Anda di halaman 1dari 4

SEKUENSIAL KONKRET

999

Clougherty (2009) menyatakan bahwa orang yang memiliki gaya belajar sekuensial konkret
memiliki sifat teratur (Orderly), terorganisir (organized), terfokus (tothe point) dan selalu
tepat (precise).

Sedangkan menurut Tobias (2009) karakteristik mahasiswa dengan gaya berpikir sekuensial
konkret antara lain:(1) cermat, spesifik dan konsisten; (2) mampu menyerap informasi apa
adanya; (3) selalu meminta pengarahan yang lebih rinci, untuk memastikan bahwa mereka
melakukan tugasnya dengan benar; (4) melakukan tugas sesuai dengan perintah apabila ada
imbalan yang nyata; (5) suka melakukan banyak hal dengan cara yang sama; (6) bekerjasama
dengan orang yang tidak ragu dalam mengambil keputusan; (7) menyukai lingkungan yang
rapi dan teratur; (8) menerapkan gagasan dengan cara yang praktis; (9) menyelaraskan
beberapa gagasan agar lebih efisien dan ekonomis; (10) menghasilkan sesuatu yang konkret
dari gagasan yang abstrak; (11) bekerja dengan baik sesuai batasan waktu, sistematis,
bertahap; dan (13) membuat rutinitas dan aturan untuk mengerjakan sesuatu.

DePorter (1992) menawarkan beberapa cara belajar bagi mahasiswa yang memiliki gaya
belajar sekuensial kongkrit, yakni mulai mengatur tugas-tugas menjadi proses yang harus
diselesaikan bagian demi bagian dan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas pada setiap
tahap bukan tugas secara keseluruhan, mahasiswa harus memiliki catatan atau makalah
lengkap karena ini akan membantu pada proses pemahaman pada suatu konsep, buatlah
catatan secara lengkap dan rinci tentang semua hal yang diperlukan, dan mulai menata
lingkungan kerja yang tenang.

Clougherty, Bob. (2012) Learning A Matter of Style, tersedia di


http://iweb.tntech.edu/rclougherty/, 3 Agustus 2012.

DePorter, B., dan Hernacki, M., diterjemahkan oleh Abdurrahman, A., (2012). Quantum
Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: KAIFA.

Ross. J.S., dan Schulz. R.Can Computer-aided Instruction Accommodate All Learners
Equally?, (2012). tersedia di www.usd.edu/, 14 Juli 2012

5155
Pemikir sekuensial konkret (SK) memperhatikan dan mengingat realitas, mengingat fakta-
fakta, informasi, rumus-rumus, dan aturan-aturan khusus dengan mudah. Bagi sekuensial
konkret (SK), cara belajar yang baik adalah dengan membuat catatan atau makalah. Siswa
yang memiliki gaya berpikir ini harus mengatur tugas-tugas menjadi proses tahap demi tahap
dan berusaha keras untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap tahap. Selain itu, pemikir
ini juga menyukai pengarahan dan prosedur khusus. Menurut pemikir sekuensial konkret
(SK) kenyataan adalah sesuatu yang dapat mereka ketahui melalui indra fisik seperti
penglihatan, peraba, pendengaran, perasa dan penciuman.

1013

Pemikir Sekuensial Konkret berpegang pada kenyataan dan proses informasi dengan cara
yang teratur, linear dan sekuensial. Bagi para pemikir sekuensial konkret, realitas terdiri dari
apa yang dapat mereka ketahui melalui indera fisik mereka, yaitu indera penglihatan, peraba,
pendengaran, perasa, dan penciuman. Mereka memperhatikah an dan mengingat realitas,
dengan mudah mengingat fakta-fakta, informasi, rumusrumus,dan aturan-aturan khusus
dengan mudah. Catatan atau makalah adalah cara baik bagi orang sekuensial konkret untuk
belajar. Mahasiswa sekuensial konkret harus mengatur tugas-tugas menjadi proses tahap
demi tahap dan berusaha keras untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap tahap. Mereka
menyukai pengarahan dan prosedur khusus, karena kebanyakan dunia bisnis di atur dengan
cara ini, mereka menjadi orang-orang bisnis yang sangat baik. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa pemikir Sekuensial Konkret memperhatikan dan mengingat dengan detail
dengan lebih mudah, mengatur tugas dalam proses tahap demi tahap, dan berusaha mencapai
kesempurnaan.

Muslikhah

Memiliki catatan / makalah adalah cara yang baik untuk belajar bagi siswa dengan gaya
berpikir sekuensial konkret. Pelajar sekuensial konkret harus mengatur tugas-tugas menjadi
proses tahap demi tahap dan berusaha untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap tahap.
Mereka juga menyukai pengarahan / prosedur khusus
BAB II (1)

DePorter dan Hernacki (2011: 128-136) juga mengemukakan karakteristik dari masing-
masing gaya berpikir tersebut sebagai berikut. a. Pemikir Sekuensial Konkret (SK) Pemikir
SK berpegang pada kenyataan dan proses informasi dengan cara yang teratur, linear, dan
sekuensial. Bagi para SK, realitas terdiri dari apa yang dapat mereka ketahui melalui indra
fisik mereka, yaitu indra penglihatan, peraba, pendengaran, perasa, dan penciuman. Mereka
memperhatikan dan mengingat realitas dengan mudah dan mengingat faktafakta, informasi,
rumus-rumus, dan aturan-aturan khusus dengan mudah. Catatan atau makalah adalah cara
baik bagi orang-orang ini untuk belajar. Pelajar SK harus mengatur tugas-tugas menjadi
proses tahap demi tahap dan berusaha keras untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap
tahap. Mereka menyukai pengarahan dan prosedur khusus. Dalam jurnal internasional yang
ditulis oleh Terry dan Muro (2009) dikemukakan bahwa . Hal ini menjelaskan bahwa siswa
dengan gaya berpikir tipe SK tidak menyukai diskusi kelompok, cenderung berjuang dengan
topik abstrak, dan tidak selalu menghargai pendapat orang lain.

KMS

Sekuensial Konkrit (SK) dapat kita ketahui disntaranya orang tersebut memahami kenyataan
secara teratur, linier dan sekuensial, memproses informasi secara teratur, linier dan skuensial,
cara belajar terbaik dengan catatan atau makalah-makalah, menyukai pengarahan atau
prosedur khusus, bekerja bertahap dengan tuntutan kesempurnaan pada tiap tahapnya
1

Pemikir sekuensial konkret (SK) berpegang pada fakta dan proses informasi dengan cara
yang teratur, stabil, dan konsisten. Pemikir sekuensial abstrak (SA) suka berpikir dalam
konsep dan menganalisis informasi, proses berfikir mereka logis dan sistematis. Pemikir
random konkret (RK) mempunyai sikap inovatif, selalu ingin tahu dan selalu berdasarkan
kata hati atau naluri. Pemikir random abstrak (RA) memiliki pemikiran yang spontan dan
imajinatif, bersifat idealis dan sentimental.

Bab 2

Pemikir sekuensial konkret (SK) adalah orang yang berpegang pada kenyataan yang dapat
diketahui melalui indera fisik. Pemrosesan informasi dilakukan dengan cara yang teratur,
linear, dan sekuensial. Akibatnya, mereka perlu mengatur tugasnya tahap demi tahap. Selain
itu, mereka juga bekerja keras untuk mendapatkan kesempurnaan di setiap tahap. Mereka
adalah penghafal yang baik dan menyukai pengarahan dan prosedur khusus.

BAB II (2)
Pemikir Sekuensial Konkret (SK) Gregorc dalam Vera dan Alexandra (2015: 283)
menjelaskan sebagai berikut. Concrete sequential type characterizes students who are good at
logical reasoning, dealing with rules, facts, but it is quite difficult for them to work in a group
and maintain a dialogue. Before starting learning they make a plan of action to follow it, they
need a concrete sequence, study learning materials in detail with categorical attitude. They
experience difficulties while working with abstract concepts, imagination, when there are no
clear boundaries and certainty, in unordered environment. Karakteristik dari siswa sekuensial
konkret adalah pandai dalam penalaran logis, aturan-aturan, dan fakta. Tetapi cukup sulit bagi
mereka untuk bekerja dalam kelompok dan berdiskusi. Sebelum mulai belajar mereka
membuat rencana. Mereka membutuhkan urutan kongkrit, dan mempelajari materi
pembelajaran secara detail. Mereka mengalami kesulitan saat bekerja dengan konsep abstrak,
imajinasi, ketika tidak ada batasan dan kepastian yang jelas, dan di lingkungan yang tidak
beraturan.

DePorter dan Hernacki (2013: 128) juga mengemukakan karakteristik dari pemikir SK yaitu
berpegang pada kenyataan dan proses informasi dengan cara yang teratur, linear, dan
sekuensial. Bagi para SK, realitas terdiri dari apa yang dapat mereka ketahui melalui indra
fisik mereka, yaitu indra penglihatan, peraba, pendengaran, perasa, dan penciuman. Mereka
memperhatikan dan mengingat realitas dengan mudah dan mengingat fakta-fakta, informasi,
rumus-rumus, dan aturan-aturan khusus dengan mudah. Catatan atau makalah adalah cara
baik bagi orangorang ini untuk belajar. Pelajar SK harus mengatur tugas-tugas menjadi
proses tahap demi tahap dan berusaha keras untuk mendapatkan kesempurnaan pada setiap
tahap. Mereka menyukai pengarahan dan prosedur khusus. Selain itu, orang dengan gaya
berpikir SK tidak menyukai diskusi kelompok dan tidak selalu menghargai pendapat orang
lain.

7802

Gaya belajar SK adalah gaya belajar yang selalu memperhatikan dan mengingat secara detail
dan lebih mudah menerima pelajaran dengan terstruktur, tidak bisa diburu-buru dan untuk
menyelesaikan tugasnya harus benar-benar memahami informasi yang diterimanya satu demi
satu

Anda mungkin juga menyukai