Anda di halaman 1dari 3

Berpikir bangun datar gender

Dalam memecahkan masalah, siswa melakukan proses berpikir sehingga siswa dapat sampai pada
jawaban.

Emahami proses berpikir siswa dalam menyelesaikan suatu masalah sebenarnya sangat penting bagi
guru. Dengan mengetahui proses berpikir siswa, guru dapat mengetahui kesalaha yang dilakukan
siswa. Kesalahan yang dilakukan siswa dapat dijadikan informasi belajar dan pemahaman bagi siswa
untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Selain itu, guru, dapat merancang pembelajaran yang
sesuai dengan proses berpikir siswa.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan aka penenliti tertarik untuk dapat meneliti proses
berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika khususnya materi bangun datar, hal ini
diarenakan siswa kelas VII SMP sudah mendapatkan materi bangun datar dan belum pernah
dilakukan penelitian tentang proses berpikir siswa dalam memecahkan materi pokok bangun datar.

Berpikir

Proses berpikir matematika menurut Maosn, dkk (2010:24) terdiri dari tiga fase yaitu fase awal
untuk mengenali dan mendefinisikan masalah, fase menyelesiaakn untuk melakuakan aktivitas yang
diperlukan untuk menyelesiaka masalah dan fase review untuk memeriksa kembali apakah proses
berpikir dalam menyelesaikan masalah sudah benar.

Setiap orang melakukan proses berpikir untuk memmecahkan suatu masalah. Begitu juga dalam
matematika, untuk dapat melakukan pemecahan masalah matematika harus melalui suatu proses
berpikir sehingga pada akhirnya dapat diperoleh solusi pemecahannya.

Berpikir gender

Pengetahuan tentang proses berpikir yang dimilki siswa dapat menjadi salah satu sumber informasi
bagi guru untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa. Dengan mengetahui proses berpikir
yang dimiliki siswa,maka guru dapat mengungkapkan bagaimana proses yang berjalan dalam pikiran
siswa ketika mereka memecahkan masalah. Dari proses tersebut guru mampu mengetahui dimana
kesalahan berpikir yang terjadi dan guru bisa memperbaiki cara mengajar yang telah dilakukan serta
membuat suatu model pembelajaran yang memudahkan siswa dalam memhamai konsep yang
diaarkan. Proses berpikir siswa akan terlihat saar siswa memecakan maslah mtk.

Berpikir kecerdasan logis

Dalam belajar matematika dan memecahan masalah matematika terjadi proses berpikir. Proses
berpikir muncul sebagai usaha untuk mememecahkan masalah yang dihadapi. Proses berpikir
merupakan aktivitas yang terjadi di otak manusia sehingga sulit diamati oleh alat indra, proses
berpikir tersebut dapat diketahui dari perilaku yang tampak dalam memecahkan masalah. Marpaung
(Retna, 2013) menyatakan bahwa proses berpikir merupakan proses yang terdiri dari penerimaan
informasi (dari luar atau dalam siswa), pengelolaan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
informasi itu dari ingatan siswa. Artinya, dalam berpikir seseorang pasti melakukan sebuah proses
untuk menemukan suatu kesimpulan atau penyelesaian tentang sesuatu yang dipikirkan. Proses
berpikir siswa tercemin melalui langkah-langkah siswa dalam memecahkan masalah. Dalam proses
pembelajaran sangat perlu bagi guru untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam memecahkan
masalah agar guru dapat mengetahui langkah-langkah setiap siswa yang mungkin berbeda dalam
mencari penyelesaian permasalahan sehingga siswa sampai pada jawaban atau tidak. Penyebab
siswa tidak memperoleh penyelesaian dari permasalahan dapat dijadikan sumber informasi untuk
perbaikan proses pembelajaran. Namun pada kenyataannya tidak banyak guru memperhatikan
bagaimana proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah dan hanya melihat hasil akhir
pekerjaan siswa. Dari uraian tersebut terlihat bagaimana pentingnya mengkaji proses berpikir siswa
dalam memecahkan masalah matematika.

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 Page 371 of 470 DESKRIPSI
PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA BERDASARKAN GAYA KOGNITIF
Hardianto 1 , Ega Nabila Seno 2 Universitas Cokroaminoto Palopo1,2

807

Selain itu, proses berpikir juga dapat ditelusuri berdasarkan fase-fase penyelesaian menurut Mason,
dkk Deskripsi Proses Berpikir Siswa Page 373 of 470 (2012) yakni terdapat tiga tahap yang dilalui
seseorang ketika menyelesaikan masalah matematika, yaitu tahap entry, attack, dan review. Aspek
yang meliputi tahap entry, yaitu know, want, dan introduce. Beberapa indikator pada tahap entry
yaitu siswa memahami soal dengan seksama dan mengelompokkan serta mengurutkan informasi.
Aspek yang meliputi tahap attack, yaitu try, maybe, dan why. Beberapa indikator pada tahap attack
yaitu mengajukan dugaan mengenai penyelesaian soal dan mencoba dugaan penyelesaian soal.
Aspek yang meliputi tahap review, yaitu check, reflect, dan extend. Salah satu indicator pada tahap
review yaitu mengecek ketepatan perhitungan proses penyelesaian masalah.

Tahap entry, attack, dan review terdapat proses penting dalam penyelesaian masalah. Empat proses
penting tersebut adalah specializing, generalizing, conjecturing, dan convincing (Mason, dkk: 2010).
Specializing merupakan tahap mengkhususkan masalah seperti membuat suatu pola atau gambar
dan menyusun bagian-bagian soal seperti apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Generalizing
merupakan kegiatan mencari langkah-langkah penyelesaian dan bagaimana menguji langkah-
langkah kebenaran atas dugaan penyelesaian yang telah dibuat. Conjecturing merupakan kegiatan
membuat dugaan dari pola yang telah dibuat. Dugaan yang telah dibuat diuji kebenarannya dan jika
dugaan tersebut salah, maka harus dibuat dugaan baru sampai menemukan solusi yang tepat.
Convincing merupakan kegiatan menjelaskan alasan penyelesaian berdasarkan konsep-konsep
matematika.

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 3 Bulan Maret Tahun
2016 Halaman: 297—313 PROSES BERPIKIR SISWA BERDASARKAN KERANGKA KERJA MASON
Wulan Anindya Wardhani, Subanji, Dwiyana Pendidikan Matematika Pascasarjana-Universitas
Negeri Malang

6152
Selain itu, proses berpikir juga dapat ditelusuri melalui tahap-tahap penyelesaian masalah menurut
Mason, dkk (2010). Menurut Mason, dkk (2010) terdapat tiga tahap yang dilalui seseorang ketika
menyelesaikan masalah matematika, yaitu tahap entry, attack, dan review. Aspek yang meliputi
tahap entry, yaitu know, want, dan introduce. Beberapa indikator pada tahap entry yaitu siswa
memahami soal dengan seksama dan mengelompokkan serta mengurutkan informasi. Aspek yang
meliputi tahap attack, yaitu try, maybe, dan why. Beberapa indikator pada tahap attack yaitu
mengajukan dugaan mengenai penyelesaian soal dan mencoba dugaan penyelesaian soal.
Sedangkan aspek yang meliputi tahap review yaitu check, reflect, dan extend. Salah satu indikator
pada tahap review yaitu mengecek ketepatan perhitungan proses penyelesaian masalah.

Anda mungkin juga menyukai