Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN E-LKPD IPA MODEL PROBLEM BASED LEARNING

TERINTEGRASI STEM PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI SEL


PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
KELAS XI SMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG

Proposal Penelitian

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

WINDI RIANA SARI


170384205024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hak dan kebutuhan yang wajib dimiliki oleh

setiap manusia untuk menjadikan dirinya sebagai sumber daya manusia yang

berkompeten dalam segala aspek bidang kehidupan. Melalui pendidikan, seseorang

dapat menerima atau menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya agar

tersempurnanya mutu kehidupan serta daya saing yang berkesesuaian dan

berkompeten. Hal ini merupakan salah satu wujud yang tertuang dalam UUD 1945

pada alenia ke IV yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Hadirnya pendidikan Revolusi 4.0 mewujudkan pemerintah untuk melakukan

pembaharuan dan terobosan yang mengacu dalam segala aspek yang berkaitan

dengan teknologi informasi. Salah satu perubahan dalam bidang pendidikan yaitu

perubahan kurikulum. Kurikulum yang digunakan saat ini yaitu kurikulum 2013.

Salah satu ciri khas perubahan kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA khususnya

biologi yaitu mengimplementasikan proses, sikap, produk, dan teknologi.

Pada kompetensi Patnership 21st Century Learning, ada 6 kompetensi

pendidikan dalam abad 21 yang harus dikembangkan, yang pertama Cyber (e-

learning), pembelajaran yang memanfaatkan internet atau teknologi berbasis


komputer. Selanjutnya pada abad 21 dapat dilakukan model pembelajaran Open and

Distance Learning, yaitu pembelajaran secara terbuka atau jarak jauh sehingga

bersifat universal. Quantum Learning yaitu strategi yang digunakan dalam proses

pembelajaran yang sesuai sehingga mencapai tujuan belajar pada siswa. Cooperative

Learning yaitu pembelajaran yang berfokus pada kelompok sehingga memberikan

pemahaman dan menumbuh kembangkan kerja sama antar siswa. Society Technology

Science (STS) merupakan pembelajaran berorientasi pada pembelajaran sosial,

teknologi dan sains. Terakhir, Accelerated Learning merupakan metode pembelajaran

yang dipercepat baik dari segi pemahaman dan waktu yang singkat sehingga lebih

efektif [ CITATION Her06 \l 1057 ].

Dari 6 kompetensi tersebut untuk menyetarakan kemajuan teknologi dan

kompetensi pada era revolusi 4.0 maka peserta didik dituntut untuk memiliki

pemahaman mengenai konsep-konsep, ide-ide, kemampuan intelektual, kreativitas,

penalaran, dan berpikir kritis serta pendekatan ilmiah (Scientific Approach).

Menurut Mulyasa (2013) dalam Suganda (2020) menjelaskan implementasi

kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi, harus melibatkan komponen

proses pembelajaran untuk pembentukan karakter dan kemampuan pendidik dalam

menciptakan pembelajaran yang lebih efektif. Komponen proses pembelajaran, yaitu

1) kompetensi guru memilih metode, 2) kompetensi guru memilih pendekatan atau

model, 3) kompetensi guru dalam mengaktifkan peserta didik dalam proses


pembelajaran, 4) kompetensi guru dalam membuat bahan ajar salah satunya adalah E-

LKPD.

Penggunaan bahan ajar merupakan salah satu pendukung dalam

perkembangan pendidikan. Penggunaan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran

memiliki beberapa manfaat yakni membuat lebih menarik, mandiri, dan membuat

siswa tidak bergantung kepada guru. Menurut Oktavia (2019) bahan ajar penting

untuk membantu keefektifan pembelajaran. Tujuan ini dapat dicapai apabila bahan

ajar yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa

dan tentunya disesuaikan juga dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.

Salah satu pilihan untuk mengacu proses pembelajaran peserta didik dalam

era globalisasi adalah E-LKPD sebagai peningkatan pemahaman konsep belajar

peserta didik serta meningkatkan Scientific Approach. E-LKPD merupakan

Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik. E-LKPD di kembangkan sesuai dengan

inovasi dan perkembangan serta memanfaatkan elektronik serta internet sebagai

media dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dari permasalahan yang ditemukan pada

Sekolah Menengah Atas di Kota Tanjungpinang diantaranya: 1) E-LKPD yang

digunakan peserta didik lebih berisikan materi-materi 2) Kurangnya model dan

metode variasi dalam E-LKPD sehingga tidak tercapai kompetensi pembelajaran abad

21. 3) Bahan ajar seperti E-LKPD hanya digunakan sebagai pemberian tugas
evaluasi. 4) siswa merasa bosan dengan E-LKPD yang digunakan dalam pebelajaran

biologi.

Untuk menghasilkan kualitas lulusan sesuai standar kurikulum 2013 pendidik

berperan sebagai fasilisator dan juga berperan sebagai pengembang bahan ajar agar

lebih efektif dan menarik. Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu diperlukan

pengembangan bahan ajar dengan menggunakan dan menggabungkan beberapa

disiplin ilmu sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu atau yang biasa disebut

pendekatan integratif. Salah satu pendekatan integratif yaitu pendekatan STEM.

STEM merupakan singkatan dari Science, Technology, Enginner,

Mathematics. Penerapan STEM dapat didukung oleh berbagai macam jenis metode

pembelajaran. Menurut [ CITATION Bec11 \l 1057 ] STEM yang bersifat integratif

memungkinkan berbagai metode pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung

penerapannya. Pendekatan STEM bertujuan untuk menggabungkan berbagai jenis

disiplin ilmu dalam pembelajaran diantaranya yaitu menggabungkan antara sains,

teknologi,ennginering dan matematika yang melibatkan peserta didik mampu

menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia pendidikan, dunia

kerja serta dunia global sehingga peserta didik terbiasa untuk bersaing di abad 21

yang berbasis ilmu teknologi dan pengetahuan.

Menurut Marison (2006) dalam Oktavia (2019) pendidikan STEM bertujuan

untuk membuat peserta didik menjadi problem solver, penemu, memiliki inovasi,
mandiri berpikir logis, melek teknologi, mampu menghubungkan budaya dan

sejarahnya dengan pendidikan, serta mampu menerapkan pengetahuannya dalam

kehidupan nyata.

Salah satu bahan ajar yang inovatif yaitu pendekatan Problem Based

Learning Terintegrasi STEM sebagai bagian dari strategi pengembangan bahan ajar

yang mampu membuat peserta didik meningkatkan pemahaman konsep, rasa percaya

diri, berpikir kritis sehingga menimbulkan sikap ilmiah serta tercapainya peran guru

sebagai fasilisator sehingga mampu meningkatkan minta dan motivasi siswa dalam

belajar. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang

berjudul “Pengembangan E-LKPD IPA Model Problem Based Learning Terintegrasi

STEM Pada Materi Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem sirkulasi

kelas XI SMA Negeri 2 Tanjungpinang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil latar belakang peneliti, maka ditemukan beberapa masalah

yang teridentifikasi sebagai berikut.

1. Bagaimana Proses Pengembangan E-LKPD IPA Model Problem

Based Learning Terintegrasi STEM Pada Materi Struktur dan fungsi

sel penyusun jaringan pada sistem sirkulasi kelas XI SMA Negeri 2

Tanjungpinang?

2. Bagaimana hasil validasi dari Pengembangan E-LKPD IPA Model

Problem Based Learning Terintegrasi STEM Pada Materi Struktur dan


fungsi sel penyusun jaringan pada sistem sirkulasi kelas XI SMA

Negeri 2 Tanjungpinang ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti berdasarkan rumusan masalah diatas yaitu:

1. Menghasilkan E-LKPD IPA Model Problem Based Learning

Terintegrasi STEM Pada Materi Struktur dan fungsi sel penyusun

jaringan pada sistem sirkulasi kelas XI di SMA.

2. Mendeskripsikan kelayakan dari Pengembangan E-LKPD IPA Model

Problem Based Learning Terintegrasi STEM Pada Materi Struktur dan

fungsi sel penyusun jaringan pada sistem sirkulasi kelas XI SMA

berdasarkan penilaian yang valid.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah produk berupa E-

LKPD dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. E-LKPD IPA Model Problem Based Learning Terintegrasi STEM

diakses secara online karna berbasis elektronik dalam format link.

2. E-LKPD yang dibuat berbantuan software Liveworksheets.

3. Sampul depan berisi judul “E-LKPD IPA Model Problem Based

Learning Terintegrasi STEM Kelas XI SMA.

4. Urutan penyajian E-LKPD terdiri dari:

a) Bagian depan : Cover, kata pengantar, daftar isi, dan

petunjuk penggunaan.
b) Bagian isi : Kompetensi Dasar (KD), Indikator

pembelajaran, tujuan pembelajara, materi, kegiatan

pembelajaran, rangkuman dan soal evaluasi.

c) Bagian penutup : Daftar pustaka dan profil penulis.

5. E-LKPD yang dikembangkan hanya memuat materi Struktur dan fungsi

sel penyusun jaringan pada sistem sirkulasi untuk peserta didik kelas XI

SMA.

6. E-LKPD IPA terintegrasi STEM bertujuan untuk menerapkan empat

disiplin ilmu dari STEM yang dimuat kedalam E-LKPD dengan mengikuti

syarat penyusunan LKPD.

7. E-LKPD menggunakan pendekatan STEM dirancang menggunakan model

Problem Based Learning (PBL).

E. Manfaat Penelitian

− Bagi Guru

a. Diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam membuat

E-LKPD yang efektif untuk menunjang proses

pembelajaran agar lebih efessien.

b. Diharapkan menjadi referensi dalam pembuatan E-LKPD

berintegrasi STEM (Science, Technology, Engineering And

Mathematics.)

c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran Biologi
− Bagi Siswa

a. Dapat mempermudah peserta didik untuk memahami

konsep proses berpikir keritis.

b. Dapat menciptakan suasana belajar lebih kondusif dan

menyenangkan sehingga peserta didik tidak jenuh dalam

prose pembelajaran.

c. Dapat menumbuhkan sikap ilmiah dan rasa ingin tahu.

− Bagi Peneliti Lainnya

Memberikan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya mengenai

pengembangan E-LKPD berintegrasi STEM (Science, Technology,

Engineering And Mathematics) serta mengetahui kelebihan model ini

dan menambah opsi untuk menggunakan pendekatan sains yang lebih

tepat.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

1. Asumsi Pengembangan

a. E-LKPD ini merupakan bahan ajar yang ditujukan untuk kelas XI

SMA untuk mendalami materi Struktur dan fungsi sel penyusun

jaringan pada sistem sirkulasi, selain buku teks, modul dan media

pembelajaran lainnya.

b. E-LKPD ini menggunakan model Problem Based Learning (PBL)

terintergrasi STEM sehingga membuat peserta didik tertarik diera

4.0
c. E-LKPD IPA model Problem Based Learning (PBL) terintergrasi

STEM ini bisa diakses melalui website sehingga peluang

pemanfaatanya sangat luas untuk kebutuhan pembelajaran jarak

jauh (PJJ).

2. Keterbatasan Pengembangan

a. Pengembangan E-LKPD terintegrasi STEM ini hanya mencakup

materi Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem

sirkulasi kelas XI SMA

b. Pengembangan E-LKPD terintegrasi STEM hanya di uji coba di

kelas XI SMA .

c. Kelayakan E-LKPD terintegrasi STEM hanya di uji hingga tahap

valid dan praktis saja dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang

tidak memungkinkan untuk ketahap selanjutnya.

G. Definisi Istilah/Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan didalam memahami judul yang diteliti,


maka perlu dikemukakan definisi yang berhubungan dengan penelitian ini sebagai
berikut:

1. E-LKPD
E-LKPD merupakan bahan ajar elektronik yang dirancang secara

sistematis untuk memudahkan peserta didik menemukan informasi dan

konsep, sehingga mampu menerapkan dan mengintergrasikan didalam proses

belajar agar tercapainya tujuan pembelajaran.


2. Pendekatan STEM (Science, Technology, Einnginer, Mathematics)

STEM merupakan pembelajaran terpadu yang menggabungkan

beberapa ilmu disiplin berupa sains, teknologi, teknik, dan matematika yang

berfungsi untuk mengembangkan kreativitas, sikap ilmiah, percaya diri

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari melalui proses problem solving.

3. Model Problem Based Learning (PBL)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan

kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari yang berkenaan dengan kontekstual. Sintaks model

PBL yakni: 1) Peninjauan peserta didik dalam suatu masalah 2)

mengorganisasikan peserta didik untuk belajar 3) Membimbing peserta didik

untuk memecahkan masalah 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5) menganalisis serta mengevaluasi proses pemecah masalah.

Anda mungkin juga menyukai