Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 8

Tahun Pelajaran 2022 / 2023


Semester Genap

TEOREMA PYTHAGORAS
Pembuktian Teorema Pythagoras berkaitan erat dengan luas persegi dan luas segitiga siku-
siku. Untuk mengingat kembali perhatikan penjelasan berikut.
A. Luas Persegi
D C Gambar di samping menunjukkan persegi ABCD.
Luas persegi ABCD = AB x BC
= AB x AB (sebab BC = AB)
= AB2

A B
Luas Persegi
Untuk persegi = panjang
yang panjang sisinyasisi x panjang
= s, maka : sisi
L=sxs
= s2
B. Luas Segitiga Siku-siku
B
Gambar di samping menunjukkan segitiga siku-siku ABC.
AB x AC
Luas segitiga siku-siku ABC = 2

C
Karena AB dan AC adalah sisi siku-siku, maka :
A

Luas segitiga siku-siku =


1
2 x panjang sisi siku-siku x panjang sisi siku-siku II
Untuk persegi yang panjang sisinya = s, maka :
L=sxs
= s2
C. Menentukan Teorema Pythagoras
b a
Untuk menentukan Teorema Pythagoas dapat digunakan
c
a gambar di samping. Dari persegi dengan panjang sisi (a + b)
c b
dibuat empat segitiga siku-siku yang identik seperti terlihat
b
c pada gambar di samping.
c
a
Luas daerah persegi luar =
a b 4 x luas segitiga + luas persegi dalam

Dengan menjabarkan luas persegi, diperoleh :


Luas persegi = luas daerah persegi luar
Sisi x sisi = 4 x luas segitiga + luar persegi dalam
1
4 ( ab ) + c 2
(a + b ) (a + b ) = 2
2 2 2
a + 2ab + b = 2ab + c
2 2 2
a +b = c (Teorema Pythagoras)
Dari persamaan di atas, diperoleh hubungan antara a, b, dan c yang merupakan sisi-sisi
segitiga siku-siku, dengan c sebagai sisi miring serta a dan b merupakan sisi-sisi tegak
segitiga yang dituangkan dalam suatu teorema, yang dikenal sebagai Teorema Phythagoras.

Perhatikan gambar berikut!


Segitiga siku-siku mempunyai sebuah persegi pada setiap
sisinya. Persegi pada hypotenusa merupakan persegi terbesar.
Luas persegi pada hypotenusa =
jumlah ruas persegi pada sisi tegak

+ Hubungan ketiga persegi itu disebut Teorema Pythagoras,


Persegi lain
Persegi pada yaitu :
hypotenusa

Pada sebuah segitiga siku-siku selalu berlaku:


Kuadrat dari sisi terpanjang = jumlah kuadrat dari dua sisi aslinya.
Pada diagram di bawah ini diberikan contoh sederhana dari Theorema Pythagoras. Kita
dapat mencari / menghitung luas segitiga itu dengan menghitung banyak persegi kecil.

25 persegi = 9 persegi + 16 persegi

25 = 9 + 16

D. Kebalikan Teorema Pythagoras


C
Dalam ∆ ABC, apabila a adalah sisi di hadapan sudut A, b
c adalah sisi di hadapan sudut B, c adalah sisi di hadapan
b
sudut C. Maka berlaku kebalikan teorema Pythagoras, yaitu

A B :
a
Jika a2 = b2 + c2, maka ∆ ABC siku-siku di A
Jika b2 = a2 + c2, maka ∆ ABC siku-siku di B
Jika c2 = a2 + b2, maka ∆ ABC siku-siku di C

E. Penggunaan Teorema Pythagoras


Teorema Pythagoras menyatakan hubungan antara panjang setiap sisi sebuah segitiga siku-
siku. Perhatikan segitiga siku-siku ABC dengan siku-siku di C berikut ini.

B
2 2 2
c =a +b
c
a 2 2 2
b =c −a
2 2 2
C A a = c − b , dengan c = hypotenuse
b

Penggunaan Teorema Pythagoras meliputi perhitungan panjang sisi segitiga siku-siku,


perhitungan jarak antara dua titik, menentukan jenis segitiga dan penyelesaian persoalan
pada bangun datar dan bangun ruang.
E1. Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
Contoh :
C
1. Pada gambar di samping, ∆ ABC siku-siku di titik
A. Panjang AB = 4 cm dan AC = 3 cm. Hitunglah
3
panjang BC!
Jawab : A B
4
2 2 2 2 2
BC = AB + AC = 4 + 3 = 16 + 9
2
BC = 25

BC = √ 25 =5
Jadi, panjang BC = 5 cm

12
2. Pada gambar di samping, hitunglah nilai p!
Jawab : p
15
152 = p + 122
2
atau p2
= 15 – 12 2 2

225 = p2 + 144 p2 = 225 – 144


255 – 144 = p2 p2 = 81

81 = p2 p = √ 81
p = √ 81 p = 9
p = 9
E2. Menghitung Jarak Antara Dua Titik

Jarak antara titik A ( x1 , y 1 ) dan titik B ( x 2 , y 2 ) ditentukan oleh rumus :

|AB| = √( x 2 − x 1 )2 + ( y 2 − y 1 )2
Contoh :
Hitung jarak antara titik A (1, 3), dan B (6, 7)
Jawab :

|AB| = √(6 − 1)2 + (7 − 3)2 = √5 2 + 4 2 = √25 + 16


= √ 41 = 6,403124237 (dengan kalkulator)
|AB| = 6,4 (sampai satu tempat desimal)
E3. Menentukan Jenis Segitiga
Berdasarkan kebalikan teorema Pythagoras, jika ketiga sisi suatu segitiga
diketahui panjangnya, maka dapat diperiksa apakah segitiga itu merupakan segitiga
siku-siku atau bukan.
Selanjutnya, dengan menggunakan prinsik kebalikan teorea Pythagoras, kita
juga dapat menentukan apakah suatu segitiga merupakan segitiga lancip atau segitiga
tumpul.
Pada gambar (i), ∆ ABC adalah segitiga lancip dan a < a1 sehingga a2 < b2 +
c2.
Pada gambar (ii), ∆ ABC adalah segitiga tumpul dan a > a1 sehingga a2 > b2
+ c2.
C C

b1 b a b1 a1
a1 b a

A B A B
c c
(i) (ii)
Dalam ∆ ABC, dengan panjang sisi a, b, dan c, berlaku :
Jika a2 < b2 + c2, maka ∆ ABC adalah segitiga lancip di A.
Sisi a terletak di hadapan sudut A.
Jika b2 < a2 + c2, maka ∆ ABC adalah segitiga lancip di B.
Sisi b terletak di hadapan sudut B.
Jika a2 > b2 + c2, maka ∆ ABC adalah segitiga tumpul di A.
Contoh :
Tunjukkan bahwa segitiga yang berukuran 4 cm, 3 cm, dan 5 cm adalah segitiga
siku-siku !
Jawab :
a = 5, b = 4, dan c = 3
2 2
a = 5 = 25
b=4

a=5

c=3
2 2
b + c = 42 + 32
= 16 + 9
= 25
2 2 2
Karena a = b + c , maka segitiga itu siku-siku.

F. Tripel Pythagoras
Pada sebuah segitiga siku-siku kadang-

5 cm
kadang kita dapat menemukan tiga bilangan asli
13 cm
yang tepat memenuhi Teorema Pythagoras untuk

12 cm panjang hypotenusa dan dua sisi lainnya. Ketiga


bilangan asli yang memenuhi itu disebut Tripel
Pythagoras.
Sisi-sisi segitiga di samping mempunyai panjang 5, 12 dan 13 satuan panjang. Segitiga
itu siku-siku karena 52 + 122 = 132. Angka 5, 12, dan 13 menunjukkan Tripel Pythagoras 5,
12, 13.
Contoh Tripel Pythagoras yang lainnya adalah 8, 15, 17; 7, 24, 25; 20, 21, 29; 9, 40,
41.
Kelipatan dari Tripel Pythagoras adalah juga Tripel Pythagoras, sebagai contoh
kelipatan 3, 4, 5 yaitu 6, 8, 10 atau 9, 12, 15 (atau yang lainnya) juga merupakan Tripel
Pythagoras.
Tripel Pythagoras ini sangat berguna untuk menentukan apakah sebuah segitiga siku-
siku atau tidak. Untuk memperoleh Tripel Pythagoras dapat digunakan aturan berikut ini.

 Tetapkan dua bilangan asli m dan n yang memenuhi m > n.


 Hitunglah masing-masing nilai : m2 – n2, 2mn, dan m2 + n2.
 Hasil dari perhitungan nilai m2 – n2, 2mn, dan m2 + n2 merupakan Tripel
Pythagoras atau Tigaan Pythagoras

G. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku yang Salah Satu Sudutnya 30 o, 45o, dan 60o.
G1. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30o atau 60o.
Perbandingan antara panjang sisi di hadapan 30o, sisi
C
miring, dan sisi di hadapan 60o adalah 1 : 2 : √3 .
60o
Atau
2
3
AC : BC : AB = 1 : 2 : √3
A
30o
B √3 = 1,73 (dibulatkan sampai 2 desimal)
Contoh : 3
Pada gambar di samping, ∆ ABC siku-siku diC A
o
dengan panjang BC = 6 cm dan besar ∠B = 30 .
Hitunglah :
a. Panjang AB 30o
A B
b. Panjang AC

Jawab :
a. BC : AB = 2 : √ 3 1
AC =
BC
2
6 : AB = 2 : √ 3 b.
1
6 x √3 = AB x 2
AC = 6
2
6√3 = 2 AB AC = 3
6 √3 (sisi di hadapan sudut
= 3√3 1
AB = 2
30o = 2 hypotenusa)
Jadi panjang AB = 3 √3

G2. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 45o.
Dari ∆ABC di samping diperoleh perbandingan AB :
C 45o
2 AC : BC = 1 : √2 :1
1
45o
B A
1
Contoh :
Diketahui ∆ ABC siku-siku dengan panjang dengan C
o
panjang AB = 4 cm dan besar ∠ B = 45 . Hitunglah
panjang BC !
45o
A B
Jawab :
BC : AB = √2 : 1
BC : 4 = √2 : 1

BC = 4 √2

Jadi, Panjang BC = 4 √ 2 cm

H. Penggunaan Teorema Pythagoras


 Pada Bangun Datar H
G
Contoh : F
E
Pada kubus ABCD . EFGH di samping ini, panjang AB = 8
cm. Hitunglah luas ∆ ABH !
D
C

A B
Jawab :
∆ ABH siku-siku di A, maka :
2 2
AH2 = AD + DH H
2 2
= 8 +8 ← AD = DH = AB = 8 cm
= 64 + 64
= 128

AH = √ 128
= √ 64 x 2 A B

= 8 √2
1
Luas ∆ ABH = 2 x AB x AH
1
= 2 x 8 x 8 √2

= 32 √2
Penerapan Teorema Pythagoras Pada Soal Cerita
Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan masalah-masalah yang
memanfaatkan Teorema Pythagoras. Untuk menyelesaikan masalah-
masalah tersebut akan lebih mudah jika kita lukiskan sketsanya.

Contoh :
10 km Sebuah kapal berlayar 10 km ke arah selatan dan dilanjutkan ke arah
barat sejauh 8,5 km. Hitunglah jauhnya kapal itu berlayar dari titik
awal jika ditarik garis lurus?
8,5 km

Jawab :
Perhatikan gambar di samping !
Sketsa
Misalnya a = 10 km dan b = 8,5 km, maka berdasarkan Teorema
Km
a = 10

c
Pythagoras diperoleh :
c 2 = a 2 + b2 ⇔ c 2 = 102 + 8,52 = 100 + 72 ,25 = 172 ,25
b = 8,5 km
c = √172,25 = 13,12

Latihan
1. Gunakan Teorema Pythagoras untuk menghitung nilai x pada tiap-tiap gambar berikut.

16
30
12

5
x

(a) (b)

6 6,5
x

7,5 2,5

(c) (d)
2. Dari tigaan-tigaan bilangan berikut, manakah yang dapat membentuk segitiga siku-siku,
lancip, atau tumpul?
a. 9, 11, 13 d. 8, 12, 16

b. 6, 5, 8 e. 1, 2, √5
c. 12, 16, 20

3. Dari tigaan-tigaan bilangan berikut, manakah yang merupakan tigaan Pythagoras?


a. 7, 5, 6 d. 12, 5, 13
b. 8, 15, 17 e. 24, 18, 30
c. 10, 24, 26

C
4.

24

A 18 D 32 B

Pada ∆ ABC di atas, diketahui panjang AD = 18 cm, BD = 32 cm, dan CD =


24 cm.
a. Hitunglah panjang AC !
b. Hitunglah panjang BC !
c. Berdasarkan kebalikan Teorema Pythagoras, buktikan bahwa ∠ ACB siku-siku!

5. Pada ∆ PQR berikut ini, diketahui RS = 4 cm, PS = 8 cm, dan QS = 16 cm.


R
a. Hitunglah panjang PQ !
4
S b. Hitunglah panjang PR !
c. Hitunglah panjang PQ !
16
8
d. Tunjukkan bahwa ∆ PQR siku-
Q siku di p !
P

6. Hitunglah jarak dari pasangan titik-titik di bawah ini !


a. A (2, 6) dan B (8, 1)
b. T (–2 , –6) dan V (0, 1)

7. Pada persegi panjang di samping, panjang diagonal QS = 12


cm, dan besar ∠ PSQ = 60o. S R
60o
Hitunglah :
a. Panjang PQ,
b. Panjang PS,
P Q
c. Luas persegi panjang PQRS.

8. Alas limas T. ABCD berikut ini berbentuk persegi panjang dengan panjang AB = 12
cm, BC = 10 cm, dan TC = 13 cm.
A
Hitunglah :
a. Panjang TE 13 cm
b. Panjang TO
C
D
O E
A B
12 cm

9. Sebuah tangga yang panjangnya 5 m bersandar pada batang pohon. Jarak ujung bawah
tangga terhadap pangkal pohon 3 m. Berapakah tinggi ujung atas tangga dari permukaan
tanah ?
RANGKUMAN
A. Luas Persegi
D C
Luas Persegi = panjang sisi x panjang sisi

Untuk persegi yang panjang sisinya = s, maka :

A B L=sxs
= s2
B. Luas Segitiga Siku-siku
B
AB x AC
Luas segitiga siku-siku ABC = 2
Karena AB dan AC adalah sisi siku-siku, maka :

A C
Luas segitiga siku-siku =
1
2 x panjang sisi siku-siku x panjang sisi siku-siku II

Untuk persegi yang panjang sisinya = s, maka :


L=sxs
= s2
C. Menentukan Teorema Pythagoras
2 2 2
a +b = c (Teorema Pythagoras)

A. Kebalikan Teorema Pythagoras


C
Dalam ∆ ABC, apabila a adalah sisi di hadapan sudut A, b
c adalah sisi di hadapan sudut B, c adalah sisi di hadapan
b

A B
a
sudut C. Maka berlaku kebalikan teorema Pythagoras, yaitu
:
Jika a2 = b2 + c2, maka ∆ ABC siku-siku di A
Jika b2 = a2 + c2, maka ∆ ABC siku-siku di B
Jika c2 = a2 + b2, maka ∆ ABC siku-siku di C

B. Penggunaan Teorema Pythagoras


E1. Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
E2. Menghitung Jarak Antara Dua Titik

Jarak antara titik A ( x1 , y 1 ) dan titik B ( x 2 , y 2 ) ditentukan oleh rumus :

|AB| = √( x 2 − x 1 )2 + ( y 2 − y 1 )2
E3. Menentukan Jenis Segitiga
C C

b1 b a b1 a1
a1 b a

A B A B
c c
(i) (ii)
Dalam ∆ ABC, dengan panjang sisi a, b, dan c, berlaku :
Jika a2 < b2 + c2, maka ∆ ABC adalah segitiga lancip di A.
Sisi a terletak di hadapan sudut A.
Jika b2 < a2 + c2, maka ∆ ABC adalah segitiga lancip di B.
Sisi b terletak di hadapan sudut B.
Jika a2 > b2 + c2, maka ∆ ABC adalah segitiga tumpul di A.

C. Tripel Pythagoras
1. Tetapkan dua bilangan asli m dan n yang memenuhi m > n.
2. Hitunglah masing-masing nilai : m2 – n2, 2mn, dan m2 + n2.
3. Hasil dari perhitungan nilai m2 – n2, 2mn, dan m2 + n2 merupakan Tripel
Pythagoras atau Tigaan Pythagoras.
Contoh Tripel Pythagoras adalah 5, 12, 13;
8, 15, 17;
7, 24, 25;
20, 21, 29;
9, 40, 41

D. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku yang Salah Satu Sudutnya 30 o, 45o, dan 60o.
G1. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30o atau 60o.
Perbandingan antara panjang sisi di hadapan 30o, sisi
C
miring, dan sisi di hadapan 60o adalah 1 : 2 : √3 .
60o
Atau
2
3
AC : BC : AB = 1 : 2 : √3
A
30o
B √3 = 1,73 (dibulatkan sampai 2 desimal)
3
G2. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 45o.
Dari ∆ABC di samping diperoleh perbandingan AB :
C 45o
2 AC : BC = 1 : √2 :1
1
45o
B A
1

Anda mungkin juga menyukai