vs.
Pada gambar di atas dapat kita lihat bahwa muka gelombang pada bagian depan
mengalami kompresi sehingga lebih rapat daripada muka gelombang pada saat
sumber gelombang diam. Sebaliknya muka gelombang bagian belakang terlihat lebih
renggang. Anggaplah panjang gelombang di depan sumber sebagai λm dan panjang
gelombang dibelakang sumber sebagai λb. Misalkan frekuensi sumber adalah fo.
Setelah selang waktu Δt, sumber telah menghasilkan gelombang sebanyak N = fo.
(v−v s ). Δt ( v−v s ). Δt
λ m= =
N f 0 . Δt
v vs
λ m= (1− )
f0 v ......................................................(2.12)
( v +v s ). Δt (v +v s ). Δt
λ b= =
N f 0 . Δt
v vs
λb= (1+ )
f0 v ..........................................................(2.13)
v f0
f '= =
λm vs
1−
v ........................................................(2.14)
v f0
f '= =
λb vs
1+
v ........................................................(2.15)
Jika sumber dalam keadaan diam dan pengamat bergerak relati terhadap
medium tidak ada perubahan panjang gelombang yang melewati penerima, tetapi
frekuensi yang melewati pengamat akan bertambah jika pengamat bergerak
mendekati sumber, dan akan berkurang jika pengamat bergerak menjauhi sumber.
N = v.Δt + vp. Δt =v + vp Δt
λ λ
N v +λ
f '= =
Δt λ
vp
f '=f 0 (1+ )
v ..........................................................(2.16)
Dan jika pengamat bergerak menjauhi sumber frekuensi yang teramati adalah
vp
f '=f 0 (1− )
v ........................................................(2.17)
Jika baik pengamat maupun sumber bergerak terhadap medium, maka hasil
persamaan tersebut dituliskan sebagai :
( v+ vp )
f’ = fo ..................................................... (2.18)
Keterangan : ( v+ vs)
Gambar 2. Ilustrasi penentuan tanda +/- pada kecepatan dalam efek doppler
fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3 ......................................................(2.7)
v
f 0=
4 l .......................................................................( 2.8)
Dengan cara yang sama nada atas pertama (f1) dapat ditentukan sebagai
3v
f 1=
4 l ........................................................................( 2.9)
fo : f1 : f2 = 1 : 3 : 5 ......................................(2.11)
Prinsip pipa organa banyak digunakan pada alat-alat musik tiup, misal
flute ,saxophone, terompet, dan sebagainya .
I = P rata-rata
4ПR2 .............................................................(2.19)
Keterangan :
I = intensitas bunyi (watt/m2)
P= daya rata-rata yang dihasilkan sumber bunyi (watt)
r = jarak antara sumber bunyi ke titik yang ditinjau (m)
Intensitas bunyi terlemah yang masih dapat kita dengar disebut ambang
pendengaran besarnya adalah 10-12 watt/m2, sedangkan intensitas tertinggi
yang dapat kita dengar tanpa rasa sakit disebut ambang perasaan dan besarnya
102 watt/m2.
β = 10 log I ..........................................(2.20)
Keterangan :
I : Intensitas buyi (w/m2)
Io: Intensitas ambang pendengaran (10-12 w/m2)
β : Taraf intensitas (dB)
Tingkat intensitas ambang pendengaran adalah 0 dB.Sedangkan ambang
rasa sakit adalah 120 dB. Ini bersesuaian dengan intensitas bunyi antara 10 -12
sampai dengan 1 w/m2.
Latihan soal :
1. Pada suatu batang baja sepanjang merambat gelombang bunyi. Gelombang tersebut
membutuhkan waktu s untuk mencapai ujung batang dari ujung lainnya. Jika
modulus elastisitas dari batang baja tersebut sebesar , berapakah massa jenis
baja tersebut?