Lk.1.2.dian Wahyu Ningsih
Lk.1.2.dian Wahyu Ningsih
WAWANCARA :
1. EWARSA, S.Pd
:
3 Pembelajaran di 1. Kendala yang dihadapi guru dalam Setelah dilakukan analisis
kelas masih belum menerapkan model pembelajaran terhadap kajian
berbasis HOTS diantaranya adalah dalam rencana literatur dan wawancara,
(Higher Order pelaksanaan pembelajaran (RPP ) guru penyebab Pembelajaran di kelas
Thinking Skill) kurang memahami langkah- langkah masih belum berbasis HOTS
pembelajaran sesuai sintak yang ada (Higher Order Thinking Skill) :
pada model pembelajaran. (Indah Fajar 1. Paradikma lama siswa hanya
Friani, Sulaiman, Mislinawati: 2017) di suruh menghafal bukan
berlatih untuk kemampuan
2. Menurut pengamatan, dalam menalar
pelaksanaan pembelajaran di kelas 2. Kemampuan Guru sdalam
guru yang menggunakan model menyususn pembelajaran
pembelajaran yang bervariatif masih berbasis HOTS masih Rendah
sangat rendah dan guru cenderung
menggunakan model konvensional
pada setiap pembelajaran yang
dilakukannya. Hal ini disebabkan
kurangnya penguasaan tenaga pendidik
terhadap model-model pembelajaran
KAJIAN LITERATUR :
1. Berdasarkan analisis hasil penelitian
mengenai pengetahuan guru Sekolah
Dasar tentang higher order thinking
skill dalam pembelajaran matematika
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
guru tentang makna higher order
thinking skill masih rendah. Tidak
semua guru mengetahui level kognitif
HOTS sesuai Taksonomi Bloom serta
memaknai HOTSsecara beragam yakni
sebagai keterampilan, instrumen
penilaian dan proses pembelajaran.
Selain itu, pengetahuan guru tentang
implementasi pembelajaran
matematika yang berorientasi higher
order thinking skill juga masih rendah.
Pada tahap perencanaan pembelajaran,
guru belum dapat merumuskan tujuan
pembelajaran yang memuat HOTS,
walau telah mengetahui model atau
metode pembelajaran yang relevan
untuk diterapkan dalam mendorong
pengembangan HOTS siswa. Pada
tahap pelaksanaan pembelajaran, guru
masih minim dalam melakukan hal-hal
yang memfasiltasi peningkatan HOTS
siswa. Pada tahap evaluasi,
kemampuan guru dalam menyusun
instrumen penilaian HOTS masih
rendah. (Rafiq Badjeber,Nursupiamin,
Agung Wicaksono, Mufidah: 2020)
https://www.researchgate.net/
publication/347821490_
2. Kompetensi Dasar (KD) pada
kurikulum 2013 tidak membatasi
penggunaan tingkatan taksonomi, hal
ini dapat dilihat dari siswa yang dapat
membangun Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dengan berbagai
kategori pengetahuan. Tetapi pada
prakteknya masih mengalami
permasalahan. Banyak lembaga
pendidikan terutama pada tingkat
Sekolah Dasar (SD) yang masih
menggunakan model pembelajaran
sederhana sehingga siswa hanya
dituntut untuk menghafal. Higher
Order Thinking Skills (HOTS) pada
siswa tidak dibangun dengan baik
sehingga hampir semua materi yang
diberikan oleh guru hanya