Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Angganing Pertiwi

NIM : 223131716071
Kelas : 001

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah


No. Masalah yang telah Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar
diidentifikasi penyebab masalah masalah penyebab
masalah
1. Semangat belajar 1. Rendahnya semangat Guru kurang inovatif Berdasarkan hasil
siswa masih rendah siswa dalam dalam penggunaan analisis
pada pembelajaran pembelajaran Bahasa model dan teknologi ditentuikan bahwa
bahasa Indonesia, Indonesia yang tidak pembelajaran. akar penyebab
terutama materi teks menarik pada materi masalah yaitu cara
Anekdot di kelas X. teks anekdot. mengajar guru
2. Guru kurang yang cenderung
mendapatkan tidak variatif
pelatihan tentang (monoton),
cara menerapkan didukung lebih
pembelajaran banyak ceramah
inovatif, sehingga dan kurang
mengajarnya menggunakan
monoton. berbagai media
3. Tuntutan kurikulum inovatif
tidak sejalan dengan menyebabkan
kondisi di lapangan, siswa kurang
sehingga seringnya termotivasi dalam
guru hanya mengejar belajar. Jika
materi selesai pembelajaran
diajarkan meski bervariasi,
siswa belum menggunakan
menguasai materi. berbagai media
4. Siswa tidak maka
mendapat perhatian pembelajaran akan
dari kedua orangtua menyenangkan
yang sibuk bekerja. bagi siswa
5. Siswa tidak terbiasa sehingga siswa
membaca teks yang termotivasi untuk
panjang. belajar.
2. Siswa masih sulit 1. Kegiatan literasi Siswa kurang Berdasarkan hasil
memahami informasi masih belum konsentrasi dalam analisis ditentukan
dalam bentuk teks menarik minat siswa. memahami arti dan bahwa akar
biografi di kelas X. 2. Kurangnya pesan yang penyebab masalah
dukungan orangtua terkandung dalam teks yaitu siswa kurang
membudayakan anekdot. konsentrasi dalam
membaca sejak dini. memahami arti
3. Banyaknya platform dan pesan yang
audio visual yang terkandung dalam
bermunculan teks anekdot.
menyebabkan siswa Dengan siswa
lebih suka menonton mampu
daripada membaca. berkonsentrasi
4. Kurangnya akan merangsang
konsentrasi siswa pikiran untuk
dalam memahami menangkap pesan,
arti dan pesan yang ide, gagasan,
terkandung dalam minat, emosi dan
teks anekdot. perhatian siswa,
sehingga pendidik
dan siswa dapat
saling berinteraksi
dalam
pembelajaran.
3. Beberapa siswa 1. Faktor kondisi Siswa kurang percaya Berdasarkan hasil
kesulitan meraih lingkungan diri saat ingin analisis ditentukan
nilai yang baik dalam keluarga siswa bertanya tentang bahwa akar
pembelajaran Bahasa yang tidak terlalu materi yang belum penyebab masalah
Indonesia. mendukung proses dipahami. yaitu siswa kurang
belajar siswa. percaya diri saat
2. Minat dan bakat ingin bertanya
serta motivasi tentang materi
belajar mata yang belum
pelajaran Bahasa dipahami. Apabila
Indonesia yang siswa punya rasa
rendah, sehingga percaya diri untuk
siswa kesulitan berani bertanya,
dalam maka guru akan
mendapatkan nilai menjelaskan
yang baik. materi yang belum
3. Siswa kurang dipahami secara
percaya diri saat detail/rinci
ingin bertanya sehingga siswa
tentang materi yang akan termotivasi
belum dipahami. untuk lebih giat
belajar dan dapat
meraih nilai yang
baik.
4. Guru belum 1. Guru merasa nyaman Guru kurang Berdasarkan hasil
maksimal dalam dengan pembelajaran mendapatkan analisis ditentukan
memanfaatkan model ceramah. pelatihan mengenai bahwa akar
- model 2. Pembelajaran hanya pemanfaatan model - penyebab masalah
pembelajaran satu arah sehingga model pembelajaran yaitu guru kurang
inovatif (PBL, PJBL) membuat siswa inovatif. mendapatkan
bosan. pelatihan
3. Guru kurang mengenai
mendapatkan pemanfaatan
pelatihan mengenai model - model
pemanfaatan model - pembelajaran
model pembelajaran inovatif. Agar
inovatif berdasarkan guru dapat
karakteristiknya. memanfaatkan
4. Siswa tidak model – model
mempunyai pembelajaran
keberanian untuk inovatif, maka
bertanya atau guru harus banyak
melaksanakan membaca dan
presentasi. banyak mencoba
untuk dapat
diimplemantasikan
di dalam kelas.
5. Pembelajaran di 1. Ada beberapa guru Guru merasa lebih Berdasarkan hasil
kelas masih belum belum memahami mudah mengemas analisis ditentukan
berbasis HOTS. bagaimana berpikir pembelajaran berbasis bahwa akar
tingkat tinggi. LOTS sehingga anak penyebab masalah
2. Adanya beberapa cenderung menghafal. yaitu guru merasa
guru hanya sekedar lebih mudah
menjelaskan tetapi mengemas
tidak menerapkan pembelajaran
pembelajaran HOTS. berbasis LOTS
3. Guru merasa lebih sehingga anak
mudah mengemas cenderung
pembelajaran menghafal dan
berbasis LOTS. tidak memahami
materi yang
diberikan oleh
guru dengan
maksimal. Selain
itu, guru masih
belum
mengoptimalkan
dalam
memberikan
materi dan soal
HOTS dalam
pembelajaran
Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai