Kajian literatur 2
1. Banyak hal yang mempengaruhi
kesulitan siswa dalam membaca.
Sperti yang ada pada laman web
http://repository.unpas.ac.id/
yang diakses pada 31 -08 2022.
Dijelaskan bahwa
a. Motivasi siswa dalam membaca
masih kurang,
b. kemampuan siswa memahami
wacana sangatlah rendah.
c. Siswa masih kurang mampu
menentukan informasi global,
informasi selektif dan informasi
rinci yang terdapat dalam
wacana dan memaknai kosa kata
dalam kalimat meskipun telah
mengalami proses pembelajaran
dengan menggunakan alokasi
waktu yang maksimal.
d. minimnya pemahaman siswa
terhadap apa yang dibaca
e. Kemampuan membaca siswa
masih kurang, sehingga
siswa merasa kesulitan dalam
menghubungkan pengetahuan
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi
1. Lingkungan keluarga,
contohnya: ketidakharmonisan
hubungan antara ayah dengan
ibu, dan rendahnya tingkat
kehidupan ekonomi keluarga.
2. Lingkungan perkampungan /
masyarakat, contohnya: wilayah
perkampungan kumuh (slum
area) dan teman sepermainan
(peer group) yang nakal.
3. Lingkungan sekolah, contohnya:
kondisi dan letak gedung
sekolah yang buruk, seperti
dekat pasar, kondisi guru serta
alat-alat belajar yang berkualitas
rendah.
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi
Kajian wawancara
Kajian wawancara :
Wawancara rekan sejawat , Pak
Alexander Aprilianus Sema Ping Poto,
S.Psi selaku guru BK.
Dari hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa faktor paling utama
dari kurangnya relasi ini adalah:
a. Komunikasi yang tidak terjalin
dengan baik antara guru,,siswa
dan orang tua murid.
b. Pihak sekolah selalu menunggu
kamunikasi dari orang tua untuk
memulai terlebih dahulu.
c. Orang tua kurang terbuka
kepada guru mengenai hal-hal
buruk yang dilakukan anak baik
itu di rumah maupun lingkungan
sekitar
d. Dari faktor komunikasi inilah
dapat menyebabkan karakter
anak tidak terbentuk dengan
baik, anak sering bolos pada
kegiatan KBM.
e. Guru hanya memposisikan diri
sebagai seorang guru, tidak bisa
menjadi teman atau sahabat.
f. Ketidaksesuaian pemilihan
model dengan karakteristik
materi.
Kajian wawancara
Wawancara dengan rekan sejawat,
Bapak Yosef Arifin, Guru agama
Dari hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa faktor penyebabnya
yaitu
a. Guru masih merasa nyaman
dengan metode ceramah, guru
berpikir bahwa apa yang mau
dicapai hari itu dapat berjalan
walaupun siswa sendiri tidak
memahami apa yang disajikan.
b. Guru belum menguasai model –
model pembelajaran dengan
baik.
HOTS
b. Kesulitan dalam merumuskan
soal dan penilaian berbasis
HOTS
c. Kendala sarana dan prasarana
pembelajaran yang kurang
memadai.
Kajian wawancara
Masalah 1. Kurangnya kemampuan
peserta didik dalam menyajikan
gagasanya ke dalam teks eksposisi
Guru Bahasa Indonesia , Ibu Aurelia
Moru Nahak, S.Pd di simpulkan bahwa
kurangnya peserta didik dalam
menyimpulkan dan menyajikan gagasan
dalam teks eksposisi yaitu
a. Kemampuan membaca siswa
masih sangat rendah.
b. Belum bisa menggunakan
Bahasa Indonesia dengan baik
mulai dari lingkungan keluarga,
dan lingkungan sekolah
c. Perbendaharaan kata yang
dikuasai oleh peserta didik
masih sangat rendah
d. Model pembelajaran yang
diberikan oleh guru sangat
monoton yaitu hanya metode
ceramah saja sehingga siswa
tidak bisa memahami materi
dengan baik, sehingga tidak
mampu untuk menuangkan
gagasan atau idenya kedalam
teks eksposisi
Masalah 2
Pembelajaran dikelas belum
menggunakan HOTS Wawancara
dengan ibu Aurelia Moru Nahak, S.Pd,
disimpulkan bahwa faktorya adalah :
a. Ada guru yang belum memahami
pembelajaran LOTS dan HOTS itu
sendiri.
b. Guru tidak terbiasa mengikuti
kegiatan seperti kegiatan menyusun
soal di kelompok MGMP
c. Siswa yang tingkat pemahamannya
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi
https://suyanto.id/hambatan-utama-
penggunaan-tik-dalam-
pembelajaran-dan-strategi-
mengatasinya/
pembelajaran di kelas.
e. Ketakutan dan pertimbangan
dampak negatif dari
penggunaan alat berupa
handphone (HP) dan laptop di
sekolah menjadi kendala guru
memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran di kelas. Atas
pertimbangan ketakutan
penyalahgunaan alat TIK
tersebut, sekolah mengeluarkan
kebijakan melarang guru
membawa HP ke sekolah.
f. Kendala terkecil penghambat
guru memanfaatkan TIK adalah
terkait pengelolaan data.
g. Kurangnya waktu
h. Kurangnya pelatihan TIK
i. Kurangnya kesempatan
mengembang diri dan lain
sebagainya.
j. Tantangan yang paling umum
lainya dilaporkan oleh para
guru, misalnya, kurangnya
waktu mereka miliki. Mereka
tidak punya cukup waktu untuk
merencanakan pelajaran
teknologi yang luar biasa atau
menjelajahi berbagai aspek
world wide web (www) atau
perangkat lunak. Sebagian guru
berkomentar bahwa dibutuhkan
lebih banyak waktu untuk
merancang proyek yang
mencakup penggunaan
teknologi baru daripada
menyiapkan pelajaran untuk
mengajar dengan cara
tradisional dengan buku dan
lembar kerja.
Kajian wawancara