Nama Mahasiswa: Andi Fanra, S.Pd Asal Institusi: SD Negeri 013 Karimun
No Hasil eksplorasi akar Analisis akar Masalah
penyebab masalah penyebab penyebab terpilih masalah masalah (data yang akan pendukung) diselesaikan
1. 1. Lemahnya motivasi Metode Menurut Sadirman 1. Metode
dalam diri siswa pembelajaran yang (2004) bahwa pembelajaran sendiri monoton peserta didik yang 2. Masalah dalam mengalami monoton kehidupan siswa juga rendahnya motivasi 2. Upaya guru menjadikan lemahnya belajar karena bosan dan orang tua motivasi diri untuk dengan cara mengatasi belajar pembelajaran yang rendahnya 3. Kurangnya perhatian monoton, yaitu minat baca orang tua di rumah peserta didik hanya 3. Hambatan 4. Guru tidak mendengarkan dan guru memberikan motivasi mencatat menerapkan kepada siswa pembelajaran 5. Siswa tidak menyukai Dari kutipan inovatif cara pembelajaran tersebut, dapat guru disimpulkan 6. Pembelajaran guru pembelajaran yang monoton dan kurang cenderung monoton media dan kurang media 7. Cara guru mengajar merupakan faktor kurang menantang menyebab dan menyenangkan rendahnya motivasi belajar siswa. Cara mengajar guru yang cenderung tidak variatif (monoton), didukung lebih banyak ceramah, dan kurang menggunakan berbagai media inovatif menyebabkan siswa kurang termotivasi dalam belajar. Jika pembelajaran bervariasi menggunakan berbagai media maka pembelajarannya akan menyenangkan bagi siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar 2. 1. Kebiasaan membaca Guru dan orang tua Menurut Susilo & belum dimulai dari kurang mendorong Wahyuni (2017) dan rumah siswa untuk rajin Umar (2015) bahwa 2. Perkembangan guru dan orang tua membaca teknologi yang memiliki peran canggih penting dalam 3. Sarana membaca yang menyukseskan minim budaya literasi siswa. Guru adalah pilar 4. Banyaknya hiburan utama budaya (TV, Youtube dan literasi siswa di Game) sekolah sedangkan orang tua adalah 5. Guru dan orangtua pilar utama budaya kurang mendorong literasi siswa di siswa untuk rajin rumah. membaca 6. Ketersediaan buku Dari kutipan non akademik yang tersebut, dapat masih kurang di disimpulkan Orang sekolah tua dan guru yang 7. Fasilitas perpustakaan kurang mendorong dan pojok baca belum mendukung dan memotivasi siswa untuk rajin membaca merupakan akar penyebab anak-anak belum memiliki literasi membaca yang baik. Jika orang tua di rumah begitu juga guru di sekolah memfasilitasi dan mendorong siswa rajin membaca, walaupun sarana yang terbatas, maka diyakini siswa akan rajin membaca. 3. 1. Siswa Tidak suka Metode Menurut Megayanti ativitas yang pembelajaran yang (2016), rasa malas berkeringat dan panas monoton atau bosan tersebut 2. Kondisi fisik lemah bisa timbul dari 3. Guru kurang inovatif dalam diri siswa dan dalam mengajar pengaruh dari luar. 4. Metode pembelajaran Pengaruh dari dalam yang membosankan diri siswa bisa saja 5. Fasilitas yang kurang disebabkan karena mendukung kurangnya motivasi 6. Tidak pernah dari dalam diri dan memberikan kelelahan dalam pembelajaran yang melakukan kegiatan fresh atau yang selalu pembelajaran. berbeda setiap harinya Sedangkan pengaruh dari luar misalnya lingkungan yang tidak nyaman, fasilitas yang kurang mendukung, dan metode pembelajaran yang monoton.
Dari kutipan tersebut
dapat disimpulkan Metode pembelajaran yang monoton merupakan akar penyebab siswa malas berolahraga. Cara mengajar guru yang tidak inovatif dan membosankan menyebabkan siswa malas untuk mengikuti pembelajaran. Jika metode pembelajaran selau fresh dan selalu berbeda setiap harinya walaupun siswanya tidak suka aktivitas berkeringat maka diyakini siswa akan aktif dalam pembelajaran, khususnya PJOK 4. 1. Orangtua jarang Kurangnya Menurut Dr. Joyce L. diundang oleh pihak komunikasi antara Epstein (tahun sekolah untuk kegiatan guru dengan orang 2020): Kurangnya akademik dan non tua terkait komunikasi orang akademik pembelajaran tua dan guru dalam 2. Pembelajaran belum pendidikan anak pernah melibatkan dapat menjadi faktor orangtua yang membatasi 3. Pengerjaan tugas atau keterlibatan mereka. proyek siswa tidak Orang tua mungkin melibatkan orangtua tidak menyadari 4. Kurang komunikasi bahwa keterlibatan antara guru dengan mereka memiliki orang tua dampak positif pada prestasi akademik dan kesejahteraan anak mereka.
Dari kutipan tersebut
dapat disimpulkan Kurangnya komunikasi antara guru dengan orangtua terkait pembelajaran menjadi penyebab lemahnya hubungan guru dan orangtua siswa. Walaupun orang tua jarang diundang atau diundang tetapi tidak hadir, ketika guru berkomunikasi dengan tetap menyampaikan informasi perkembangan belajar siswa kepada orang tua maka hubungan guru dan orang tua pasti akan semakin membaik 5. 1. Pemahaman guru Pemahaman guru Menurut Musadad mengenai model mengenai model dan Wasino dalam pembelajaran inovatif pembelajaran Paramita (Vol. 22. yang masih rendah. inovatif masih No 1: 2012) 2. Pemahaman guru model inovatif yang rendah berbicara tentang masih terbatas masalah 3. Guru kurang memiliki pembelajaran tidak kepercayaan diri dan akan terlepas dari keinginan untuk pembicaraan tentang mengimplementasikan guru, sebab dalam 4. Waktu untuk keseluruhan sistem menyiapkan pembelajaran inovatif pendidikan dan membutuhkan pembelajaran, persiapan lebih lama peranan guru yang 5. Keterbatasan sangat strategis. teknologi Mengingat begitu pentingnya peran guru, maka dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas guru- gurunya. Meskipun demikian, sampai sekarang ini masih banyak guru yang kurang mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik. Sehingga diperlukan adanya peningkatan kualitas bagi guru supaya dapat mencerdaskan anak bangsa dan etika moralnya tetap dijaga
Dari kutipan tersebut
dapat disimpulkan Pemahaman guru mengenai model pembelajaran inovatif masih rendah merupakan faktor utama guru belum maksimal mengimplementasi model-model pembelajaran inovatif. Guru harus meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif walaupun dengan waktu yang terbatas. Untuk bisa meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif harus banyak membaca dan banyak mencoba.