Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BERPIKIR PERUBAHAN

Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata kuliah kewirausahaan

yang diampuh oleh Juli Antasari Sinaga ,M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Elva Rodearna Sidabutar

NPM : 19150121

Grup : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Berpikir adalah proses dinamis, dimana individu bertindak aktif dalam menghadapi hal-hal yang

bersifat abstrak.

Pada proses berpikir individu membuat hubungan antara obyek yang menjadi pokok

permasalahan dengan bagian-bagian pengetahuan yang sudah dimilikinya. Bagian dari

pengetahuan adalah segala sesuatu yang sudah diperolehnya dalam wujud pengertian logis.

berpikir memiliki banyak pengertian, Kebanyakan orang mengira, bahwa berpikir hanya sekadar

hal-hal teknis yakni soal menghitung, melihat guna, dan mencari keuntungan. Namun, berpikir

teknis hanyalah satu bagian kecil dari tindak berpikir manusia.

Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya proses berpikir adalah karena adanya perubahan atau

keinginan untuk melakukan perubahan.

Dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang dijumpai saat ini disebabkan oleh kemampuan

berpikir itu sendiri,jika dulu melakukan perjalanan menggunakan angkutan umum maka sekarang

sudah menggunakan GOJEK / GRAB ,jika dulu untuk berkomunikasi menggunakan telephone

sekarang sudah menggunakan handphone.

Jika dulu orang mengalami kesulitan untuk mengetahui berbagai kabar atau informasi-informasi

yang ada di seluruh dunia, kini semuanya dapat diakses dengan mudah melalui internet.
Dapat dikatakan bahwa segala kemudahan-kemudahan ini ada oleh karena adanya pola pikir

manusia yang menginginkan perubahan.

Dalam dunia usaha pun demikian. Ada berbagai perubahan yang kita jumpai.Berbagai jenis

produk-produk baru yang bermunculan , semuanya itu menandakan bahwa perubahan kini telah

banyak terjadi ditinjau dari segi usaha. Meskipun demikian, ada beberapa entrepreneur yang tidak

menyadari adanya berbagai perubahan yang terjadi dan tetap tidak melakukan perubahan terhadap

usaha yang digelutinya. Perubahan bisa terjadi setiap saat tetapi jika tidak ditanggapi secara cepat

dan tepat maka produk dari usaha yangdihasilkan akan kalah bersaing terhadap produk lainnya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi Berpikir dan Perubahan

2.1.1 Defenisi Berpikir

Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski,

dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini

berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan

di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. “Berpikir” mencakup banyak aktivitas

mental. Kita berpikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko dsb.

Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara

lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari

lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long term memory.

Jadi, berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item (Khodijah,

2006:117). Sedangkan menurut Drever (dalam Walgito, 1997 dikutip Khodijah, 2006:117)

berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya

masalah. Solso (1998 dalam Khodijah, 2006:117) berpikir adalah sebuah proses dimana

representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek

atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah.

Dari pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu (1)

berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari

perilaku, (2) berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan
dalam sistem kognitif, dan (3) berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan

masalah atau diarahkan pada solusi.

2.1.2 Defenisi Perubahan

Menurut Neni Nurmayanti Husanah, perubahan merupakan sesuatu yang unik karena perubahan-

perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan tidak bisadisamakan,

walaupun memiliki beberapa persamaan dalam prosesnya. Menurut VincentGaspers, perubahan

adalah bagian terbesar dari kenyataan bisnis. Sedangkan menurut Cateora(MGH) perubahan

adalah hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalahyang diciptakan oleh

perubahan dalam lingkungannya.

Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan adalah satukeaktifan

pribadi manusia yang mengunakan ide-ide dalam rangka menciptakan sebuah perubahan.

2.1.3 Manfaat berpikir pada perubahan

Manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan sangatlah banyak, diantaranya adalah:

a)Merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi lebih bermakna dan lebih baik

b)Dapat memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat

c)Meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri seseorang

d)Membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan


e)Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah Setelah mengetahui

manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan.

Dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan itu perlu dilakukan karena dengan berpikir

perubahan seseorang bisa melakukan banyak hal, mulai dari dapat mencoba hal-hal baru yang

belum pernah dilakukan, dapat menyelamatkan nasib orang lain atau dapat digunakan untuk

melihatseberapa besar kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pemahaman Pentingnya Perubahan dan Peranan Mindset (Pola Pikir)

Perubahan adalah hal yang tidak dapat dilepaspisahkan dari kehidupan manusia. Adanya
perubahan yang terjadi memberikan sebuah kenyataan bahwa hidup itu dinamis, selalu berubah-
ubah. Seiring dengan perubahan yang terjadi itu pada akhirnya akan memicu pola pikir atau
mindset dari individu
Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki, nilai-
nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang kita
keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain, atau kehidupan ini. Dengan demikian,
mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan
alami. Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya akan
menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Demikian pula orang yang menghadapi
perubahan,. Ada orang yang beranggapan bahwa perubahan bukanlah hal yang penting. Tetapi
sebaliknya, ada orang yang mempercayai bahwa perubahan adalah hal yang penting. Di sini pola
pikir menggerakan perilaku kita sehingga Bapak Psikolag, William James berkata “Yakinlah
bahwa hidup anda berharga, maka keyakinan anda akan menciptakan faktanya”.

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus
membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada pikiran-
pikiran negatif yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan negatif yang tersembunyi akan
mengendalikan diri kita. Jika kita tidak mengetahui pola pikir kita, kita tidak dapat melakukan
apapun terhadapnya. Jika kita tidak menyukai hasil-hasil yang kita dapatkan selama ini, kita jelas
harus mengubah pola pikir kita. Pada saat itulah kita akan mengerti apa seberapa pentingnya
perubahan.

3.1.1 Perubahan Mindset


Perubahan mindset atau pola pikir dapat berubah. Karena pola pikir merupakan hasil dari
sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan
dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada pikiran-pikiran yang muda dan ada yang sulit untuk
diubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Ada bisa kita ubah dengan
kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola
pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan para ahli seperti, psikolog, ahli mindset transformasi.
Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain.
Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif, dari pecundang menjadi pemenang, dari
statis menjadi kreatif, dari konsumtif menjadi produktif, dan dari pekerja menjadi entrepreneur.

3.1.2 Mindset Entrepreneur


Seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang entrepreneur akan
selalu berusaha “mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas sumber daya secara efisien,
mencari alternatif lain bila sumber daya yang ada terbatas. Seorang entrepreneur cenderung
menjadi job creator daripada sekedar job seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah
total pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya.
Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami kelimpahan
maupun keterbatasan yang ada. Dengan pola pikir produktif, semua hambatan akan diubah
menjadi peluang untuk meminimalisasi ancaman, dan semua kekuatan akan menjadi suatu
kesempatan untuk lebih dikembangkan kesempatannya.

3.1.3 Kecerdasan Finansial

Kecerdasan finansial yang dimaksudkan di sini lebih ditekankan pada konsep ekonomis.

Untuk mencapai kecerdasan finansial ala covey maupun kiyosaki, kita harus melakukan kreativitas

finansial. Kreativitas finansial berusaha mengubah mindset yang ada pada diri kita masing-masing

mengikuti pola pikir manusia sejahtera yang efisien dan sesuai konsep ekonomis. Kreativitas

secara finansial dalam kenyataannya merupakan kesediaan untuk berpindah dari zona yang

dianggap nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan. Seorang yang kreatif

akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan perhitungan yang matang sehingga
menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa depan dengan mengorbankan kenyamanan

hari ini.

3.1 4 Wirausaha Berpikir Pada Perubahan

Menurut definisi, wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap

produk atau jasa melalui transformasi, kreatifitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan

sekitarnya, sehingga produk atau jasa tersebut lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

pengguna produk dan jasa (Prof. Raymond Kao, Nanyang Business School, Singapore 2005).

Hitt,Ireland&Hoskisson (2010) mengatakan bahwa Kewirausahaan Strategis (Strategic

Entrepreneurship) yang biasanya dilakukan oleh perserorangan dan badan usaha adalah : 1.

Mengambil langkah-langkah kewirausahaan dengan perspektif strategis. 2. Berperilaku

menggiatkan pencarian kesempatan usaha dan keunggulan kompetitif. 3. Merencanakan dan

mengimplementasikan strategi kewirausahaan untuk menciptakan keuntungan. Usaha-usaha

Kewirausahaan Strategis (Hitt,Ireland&Hoskisson: 2010) diatas harus didasari, didorong dan

mempunyai tujuan pada beberapa faktor seperti yang digambarkan dalam gambar di bawah yaitu:

1. Cara berfikir kewirausahaan dari pendiri (founding father) organisasi atau badan usaha.

2. Mempunyai kelompok kerja untuk mengembangkan produk atau pelayanan.

3. Memfasilitasi inovasi dan integrasinya dengan menyebarkan nilai luhur dan kepemimpinan

kewirausahaan.

4. Menciptakan nilai tambah melalui inovasi yang dilakukan.

Sebelum perubahan menyentuh cara berpikir, maka manusia itu belum berubah. Maka dari itu, jika

kita ingin berubah, maka kita harus mengubah cara berpikir kita. Dalam hal ini, perubahan yang
dimaksud adalah berubah dari seorang karyawan menjadi seorang wirausaha untuk mendapatkan

masa depan yang lebih baik dan cerah

3. 2 Hambatan-Hambatan Yang Ditemukan Saat Memulai Usaha

Pada saat akan memuai usaha, banyak entrepreneur pemula yang mempunyai hambatan
mental berupa persepsi yang negatif tentang kemampuan dirinya. Hambatan persepsi negative
tersebut antara lain,;
• terlalu muda/terlalu tua
• tidak berbakat
• tidak/belum punya modal
Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu; Motivasi yang kuat, Mindset yang
tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (lakukan saja).

3.2.1 Tips Praktis Dalam Kaitannya Dengan Berpikir Perubahan Itu Sendiri
Yang dimaksudkan dengan tips praktis dalam kaitannya dengan berpikir perubahan adalah
dengan memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan. Otak bawa sadar dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu
1. Teknik Visualisasi
Teknik ini menjadikan khayalan sebagai cara untuk membangun visualisasi positif.
Tahapan dalam melatih teknik visualisasi yaitu:
• Rileks
• Fokuskan pada apa yang akan kita visualisasikan
• Bayangkan tujuan sedetail mungkin
• Libatkan emosi (merasakan nikmatnya mampu meraih tujuan itu)
• Lakukan visualisasi seperti itu secara berulang-ulang
2. Teknik Afirmasi
Teknik ini merupakan teknik yang memberikan penghargaan kepada diri sendiri
dengan kalimat-kalimat yang memotivasi untuk berubah menjadi lebih baik. Misalkan
dengan mengucapkan kalimat-kalimat positif untuk diri sendiri. Contohnya saya
memutuskan untuk menjadi seorang mahasiswa yang lulus dengan prestasi cum laude. Saat
ini saya dalam proses mencapai cum laude.

3.3 Kaitan antara Kewirausahaan dan Berpikir Perubahan


Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dalam Ensiklopedia Ekonomi,
Keuangan, dan Perdagangan, Entrepreneur (pengusaha) ialah seseorang yang mengambil bagian
dalam, atau yang mengusahakan sesuatu. Dalam teori ekonomi, ialah seseorang yang berusaha,
mengambil inisiatif, dan mengusahakan suatu perusahaan. Orang-orang yang bertanggung jawab
karena mengambil inisiatif untuk mengembangkan atau menjalankan dan mengendalikan suatu
organisasi perdagangan. Mereka menanggung resiko dan ketidaktentuan. Jika berhasil, mereka
akan mendapatkan keuntungan, dan jika tidak berhasil, mereka akan memikul kerugian. Jika
demikian halnya jelaslah bahwa kewirausahaan memiliki kaitan erat dengan apa yang kita sebut
berpikir perubahan. Seorang entrepreneur jika ingin maju haruslah menyikapi segala perubahan
yang ada dengan pola pikir kreatif dan inovatif. Adanya berbagai perubahan yang ada akan
menjadi hal utama yang memicu keberhasilan seorang entrepreneur dalam mengolah dan
memaksimalisasi kesempatan yang ada demi kemajuan kineerja usahanya.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Berpikir perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan adalah sebuah esensi dari adanya

sebuah kemajuan. Menjadi maju dapat berarti bahwa kita harus berpindah posisi menjadi semakin

ke depan dari posisi kita semula.

Banyak sekali orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka

untuk mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah

mindset kita dengan cara mengenali siapa kita, apa kemampuan kita, kita terlebih dahulu harus

mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri kita sendiri serta

mengetahui/mempelajari pengetahuan baru tentang bagaimana kita harus mempunyai pola pikir

yang inovatif, karena dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang baru dalam

berwirausaha. Perubahan pola pikir kadang sering terjadi terhadap semua orang, terutama kepada

orang yang selalu merasakannya, karna mereka akan menyadari perubahan sekecil apapun

terhadap pola pikir mereka, apakah itu pola pikir yang positive atau negative yang mereka rasakan,

jika mereka merasakan perubahan hal positive terhadap diri mereka sendiri maka ada dorongan

dalam diri mereka untuk selalu optimis dalam meraih mimpi dalam berwirausaha, dan jika dengan

pola pikir yang negative, itu akan menyebabkan mereka selalu bersifat pesimis untuk meraih

mimpi mereka, maka dari itu pendidikan dan komunikasi untuk medapatkan informasi sangatlah

penting dalam mengubah mindset seseorang dalam berwirausaha supaya mempunyai pikiran

inovatif dan kreatif dalam mewujudkan mimpinya menjadi seorang wirausaha yang berhasil.
DAFTAR PUSTAKA

psikologi.or.id. (2011). Psikologi Berpikir.

Rhenald Kasali, dkk. 2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Seatan: Penerbit Hikmah

http://ssbelajar.blogspot.com/2012/07/pengertian-perubahan-sosial.html

http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan/

Anda mungkin juga menyukai