Anda di halaman 1dari 14

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 Siswa yang suka Kajian literatur: Hasil eksplorasi penyebab
membuat ribut (Yonohadi 2012):Siswa bermasalah masalah siswa yang suka
(nyaletuk) dikelas adalah siswa yang perilakunya atau membuat ribut dikelas
tindakannya tidak diharapkan oleh adalah:
guru, orang tua, atau masyarakat 1. Siswa memancing
dan tindakan tersebut cenderung rekan-rekannya
merugikan diri sendiri dan orang agar minta
lain perhatian
Tumanggor, Raja Oloan. 2. Meminta
"Pengelolaan Perilaku Siswa Oleh perhatian lebih
Guru Di Sekolah Tunas Harapan dari guru
Nusantara Bekasi Jawa 3. Kekurangan
Barat." Jurnal Bakti Masyarakat perhatian dari
Indonesia 1, no. 1 (2019).para guru orang tua
menjadi terampil menghadapi dan dikarenakan
mengelola perilaku siswa di kelas mempunyai
dan memiliki strategi efektif untuk saudara banyak
mengarahkan siswa menjadi 4. Meniru metode
pembelajar yang tekun. Luarannya komunikasi
adalah kompetensi para guru dalam dirumahnya.
menerapkan model-model
pengelolaan perilaku siswa di
sekolah.
Hasil wawancara:
1. Siswa menginginkan perhatian
lebih dari guru
2. Kurang perhatian dari orangtua
3. Permasalahan keluarga sehingga
siswa meminta perhatian yang
dari yang lain

2 Membangun relasi Hasil Kajian Literatur: 1. Siswa takut


dengan siswa: 1. https://www.brilio.net/creator/7- terhadap guru
Attitude rendah faktor-penyebab-siswa-berlaku-tak- 2. Pengaruh
terhadap guru pantas-terhadap-gurunya- penggunaan gedget
cd05df.html: yang berlebihan
Faktor-faktor penyebab siswa yang mengakibatkan
berani bersikap tak pantas terhadap siswa mempunyai
gurunya: atitud yanag buruk
3. Pengaruh film-film
1. Psikologis.
atau sinetron yang
2. Program pembelajaran. tidak ada muatan
akhlak dan edukasi
3. Kemajuan teknologi dan 4. Psikologis siswa
informasi. yang susah ditangani
mengakibatkan
4. Hubungan guru dan siswa. hubungan guru dan
siswa kurang
5. Ketakutan guru.
harmonis
6. Faktor keluarga. 5. Pengetahuan guru
tentang psikologi,
7. Pergaulan bebas. latar belakang
Hasil Wawancara: masalah siswa, dan
penanganan siswa
1. Latar Belakang bermasalah kurang
permasalahan keluarga mumpuni sehingga
siswa guru mudah melebeli
2. Lingkungan siswa yang siswa
kurang baik
3. Pergaulan bebas siswa
4. Tidak adanya perhatian
orang tua yang
mengakibatkan siswa
mencari perhatian lain
5. Guru menggap dirinya dewa
dan serba benar sehingga
pembelajaran dan
pengajaran serasa
menegangkan dan
menakutkan
3 Melakukan Disiplin Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi penyebab
positif: kurangnya 1. EI Febriandari - Karya Ilmiah masalah melakukan
budaya disiplin di Dosen, 2018 - disiplin positif:
lingkungan sekolah journal.stkippgritrenggalek.ac.i 1. Guru belum disiplin
d: Melakukan Disiplin Positif waktu atau sering
ini bertujuan untuk terlambat atau absen
menggambarkan pentingnya karena mengajar
metode disiplin positif untuk diberbagai sekolah
membina pendidikan karakter 2. Belum ada
disiplin anak tanpa kekerasan. kontrak/perjanjian
Berdasarkan hasil kajian studi tentang DO dan
pustaka kekerasan berdampak DONT dalam
negatif untuk anak yang pembelajaran anatar
menyebabkan pelajaran mereka siswa dan guru
terganggu. 3. Manajemen
2. Rahmalia, 2017, Sihaloho dkk., penguasaan kelas
Tuhardjo dkk.). Siswa yang yang belum
memiliki efikasi diri yang maksimal
tinggi mempunyai performansi 4. Lingkungan sekolah
yang lebih baik dibandingkan yang ,asih belum
dengan siswa yang efikasi kondusif
dirinya rendah. (Anggraini
dkk., 2016)
Hasil wawancara dengan rekan
sejawat:

Disiplin positif dapat terlaksana


dengan baik ketika:

1. Guru selalu mencontohkan


akan pentingnya tepat waktu
2. Guru mencontohkan
pentingnya menjaga
kebersihan dan lingkungan
bersih jangan hanya sekedar
menyuruh lewat kata-kata
3. Buatlah perjanjian didalam
kelas antar siswa dan guru
untuk membuat kedisiplinan
terjalin harmonis
4. Kepala sekolah membuat
aturan tata tertib jangan hanya
membat sanksi akan tetapi
membuat aturan pemberian
reward ketika siswa dengan
patuh menjalankan tata tertib
sekolah.

4 Feedback: Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi penyebab


Pemberian feedback 1. Partono dan Minarni (2006:215) masalah pemberian
yang tidak tepat. menyatakan bahwa lingkungan feedback:
belajar merupakan 1. Pengetahuan guru
suatu faktor penunjang yang dap tentang pengertian,
at menggerakan perilaku dan tind fungsi dan
akan siswa ke arah pemberian umpan
positif seperti disiplin belajar”. balik masih rendah
2. Noorizah Mohd. Noora, Idris 2. Karakteristik siswa
Amana, Rosniah Mustaffaa, Teo yang berbeda-beda
Kok Seong Teacher’s Verbal shingga pemberian
Feedback on Students’ Response: A feedback tidak boleh
Malaysian ESL Classroom disamaratakan
Discourse Analysis: 3. Sumberbacaan/literat
dilakukan penelitian yang ur guru kurang
bertujuan untuk meneliti berbagai 4. Level sekolah
macam umpan balik terutama ataulevel siswa yang
umpan balik secara verbal yang berbeda-beda
sangat berperan penting dalam (tingkatan)
pembelajaran di kelas sehingga
terjadi interaksi yang baik untuk
mendapatkan hasil yang optimal
atau meningkatkan hasil
pembelajaran secara signifikan.
3. Hattie dan Timperley (2007)
mengatakan bahwa umpan balik
terkait dengan tindakan atau
informasi yang diberikan oleh guru
yang memberikan informasi
mengenai aspek kinerja atau
pemahaman seseorang

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah:
1. Pemberian feedback
seharusnya dengan metode
dan cara yang tepat
2. Tidak semua pemberian
feedback membuat
pengaruh positif terhadap
siswa
3. Tiap siswa mempunyai
karakter yang berbeda
4. Guru harus terus belajar pun
tentang kaitanya belajar
kajian tentang pemberian
feedback kepada siswa

5 Metode Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi penyebab


pembelajaran: 1. Maesaroh, S. (2013). Peranan masalah metode
Metode metode pembelajaran terhadap pembelajran adalah:
pembelajaran yang minat dan prestasi belajar 1. Faktor guru:
kurang tepat untuk pendidikan agama Islam. Jurnal Pemilihan metode
siswa kependidikan, 1(1), 150-168. pembelajaran yang
Peran metode pembelajaran kurang tepat dan cara
yang sesuai sangat penting penyampaian metode
untuk meningkatkan prestasi pelajaran yang kurang
siswa, sebagai upaya dalam menyenangkan
peningkatan kualitas proses (monoton)
pembelajaran disekolah 2. Faktor Siswa :
2. Menurut penelitian franzoni perbedaan karakter
(2009) menunjukkan bahwa pada masing-masing
dengan adanya pengembangan siswa
integrasi taksonmi yang 3. Faktor lingkungan :
dikombinasikan dengan gaya- Waktu/jam
gaya mengajar, strategi pembelajaran yang
pengajaran berbeda dan media kurang maksimal
elektronik akan mampu 4. Kurangnya inovasi
membantu proses belajar dalam media
mengajar. pembelajaran

Hasil wawancara denga rekan


sejawat:
1. Tiap metode pembelajaran
mempunyai karakter dan
fungsi masing-masih
2. Guru harus faham betul
tentang model-model
pembelajaran. Jangan asal
penerapan tetapi tidak faham
akibat dan dampaknya.
3. Pelajari dahulu tiap meode
pembelajaran
4. Kenali karakter tiap siswa
5. Buatla review untuk diri
sendiri setiap selesai
pembelajaran
6 Masalah motivasi: Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi
Rendahnya motivasi 1. (Sudaryono,2012).Tinggirendah penyebab masalah
belajar siswa nya motivasi belajar siswa dise motivasi belajar siswa
babkan oleh rendah adalah:
beberapa faktor. Faktor- 1. Kondisi kesehatan
faktor yang mempengaruhi jasmani dan rihani
motivasi belajar adalah: cita- siswa
cita atau aspirasi siswa, kondisi 2. Tidak adanya
jasmani dan rohani siswa, keinginan dari diri
kondisi lingkungan siswa, siswa
unsur-unsur dinamis belajar, 3. Kondisi lingkungan
dan upaya guru tempat tinggal siswa
membelajarkan siswa yang tidak
2. (Dimyati dan Mujiono, 2002) mendukung
Siswa memiliki perasaan, 4. Perhatian dan
perhatian, kemauan, ingatan, dukungan orang tua
dan pikiran yang mengalami yang kurang
perubahan berkat pengalaman 5. Kurangnya perhatian
hidup. dari guru pengampu
mata pelajaran
Hasil wawancara rekan sejawat:

1. Faktor yang paling


berpengaruh dalam motivasi
belajar adalah dukungan dari
keluarga terutama orang tua
2. Setiap msuk pembelajaran
setidaknya guru memberi
motivasi hidup agar siswa
semangat
3. Perhatian guru harus
tetapterarahkan bagaimanapun
kondisi siswa
4. Perhatikan kesehatan jasmani
dan rohani siswa karena itu
adalah salah satu faktor
motifasi siswa belajar
7 Materi Hots: Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi
susahnya 1. Peto, J., 2022. Peningkatan penyebab masalah Materi
pengaplikasian Hasil Pembelajaran HOTs Mata Hots adalah:
materi hot kepada Pelajaran Bahasa Inggris Materi 1. Belum adanya
siswa Expressing Giving Compliment pembiasan berbasis Hots
and Congratulation Melalui dari Guru mata pelajaran
Scientific Approach Model 2. Metode pembelajaran
Pembelajaran Abad Ke-21 yang masih monoton
Metode Blended Learning 3. Kemampuan siswa
Peserta Didik Kelas X. IPK. 3 yang masih rendah
MAN 2 Kota 4. Sarana pendukung
Payakumbuh. Journal on belum lengkap di
Education, 4(2), pp.385-397: sekolahnya
Kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah
penggunaan model
pembelajaran Scientific
Approach Abad 21 dengan
metode Blended Learning
dalam pembelajaran HOTS
dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Hasil wawancara dengan teman
sejawat:
1. siswa masih malas dan susah
untuk berfikir kritis
2. . siswa kurang literasi
3. fasilitas buku yang belum
mencukupi untuk selurus siswa

8. Literatur: Hasil kajian literatur : Hasil eksplorasi


Peserta didik belum
memiliki literasi 1.Menurut Jesica (2017) penyebab masalah
membaca yang baik. dikarenakan (1) kebiasaan Peserta didik belum
membaca belum dimulai dari memiliki literasi
rumah, membaca yang baik
(2) perkembangan teknologi yang karena:
canggih, Faktor internal:
1. Kurang memahami
(3) sarana membaca yang minim,
media bacaan
dll. 2. Siswa masih belum
sadar membaca
Kompas (2020) menyebutkan
3.Rendahnya siswa dalam
bahwa ini dikarenakan membiasakan membaca
Faktor eksternal:
(1) pengaruh sosial media,
1. Guru tidak
menggunakan media
(2) Banyaknya hiburan (TV dan
ajar yang monoton
Youtube), tidak bervariasi dan
tidak menarik
(3) Guru dan orangtua kurang
2. Saran dan sumber
mendorong peserta didik untuk bacaan kurang dan
kurang terpenuhi
rajin membaca,
3. Kurang masivenya
(4) Sarana/media membaca yang gerakan literasi
membaca di
kurang,
lingkungan sekolah
(5) Konsep membaca yang 4. Kurangnya kebiasaan
membaca dari rumah
diajarkan tidak bervariasi,
siswa masing-masing
(6) Pengaruh game, dll. 5. Sumber bacaan tidak
menarik
Hasil Wawancara : 6. Kurangnya buku
1. Ketersediaan buku non bacaan
7. Teknologi yang pesat
akademik hingga menyebabkan
yang masih kurang di sekolah. siswa lebih suka
bermain di dunia
2. Fasilitas perpustakaan dan
teknologi ketimbang
pojok membaca
báca belum mendukung.
3. Sekolah kurang memiliki

program
literasi membaca.
4. Pengaruh media sosial dan

informasi yang instan.

9 Numerasi: Kajian Literatur: Hasil eksplorasi


Literasi numerasi BukuDeepublishhttps://penerbitbuk penyebab masalah
rendah Rancangan udeepublish.com › numerasi: adalah:
pembelajaran tidak 1. Model pembelajaran
Secara sederhana, pengertian dari yang kurang
mendukung literasi
numerasi merupakan kemampuan bervariasi
numerasi, misalnya 2. Siswa yang kurang
dalam pembelajaran untuk mengaplikasikan sebuah
suka terhadap
tidak melibatkan konsep bilangan dan juga
angka-angka
keterampilan operasi hitung di 3. Siswa menganggap
aktivitas pengukuran
à tidak ada data à dalam kehidupan sehari-hari dan angka adalah hal
kemampuan analisis juga kemampuan untuk yang rumit dan
menginterpretasikan informasi susah
dan interpretasi
kuantitatif yang terdapat di 4. Guru kurang
tidak di fasilitasi. memberikan atau
memberi soal
sekeliling kita. tentang numerasi
5. Kurangnya
https://proceeding.unikal.ac.id : pengetahuan siswa
pada bidang
Hal ini menunjukan bahwa numerasi
tingkat literasi numerasi Indonesia 6. Guru tidak
masih sangat rendah. menggunakan media
Rendahnya kemampuan literasi ajar yang menarik
numerasi tersebut disebabkan oleh
banyak hal, seperti kurangnya
pembiasaan dari guru untuk
menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan soal literasi
numerasi

Hasil wawancara rekan sejawat:


1. Tidak kritisnya siswa dalam
bertanya
2. Kurang diaplikasikanya materi
tentang numerasi contohnya
menyajikan data, diagram atau
tabel yang menghadirkan angka
3. Model pembelajaran yang
kurang mengaplikasikan
numerasi
4. kurangnya pembiasaan dari
guru untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan
soal literasi numerasi
10 Miskonsepsi:Siswa Hasil kajian literatur : Hasil eksplorasi penyebab
miskonsepsi pada 1. Noval dalam Suparno (2005) masalah miskonsepsi
materi Narrative text bahwa miskonsepsi merupakan adalah:
dan Recount text suatu interpretasi konsep- 1.Kekurangfahaman Guru
konsep dalam suatu pernyataan itu sendiri akan konsep
yang tidak dapat diterima. materi dan model
2. Suparno (2005) menjelaskan pembelajaran
bahwa penyebab miskonsepsi p 2. minat siswa untuk
ada siswa disebabkan oleh diri mempelajari materi
siswa sendiri, guru/pengajar, rendah (literasi rendah)
buku teks, konteks, dan metode 3. pemahaman siswa
mengajar. rendah
Hasil wawancara: 4. kondisi siswa kurang
1.Pembelajaran yang kurang fokus
menyenangkan di kelas 5. guru tidak
2. Terjadi salah pemahaman akan menggunakan metode
konsep materi ajar dari guru itu pembelajaran ang
sendiri menarik
3. Miskonsepsi terjadi akibat 6. Guru Tidak menguasai
respon dan persepsi siswa yang materi
berbeda 7. Buku Teks yang susah
4. Guru bisa jadi hanya 8. Buku teks yang kurang
menjelaskan materi secara relevan
struktural saja hingga 9. Konsep awal siswa
mengakibatkan siswa menjadi yang salah
miskonsepsi 10. kemiripan konsep
11. Perbedaan bahasa
11 Pemanfaatan Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi penyebab
teknologi dalam 1. AECT, 2004: Teknologi digital masalah adalah:
pembelajaran: dalam pendidikan tidak hanya 1. Guru belum mampu
sarana sekolang tentang kontribusi fisik untuk
kurang mendukung teknologi sebagai alat bantu mengembangkan
untuk pemanfaatan pembelajaran (learning tools) dirinya sendiri untuk
teknologi dalam melainkan konsep bisa memanfaatkan
pembelajaran multidimensional, seperti teknologi dalam
mengutip salah satu definisi pembelajaran
teknologi pembelajaran 2. Siswa belum bisa
menurut Association for beradaptasi dalam
Educational Communications teknologi yang
and Technology, dipakai dalam
yaitu: educational technology is pembelajaran
the study and ethical practice of 3. Fasilitas sekolah
facilitating learning and yang belum bisa
improving performance by mendukung
creating, using, and managing pemanfaatan
appropriate technological teknologi.
processes and resources.
2. https://www.kompasiana.com/
mutiaraamriani21231077/61ab9
14006310e2ade6996e3/peran-
dan-pemanfaatan-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-
dalam-pendidikan: Peran
Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam pendidikan
dapat dikelompokkan menjadi
beberapa aspek yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas
pendidikan melalui
teknologi informasi
2. Mengakses informasi
mengenai pendidikan atau
lainnya melalui media
teknologi informasi yang
ada sehingga dapat
meningkatkan produktivitas
manusia
3. Infrastruktur pembelajaran
4. Alat bantu (media) dan
fasilitas pembelajaran
5. Sumber bahan belajar yang
up-to-date
6. Pendukung manajemen
pembelajaran
Hasil wawancara:
1. Guru kesulitan beradaptasi
dengan inovasi pendidikan
2. Guru tidak mau meng-upgrade
dirinya sendiri untuk mau
merubah pola mengajarnya
mengikuti zaman
3. Siswa susah beradaptasi dengan
pesatnya teknologi
4. Sarana sekolah kurang
mencukupi

12 Asesmen: siswa Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi


sulit mengerjakan 1. https://mekari.com/blog/pengert penyebab masalah
asesmen ian-assessment/: Assessment Asesmen adalah:
adalah bagian dari proses 1. Masalah dalam kevali
penilaian atas individu atau dan jawaban
situasi yang bisa merefleksikan 2. keterbatasan waktu
berhasil tidaknya dalam 3. Masalah dari peserta
mencapai suatu tujuan. didik sendiri yang
2. AS. Hornby (1986), merupakan belum faham betul
upaya dalam menentukan nilai akan materi asesmen
atau jumlah . maupun pengisiannya
3. Suchman (1961), asesmen 4. Kurang lengkapnya
adalah proses dalam fasilitas pendukung
menentukan hasil yang sudah dari sekolah.
dicapai dari beberapa kegiatan
yang direncanakan guna
mendukung tercapainya suatu
tujuan.
Hasil wawancara:
1. Banyak guru apalagi guru yang
sudah berumur yang tidak
menguasai teknologi
2. Siswapun masih terkendala
tentang cara pengaplikasian
TIK dalam pengisian assesmen
3. Fasilitas sekolah yang kurang
lengkap
13 Interaksi dengan Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi
orang tua siswa. 1. Daheri, M. and Warsah, I., penyebab masalah
Hubungan 2019. Pendidikan akhlak: adalah:
komunikasi antar relasi antara sekolah dengan
guru dan orangtua keluarga. At-Turats: Jurnal 1. Orangtua yang sibuk
peserta didik terkait Pemikiran Pendidikan bekerja dan kurang
pembelajaran masih Islam, 13(2), pp.1-20.: The memperhatikan pola
kurang dan terbatas: results show good belajar anaknya
Komunikasi yang communication is able to
sulit dengan orang make school-family 2. Beberapa orangtua
tua yang bekerja di relations activepositive. tidak hadir saat diundang
luar negeri This means both of them oleh sekolah
show synergy in achieving 3. orangtua yang bekerja
educational goals. diluar negeri menjadi
2. Astuti, Indri. Relasi Guru kendala utama dengan
Dan Orang Tua Dalam komunikasinya
Pembentukan Karakter
Siswa Pada Masa Pandemi
Di MI Modern Al-Azhary
Lesmana Kecamatan
Ajibarang Kabupaten
Banyumas. Diss. Institut
Agama Islam Negeri
Purwokerto (Indonesia),
2022.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa relasi
guru dan orang tua dalam
mewujudkan pembentukan
karakter siswa MI Modern
Al-Azhary di masa pandemi
covid-19 berjalan dengan
baik dan harmonis. Dan
metode yang digunakan
adalah dalam pembentukan
karakter siswa ialah
pembiasaan rutin, spontan,
keteladanan, dan
pengkondisian. Selain itu
juga kerjasama yang
dibangun yaitu Saling
Bertukar Informasi Melalui
Handphone, Langsung
Tatap Muka Baik Di
Sekolah Maupun Di
Rumah; Buku Penghubung
Sebagai Alat Informasi
Tentang Perkembangan
Siswa;Adanya Komunikasi
Dengan Pertemuan Rutin
Pengajian Setiap Satu Bulan
Sekali.
Hasil wawancara dengan rekan
sejawat:
1. Pentingnya menjaga
komunikasi dengan
orangtua siswa untuk
perkembangan dan hasil
belajar siswa
2. Tidak semua orangtua
responsif terhadap apa yang
guru sampaikan
3. Orangtua yang bekerja
diluarnegeri merupakan
kendala masalah
komunikasinya

14 Menggunakan Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi


model-model 1. Santyasa, 2003: Belajar penyebab masalah
pembelajaran berbasis keterampilan adalah:
inovatif: berpikir merupakan dasar 1. Metode yang
Guru belum untuk mencapai tujuan digunakan guru masih
mengoptimalkan belajar bagaimana belajar. monoton
model pembelajaran 2. (Joyce & Weil (1980): 2. Guru belum
yang inovatif sesuai model pembelajaran memahami setiap
dengan karakteristik memiliki lima unsur dasar karakteristik dari
materi. yaitu, (1) syntax, yaitu model-model
langkah-langkah pembelajaran.
operasional pembelajaran, 3.Kegiatan belajar
(2) social system, adalah mengajar masih
suasana dan norma yang terpusat pada guru
berlaku dalam
pembelajaran, (3) principles
of reaction,
menggambarkan bagaimana
seharusnya guru
memandang,
memperlakukan, dan
merespon siswa, (4) support
system, segala sarana,
bahan, alat, atau lingkungan
belajar yang mendukung
pembelajaran, dan (5)
instructional dan nurturant
effects—hasil belajar yang
diperoleh langsung
berdasarkan tujuan yang
disasar (instructional
effects) dan hasil belajar di
luar yang disasar (nurturant
effects)
Hasil Wawancara:
1. Guru masih belum faham
akan konsep pembelajaran
yang inovatif
2. Guru malas belajar
bagaimana cara
menggunakan dan
penerapan model-model
pembelajaran yang inovatif
3. Siswa masih asik dengan
model pembelajaran yang
lama
4. Belum siapnya siswa akan
model-model pembelajaran
yang bervariasi
5. Fasilitas sekolah yang
belum cukup mendukung
model pembelajaran
inovatif
15 Kesulitan belajar ba Hasil Kajian Literatur: Hasil eksplorasi penyebab
gi siswa 1. Khaerati, Khaerati. "FAKTOR masalah adalah:
PENYEBAB KESULITAN 1. Bahasa Inggris
BELAJAR BAHASA bukan bahasa ibu
INGGRIS MAHASISWA sehingga menjadi
STKIP PEMBANGUNAN sangat sulit
INDONESIA." Cross- dipelajari bagi
border 4.1 (2021): 358-367: siswa
The result of the this research 2. Minat belajar
showed that there were two siswa rendah
general factors which caused dikarenakan
the students of STKIP PI had lingkungan atau
difficulties in learning English. backgraound dari
Internal factors which were keluarga siswa
from the students themselves 3. Metode
that included the lack of pembelajaran
motivation in learning yang monoton dan
English, laziness, lack of tidak
awareness on the benefits of menyenangkan
English itslef. Mean while, the 4. Lingkunga yang
external factors are devided tidak mendukung
into two main factors; the first pada pentignya
was dealing with the material belajar bahasa
of English subject like inggris.
pronunciation, vocabulary
mastery, words classification,
reading ability, spelling,
homonym as well as
translating. While the second
external factors were dealing
with the lack of facilities and
resourches which could
support the learning process,
lack of time and
supporting athmosphere in
practicing English. Based of
the findings, it may concluded
generally that there
were internal and external
factors which caused the
students of STKIP PI had
difficultties in learning
English.

2. https://www.satulapan.com/202
1/10/Faktor-
faktor%20Penyebab%20Kesulit
an%20Belajar%20Bahasa%20In
ggris.html:

Ada beberapa kesulitan yang umum


dihadapi pada saat mempelajari
bahasa Inggris, antara lain:
• Kurang mengetahui bentuk-
bentuk tulisan suatu kata dan cara
pengucapannya.
• Kurang menguasai
perbendaharaan kata yang
merupakan kunci di dalam
mempelajari suatu bahasa.
• Kurang aktif, malu berpraktek dan
takut salah
• Kurang mengetahui bentuk-
bentuk kalimat
• Kurang menerjemahkan bahasa
Indonesia ke dalam bahasa Inggris,
yang kita lakukan malah sebaliknya
yaitu menerjemahkan bahasa
Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
• Tidak terbiasa mendengar secara
langsung cara pengucapan dari
Native Speaker itu sendiri.

Hasil wawancara:
1. Kesulitan siswa dalam belajar
bahasa inggris dikarenakan
bahasa inggris bukan bahasa
ibu
2. Ketakutan siswa akan takut
melakukan kesalahan
3. Lingkungan siswa yang tidak
mendukung

Anda mungkin juga menyukai