Anda di halaman 1dari 5

No.

Masalah yang Dikaji Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Hasil Eksplorasi Masalah
(Hasil Wawancara)
Hasil wawancara dengan kepala 1. Kurangnya pemahaman terkait materi
Peserta didik memiliki semangat sekolah Bapak Yuniarso teks ceramah dan minimnya kosa kata
belajar yang rendah terhadap Amirudin, S.Pd.,M.Si. bahasa Indonesia yang dimiliki siswa.
materi teks ceramah kelas XI
2. Dalam keseharian peserta didik lebih
Semangat belajar rendah yang banyak menggunkan bahasa jawa,
dirasakan peserta didik saat ini
sehingga merasa dirinya kurang
barangkali mereka belum move on
menguasai Bahasa Indonesia.
dari kegiatan belajar jarak jauh atau
3. Siswa menganggap materi ceramah itu
PJJ. Saat itu peserta didik dibuat
senyaman-nyamannya tanpa harus sulit karena pada akhirnya mereka akan

merasa terbebani dengan tugas, melaksanakan praktik berbicara di


tidak cemas dan takut ditunjuk maju depan kelas.
ke depan kelas. 4. Siswa tidak memiliki keberanian tampil
Adapun mereka tidak semangat di depan kelas.
pada materi ceramah mapel Bahasa 5. Guru kurang kreatif dalam
Indonesia mungkin diantaranya: memanfaatkan media dan model
1 1. Siswa tidak berani tampil di depan belajar.
untuk melakukan ceramah.
6. Guru hanya fokus pada siswa yang
2. Minat belajar rendah.
pintar saja.
3. Anggapan kebanyakan siswa
bahwa Bahasa Indonesia rumit
banyak bacaan apalagi harus
maju untuk ngomong.
4. Siswa menganggap bahwa
belajar Bahasa Indonesia itu
antara penting dan tidak
penting.
5. Siswa lebih menyukai
pelajaran produktif.
6. Siswa takut untuk mencoba.
Wawancara dengan guru senior
Bahasa Indonesia bapak
Masnuri, S.Pd.

7. Siswa malas.
8. Materi ceramah sulit dipahami.
9. Bisa jadi materi yang disajikan
kurang menarik.
10. Kurang memanfaatkan
sarana sekolah yang ada,
seperti proyektor, speaker, dan
wifi.
11. Kurangnya kreatifitas
guru.
12. Sekarang ubah fokusnya
ke siswa yang kurang aktif
jangan hanya pada siswa yang
aktif saja.
Kurangnya minat literasi siswa Hasil wawancara dengan kepala
pada materi teks cerita pendek sekolah Bapak Yuniarso
kelas XI Amirudin, S.Pd.,M.Si.
2
Guru harus membuat program 1. Kurangnya Sumber bela jar

literasi yang memuat tujuan yang dapat meningkatkan

yang jelas, contoh literasi penguasaan kosa kata Bahasa

menulis puisi kemudian Indonesia bagi peserta didik.

dijadikan buku antologi 2. Kurangnya sumber belajar dari

kumpulan puisi anak-anak. sekolah, karena buku-buku

Kalau materinya cerpen yang tersedia di perpustakaan

tawarkan kepada mereka hasil sangat terbatas, sehingga siswa

tulisannya akan dicetak tidak bisa membawanya pulang

dijadikan buku. untuk belajar di rumah.


3. Tidak ada program sekolah utuk
melatih literasi peserta didik
khususnya di bidang menulis
cerpen.
4. Adanya pengaruh gawai yang
membuat siswa cenderung
malas membuka buku dan
lebih memilih bermain
permainan di gawainya.

Hasil wawancara dengan rekan


sejawat guru Bahasa Indonesia
Ari Satrio Pratiomo, S.Pd.
1. Siswa merasa tidak berminat pada
1. Minat siswa rendah sekali materi cerpen
untuk melakukan kegiatan 2. Siswa bosan dengan media yang

membaca cerpen. Mereka lebih dipakai guru

senang menonton cerita 3. Siswa tidak memiliki inspirasi


dalam menulis cerpen
bergambar seperti komik.
2. Guru harus sering mengajak
siswa ke perpustakaan untuk
mencari bahan untuk menulis
cerpen.

3 Peserta didik mengalami Wawancara dengan guru senior


kesulitan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia Masnuri,
materi teks anekdot
S.Pd.
1. Cara mengajar guru yang 1. Kurangnya inovasi

kurang menarik. pembelajaran yang dilakukan

2. Guru kurang menguasai guru sehingga siswa merasa

strategi maupun metode malas tidak memperhatikan

pembelajaran dalam materi yang disampaikan

penyampaikan materi teks guru.

anekdot 2. Bahasa dalam anekdot sulit

3. Siswa tidak memahami dipahami oleh siswa.

penggunaan kalimat Sehingga siswa tidak tahu

sindiran pada anekdot. maksud dari kalimat sindiran


pada teks anekdot.
3. Pengaruh kemajuan
teknologi yakni media sosial
dan game online
4. Kurang optimalnya peran dan
fungsi perpustakaan sekolah
5. Kurangnya kesadaran pada
peserta didik betapa
pentingnya membaca
Relasi atau hubungan guru Hasil wawancara dengan kepala
dengan orangtua terkait dengan sekolah Bapak Yuniarso
pembelajaran masih sangat Amirudin, S.Pd.,M.Si.
terbatas
4 1. Orangtua menyerahkan 1. Kurangnya pertemuan rutin
sepenuhnya keberhasilan dengan pihak orang tua peserta
pendidikan anaknya kepada didik.
sekolah. 2. Adanya kesibukan orangtua
2. Keterbatasan alat menjadi salah satu
komunikasi yang dimiliki penghambat dalam relasi atau
orangtua peserta didik. hubungan dengan orang tua
3. Kurangnya rasa terkait dengan pembelajaran
tanggungjawab dari orang
tua terhadap pendidikan
anak.
4. Guru kurang aktif dalam
forum grup kelas.

Hasil wawancara dengan rekan


sejawat guru BK Ibu Sely Sisca
Andriana, S.Pd.

1. Orangtua sibuk bekerja.


2. Siswa kurang terbuka
dengan orangtua tentang
permasalahan pembelajaran
di sekolah.
3. Siswa tidak menyampaikan
segala informasi dari
sekolah untuk orangtua.

5 Guru belum maksimsal Hasil wawancara dengan kepala


mengimplementasikan model- sekolah Bapak Yuniarso
model pembelajaran inovatif Amirudin, S.Pd.,M.Si.
1. Pemahaman guru mengenai
1. Tidak dipungkiri bahwa guru tidak pembelajaran yang inovatif masih
memiliki banyak waktu untuk rendah
menyiapkan pembelajaran yang 2. Guru tidak bisa mengendalikan jumlas
inovatif ditambah lagi tidak ada siswa yang banyak
tuntutan dari sekolah. 3. Fasilitas untuk mendukung
2. Minimnya motivasi guru pembelajaran inovatif belum
Keterbatasan fasilitas pendukung sepenuhnya ada di sekolah.
pembelajaran inovatif. 4. Minimnya workshop/pelatihan yang
didapatkan oleh guru tentang model
Hasil wawancara dengan guru senior Pembelajaran yang inovatif
Bahasa Indonesia Bapak Masnuri, S.Pd. 5. Sekolah tidak memiliki standar
penilaian yang benar-benar diterapkan
1. Pemahaman guru mengenai model- terhadap cara mengajar guru.
model pembelajaran inovatif yang masih
terbatas
2. Lebih mengutamakan penggunaan
metode ceramah
3. Kurang aktif dalam mengikuti pelatihan
untuk guru

Anda mungkin juga menyukai