DALAM WACANA
5.
2.
Referensi
Pengertian
dan
Koherensi
Inferensi
3.
Hubungan
4. Piranti
Kohesi
Kohesi
dengan
Koherensi
2
1. Pengertian Kohesi
5
Pengertian Koherensi
(slide sambungan)
• Koherensi adalah
keterpaduan hubungan
antara fakta atau kenyataan
dengan ide atau gagasan
Simpulan yang dituangkan dalam
bentuk kalimat-kalimat yang
runtut dan padu sehingga
pesan yang dimaksud dapat
disampaikan dengan baik.
6
3. Hubungan Kohesi dan Koherensi
Kohesi yang ditandai dengan piranti-piranti kohesi merupakan salah satu
sarana pendukung koherensi suatu wacana.
Akan tetapi, bukan berarti bahwa sebuah wacana yang koheren selalu
kohesif.
Artinya, kohesi dan koherensi umumnya berhubungan, tetapi tidak berarti
bahwa kohesi harus selalu ada agar wacana menjadi koheren.
Mungkin, ada percakapan yang ditinjau dari segi kata-katanya tidak kohesif,
tetapi dari segi maknanya koheren, mungkin pula dari segi pengulangan
leksikal seolah-olah kohesif, tetapi dari segi maknanya tidak koheren.
Dengan demikian, ada wacana yang kohesif dan koheren serta ada wacana
yang tidak kohesif tetapi koheren, sebagai akibat pemahaman yang bersifat
analogi atau interpretasi lokal (ruang dan waktu), atau sebagai akibat
referensi. (Djajasudarma, 1994: 47).
7
Contoh Wacana
• “Permaisuri Padmawati dari Pajajaran mengidam. Ia ingin
kohesif dan sekali makan sebuah honje ‘kuncing’. Akan tetapi, di seluruh
Pajajaran tidak terdapat honje tersebut. Maka, Paman Lengser
koheren pun dititahkan mencari honje sampai dapat”. (Chye Retty
Isnendes, 2004: 3).
8
4. Piranti Kohesi
1.Pronomina
(kata ganti)
5. Leksikal 2. Substitusi
4. Konjungsi 3. Elipsis
9
4.1. Pronomina (kata ganti)
10
4.2. Substitusi
Proses/hasil penggantian unsur
bahasa oleh unsur lain dalam
CONTOH:
satuan yang lebih besar untuk
memperoleh unsur-unsur “Kekeringan tahun ini tidak
pembeda atau untuk satuan yang hanya melanda wilayah Jawa
lebih besar untuk menjelaskan Tengah. Bogor yang terkenal
suatu struktur tertentu sebagai daerah resapan air
( Kridalaksana, 1984: 185). juga mengalami hal yang
Substitusi dalam bahasa sama. Hal seperti itu, juga
Indonesia dapat bersifat nominal, terjadi di daerah Gunung Kidul.
verbal, klausal/campuran. Kekeringan tahun ini melanda
Penanda : satu, sama, seperti itu, hampir di seluruh wilayah
sedemikian rupa, demikian, Jawa.”
begitu.
11
4.3. Elipsis
Elipsis adalah
CONTOH
peniadaan kata atau
“Pulau Panjang yang terletak
satuan lain yang ujud di Kabupaten Jepara sulit
asalnya dapat dicapai. Untuk mencapainya
kita harus menyeberangi laut,
diramalkan dari menaiki sampan, dan kita
konteks bahasa atau harus mendayung sendiri.
konteks luar bahasa Begitu berat perjalanan yang
harus ditempuh. Namun Aku
(Kridalaksana, 84: telah melewatinya.”
45).
12
Jenis Elipsis
2.
1.
elipsis
elipsis
normal verbal
3.
elipsis
klausal
13
4.4. Konjungsi
Konjungsi adalah alat CONTOH
14
Jenis Konjungsi
1. konjungsi adversatif • tetapi, namun
2. konjungsi klausal • sebab, karena
3. konjungsi koordinatif • dan, atau, tetapi
4. konjungsi korelatif • entah, baik/maupun
5. konjungsi subordinatif • meskipun, kalau, bahwa
6. konjungsi temporal • sebelum, sesudah
15
4.5. Leksikal
16
Beberapa Cara untuk Mencapai Aspek
Kohesi Leksikal
1. 2. 3.
Repetisi Sinonim Antonim
4. 5. 6.
Hiponim Kolokasi Ekuivalensi
17
4.5.1 Repetisi
“Adanya berbagai bencana yang tak henti-
Repetisi merupakan hentinya melanda Indonesia menyebabkan
semakin terpuruknya kondisi negeri ini.
pengulangan kata, Sejak reformasi bergulir sampai hari ini,
berpuluh bencana telah menghantam
kelompok kata atau bangsa ini. Belum selesai penanganan
bencana yang satu, bencana yang lain telah
kalimat dalam sebuah muncul kembali tanpa dikira dan diduga.
Mulai dari tsunami Aceh, gunung meletus,
tulisan atau wacana kelaparan dan kekeringan, gempa Yogya,
sampai tsunami di Pangandaran beberapa
yang berfungsi untuk hari yang lalu. Kita yang masih hidup patut
berduka atas nasib yang melanda bangsa
memberi tekanan tercinta ini. Bisa dibayangkan berapa ribu
penduduk yang mati karena bencana-
guna membangun bencana tersebut. Dapat diibaratkan
sebagai pengurangan penduduk Indonesia
keutuhan wacana. secara besar-besaran.”
18
4.5.2 Sinonim
“Adanya berbagai bencana yang tak henti-
Verhaar dalam Abdul hentinya melanda Indonesia menyebabkan
semakin terpuruknya kondisi negeri ini.
Chaer (1995: 83) Sejak reformasi bergulir sampai hari ini,
berpuluh bencana telah menghantam
mendefinisikan bangsa ini. Belum selesai penanganan
bencana yang satu, bencana yang lain telah
sinonim sebagai muncul kembali tanpa dikira dan diduga.
Mulai dari tsunami Aceh, gunung meletus,
ungkapan (bisa kelaparan dan kekeringan, gempa Yogya,
sampai tsunami di Pangandaran beberapa
berupa kata, frase, hari yang lalu. Kita yang masih hidup patut
berduka atas nasib yang melanda bangsa
atau kalimat) yang tercinta ini. Bisa dibayangkan berapa ribu
penduduk yang mati karena bencana-
maknanya kurang bencana tersebut. Dapat diibaratkan
sebagai pengurangan penduduk Indonesia
lebih sama dengan secara besar-besaran.”
20
4.5.4 Hiponim
“Adanya berbagai bencana yang tak henti-
Verhaar dalam Abdul hentinya melanda Indonesia menyebabkan
semakin terpuruknya kondisi negeri ini.
Chaer (1995: 95) Sejak reformasi bergulir sampai hari ini,
berpuluh bencana telah menghantam
mendefinisikan bangsa ini. Belum selesai penanganan
bencana yang satu, bencana yang lain telah
hiponim adalah muncul kembali tanpa dikira dan diduga.
Mulai dari tsunami Aceh, gunung meletus,
ungkapan (kata, frase kelaparan dan kekeringan, gempa Yogya,
sampai tsunami di Pangandaran beberapa
atau kalimat) yang hari yang lalu. Kita yang masih hidup patut
berduka atas nasib yang melanda bangsa
maknanya dianggap tercinta ini. Bisa dibayangkan berapa ribu
penduduk yang mati karena bencana-
merupakan bagian bencana tersebut. Dapat diibaratkan
sebagai pengurangan penduduk Indonesia
dari makna suatu secara besar-besaran.”
ungkapan lain.
21
4.5.5 Kolokasi
Kolokasi (sanding CONTOH
“Gadis cantik itu pergi ke pasar
kata) merupakan bersama adiknya.”
asosiasi tertentu “Bunga desa itu pergi ke pasar
dalam diksi. Unsur bersama adiknya.”
yang dipilih selalu Keterangan:
‘Gadis’ berkolokasi dengan
berdampingan (kata) ‘cantik’. Sedangkan ‘cantik’
atau dapat dan ‘gadis cantik’ dalam
diramalkan wacana di atas berdampingan
dengan ‘bunga’
pendampingnya.
22
4.5.6 Ekuivalensi
Ekuivalensi adalah CONTOH
penggunaan kata- Setiap hari Ari belajar
kata yang sangat mata pelajaran yang
berdekatan dengan telah diajarkan oleh
maknanya dalam gurunya selama
sebuah proses belajar
tuturan/kalimat. mengajar.
23
Pengelompokkan Piranti Kohesi
(Halliday Hasan – Tarigan)
1. Pronomina
Kohesi 2. Substitusi
Gramatikal 3. Elipsis
4. Konjungsi
5. Leksikal
Piranti
Kohesi
1. Repetisi
2. Sinonim
Kohesi 3. Antonim
Leksikal 4. Homonim
5. Kolokasi
6. Ekuivalensi
24
5. Referensi & Inferensi
25
Pembagian Referensi
(Djajasudarma, 1994: 54).
ANAFORA
(ke arah yang disebutkan
lebih dahulu)
Endofora
(Tekstual)
KATAFORA
Referensi (ke arah yang akan
disebutkan)
Eksofora
(Situasional)
26
Beda Anaforik dan Kataforik
27
5.2. Inferensi
Proses yang
harus dilakukan
• CONTOH
oleh pendengar
Tanggal tua seperti ini repot
atau pembaca
sekali, Pak. Gaji bulan lalu sudah
untuk memahami
habis, istri tidak bisa bekerja, dan
makna yang
anak-anak pada sakit. Paling
secara harfiah
berat yang bungsu, Pak. Panas
tidak terdapat
dia naik turun terus selama empat
dalam wacana
hari ini. saya tidak tahu, apa yang
yang diungkapkan
harus saya perbuat.
oleh pembicara
atau penulis.
28
Hasil Pemahaman dari Inferensi
29
TERIMA KASIH
30