Anda di halaman 1dari 29

Pythagoras dan

konversnya

H
e
r
e

i
s

w
h
KELOMPOK 4

 CHINTYA GRACELLA SIBURIAN 19150093


 ELVA RODEARNA SIDABUTAR 19150121
 FRANJIMSON NAIBORHU 19150118
 FRISKA TULUS FITRI NI NABABAN 19150109
 KRISTIANI BR.MANIK 19150113
PYTHAGORAS dan
KONVERSNYA Dasar
Teorema
dan
KONVER
SNYA

PYTHAGO
DALIL RAS dan PEMBUKTIAN
PYTJAGORAS KONVERS KONVERS
NYA PYTHAGORAS

BUKTI
THEOREMA
PYTHAGORAS
EUCLID
DASAR THEOREMA PYTHAGORAS

Teorema pythagoras berasal dari seorang matematikawan dari


Yunani yang bernama Pythagoras, tetapi ada juga yang
menyebutkan bahwa teorema pythagoras berasal dari Cina karena
ada sebuah bukuyang merupakan buku matematika berbahasa
Cina. Diperkirakan buku tersebut berasal dari tahun 1.100 SM.
Pada buku tersebut,terdapat sebuah diagram yang dinamakan
Hsuan-thu. Diagram tersebut menunjukan hubungan antara
hipotenusa dan sisi yang lain pada segitiga siku-siku.
Prinsip Theorema Pythagoras
Teorema pythagoras merupakan sebuah teorema yang
berhubungan dengan segitiga siku-siku
* Sisi-sisi yang membentuk sudut siku-siku (sisi AB dan
C
BC) dinamakan sisi siku-siku.
*Adapun sisi depan sudut siku-siku merupakan sisi
terpanjang dan dinamakan hipotenusa..

Segitiga siku-siku
adalah segitiga
yang besar salah
A B satu sudutnya 900
Panjang sisi segitiga
1.Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat
sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-
siku. c2= a2+ b2

2.Jika kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah


kuadrat
sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga
tumpul.c2> a2+ b2

3.Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah


kuadrat
sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga lancip.
c2< a2+ b2
pada gambar (iii) merupakan segitiga ABC lancip.
AB2 = 92
AB2 = 81
AC2 + BC2 = 62 + 82
AC2 + BC2 = 36 + 64
AC2 + BC2 = 100
Ternyata pada segitiga lancip ABC pada gambar (iii) berlaku: AB2 < AC2
+ BC2. Jadi pada segitiga lancip akan berlaku bahwa kuadrat sisi miring
lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi yang lain.

pada gambar iv merupakan segitiga PQR tumpul


PQ2 = 122
PQ2 = 144
PR2 + QR2 = 62 + 82
PR2 + QR2 = 36 + 64
PR2 + QR2 = 100
pada segitiga tumpul PQR gambar (iv) berlaku: PQ2 > PR2 + QR2.
Jadi pada segitiga tumpul akan berlaku bahwa kuadrat sisi miring
lebih besar dari jumlah kuadrat sisi yang lain.
Dasar theorema dan
Konversnya
., Dalam dalil Phytagoras melibatkan bilangan kuadrat dan
akar kuadrat dalam sebuah segitiga.
Akar kuadrat dari a (dilambangkan dengan √a ) adalah suatu bilangan tak
negatif yang jika dikuadratkan sama dengan a

Jika x2 = a dan x ≥ 0,
maka √a = x
Dalil Pythagoras
Luas persegi dan segitiga dapat digunakan untuk menenemukan dalil
Pythagoras.
Contoh Buatlah segitiga siku-siku dari kertas warna dengan panjang sisi-
sisinya
tertentu. Misalkan panjang sisi siku-sikunya adalah a dan b dengan sisi
miring c sebanyak 4 buah

C C C
C

A B A B A B
A B
Susunlah keempat segitiga tersebut sehingga terbentuk A E B
persegi yang panjang sisinya (a + b). Perhatikan gambar
di samping!
Luas persegi ABCD =Luas Persegi EFGH+ 4 X Luas H Persegi
(a + b)2 =c2 + (4 x a xb/2) F

a2 +2ab +b2 =c2 + 4 x ½ x a x b


a2+2ab +b2 =2xaxb
D
a2 + 2ab +b2 =2ab G C

a2 + b2 =c2
Berdasarkan kegiatan di atas kalian akan memperoleh sifat
a
segitiga siku-siku, yaitu pada setiap segitiga siku-siku,
c
kuadrat sisi
miring sama dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya. Sifat inilah

yang kemudian dikenal dengan dalil Pythagoras.


Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-
Siku Istimewa
Jika salah satu sudut dari suatu segitiga siku-siku adalah 45 maka sudut yang
0
D c

lain adalah 450. Jadi segitiga siku-siku tersebut adalah segitiga siku-siku sama
kaki.
Dengan menggunakan dalil Pythagoras a

C BD2= AB2+ AD2 A B


⇔ BD2= a2+ a2
⇔ BD2= 2a2
⇔ BD = √2a2
= a√2
Dengan demikian kita dapat membandingkan panjang sisi-
sisi segitiga siku-siku BAD sebagai berikut.

• AB : BD = a : a√2 = 1:√2
A B • AD : BD = a : a√2 = 1:√2
• AB : AD = a : a = 1 : 1
• AB : AD : BD = a : a : a√2 = 1 : 1 : √2
Segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya
30 o
Segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya mem bentuk sudut
30o
diperoleh dengan cara membagi sebuah segitiga
sama sisi menjadi dua bagian. Perhatikan segitiga ABC
di samping!
Dengan menggunakan dalil Pythagoras dapat me-
nentukan panjang sisi CD
BC2= BD2+ CD2
Dengan demikian kita dapat membandingkan
⇔ CD2= BC2– BD2
panjang sisi-sisi
⇔ CD2= (2a)2– a2 segitiga siku-siku BDC sebagai berikut.
CD2 =3a2 • BD : BC = a : 2a
=1:2
CD = √3a2
• CD : BC = a √3 : 2a
= √3 : 2
= a√3
• BD : CD = a : a√3
= 1 : √3
• BD : CD : BC = a : a √3 : 2a = 1 : √3 : 2
PEMBUKTIAN TEOREMA PYTHAGORAS DARI
EUCLID

segitiga siku-siku ABC


Luas BDEQ = a2 dan Luas ADEP = b2
a2 + b2 = luas BDEQ + luas ADEP
= luas ABQP
= c2
BUKTI 1
Berdasar kesebangunan segitiga x/b =b/c
Sehingga diperoleh x= b2/c
Dengan demikian L(1) =b2.c /c =b
Dengan cara yang sama, dapat ditunjukkan
Luas (ii) = a2 Sehingga, a2 + b2 = luas (i) +
luas (ii) = c2
Bukti 2
Mudah ditunjukkan jika BC = a dan ac = b
maka diperoleh

Luas DBQE = luas NKBD = luas MKBC=


luas SRBC = a2

Luas ADEP = luas LNDA = luas LMCA =


luas UTCA = b2 Padahal, c2 = luas ADEP +
luas DBQE = b2 + a2

Jadi, a2 + b2 = c2 .
Bukti 3

transformasi strain, translasi, dan refleksi tidak


mengubah luas bangun datar
Bukti 4
Luas segitiga BCQ = 1/2 × Luas
persegipanjang BDEQ.
Dengan teorema S-Sd-S, dapat
ditunjukkan bahwa segitiga BCQ
kongruen dengan segitiga BRA,
sehingga
Luas segitiga BRA = luas segitiga
BCQ
Selanjutnya dengan alas dan tinggi yang
sama, maka
Luas segitiga BRA = 1/2 × Persegi
SCBR.
Jadi, 1/2 × Luas persegipanjang BDEQ
= 1/2 × Persegi SCBR , atau
Luas persegipanjang BDEQ = Luas
persegi SCBR .... (i)
Dengan cara yang sama, dapat ditunjukkan bahwa:
Luas persegipanjang DAPE = Luas persegi ACTU .... (ii)
Dari (i) dan (ii), diperoleh
Luas persegi SCBR + luas persegi ACTU = Luas BDEQ + luas
DAPE a2 + b2 = luas persegi BAPQ a2 + b2 = c2
.
PEMBUKTIAN KONVERS TEOREMA
PYTHAGORAS
menggunakan konsep persamaan garis yang
dipelajari di kelas VIII SMP (Badan Standar
Nasional Pendidikan, 2006

Diberikan sebuah segitiga OPQ pada bidang


kartesius Akan dibuktikan bahwa dengan
  membuktikan

\
  O adalah (0,0) dan
Diketahui koordinat titik
titik Q adalah (c,0). Misalkan koordinat titik P
adalah (x,√(a^2−x^2 )) Akan dicari nilai x.
Dengan menggunakan teorema Pythagoras
pada segitiga ORP dan QRP, diperoleh
a^2−x^2=b^2−
(c−x)^2⇔a^2−x^2=b^2−c^2−x^2+2cx
⇔a^2=b^2−c^2+2cx
⇔2cx=a^2−b^2+c^2

⇔2cx=a^2−b^2+a^2+b^2
 
Akibatnya,

Sehingga dan dapat diperoleh dengan

Dan
Oleh karena itu, didapat
BUKTI II
Bukti ini diambil dari Moise (1990, hlm. 181). Untuk melihat pembuktian yang berbeda
namun dengan konsep yang sama, lihat buku Element (Euclid, 1908).

Berdasar teorema sisi-sisi-sisi, maka segitiga ABC dan segitiga DEF kongruen. Akibatnya
segitiga ABC adalah segitiga siku-siku dengan sudut siku-sikunya ada pada C
BUKTI III

Diberikan segitiga ABC dengan a^2+b^2=c^2 seperti terlihat pada


Gambar
Berdasar aturan kosinus, maka diperoleh
c^2=a^2+b^2−2ab cos⁡(m∠ACB)⇒c^2=c^2−2ab cos⁡(m∠ACB)
⇔2ab cos⁡(m∠ACB)=0
⇔cos⁡(m∠ACB)=0

⇔m∠ACB=90°+k×180°, k∈ℤ
Karena ukuran sudut dalam dari sebuah segitiga selelu positif dan
kurang dari 180°, maka m∠ACB=90°.∎
BUKTI  IV
Akan dibuktikan bahwa berada pada lingkaran dengan cara menunjukkan
bahwa titik memenuhi persamaan lingkaran yakni
  V
Bukti
Diberikan segitiga dengan . Dengan cara yang serupa pada Bukti I, dapat diperoleh dan .
Akan dibuktikan bahwa dengan menunjukkan bahwa (Purcell, 2011, hlm. ).
4 2 2
2 b a b
¿ −b + 2 + 2
c  c
Bukti VI
Diberikan segitiga dengan dan . Akan dibuktikan bahwa adalah garis tinggi yang
ditarik dari titik terhadap sisi . Perhatikan bahwa luas segitiga dapat dicari dengan dua
cara,
  yakni menggunakan rumus Heron dan menggunakan rumus setengah alas dikali
tinggi dengan alas . Akibatnya,
 
Thanks for
attention
—SOMEONE FAMOUS

Anda mungkin juga menyukai