Anda di halaman 1dari 5

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Nuryani
Nomor Peserta : 201502767265

Masalah
yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikas penyebab masalah
i
1 Minat dan Hasil Kajian Literatur : 1. Minat dan
motivasi Minat belajar siswa ini sangat motivasi belajar
belajar siswa dipengaruhi oleh daya tarik dari hal siswa yang
rendah yang akan dipelajari. Jika tidak menarik rendah sangat
bagi siswa, maka siswa tidak akan dipengaruhi oleh
memiliki minat untuk mempelajarinya bagaimana cara
(Yuli Alam; Dampak Belajar Terhadap guru menyajikan
Prestasi Belajar Siswa pada SMK PGRI 1 materi pada
palembang; 2018). Sementara menurut proses
Safari (2003), untuk mengetahui pembelajaran.
seberapa besar minat belajar siswa itu Jika model dan
bergantung pada beberapa aspek, yaitu metode yang
perasaan senang, ketertarikan siswa, digunakan hanya
perhatian siswa, dan keterlibatan siswa. itu itu saja,
maka bisa
Hasil wawancara : dipastikan siswa
Rendahnya minat dan motivasi siswa ini akan menjadi
bisa jadi karena : kurang tertarik
1. Cara mengajar guru yang cenderung terhadap apa
monoton yang disajikan
Cara yang monoton dalam oleh guru.
menyampaikan materi ini memang 2. Pada saat guru
bisa membuat minat atau bahkan menemukan ada
motivasi siswa menjadi rendah. siswa yang minat
Sehingga hal yang penting yang dan motivasi
harus dilakukan oleh guru adalah belajarnya
mengembangkan dan meningkatkan rendah,
kemampuan TPACK Technological seharusnya guru
Pedagogic and Content Knowledge) memberikan
nya. penguatan pada
2. Guru kurang memberi penguatan saat siswa
kepada siswa tersebut
3. Guru tidak memperhatikan berusaha untuk
karakteristik siswa aktif di dalam
pembelajaran,
bukan hanya
sekedar
didengarkan.
3. Guru
menyajikan
materi tanpa
memperhatikan
karakteristik
siswa, padahal
ada siswa yang
memang
karakteristiknya
audio, ada yang
visual, dan ada
yang kinestetik.
Guru
menyamaratakan
saja semuanya,
sehingga
beberapa siswa
ada yang
tertarik, dan ada
yang tidak
tertarik sama
sekali dengan
materi yang
diberikan.
2 Minat literasi Hasil kajian Literatur : 1. Kemampuan
dan Beberapa hal yang menyebabkan minat literasi siswa
kemampuan literasi dan kemampuan numerasi mungkin sudah
numerasi rendah, antara lain : cukup baik, tapi
rendah 1. Pemilihan bahan ajar hal ini tidak
2. Miskonsepsi didukung
3. Lingkungan dan iklim belajar dengan budaya
4. Budaya literasi dan numerasi di literasi di
dalam lingkungan sekolah sekolah.
(Husnul Fuadi et al. (2020). Jurnal Sehingga siswa
Ilmiah Profesi Pendidikan, 5 (2): 108 – juga menjadi
116 tidak terbiasa
DOI: dan akhirnya
https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122 kurang hobby,
) kurang
menyukai
literasi. Bisa jadi
Hasil wawancara : juga siswa jarang
Literasi dan Numerasi juga erat melihat gurunya
kaitannya dengan masalah Pedagogik, melakukan
erat kaitannya dengan bagaimana guru literasi, sehingga
mengajar. Literasi tidak hanya sebatas siswa juga tidak
bahwa siswa mampu membaca a b c d, terpacu untuk
ataupun numerasi tidak hanya sebatas itu.
siswa mampu menjumlahkan atau 2. Siswa
hanya pembagian. Melainkan siswa mengandalkan
mampu menganalisis, mengolah penggunaan
informasi, dan mengolah data terkait kalkulator dalam
dengan permasalahan yang diberikan. kesehariannya.
Kembali lagi, kemampuan siswa dalam Dan juga
literasi dan numerasi ini bergantung terpaku pada
kepada bagaimana cara guru penggunaan
menyajikan bahan ajarnya kepada aplikasi di
siswa agar siswa bisa meningkatkan komputer,
literasi dan numerasinya.
contohnya
seperti dalam
membuat grafik
dari hasil analisa
kadar Fe dengan
menggunakan
alat AAS.
Semuanya serba
instan, langsung
jadi. Sehingga
siswa malas
untuk
menggunakan
kemampuan
numerasinya.
3. Kembali lagi,
guru kurang
memperhatikan
kebutuhan akan
pujian dan
penguatan dari
siswa. Siswa
yang dipuji tentu
saja akan
merasa senang
dan akhirnya
akan terpacu
untuk
menambah atau
meningkatkan
lagi
kemampuannya.
3 Kesulitan Hasil kajian Literatur : 1. Manajemen
belajar siswa Pada hakikatnya di dalam belajar waktu dan tugas,
cukup tinggi senantiasa ada rintangan bagaimana
dan hambatan yang akan mengatur dan
mempengaruhi prestasi yang dicapai memprioritaskan
siswa. beberapa tugas
Faktor penyebab kesulitan belajar pada dalam satu
dasarnya ada dua macam, waktu itu, siswa
yaitu faktor intern (faktor yang berasal masih kurang
dari diri siswa) dan faktor ekstern baik. Sehingga
(faktor yang berasal dari luar diri siswa. siswa terbentur
Faktor intern meliputi keadaan dengan tugas-
fisik, keadaan emosi, gangguan psikis, tugas yang
intelegensi bakat khusus dan menumpuk,
perhatian. Faktor ekstern meliputi seperti laporan
keadaan keluarga, sekolah dan dan PRnya.
masyarakat. (FAKTOR-FAKTOR YANG Sehingga
MEMPENGARUHI KESULITAN akhirnya siswa
BELAJAR, mengambil jalan
Dra. Sucihatiningsih DWP, M.S) pintas, yaitu
Heny Sulistyowati, 2006) minta contekan
dari teman.
Hasil wawancara : 2. Guru kurang
Berbicara mengenai kesulitan belajar memotivasi siswa
siswa, sebenarnya berbicara tentang di dalam
bagaimana upaya siswa dalam pemberian tugas
menerima konsep dari guru. Siswa tugas tersebut.
masuk ke suatu sekolah dengan Guru cenderung
berbagai macam latar belakang, kaku dan saklek
sehingga apapun latar belakang yang pada saat
dibawa oleh siswa, apakah faktor orang memberikan
tua, faktor ingin cepat bekerja, atau batas waktu
bahkan faktor karena memang pengumpulan
menyukai kimia, maka sudah menjadi tugas.
tugas guru agar konten yang disajikan
di dalam proses pembelajaran mudah
dipahami oleh siswa.
Sehingga apapun latar belakang siswa
yang membuatnya kesulitan di dalam
pembelajaran, menjadi satu tantangan
tersendiri bagi guru untuk mengurai hal
tersebut. Ada 3 poin penting dalam
memahami konsep di dalam konten
kimia, yaitu :
1. Bagaimana yang kompleks
disederhanakan
2. Bagaimana yang sulit dimudahkan
3. Bagaimana yang abstrak
dikonkritkan

4 Proses Hasil kajian Literatur : 1. Siswa tidak


pembelajaran Sejarah penggunaan HOTS di Indonesia, dibiasakan
belum konsep ini tidak dimulai ketika dengan proses
mengandung Kurikulum 2013 pertama kali pembelajaran
HOTS diterapkan. HOTS baru muncul ke HOTS
permukaan dan menjadi pembahasan 2. Siswa sudah
banyak khalayak setelah pelaksanaan terbiasa dengan
Ujian Nasional tahun ajaran pekerjaan
2017/2018. Pada saat itu, soal bertipe prosedural,
HOTS banyak muncul di dalam tes. terutama di
Kemunculan soal-soal bertipe HOTS laboratorium
membuat peserta didik dan tenaga
pengajar kesulitan karena tidak akrab
dengan tipe soal atau pertanyaan
tersebut.
(https://blog.kejarcita.id/pentingnya-
menguasai-high-order-thinking-skills-
hots-di-era-digital/)

Hasil wawancara :
Berbicara tentang HOTS, untuk
mengukurnya memang harus ada item
soal. Tapi kemudian berbicara tentang
skill, kita berbicara tentang proses.
Tidak bisa skill itu diukur dengan 1
atau 2 soal saja. Bagaimana kita
membangun kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa. Caranya yaitu
dengan membiasakan siswa berpikir
tingkat tinggi selama proses
pembelajaran, apakah 1 semester, atau
1 tahun

Anda mungkin juga menyukai