Anda di halaman 1dari 5

LK 1.

1 Identifikasi Masalah
Nama Guru : Dwita Rodearni Purba, S.Pd
Asal Institusi : SMAS Indonesia Membangun Taruna Marelan, Medan
No Jenis Masalah yang Analisis identifikasi masalah
permasalahan diidentifikasi
1 Minat belajar Masih ada siswa tidak Minat belajar pada siswa dapat diketahui melalui
berminat belajar kimia beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut:
Perasaan senang.
Seorang siswa merasa tertarik dengan suatu pelajaran
apabila pelajaran itu sesuai dengan pengalaman yang
didapat sebelumnya dan mempunyai sangkut-paut
dengan dirinya. Begitu pula sebaliknya, seorang siswa
merasa tidak tertarik dengan suatu pelajaran apabila
pelajaran itu tidak sesuai dengan pengalaman yang
didapat sebelumnya sehingga siswa akan berusaha
untuk menghindar
Ketertarikan siswa/Motivasi
Siswa yang termotivasi untuk belajar maka dia akan
melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu
tertentu.
Perhatian siswa.
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa
terhadap pengamatan dan pengertian, dengan
mengesampingkan yang lain dari pada itu.
Keterlibatan siswa.
Keterlibatan siswa pada pembelajaran yang
mengakibatkan siswa tersebut senang dan tertarik
untuk melakukan pembelajaran tersebut.

siswa tidak berminat belajar karena tidak memiliki


pengalaman dengan dengan materi yang
diajarakan, siswa tidak tertarik dengan materi
kimia karena sebagian besar materi kimia bersifat
abstrak (Struktur Atom, Ikatan kimia, SPU,
Hidrokarbon, Kesetimbangan, kimia unsur), siswa
merasa materi tidak penting, siswa tidak mampu
menghubungkan pengetahuan dengan materi dalam
kehidupan sehari-hari (kontekstual), siswa tidak
terangsang dalam berkompetisi dalam belajar,
siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran
sehingga dalam pembelajaran siswa mencari
aktivitas lain ada yang bermain gawai, ada yang
mengganggu teman dan ada yang masa bodoh
dengan pembelajaran yang berlangsung.
2 Pemanfaatan Siswa belum Pembelajaran inovatif yang dilakukan dengan
teknologi dalam merasakan manfaat penggunaan model PBL dengan metode praktikum
pembelajaran teknologi/inovasi dan metode diskusi dengan pemanfaatan media, bahan
dalam pembelajaran ajar dan LKPD dan assesmen berbasis TIK belum
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
baik secara mandiri dan disebabkan oleh:
1. konsentrasi siswa yang kurang ketika
pembelajaran berbasis multimedia
sedang berlangsung, dimana siswa
memperhatikan guru Ketika presentasi
materi factor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi dengan media audio visual
animasi di PPT hanya memperhatikan
materi tanpa memahami materi dan
menghubungkannya ke dalam kehidupan
nyata.
2. Masih ada siswa kurang fokus dalam
pembelajaran ketika sedang menggunakan
gadged untuk mengerjakan penugasan dari
guru, dimana siswa asyik bertanya
penggunaan media untuk pembelajaran
padahal pembelajaran masih berlangsung.
3. Masih ada siswa menyalahgunakan
teknologi dalam pembelajaran ketika
penggalian informasi dari bahan
ajar/modul dan LKPD yang berbasis
elektronik.
3 Literasi 1. Siswa kurang Literasi dipahami sebagai kemampuan dalam
mencari membaca dan menulis. Membaca dapat diartikan
informasi dari sebagai proses menerjemahkan lambang-lambang
berbagai bahasa hingga diproses menjadi suatu pengertian.
sumber Sementara itu, menulis adalah mengungkapkan
2. Masih ada pemikiran dengan mengukirkan lambang-lambang
siswa sulit bahasa hingga membentuk suatu pengertian.
mengemukakan Tujuan Literasi
pendapat Dengan literasi, tingkat pemahaman siswa dalam
sendiri mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima
menjadi lebih baik. Membantu siswa berpikir secara
kritis, dengan tidak mudah terlalu cepat bereaksi.
Membantu meningkatkan pengetahuan siswa dengan
cara membaca.
Manfaat Literasi
Memperkaya kosa kata, memperluas wawasan dan
pengetahuan, membantu berpikir kritis untuk
membantu dalam mengambil keputusan, membuat
otak bekerja lebih optimal, mengasah kemampuan
dalam menangkap dan memahami informasi dari
bacaan, mengasah kemampuan menulis dan
merangkai kata dengan lebih baik, melatih konsentrasi
dan fokus. mengembangkan kemampuan verbal,
meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang ada
di platform media terutama digital, meningkatkan
kreativitas dalam memilih dan menyusun kata.
Keadaan Literasi sewaktu Pembelajaran
1. Literasi Dasar
Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam
membaca, menulis, mendengarkan, dan juga berhitung.
tujuan dari literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan
kemampuan seseorang dalam membaca, menulis,
berhitung, dan juga berkomunikasi dengan dengan
sesama dimana dalam pembelajaran siswa belum
mampu menerjemahkan bahasa/petunjuk dari LKPD
ke dalam pelaksanaan Praktikum, dan menuliskan
hasil Praktikum dengan baik dan benar dan belum
mampu berkomunikasi dengan baik selama
praktikum dan diskusi
2. Literasi Visual
Literasi visual adalah pemahaman yang lebih dalam
menginterpretasi dan menangkap suatu makna dari
informasi yang berbentuk visual atau gambar dalam
pembelajaran yang dilakukan dengan media PPT
dalam presentasi materi siswa focus melihat dan
mendengarkan materi atau gambar tapi belum
mampu mengkomunikasikan materi dengan kata
kata sendiri

Di dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan


masih ditemukan :
1. masih ada siswa yang tidak aktif dalam
belajar mandiri maupun kelompok karena
kurangnya kemampuan siswa dalam
memilih dan menyusun kata jadi lebih
memilih berdiam diri.
2. Masih ada siswa sulit mengemukakan
pendapat sendiri baik waktu diskusi
maupun presentasi hasil diskusi karena
kemampuan berpikir kritis yang masih
rendah
3. Masih ada siswa kurang memahami simbol-
simbol dalam materi kimia karena
kurangnya menggali informasi atau literasi
yang berkaitan dengan materi kimia
4. Masih rendahnya tingkat pemahaman
siswa dalam mengambil kesimpulan dari
informasi yang diterima dari bahan ajar
dan petunjuk praktikum yang ada di LKPD
sehingga suasana lingkungan belajar yang
kurang kondusif dan tidak sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan.
4 Numerasi Masih ada siswa yang numerasi merupakan kemampuan mengaplikasikan
kesulitan dalam konsep bilangan dan simbol dalam matematika dasar
menyelesaikan soal untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
sederhana maupun soal hari untuk menginterpretasikan informasi kuantitatif
cerita yang terdapat di sekeliling .
berdasarkan pembelajaran kimia yang dilakukan
masih ditemukan:
1. Kurangnya pemahaman siswa tentang
perhitungan sederhana yang
mempengaruhi ke perhitungan kimia yang
termasuk perhitungan rumit.
2. Masih ada siswa kurang banyak berlatih
latihan soal sederhana karena kemampuan
numerasi yang masih rendah.
3. Masih ada siswa yang kesulitan merubah
soal cerita ke soal matematika, mengubah
soal dalam symbol atau notasi kimia yang
akhirnya menjadi hambatan dalam
perhitungan dan penyelesaian soal.
5 Materi terkait Siswa masih belum Dalam pembelajaran masih ditemukan pemahaman
HOTS. memahami/terbiasa siswa yang rendah terkait materi dan soal HOTS
dengan materi dan sehingga hanya mampu menguasai materi dan soal
soal HOTS yang besifat LOTS, sehingga jika ada latihan atau
tugas yang mengandung Higher Order Thinking Skill
( HOTS ) siswa langsung menyerah atau
mengabaikannya sehingga nilai yang dihasilkan
rendah. Siswa mengerjakan latihan HOTS jika
dipandu atau dibimbing oleh guru di sekolah, jika ada
tugas di rumah siswa tidak mencoba mengerjakan.
Hakikatnya soal HOTS belum tentu soal yang sulit
tapi mengandung taksonomi menganalisis (C4)
mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6).
6 Metode Kurang nya keaktifan Dalam pembelajaran yang berlangsung dengan
pembelajaran siswa dalam penerapan model yang berinovasi, media, bahan ajar
pembelajaran mandiri dan LKPD berbasis elektronik dengan penggunaan
dan kelompok metode praktikum dan metode diskusi dengan tujuan
melibatkan siswa secara aktif dalam menggali
informasi, aktif dalam belajar mandiri dan kelompok
masih ditemukan adanya siswa yang “menyendiri”
atau tidak aktif dalam belajar, parktikum dan
berdiskusi, ada siswa yang terlalu “menonjol” dalam
kelompok dengan tidak memperhatikan keberadaan
siswa lain dalam kelompok, ada siswa yang berbagi
info, ide dan tugas dalam parktikum dan diskusi.
Kurangnya keaktifan siswa disebabkan
1. Siswa lebih terbiasa dengan metode belajar
yang menjadikan guru sebagai sumber
belajar, dan mereka hanya menerima
materi bulat-bulat dari guru.
2. Metode pembelajaran yang digunakan
belum sesuai dengan karakteristik siswa
yang bersifat melibatkan siswa aktif secara
individual maupun kelompok.
3. model pembejaran tidak sesuai dengan
karakteristik siswa yang melibatkan siswa
aktif secara individual dan kelompok
karena lingkunga atau suasana
pembelajaran yang menuntut keterampilan
perorangan dalam
mempertanggungjawabkan produk nyata
hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai