Anda di halaman 1dari 14

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
1 Motivasi belajar siswa Brainstorming : Setelah dianalisis
rendah 1. Minat siswa rendah penyebab utama
2. Penyampaian guru motivasi belajar
yang monoton siswa rendah adalah
3. Kurang perhatian dari :
orang tua 1. Rendahnya minat
4. Siswa lebih senang belajar siswa;
senang bermain 2. Kurangnya
gadget perhatian dari
5. Siswa sudah pandai orang tua dalam
cari uang sendiri dan belajar;
lebih mementingkan 3. Faktor
kerja dari pada belajar lingkungan yang
kurang
Literatur : mendukung
Menurut Andeka, W., untuk belajar.
dkk. (2021) penyebab
motivasi belajar siswa
rendah yaitu :
1. Kondisi lingkungan
yang tidak
mendukung pada saat
belajar membuat
peserta didik tidak
berkonsentrasi dalam
mengikuti proses
pembelajaran di
sekolah.
2. Siswa sulit menyerap
materi pelajaran yang
diberikan guru karena
fasilitas yang kurang
memadai.
3. Guru hanya
menjelaskan materi
dengan berceramah
tanpa menggunakan
media belajar. Siswa
menjadi pasif karena
hanya mendengarkan
penjelasan guru
melalui ceramah.

Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
”Motivasi belajar siswa
rendah disebabkan oleh
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
latar belakang siswa dari
sekolah sebelumnya,
budaya belajar masih
rendah, lingkungan
kurang mendukung,
kurangnya dukungan
orang tua seperti orang
tua tidak pernah
menyuruh anak untuk
belajar, dan kondisi
belajar dirumah tidak
mendukung.”

Lisa Yuliana, S.Pd


(Waka. Kurikulum SMKN
1 Samatiga)
” Motivasi belajar siswa
rendah disebabkan oleh
lingkungan sekitar
kurang mendukung,
orang tua tidak peduli,
tidak ada minat belajar
dari siswa, pikiran siswa
belum berfikir untuk
masa depan, masih suka
bermain, datang
kesekolah hanya untuk
bertemu teman-teman,
dan hanya untuk dapat
uang jajan saja dari
orang tua sehingga siswa
menjadi malas belajar,
malas mengerjakan
tugas, dan tidak
memperhatikan guru
saat proses pembelajaran
berlangsung.”

2 1. Siswa tidak lancar Brainstorming : Setelah dianalisis


berkomunikasi 1. Siswa sering penyebab utama
dalam bahasa menggunakan bahasa siswa tidak lancar
Indonesia yang baik berkomunikasi
daerah setiap hari
dan benar dalam bahasa
baik dirumah, Indonesia yang baik
disekolah, maupun dan benar adalah :
lingkungan sekitar; 1. Kebiasaan
2. Siswa lebih senang menggunakan
menggunakan bahasa bahasa daerah
daerah dalam setiap hari baik
dirumah,
berkomunikasi
disekolah,
seahari-hari dari pada
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
menggunakan bahasa maupun
Indonesia; lingkungan
3. Siswa jarang bertemu sekitar;
2. Lingkungan
dan bergaul dengan
kurang
orang yang berbeda mendukung
bahasa. untuk
menggunakan
Literatur : bahasa
Menurut Mariana, D Indonesia.
(2016) Faktor-faktor
internal yang
menyebabkan siswa
mengalami kesulitan
belajar bahasa Indonesia
adalah siswa kurang
berminat dan termotivasi
dalam pembelajaran
bahasa Indonesia serta
kurang memiliki bakat
dan intelegensi sehingga
menyebabkannya
mengalami kesulitan
belajar bahasa Indonesia.

Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
1. Siswa tidak terbiasa
bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi
karena setiap hari
menggunakan bahasa
daerah;
2. Tidak terbiasa, tidak
pernah, atau belum
pernah mengikuti
forum ilmiah seperti
seminar, dll.;
3. Lingkungan yang
menggunakan bahasa
daerah sehari-hari
juga mempengaruhi;
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
Lisa Yuliana, S.Pd
(Waka. Kurikulum SMKN
1 Samatiga)
1. Bahasa yang
digunakan sehari-hari
dirumah dan
lingkungan sekolah
adalah bahasa
daerah;
2. Siswa sering saling
mengejek dengan
sesama teman,
dipermalukan, atau
menjadi bahan
candaan jika bahasa
Indonesianya tidak
tepat dan bercampur
dengan bahasa
daerah;
3. Lingkungan kurang
mendukung karena
mayoritas selalu
menggunakan bahasa
daerah.

2. Siswa senang Brainstorming : Setelah dianalisis


mengobrol dan 1. Metode mengajar guru penyebab utama
mengganggu teman hanya ceramah terus- siswa senang
saat pelajaran mengobrol dan
menerus;
sedang berlangsung mengganggu teman
2. Media pembelajaran saat pelajaran
yang digunakan tidak sedang berlangsung
inovatif; disebabkan karena
3. Jumlah siswa yang metode, model, dan
banyak dalam satu media pembelajaran
kelas menjadi peluang guru kurang
inovatif, tidak
untuk siswa senang
berpusat pada
mengobrol saat siswa, dan tidak
pelajaran melibatkan siswa
berlangsung. secara aktif. Selain
itu guru juga tidak
Literatur : mampu mengelola
Menurut Mukminah, kelas dengan baik
dkk., (2021), Siswa sehingga siswa
senang mengobrol dan menjadi bosan
mengganggu teman saat mengikuti pelajaran.
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
pelajaran sedang
berlangsung disebabkan
oleh kebiasaan buruk
dan siswa sering merasa
bosan saat mengikuti
kegiatan pembelajaran.

Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
1. Konteks pembelajaran
tidak nyambung
dengan siswa;
2. Metode, model, dan
media pembelajaran
yang digunakan guru
tidak menarik
perhatian siswa;

Lisa Yuliana, S.Pd


(Waka. Kurikulum SMKN 1
Samatiga)
”Metode dan model
pembelajaran tidak
berpusat pada siswa, dan
tidak melibatkan siswa
secara aktif.”

3 Terjadi kesenjangan Brainstorming : Setelah dianalisis


antara guru, siswa, dan 1. Guru bersifat penyebab utama
orang tua siswa tempramen dan kesenjangan antara
arogan terhadap siswa guru, siswa dan
2. Guru sering orang tua siswa
menggunakan bahasa adalah :
yang kasar dalam 1. Kurangnya
berkomunikasi kompetensi guru
dengan siswa dalam
3. Guru tidak memiliki membangun
rasa kasih sayang hubungan yang
kepada siswa harmonis dengan
4. Tidak ada komunikasi siswa ;
dan kerjasama antara 2. Kurangnya
guru dan orang tua komunikasi
siswa dalam mendidik antara guru
anak dengan orang tua
siswa;
3. Komunikasi yang
kurang efektif,
empati, selera
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
Literatur : humor,
Muis, T., dkk., (2011), penguatan
dalam JURNAL positif,
PSIKOLOGI: TEORI & keakraban, sikap
TERAPAN, Vol. 1, No. 2, menerima,
Pebruari 2011 pendekatan yang
menjelaskan bahwa kurang tepat;
penyebab terjadinya dan
kesenjangan antara guru 4. Metode
dan siswa adalah pembelajaran
munculnya tindak yang digunakan
kekerasan guru terhadap oleh guru
siswa. menyusahkan
siswa dan tidak
Selanjutnya Panggalo, menyenangkan.
I.S., (2021), dalam Jurnal
KIP Vol. X No. 2 Juli
2021- Oktober 2021,
menyimpulkan bahwa,
faktor penyebab
kesulitan guru
membangun hubungan
interpersonal dengan
siswa di antaranya faktor
komunikasi yang kurang
efektif, empati, selera
humor, penguatan
positif, keakraban, sikap
menerima, pendekatan
yang kurang tepat.

Rospida, A., (2015),


menyimpulkan bahwa :
1. Kerjasama orang tua
dengan guru itu
penting bagi
pendidikan, dengan
adanya kerjasama itu
orang tua akan
mendapatkan
pengetahuan dan
pengalaman dari guru
dalam mendidik anak-
anaknya.
2. Faktor penunjang
hubungan timbal
balik antara guru dan
orang tua dapat
meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Begitu juga
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
sebaliknya kalau
tidak ada kerjasama
antara guru dan
orang otomatis siswa
tidak akan mungkin
mendapat prestasi
yang baik.

Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
1. Kompetensi pedagogik
guru dalam
memahami
karakteristik siswa,
kecerdasan
emosional, serta latar
belakang suku dan
bahasa yang berbeda
dapat berpengaruh
terhadap hubungan
antara guru dan
siswa;
2. Kompetensi sosial
berbeda;
3. Guru kurang
komunikasi dengan
orang tua siswa, dan
komunikasi masih
sepihak dari sekolah,
yaitu orang tua siswa
tidak pernah datang
ke sekolah secara
khusus untuk
membicarakan
masalah pendidikan
anaknya, namun
datang kesekolah itu
ketika diundang saja
oleh sekolah.
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
Lisa Yuliana, S.Pd
(Waka. Kurikulum SMKN 1
Samatiga)
1. Siswa tidak senang
kepada guru;
2. Metode pembelajaran
yang digunakan oleh
guru menyusahkan
siswa dan tidak
menyenangkan.

4 Terbatasnya Brainstorming : Setelah dianalisis


pengetahuan guru 1. Terbatasnya penyebab utama
terhadap model-model Pemahaman Guru terbatasnya
pembelajaran inovatif dalam menerapkan pengetahuan guru
model-model terhadap model-
pembelajaran inovatif model pembelajaran
2. Guru tidak memiliki inovatif adalah :
waktu yang cukup 1. Beberapa guru
untuk merancang tidak berlatar
pembelajaran yang belakang
inovatif kependidikan
3. Terbatasnya kegiatan 2. Guru tidak
Guru dalam melakukan
mengikuti pelatihan- pemetaan
pelatihan yang dapat karakteristik
menambah peserta didik
kemampuan dan sebelum
pengalaman guru pembelajaran
dalam 3. Guru lebih fokus
mengimplementasikan pada pencapaian
model-model materi
pembelajaran Inovatif 4. Pembelajaran
lebih berfokus
Literatur : kepada guru
Supini (2021) kendala 5. Guru tidak
Guru dalam menerapkan dibekali dengan
model-model pelatihan-
pembelajaran Inovatif: pelatihan tentang
1. Kurang Persiapan model-model
Dalam Mengajar pembelajaran
2. Perilaku Siswa yang 6. Guru tidak
Beragam berusaha
3. Konsentrasi Siswa mengikuti
Kurang kegiatan-kegiatan
4. Kurang Interaksi webinar tentang
Dalam Pelajaran model-model
5. Sering Merasa Paling pembelajaran
Benar yang inovatif
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
6. Guru Kurang Menjadi 7. Guru terbiasa
Contoh yang baik mengajar dengan
7. Siswa Kurang Disiplin metode
konvensioanl
Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
1. Latar belakang guru
tidak semua dari ilmu
pendidikan;
2. Guru tidak kompeten
dalam memanfaatkan
model pembelajaran
inovatif;

Lisa Yuliana, S.Pd


(Waka. Kurikulum SMKN
1 Samatiga)
”Guru belum tahu dan
belum mampu
mengembangkan model-
model pembelajaran
inovatif.”

5 Siswa kesulitan dalam Brainstorming : Setelah dianalisis


mengikuti pelajaran 1. Siswa lambat dalam penyebab utama
yang mengandung pelajaran dasar kesulitan siswa
literasi numerasi matematis dalam mengikuti
2. Siswa tidak banyak pelajaran yang
berlatih bersama mengandung literasi
teman atau bersama dan numerasi
keluarga dirumah adalah :
1. Siswa lambat
Literatur : dalam pelajaran
Menurut Diyarko dan dasar matematis;
Waluyo (2016) dalam dan
Salvia, N.Z., dkk., (2022), 2. Kurangnya
menjelaskan bahwa pembiasaan dari
rendahnya kemampuan guru untuk
literasi numerasi menyelesaikan
disebabkan oleh banyak masalah yang
hal, seperti kurangnya berkaitan dengan
pembiasaan dari guru soal literasi
untuk menyelesaikan numerasi.
masalah yang berkaitan
dengan soal literasi
numerasi. Kenyataan
tersebut membuat
peserta didik kesulitan
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
dalam menyelesaikan
soal literasi numerasi.

Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
1. Siswa kurang
membaca mulai dari
jenjang pendidikan
sebelumnya hingga
terbiasa sampai SMK;
2. Siswa ada membaca
tetapi tidak faham isi
pelajaran yang dibaca.

Lisa Yuliana, S.Pd


(Waka. Kurikulum SMKN 1
Samatiga)
1. Kurang membaca;
2. Tidak ada minat
membaca;
3. Motivasi belajar
kurang.

6 1. Guru tidak Brainstorming : Setelah dianalisis


menguasai 1. Mayoritas guru belum penyebab utama
pemanfaatan mengoptimalkan guru tidak
teknologi /inovasi pemanfaatan teknologi menguasai
dalam pembelajaran informasi (TIK) dalam pemanfaatan
pembelajaran teknologi /inovasi
2. Guru tidak pernah dalam pembelajaran
mendapatkan adalah :
pelatihan tentang 1. Sebagian besar
pemanfaatan guru masih
teknologi informasi menggunakan
(TIK) dalam metode
pembelajaran konvensional;
3. Guru sulit untuk 2. Tidak ada
memahami keinginan kuat
pemanfaatan dari guru untuk
teknologi informasi belajar tentang
(TIK) dalam pemanfaatan
pembelajaran teknologi/inovasi
walaupun sudah di dalam
latih berkali-kali pembelajaran;
4. Guru lebih nyaman dan
dengan kebiasaan
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
metode mengajar 3. Guru tidak melek
konvensional teknologi dan
tidak mau repot.
Literatur :
Styaningrum, A., (2016)
menyimpulkan dalam
penelitiannya bahwa
sebagian besar guru
memiliki fasilitas
teknologi pribadi tetapi
kurang memadai,
kemampuan guru
menggunakan
teknologi tergolong
rendah, sebagian besar
guru masih
menggunakan metode
konvensional yang
mengandalkan guru
sebagai pusat informasi
dikarenakan guru
malas untuk menerapkan
metode baru dan
mempelajari teknologi
yang dirasa
perkembangan teknologi
terlalu cepat dan rumit.
Dengan kondisi SDM
yang sebagian besar
masih menngunakan
metode lama dan tidak
memanfaatkan teknologi,
terlihat kendala yang
dihadapai meliputi
kendala fasilitas pribadi
guru, kemampuan guru
menggunakan teknologi,
umur, dan
waktu.

Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
1. Komitmen untuk
pemanfaatan
teknologi/inovasi
dalam pembelajaran
masih rendah;
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
2. Tidak ada keinginan
kuat dari guru untuk
belajar tentang
pemanfaatan
teknologi/inovasi
dalam pembelajaran;
3. Guru tidak mau repot;
4. Terbatasnya sarana
pendukung
teknologi/inovasi
pembelajaran.

Lisa Yuliana, S.Pd


(Waka. Kurikulum SMKN 1
Samatiga)
1. Faktor umur guru;
2. Guru tidak mau
belajar teknologi/
inovasi pembelajaran;
3. Guru tidak melek
teknologi dan tidak
mau repot.

2. Siswa lalai bermain Brainstorming : Setelah dianalisis


game dan hiburan Siswa saat ini tidak bisa penyebab utama
media sosial lepas dari Gawai karena siswa lalai bermain
menggunakan Gawai sudah menjadi game dan hiburan
Gawai kebutuhan dan tuntutan media sosial
zaman. Di era revoludsi menggunakan gawai
industri ini Gawai sangat adalah :
mudah diperoleh karena 1. Siswa tidak
harganya yang relatif mengetahui cara
terjangkau oleh semua menggunakan
lapisan masyarakat. gawai untuk
Macam ragam permainan belajar;
dan media sosial yang 2. Guru tidak
terinstal dalam Gawai membiasakan
menjadi faktor siswa
pendukung siswa menggunakan
menjadi lalai dan malas gawainya dalam
dalam belajar. proses belajar di
kelas.
Literatur :
Fatimah, S., dan
Miftahuddin (2020),
menyimpulkan dalam
penelitiannya bahwa
dampak negatif
penggunaan gawai yaitu
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
sering main game
online/offline, malas
belajar, bermain dengan
teman yang sama-sama
mempunyai gawai,
berteman dengan teman
yang punya gawai, tidak
mau bermain dengan
teman sebaya secara
umum, suka berkumpul
hanya untuk mabar
(main bareng) game
online, marah ketika
gawai diminta oleh orang
tua, gawai dianggap
merupakan sumber
utama untuk belajar
sehingga sumber lain
dianggap tidak perlu,
gawai dianggap
merupakan sumber
kebahagiaan, gawai
dianggap satu-satunya
teman bermain, meminta
gawai agar sama dengan
temannya, dan meminta
gawai karena barang
dianggap keren.

Wawancara :
As’adi, S.Pd
(Kepala SMK Negeri 1
Samatiga)
1. Siswa belum tahu
cara menggunakan
gawai untuk belajar;
2. Pengaruh teman dan
lingkungan sangat
mendukung;
3. Siswa senang dan
asik bermain game
dan media sosial.
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No.
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
Lisa Yuliana, S.Pd
(Waka. Kurikulum SMKN
1 Samatiga)
1. Lingkungan dirumah
semuanya terbiasa
sibuk dengan gawai;
2. Ketergantungan dan
kecanduan game;
3. Rasa ingin tahu hal-
hal yang baru dalam
permainan sangat
tinggi;
4. Pengaruh teman dan
lingkungan sekitar
bermain game dan
media sosial semua;
5. Siswa tidak tahu cara
mengunakan gawai
untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai