Anda di halaman 1dari 17

MAKROMOLEKUL

POLIMER

1. Definisi Polimer

Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti banyak dan
meros berarti unit aatu bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang
tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang kecil dan sederhana.

2. Penggolongan Polimer

a) Berdasarkan Asalnya

1) Polimer alam

adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup.

Tabel beberapa contoh polimer alam

No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada


1. Amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian,akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, kayu, kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu,daging,telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA, RNA
5. Karet alam Isoprene Adisi Getah karet alam
2) Polimer semi sintetis

adalah polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.

Contoh : selulosa nitrat yangsering dipasarkan dengan nama celluloid dan guncotton.

3) Polimer sintetis

adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya
dalam reaktor.

Tabel beberapa contoh polimer sintetis

No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada


1. Polietena Etena Adisi Kantung,kabel plastik
2. Polipropena Propena Adisi Tali,karung,botol plastik
3. PVC Vinil klorida Adisi Pipa pralon,pelapis lantai,
kabel listrik
4. Polivinil Vinil alkohol Adisi Bak air
alcohol
5. Teflon Tetrafluoro etena Adisi Wajan,panci anti lengket
6. Dakron Metal tereftalat dan Kondensasi Pita rekam magnetik,
etilen glikol kain,tekstil,wol sintetis
7. Nilon Asam adipat dan Kondensasi Tekstil
heksametilen
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Adisi Ban motor, mobil

b) Berdasarkan Jenis Monomernya

1) Homopolimer

adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis.

Contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena, amilum, selulosa, dan
teflon.

2) Kopolimer

adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berlainan jenis. Berdasarkan
susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer sebagai berikut.

a) Kopolimer bergantian

b) Kopolimer blok

c) Kopolimer bercabang

d) Kopolimer tidak beraturan

c) Berdasarkan Sifat terhadap Pemanasan atau Sifat Kekenyalannya

1) Termoplastik

adalah polimer yang bersifat kenyal atau liat jika dipanaskan dan dapat dibentuk menurut
pola yang diinginkan. Setelah dingin, polimer menjadi keras dan kehilangan sifat
kekenyalannya. Contoh : polietilena, PVC, seluloid, polistirena, polipropilena, asetal, vinil,
nilon dan Perspex.

2) Termosetting

adalah polimer yang bersifat kenyal saat dipanaskan, tetapi setelah dingin tidak dapat
dilunakkan kembali. Jika pecah, polimer tersebut tidak dapat disambungkan kembali dengan
pemanasan. Contoh : bakelit, uretana, epoksi, polyester, dan formika.

d) Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya

1) Polimer linear
adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya :membentuk
rantai polimer yang panjang.

Gambar :

2) Polimer bercabang

adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai
utama.

Gambar :

3) Polimer berikatan silang (Cross-linking)

adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikataan satu sama
lain pada rantai utamanya. Sambungan silang dapat terjadi ke berbagai arah sehingga
terbentuk sambung silang tiga dimensi yang disebut polimer jaringan.

Gambar :

e) Berdasarkan Apilkasinya

1) Polimer komersial

adalah polimer yang disintesis dengan harga murah dan diproduksi secara besar-besaran.

Contoh : polietilena, polipropilena, pilivinil klorida dan polistirena.

2) Polimer teknik

adalah polimer yang mempunyai sifat unggul tetapi harganya mahal.

Contoh : poliamida, polikarbonat, asetal, dan polyester.

3) Polimer dengan tujuan khusus

adalah polimer yang mempunyai sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan
khusus.

Contoh : alat-alat kesehatan seperti thermometer atau timbangan.

3. Sifat-sifat Polimer

Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer sebagai berikut.

a) Panjang rata-rata rantai polimer

Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.

b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar
meleleh.

c) Percabangan

Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.

d) Ikatan silang antar rantai polimer

Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan
membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin
kaku dan mudah patah.

e) Sifat kristalinitas rantai polimer

Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak
keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga
lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.

4. Reaksi-reaksi Polimer

Reaksi polimerisasi yaitu reaksi penggabungan sejumlah monomer menjadi polimer.


Polimerisasi dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

a) Polimerisasi adisi

adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal.

Polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1) Polimerisasi adisi alami

Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet alam atau poliisoprena. Monomernya
berupa isoprene atau senyawa 2-metil-1,3-butadiena.

2) Polimerisasi adisi sintesis

Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon, polifenil etena atau polistirena, dan
polietilena.

b) Polimerisasi kondensasi

yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih monomer sejenis atau berbeda jenis bergabung
membentuk molekul besar sambil melepaskan molekul-molekul kecil seperti H2O, NH3, dan
HCl.

Polimerisasi kondensasi dibagi menjadi dua sebagai berikut.

1) Polimerisasi kondensasi alami


Contoh : pembentukan selulosa, amilum dan protein.

2) Polimerisasi kondensasi sintesis

Contoh : pembentukan nilon, tetoron, bakelit, dan urea-metanal.

5. Kegunaan Polimer

No. Polimer Monomer Sifat Kegunaan


1. Polietena Etena Lentur Botol semprot, tas plastik, kabel,
ember, tempat sampah dan film
plastik (pembungkus makanan)
2. Polipropilena Propena Keras dan titik Karpet, tali, wadah plastik, dan
leleh tinggi mainan anak-anak
3. Polivinil klorida Vinil klorida Kaku dan keras Pipa air dan pipa kabel listrik
(paralon)
4. PolistirenaPolifenil Fenil etena Tahan terhadap Plastik pada kendaraan dan
etena tekanan tinggi pesawat terbang, genting, cangkir,
mangkuk, dan mainan
5. Poliamida (nilon) Asam adipat dan Kuat (tidak Pakaian, peralatan camping,
heksametilen cepat rusak) laboratorium, rumah tangga,
diamina dan halus dapur, parasut, layar perahu
6. PolitetrafluoroEtena Tetrafluoro etena Keras, kaku, Pelapis anti lengket dan wajan anti
(PTFE)Atau Teflon tahan panas dan lengket
bahan kimia
7. Bakelit FormaldehidDan Termoset Peralatan listrik (saklar),
fenol perlengkapan radio, telepon,
kamera, piring, dan gelas

Dampak Negatif Penggunaan Polimer dan Penganggulanginya

Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam semua bidang kehidupan, polimer juga
mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Polimer yang dibuang ke
lingkungan sulit diuraikan olek mikroorganisme tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran
lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada polimer yang terlarut di dalam makanan lalu
masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker (karsinogenik). Dampak negatif tersebut
dapat ditanggulangi jika kita mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang
sampah di sembarang tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan
mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui proses
pirolisis. Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil
dengan bantuan panas dalam reaktor.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan
oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia dan hewan.
Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.
Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi
karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks
(polisakarida).

Karbohidrat Sederhana

Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena


perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah
C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10 (pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga
dapat diidentifikasi melalui tata namanya yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang
terdapat dalam molekul, contohnya adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang
memilik 5 atom karbon, dan heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah
molekulnya, karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan polisakarida.

1. Monosakarida (Gula Sederhana)

i. Deskripsi Monosakarida

Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak
dapat diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.

ii. Struktur Monosakarida

Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida mempunyai atom C
asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika atom karbon mengikat empat gugus
yang berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida dapat digambarkan dengan
menggunakan struktur yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi
Fischer dan struktur lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan oleh
Haworth yang dikenal sebagai struktur Haworth.

1. Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher


Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan
1.2 merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat
bahwa glukosa dan galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang sama tetapi
keduanya berbeda konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan
karena monosakarida mempunyai atom C asimetris.

Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L. Konfigurasi-
konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
Berdasarkan konformasi Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida
ditandai dengan D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida
ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.

1. Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth

Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur Haworth, seperti
gambar berikut ini.

2. Disakarida
Deskripsi Disakarida

Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi yang
membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga
proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua
buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh
disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa
(glukosa + glukosa).

Struktur Disakarida
 Sukrosa

Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu
dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur
sukrosa sebagai berikut.

Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus
aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.

 Laktosa dan Maltosa

Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini
karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan
bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.

Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika
laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini,
hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak
terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan
bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.
1. Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk karbohidrat
kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk
disakarida. Saat tiga karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk
trisakarida. Pada umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida
dan trisakarida disebut polisakarida.

Polisakarida

Deskripsi Polisakarida

Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat bersama-
sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk
dinding sel tumbuhan dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton
selulosa disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya
adalah amilum (zat pati).

Struktur Polisakarida

Gambar berikut ini menunjukkan struktur selulosa dan amilum.


Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul
tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa
dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.

Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α.
Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk
senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk
mengidentifikasi adanya pati.

Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama
mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada
titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut.

1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.


2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata,
dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat
digantikan oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
3. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa,
pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang
amat penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi.

Protein

Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam amino. Asam
amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan
hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di
ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
dan terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan komponen
utama makhluk hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas
metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein
terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.

Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas asam
amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang membentuk suatu zat
kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-
monomenya adalah asam amino.

Asam Amino

Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang juga mengandung
belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino yang
biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah gugus
amino (NH2) dan gugus karboksil (—COOH). Masing-masing dari 20 asam amino
mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang khas
menentukan sifat-sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif
(sifat ketidaksukaan terhadap air). 20 macam asam amino adalah sebagai berikut.
1. Struktur Protein

Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat
struktur protein, yaitu sebagai berikut.

1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk linier.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai pola
teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau
bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa
beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai
polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
Fungsi Protein

Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.

1. Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein perifer, dan
glikoprotein.
2. Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
3. Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi, dan
organel sel lainnya.

 Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di dalam
atau di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.

 Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau sel-sel
tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang beberapa proses
dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon protein antara lain
adalah insulin, lipoprotein, dan prolaktin.

 Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting dalam
respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang menyebabkan
infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
 Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
 Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan
sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan
osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
 Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau menyimpan
beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin untuk mengangkut
oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.
 Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
 Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan, dan
pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis lainnya.
Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
 Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal (rangsangan)
dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain. Contohnya adalah
rhodopsin.
 Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau
mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP
(guanosinin trifosfat)
 Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat dilepaskan
dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya adalah albumin.

1. Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang menyimpan dan mengirimkan
informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA)
dan asam ribonukleat (RNA). DNA berfungsi sebagai materi genetik, sedangkan RNA
memainkan peran penting dalam menggunakan informasi genetik untuk memproduksi
protein. Semua asam nukleat dibentuk dari monomer-monomer yang dikenal sebagai
nukleotida. Nukleotida juga menyediakan sumber energi langsung untuk reaksi yang terjadi
dalam sel. Setiap nukleotida terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah molekul pentosa, yang bisa
menjadi ribosa atau deoksiribosa, (2) sebuah grup fosfat, dan (3) sebuah basa nitrogen. Basa
nitrogen yang dimiliki ialah satu dari 5 jenisnya. Dua diantaranya lebih besar dari yang lain,
molekul cincin ganda Adenin dan Guanin, basa yang terkecil adalah basa cincin tunggal
Timin, Sitosin, dan Urasil..
Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula dan gugus
fosfat secara terurut membentu rangkaian “tulang belakang” dan basa nitrogen sebagai
penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A, T, G dan C, sedangkan
RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.

Lipid

Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya
karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O), serta
kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan sebagai
sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai komponen penting dari membran
sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin,
tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik
lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan
steroid.

Lemak

Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber energi,
hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul gliserol dan asam
lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya
adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang panjang yang memiliki
gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka
disebut asam lemak jenuh. Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya
memiliki ikatan rangkap lebih dari satu.

Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama terdiri
dari gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam
lemak dan sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut dalam
air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk padat pada suhu kamar.

Beberapa jenis lemak ditunjukkan dengan gambar berikut.

Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan hewan. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.

Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi sebagai
hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol, dan agen
anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan testosteron.

Fosfolipid

Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau fosfatidietanolamin)
yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat
dalam semua sel hidup serta dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis lemak
majemuk. Struktur fosfolipid antara lain adalah sebagai berikut.

Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin membawa lemak dalam aliran darah dari
satu jaringan ke jaringan lainya; fosfatidiletanolamin berperan dalam proses pembekuan
darah; dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.

Anda mungkin juga menyukai