Anda di halaman 1dari 16

PPG DALAM JABATAN TAHUN 2022

NAMA : FRANSISKA NONA ELIS


KELAS : 01
NO UKG : 201901078312
LPTK : UHAMKA

LK.1.2 EKSPLORASI MASALAH


Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

1 Pedagogik : Kajian literatur 1. Masalah 1


model dan media 1. KARYA ILMIAH – SKRIPSI Berdasarkan kajian literatur
pembelajaran Yudir Suhaedir. PENGEMBANGAN dan kajian wawancara dapat
yang masih MEDIAPEMBELAJARAN TEKS
disimpulkan bahwa model
monoton dalam EKSPOSISI, menjelaskan bahwa pembelajaran yang masih
pembelajaran kendala yang dihadapi dalam monotn dalam pembelajaran
dikelas, pembelajaran Bahasa Indonesiaitu disebabkan oleh
khususnya pada materi tentang teks eksposisi adalah: a. Proses pembelajaran
materi teks a. Proses pembelajaran masih masih didominasi guru
eksposisi didominasi dengan transfer b. Sumber dan media
Literasi pengetahuan dari guru ke peserta dalam pembelajaran
Kurangnya minat didik. mash terbatas
baca siswa dalam b. Sumber belajar yang digunakan c. Guru belum memahami
pembelajaran hanya merujuk pada buku teks. materi dan karakteristik
Bahasa Indonesia c. Sumber belajar lainnya seperti siswa dengan baik,
materi tentang buku penunjang pembelajaran di sehingga tidak mampu
teks eksposisi perpustakaan dan internet belum menerapkan model dan
dimanfaatkan secara maksimal. media yang sesuai
d. Penggunaan media dalam dalam pembelajaran
kegiatan pembelajaran masih2. Masalah 2
terbatas sehingga pembelajaran
Dari kajian literatur dan
cenderung monoton dan kurang
wawancara disimpulkan bahwa
menarik. kurangnya minat baca siswa
e. Permasalahan lainnya adalah disebabkan oleh :
ketersediaan media a. Motifasi siswa masih
pembelajaran khususnya media sangat rendah
pembelajaran teks eksposisi b. Kemampuan siswa
yang belum memadai. dalam memahami
wacana sangat rendah
1. Jurnal edukasi non formal c. Kurangnya budaya
Abu Bakar Tumpu. baca dari lingkungan
PENERAPAN MODEL keluarga dan
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT masyarakat
DIVISION(STAD)DALAM d. Guru juga kurang
MENINGKATKAN memberikan motivasi
KEMAMPUAN MENULIS TEKS kepada siswa
EKSPOSISI KELAS VIII SMP
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

NEGERI 25 MAKASSAR, menjelaskan


bahwa Berdasarkan hasil observasi awal
pada 25 September 2020 Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dengan
guru mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas VIII di SMP Negeri 25 Makassar,
pembelajaran menulis teks eksposisi
masih rendah disebabkan oleh beberapa
hal.
a. Kurangnya pembiasaan terhadap
tradisi menulis menyebabkan
peserta didik menjadi terbebani
apabila mendapatkan tugas
untuk menulis.
b. Waktu pembelajaran kurang
efektif dikarenakan guru hanya
menjelaskan dengan model
ceramah menyebabkan siswa
kurang termotivasi.

Kajian literatur 2
1. Banyak hal yang mempengaruhi
kesulitan siswa dalam membaca.
Sperti yang ada pada laman web
http://repository.unpas.ac.id/
yang diakses pada 31 -08 2022.
Dijelaskan bahwa
a. Motivasi siswa dalam membaca
masih kurang,
b. kemampuan siswa memahami
wacana sangatlah rendah.
c. Siswa masih kurang mampu
menentukan informasi global,
informasi selektif dan informasi
rinci yang terdapat dalam
wacana dan memaknai kosa kata
dalam kalimat meskipun telah
mengalami proses pembelajaran
dengan menggunakan alokasi
waktu yang maksimal.
d. minimnya pemahaman siswa
terhadap apa yang dibaca
e. Kemampuan membaca siswa
masih kurang, sehingga
siswa merasa kesulitan dalam
menghubungkan pengetahuan
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

yang dimilikinya dengan isi teks


2. Pada laman web
https://jurnal.untan.ac.id dijelaskan
bahwa Kurangnya minat baca siswa
dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia materi tentang teks
eksposisi disebabkan oleh :
a. Metode yang diterapkan guru
masih konvensional,
b. Kurangnya motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran
membaca serta
c. Rendahnya minat baca siswa
Kajian wawancara masalah 1.
Guru Bahasa Indonesia , ibu Aurelia
Moru Nahak, S.Pd
Dari hasil wawancara dengan rekan
guru Bahasa Indonesia ,ibu Aurelia
Moru Nahak, S.Pd mengenai model dan
media yang masih monoton dapat
disimpulkan bahwa
a. Perubahan pola pikir guru untuk
mengikuti perkembangan
teknologi informasi, dan
perubahan kurikulum masih
rendah
b. Guru kurang memahami model
dan media yang cocok untuk
karakteristik materi yang
disajikan,
c. Guru juga belum memahami
karakteristik siswa sehingga
kurang mampu untuk menerapkan
model dan media yang cocok
dalam pembeljaran
Masalah 2,literasi
Menurut ibu Aurelia Moru Nahak, S.Pd,
dapat disimpulakn kurangnya minat
baca siswa disebabkan oleh beberapa
faktor
a. Bahasa ibu masih menjadi
Bahasa nomor satu, sehingga
siswa tidak ada niat untuk
membaca dan akhirnya tidak
memahami bacaan dengan baik
b. Dari keluarga tidak menerapkan
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

budaya membaca dengan baik


c. Dari sekolah dasar anak tidak
pernah mengerti tentang arti
kata, sehingga ketika ke tahap
yang lebih tinggi mereka malas
membaca maka mereka akan
tidak memahami materi dengan
baik apalagi berhubunga dengan
teks
d. Perkembangan teknologi
membuat siswa cenderung
bermain HP daripada membaca
buku
Wawancara dengan Kepala Sekolah
mengenai kebijakan sekolah .
Faktor penyebab rendahnya minat baca
siswa,adalah :
a. Tidak adanya kemauan dari
dalam diri siswa untuk membaca
b. Kurangnya motivasi dari guru
maupun orang tua dalam
kegiatan membaca
c. Program literasi tidak berjalan
dengan baik.
Wawancara dengan pakar.
Ibu Anastasia Yohanista S.Pd
Menurut ibu Anastasia Yohanista, S.Pd
faktor penyebab minat baca siswa
rendah adalah
a. Kemauan dari dalam diri siswa
untuk membaca sangat kurang
sekali
b. Jaman sekarang anak-anak lebih
menyukai HP atau media
hiburan lainnya daripada
membaca buku
c. Kurang terlibatnya orang tua
dalam mengatasi anak yang
malas membaca
d. Buku-buku yang disediakan di
perpustakaan masih kurang.
e. Bahan bacaan kurang menarik
2 Siswa belum Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur
lancar dalam 1. Pada laman web dan kajian wawancara dapat
membaca https://tarmizi.wordpress.com disimpulkan bahwa siswa
sehingga kurang diakses pada tanggal 31-08-2022 belum lancar dalam membaca
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

memahami materi dijelaskan kesulitan siswa dalam sehingga kurang memahami


yang di berikan membaca yaitu : materi dengan baik karena :
dengan baik Faktor intern adalah faktor a. Faktor intern dan
dalam bentuk teks ekstern
penyebab yang berasal dari dalam diri
eksposisi b. Siswa kurang terlatih
siswa itu sendiri. Penyebab yang dalam memahami isi
bacaan, yang mencakup
muncul dari dalam diri antara lain bisa
ide pokok,gagasan
bersifat: penjelas, dan menarik
kesimpulan
c. Kegiatan membaca
a. Kognitif (ranah cipta), seperti:
membuat siswa
rendahnya kapasitas intelektual/
mengantuk
inteligensi siswa,
d. Siswa sulit memahami
b. Afektif (ranah rasa), seperti:
bacan yang dibaca
labilnya emosi dan sikap, dan
dengan baik
c. Psikomotor (ranah karsa),
e. Keinginan siswa untuk
seperti: terganggunya alat-alat
berliterasi masih sangat
indra penglihatan dan
rendah
pendengaran (mata dan telinga)
f. Kurangnya perhatian/
motivasi dari guru
Faktor ekstern adalah faktor yang
maupun orang tua
berasal dari luar, yang meliputi semua
situasi dan kondisi lingkungan sekitar
yang tidak mendukung aktivitas belajar
siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:

1. Lingkungan keluarga,
contohnya: ketidakharmonisan
hubungan antara ayah dengan
ibu, dan rendahnya tingkat
kehidupan ekonomi keluarga.
2. Lingkungan perkampungan /
masyarakat, contohnya: wilayah
perkampungan kumuh (slum
area) dan teman sepermainan
(peer group) yang nakal.
3. Lingkungan sekolah, contohnya:
kondisi dan letak gedung
sekolah yang buruk, seperti
dekat pasar, kondisi guru serta
alat-alat belajar yang berkualitas
rendah.
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

2. Rahman dkk, KORELASI


KETERAMPILAN MEMBACA
PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI
DAN KETERAMPILAN
MENULIS TEKS EKSPOSISI
SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 28 PADANG dalam
laman artikel
https://media.neliti.com, yang di
akses 30 -08-2022 dijelaskan bahwa
faktor yang menyebabkan siswa
belum lancar dalam membaca
yaitu :
a. Siswa kurang terlatih dalam
memahami isi bacaan yang
mencakup ide pokok, pikiran
penjelas, dan menarik
kesimpulan.
b. Kegiatan membaca membuat
siswa mengantuk karena siswa
tidak terbiasa diberi bacaan yang
cukup panjang dengan bahasa
yang sulit.
c. Siswa sulit memahami bacaan
yang dibacanya dengan baik
sehingga siswa juga kesulitan
memahami fungsi, struktur, dan
ciri kebahasaan teks eksposisi

Kajian wawancara

Guru Bahasa Indonesia, Ibu Aurelia


Moru Nahak, S.Pd, dari penjelasan
beliau dapat disimpulkn bahwa faktor
utama siswa sulit atau belum lancar
dalam membaca adalah bahwa:

a. Keinginan siswa untuk


berliterasi masih sangat rendah.
b. Kurangnya perhatian dari guru
maupun orang tua
c. Pelafalan kata ataupun kalimat
yang masih sulit dipahami
d. Orang tua tidak memberikan
buku pada anak sejak dini,
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

sehinngga keinginan anak untuk


berlatih mambaca sangat kurang

3 Relasi antara Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur


guru, murid, dan 1. pada laman web dan kajian wawancara, dapat
orang tua yang https://www.kompasiana.com, disimpulkan bahwa relasi
masih kurang diakses pada 30-08-2022 antara guru, siswa dan
faktor kurangnya relasi antara guru orangtua masih kurang
dan orang tua disebabkan oleh : disebabkan oleh beberapa
faktor diantarnya:
a. Orang Tua siswa melepaskan a. Kurangnya
tanggung jawab mereka dalam tanggungjawab
mendidik anak-anaknya dan orangtua dalam hal
melimpahkan segala tanggung mendidik anak
jawabnya kepada Guru yang b. Kurangnya perhatian
mengajar anak mereka pada saat orang tua mereka
di Sekolah c. Faktor ekonomi yang
b. kebanyakan siswa yang kurang membuat orang tua
mampu mengikuti pelajaran di sibuk mencari nafkah
sekolah sebagian besar untuk kebutuhan hidup,
diakibatkan oleh kurangnya tanpa memperhatikan
perhatian dari Orang Tua anak
mereka. Saat Orang Tua siswa d. Orang tua kurang
dipanggil oleh Guru akibat anak percaya diri untuk
mereka sulit menerima pelajaran membantu sekolah
yang diajarkan, mereka justru dalam hal mengatasi
memarahi anak-anak mereka kenakalan anak
dan meminta anak tersebut e. Komunikasi yang
untuk belajar lebih serius tanpa kurang terjalin dengan
menanyakan terlebih dahulu baik antara guru dan
alasan mengapa anak mereka orangtua murid
sulit untuk menerima pelajaran f. Guru hanya
yang diajarkan di Sekolah memposisikan diri
2. Pada laman artikel sebagai seorang guru,
https://edukasi.kompas.com, yang di tidak bisa menjadi
akses pada 30-08-2022, yang di lansir teman atau sahabat
dari forum sahabat Kemdikbud, g. Guru kurang
hambatan-hambatan relasi antara memberikan motivasi
guru dan orang tua yang masih kepada siswa
kurang yaitu:
a. Ekonomi
Orangtua siswa yang memiliki
tingkat ekonomi masih rendah
sering disibukkan dengan
pekerjaan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan hidup
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

sehari-hari. Kesibukan ini


menyebabkan mereka cenderung
sulit berpartisipasi/terlibat aktif
dalam berbagai kegiatan
bersama sekolah.
b. Kurang percaya diri
Orangtua siswa kurang percaya
diri untuk membantu sekolah.
Hal ini diperkuat dengan sikap
pihak sekolah yang juga kurang
percaya diri membantu orangtua
murid dalam mengatasi
masalah-masalah pendidikan
anak di rumah.
c. Kesenjangan generasi
Orangtua siswa yang usianya
sangat tua atau tokoh
masyarakat yang sudah sepuh
cenderung tidak mau terlibat
banyak dalam berbagai kegiatan
sekolah, meskipun sebenarnya
keterlibatan mereka sangat
dibutuhkan sekolah.
d. Kesibukan pekerjaan
Kesibukan pekerjaan merupakan
salah satu hal yang menjadi
pertimbangan bagi orangtua
siswa terlibat dalam berbagai
kegiatan sekolah, lebih-lebih di
pedesaan yang umumnya
bermatapencaharian sebagai
petani.
e. Norma dan nilai budaya
Faktor budaya dari orangtua
yang kuat seakan-akan guru
adalah seorang ahli yang
memiliki kemampuan mengatasi
segala masalah. Akibatnya,
orangtua sering menyerahkan
sepenuhnya keberhasilan
pendidikan anaknya kepada
pihak sekolah.
f. Budaya kelas
Keterbukaan sekolah untuk
mengajak partisipasi orangtua
siswa masih belum optimal. Ada
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

keraguan pihak guru dan sekolah


dan bahkan ketakutan kalau
orangtua siswa melakukan
intervensi pada hal-hal teknis
yang menjadi kewenangan guru.
g. Pengalaman negatif masa lalu
Sekolah sering memiliki
pengalaman negatif akibat
keterlibatan orangtua siswa. Hal
ini membawa dan
mempengaruhi sekolah untuk
enggan berbuat banyak dalam
membangun kemitraan yang
optimal.

Kajian wawancara :
Wawancara rekan sejawat , Pak
Alexander Aprilianus Sema Ping Poto,
S.Psi selaku guru BK.
Dari hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa faktor paling utama
dari kurangnya relasi ini adalah:
a. Komunikasi yang tidak terjalin
dengan baik antara guru,,siswa
dan orang tua murid.
b. Pihak sekolah selalu menunggu
kamunikasi dari orang tua untuk
memulai terlebih dahulu.
c. Orang tua kurang terbuka
kepada guru mengenai hal-hal
buruk yang dilakukan anak baik
itu di rumah maupun lingkungan
sekitar
d. Dari faktor komunikasi inilah
dapat menyebabkan karakter
anak tidak terbentuk dengan
baik, anak sering bolos pada
kegiatan KBM.
e. Guru hanya memposisikan diri
sebagai seorang guru, tidak bisa
menjadi teman atau sahabat.

4 Guru kurang Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur


menguasai model- 1. Historia pedagogia dan dan kajian wawancara,
model Yusrina, dkk.HAMBATAN GURU dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran DALAM MENERAPKAN MODEL kurangnya model-model
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

inovatif dalam PEMBELAJARAN INOVATIF PADA pembelajaran inovatif dalam


pembelajaran MATA PELAJARAN SEJARAH DI pembelajaran dikelas
Bahasa Indonesia SMP NEGERI 3 MAGELANG disebabkan oleh :
materi tentang Pada laman web. a. Penggunaan model
mengidentifikasi https://almasoem.sch.id/hambatan- pembelajaran yang
informasi komunikasi-antara-guru-dan-siswa- masih monoton
dalam-proses-pembelajaran/ b. Adanya hambatan bagi
guru dalam
Dalam kajian mereka dijelaskan bahwa memanfaatka model
faktor penghambat guru kurang pembelajaran inoatif,
menguasai model model pembelajaran karena guru sendiri
inovatif yaitu : belum memahami
a. Penggunaan model pembelajaran model pembelajaran
yang monoton menjadi salah satu dengan baik.
sebabnya, c. Ketidaksesuain
b. Penerapan model pembelajaran pemilihan model dan
yang inovatif hanya terbatas pada karakteristik materi
metode ceramah bervariasi dan
diskusi saja.
c. Adanya hambatan bagi guru
dalam menerapkan model
pembelajaran inovatif yang
bervariasi seperti kurang
menguasai berbagai karakteristik
model pembelajaran inovatif,
sehingga diharapkan para guru
dapat mempelajari berbagai
model pembelajaran, sehingga
nantinya tujuan pendidikan dapat
tercapai. di samping itu
pemanfaatan media, alat dan
bahan pembelajaran kurang
diperhatikan
2. Pada laman web
https://jawabanapapun.com/apa-
faktor-penyebab-utama-gagalnya-
penerapan-model-pembelajaran-
pbl/, di akses 30-08-2020 secara
umum dijelaskan bahwa faktor
utama Guru kurang menguasai
model-model pembelajaran
inovatif yaitu :
e. Kemampuan guru dalam
memahami dan menerapkan
model tersebut dalam
pembelajaran masih kurang
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

f. Ketidaksesuaian pemilihan
model dengan karakteristik
materi.

Kajian wawancara
Wawancara dengan rekan sejawat,
Bapak Yosef Arifin, Guru agama
Dari hasil wawancara dapat
disimpulkan bahwa faktor penyebabnya
yaitu
a. Guru masih merasa nyaman
dengan metode ceramah, guru
berpikir bahwa apa yang mau
dicapai hari itu dapat berjalan
walaupun siswa sendiri tidak
memahami apa yang disajikan.
b. Guru belum menguasai model –
model pembelajaran dengan
baik.

5 1. Kurangnya Kajian literatur 1. Masalah 1


kemampuan 1. Pada laman web Berdasarkan kajian literatur
peserta didik http://repository.uhn.ac.id dan kajian wawancara dapat
dalam Dijelaskan faktor penyebabnya adalah disimpulkan bahwa kurangnya
menyajikan sebagai berikut: kemampuan peserta didik
gagasanya ke a. Pengajaran yang dilakukan oleh dalam menyajikan gagasannya
dalam teks guru tidak menarik bagi siswa kedalam teks eksposisi
eksposisi sehingga membuat daya serap disebabkan oleh :
2. Pembelajaran siswa tidak optimal a. Pengajaran yang
dikelas belum b. Guru belum menggunakan media dilakukan oleh guru
menggunakan pembelajaran dalam proses kurang menarik bagi
HOTS pengajaran yang dilakukan , siswa sehingga daya
c. kuranga kosakata siswa, serap siswa tidak
d. Kurangnya penegtahuan siswa optimal
untuk dapat menulis tesk b. Media pembelajaran
eksposisi. kurang bervariasi
e. Benda-benda yang ada di sekitar c. Kurangnya kosa kata
belum banyak dimanfaatkan yang dikuasai siswa
untuk alat bantu mengajar dan d. Kurangnya
dikatakan metode bervariasi pengetahuan siswa
adalah metode yang dalam hal menulis
memanfaatkan fasilitas yang ada e. Kemampuan membaca
agar siswa dapat menyelesaikan siswa masih rendah
pendidikan tepat pada waktunya f. Siswa belum bisa
dengan hasil belajar seseorang menggunakan Bahasa
ditentukan oleh faktor yang Indonesia dengan baik
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

mempengaruhinya. g. Guru kurang


2. Pada lamn web memberikan motifasi
http://repository.upi.edu yang di dalam kegiatan KBM
akses 30-08-2022 dijelaskan bahwa
faktor penyebabnya adalah: 2. Masalah 2
a. Siswa tidak tahu harus mulai dari Berdasarkan kajian literatur
mana dan dengan kata apa untuk dan kajian wawancara dapat
memulai tulisan, serta cara disimpulkan bahwa penyebab
menyusun pola-pola kalimat tidak pembelajaran dikelas belum
sesuai struktur kebahasaan. berbasis HOTS karena:
b. Model pembelajaran yang a. Guru belum konsisten
digunakan dalam pembelajaran menerapkan
kurang variatif. pembelajaran berbasis
Masih banyak guru yang kurang HOTS dikelas
berinovasi dalam memilih dan b. Sebagian guru masih
mengaplikasikan metode, strategi, mengajar dengan
teknik, model maupun media paradigma lama antara
pembelajaran lain menekankan siswa
untuk menghafal
Kajian literatur masalah rumus-rumus atau teori,
1. Pada laman web bukan melatih
https://www.kompas.id/baca/utama kemampuan bernalar
/2019 pada siswa.
Dalam artikel dijelaskan bahwa c. Guru tidak terbiasa
Pembelajaran berbasis “High Order mengiktui kegiatan
Thinking Skills” atau ketrampilan MGMP
berpikir tingkat tinggi hingga saat ini d. Siswa yang tingkat
belum konsisten diterapkan oleh para pemahaman rendah
guru di kelas. Sebagian guru masih sulit untuk mengerjakan
mengajar dengan paradigma lama antara soal berbasis HOTS
lain menekankan siswa untuk menghafal
rumus-rumus atau teori, bukan melatih
kemampuan bernalar pada siswa.

2. Jurnal informasi dan komunikasi


perkantoran.
Kiswara,dkk.(ANALISIS
PENERAPAN PEMBELAJARAN
BERBASIS HOTS PADA PROGRAM
KEAHLIAN OTOMATISASI TATA
KELOLA PERKANTORAN SMK
NEGERI DI KOTA SURAKARTA
Kendala dari Guru dalam menerapkan
soal HOTS:
a. Kurangnya pemahaman guru
tentang konsep dan penerapan
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

HOTS
b. Kesulitan dalam merumuskan
soal dan penilaian berbasis
HOTS
c. Kendala sarana dan prasarana
pembelajaran yang kurang
memadai.
Kajian wawancara
Masalah 1. Kurangnya kemampuan
peserta didik dalam menyajikan
gagasanya ke dalam teks eksposisi
Guru Bahasa Indonesia , Ibu Aurelia
Moru Nahak, S.Pd di simpulkan bahwa
kurangnya peserta didik dalam
menyimpulkan dan menyajikan gagasan
dalam teks eksposisi yaitu
a. Kemampuan membaca siswa
masih sangat rendah.
b. Belum bisa menggunakan
Bahasa Indonesia dengan baik
mulai dari lingkungan keluarga,
dan lingkungan sekolah
c. Perbendaharaan kata yang
dikuasai oleh peserta didik
masih sangat rendah
d. Model pembelajaran yang
diberikan oleh guru sangat
monoton yaitu hanya metode
ceramah saja sehingga siswa
tidak bisa memahami materi
dengan baik, sehingga tidak
mampu untuk menuangkan
gagasan atau idenya kedalam
teks eksposisi
Masalah 2
Pembelajaran dikelas belum
menggunakan HOTS Wawancara
dengan ibu Aurelia Moru Nahak, S.Pd,
disimpulkan bahwa faktorya adalah :
a. Ada guru yang belum memahami
pembelajaran LOTS dan HOTS itu
sendiri.
b. Guru tidak terbiasa mengikuti
kegiatan seperti kegiatan menyusun
soal di kelompok MGMP
c. Siswa yang tingkat pemahamannya
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

rendah sulit untuk mengerjakan


soal berbasis HOTS

6 Guru belum Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur


memanfaatkan 1. Balai pengembangan media dan kajian wawancara dapat
teknologi dalam pertelevisian. disimpulkan bahwa faktor
pembelajaran Sri Lestari. FAKTOR-FAKTOR YANG penyebab guru belum
dikelas yang MEMPENGARUHI PEMANFAATAN memanfaatkan TIK dengan
berkaitan dengan TIK OLEH GURU, pada laman web baik dalam pembelajaran
materi teks https://media.neliti.com dikelas adalah :
eksposisi Faktor penghambat guru belum a. Sarana dan prasarana
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran tidak memadai
adalah sebagagi berikut: b. Guru tidak memiliki
a. Tidak adanya akses pengetahuan tentang
b. Tidak adaanya sarana TIK TIK
c. Pembelajaran tidak c. Tidak adanya kemauan
mengintegrasikan TIK guru untuk
d. Guru tidak memiliki memanfaatkan TIK
pengetahuan tentang TIK d. Kurangnya pelatihan
e. Tidak adanya kemauan guru tentang TIK
untuk memanfaatkan TIK.
2. Bastudin. Hambatan Utama
Penggunaan TIK dalam
Pembelajaran dan Strategi
Mengatasinya

https://suyanto.id/hambatan-utama-
penggunaan-tik-dalam-
pembelajaran-dan-strategi-
mengatasinya/

Kendala utama dalam pemanfaatan


TIK dalam pembelajaran yaitu :
a. Sarana dan prasarana
pendukung yang terbatas.
Sarana dan prasarana yang
dimaksud adalah komputer,
laptop, dan infokus.
b. Ketersediaan jaringan internet
dan sinyal.
c. Ketersediaan listrik.
d. Pengetahuan teknis guru
tentang teknologi informasi dan
komunikasi yang terbatas
menjadi kendala berikutnya
dalam pemanfaatan TIK untuk
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

pembelajaran di kelas.
e. Ketakutan dan pertimbangan
dampak negatif dari
penggunaan alat berupa
handphone (HP) dan laptop di
sekolah menjadi kendala guru
memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran di kelas. Atas
pertimbangan ketakutan
penyalahgunaan alat TIK
tersebut, sekolah mengeluarkan
kebijakan melarang guru
membawa HP ke sekolah.
f. Kendala terkecil penghambat
guru memanfaatkan TIK adalah
terkait pengelolaan data.
g. Kurangnya waktu
h. Kurangnya pelatihan TIK
i. Kurangnya kesempatan
mengembang diri dan lain
sebagainya.
j. Tantangan yang paling umum
lainya dilaporkan oleh para
guru, misalnya, kurangnya
waktu mereka miliki. Mereka
tidak punya cukup waktu untuk
merencanakan pelajaran
teknologi yang luar biasa atau
menjelajahi berbagai aspek
world wide web (www) atau
perangkat lunak. Sebagian guru
berkomentar bahwa dibutuhkan
lebih banyak waktu untuk
merancang proyek yang
mencakup penggunaan
teknologi baru daripada
menyiapkan pelajaran untuk
mengajar dengan cara
tradisional dengan buku dan
lembar kerja.

Kajian wawancara

Wawancara dengan guru Bahasa


Indonesia ,ibu Aurelia Moru Nahak,
S.Pd, disimpulkan bahwa guru masih
Masalah yang Hasil eksplorasi masalah Analisis eksplorasi masalah
diidentifikasi

kurang memanfaatkan teknologi karna

a. Guru sendiri belum mengusai


teknologi informasi dengan baik
b. Sarana dan prasaran tidak
tersedia dengan baik dalam hal
ini, listrik belum ada, jaringan
internet yang belum ada.

INSTANSI : SMPN 2 MEGO

LK. 1.2 EKSPLORASI MASALAH

Anda mungkin juga menyukai