HERA NOVIANTI
857481224
SOAL!
1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai
dengan kurikulum 2013.
Berdasarkan pernyataan tersebut Anda diminta untuk:
a. dasar berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
b. Apa jadinya apabila kurikulum tidak berubah?
Jawaban:
a. . Dasar berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
Secara akademis, kurikulum setidaknya mencakup empat komponen utama: 1)
Tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai. 2) Pengetahuan, ilmu- ilmu, data-data,
aktivitas-aktivitas dan pengalaman dari mana-mana. 3) Metode dan cara-cara mengajar
dan bimbingan yang diikuti murid-murid untuk men- dorong mereka kepada yang
dikehendaki dan tujuan-tujuan yang dirancang. 4) Metode dan cara penilaian yang
digunakan dalam mengukur dan menilai hasil proses pendidikan yang dirancang dalam
kurikulum (Langgulung, 2003:176).
Kaitannya dengan perubahan kurikulum, Soetopo dan Soemanto (1991: 38)
menyatakan bahwa suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila ter- dapat adanya
perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang
disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.
Sedangkan menurut Nasution (2009: 252), perubahan kurikulum mengenai tujuan
maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kuri- kulum sering
berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka
yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan
sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut pembaharuan atau
inovasi kurikulum.
b. Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai denganperkembangan zaman. Apalagi masa
sekarang ini,ilmu pengetahuan dan teknologi imformasi telah berkembang semakin
masif dan tak terendali. Apa kita masih memakai cara mengajar yang kuno? Tentu itu
tidak akan relevan.Pembelajaran juga akan membosankan. Bukankah tugas kita untuk
menyiapkan para murid menghadapi zaman yang bru. Zaman yang mungkin sama
sekali berbeda dengan zaman kita dan kurikulum juga harus mempertimbangkan
kebutuhan belajar murid.sebagai conto ,pada zaman saya menggunakan komputer
setelah saya masuk sekolah menengah atas SMA .kalo sekarang berbeda anak balita saja
sudah di perkenalkan dengan gadget,maka dari itu apa jadinya kurikulum kita kalo masih
mengguanakan yang lama tanpa ada inovasi baru.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya tentunya adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk membuat
dan mengajukan pertanyaan yang relevan dengan materi yang dipelajari. Langkah ini
kerap berkaitan dengan diskusi dalam kelas tentang informasi yang belum dipahami,
informasi tambahan, maupun klarifikasi informasi yang belum jelas.
Guru dalam hal ini harus memiliki kesiapan yang matang untuk menentukan cara atau
memilih media yang sesuai dengan karakteristik siswa dan relevan dengan materi yang
dipelajari, sehingga peserta didik pun akan tertarik dan aktif dalam menanya.
4. Mengolah/Menganalisis Data (Associating)
Langkah mengolah atau menganalisis data ini juga disebut sebagai tahap penalaran
siswa. Sebab, peserta didik harus melakukan proses berpikir secara logis dan sistematis
terhadap fakta yang dapat diamati dari data dan informasi yang telah dihimpun, guna
mendapatkan kesimpulan dalam bentuk ilmu pengetahuan yang baru.
5. Mengomunikasikan (Communicating)
Langkah terakhir, guru harus memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk
mengomunikasikan hasil dari proses belajar yang telah mereka lakukan. Peserta didik
dapat menyatakannya dalam bentuk laporan atau makalah yang di dalamnya berisi
bagan, diagram, atau grafik.
Pada tingkat yang lebih lanjut, para siswa dapat menyusun hasil pembelajarannya
dalam bentuk laporan tertulis dan menyajikannya secara sistematis. Mulai dari proses,
hasil, sampai kesimpulan secara lisan dengan presentasi di depan kelas.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mengamati gambar siswa berjejer masuk kelas dan berdoa, siswa dapat
mengidentifikasi berbagai kegiatan di lingkungan sekitar dengan teliti.
Dengan mengamati gambar siswa berjejer masuk kelas dan berdoa, siswa dapat
mengajukan pertanyaan sesuai gambar dengan percaya diri.
Dengan mengamati gambar siswa berjejer masuk kelas dan berdoa, siswa dapat
menunjukkan contoh perilaku di sekolah yang sesuai dengan makna simbol dari sila
pertama Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila dengan teliti.
Dengan mengamati gambar siswa yang berdoa dengan khidmat, siswa dapat
berperilaku di sekolah sesuai makna simbol dari sila pertama Pancasila dalam
lambang negara Garuda Pancasila dengan teliti.
Dengan mengamati gambar berbagai pecahan mata uang, siswa dapat menyebutkan
berbagai nilai pecahan mata uang dengan teliti.
Dengan mengamati berbagai pecahan mata uang, siswa dapat menunjukkan berbagai
nilai pecahan mata uang dengan teliti.
Dengan mengikuti gerakan pada lagu “Di Sini Senang di Sana Senang”, siswa dapat
mengidentifikasi berbagai bentuk gerak dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya
diri.
Dengan mengamati gambar bentuk gerak anggota tubuh, siswa dapat menirukan
gerakan bermain melalui gerakan kepala, tangan, kaki, dan badan dengan percaya
diri.
Dengan tanya jawab tentang tugas-tugas di kelas, siswa dapat menulis cerita narasi
sederhana tentang kegiatan di lingkungan sekitar dengan teliti.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Gambar kegiatan di lingkungan sekitar.
Contoh perilaku yang sesuai dengan sila pertama Pancasila.
Nilai pecahan uang.
Gambar berbagai bentuk gerak dalam kehidupan sehari-hari.
Gerakan bermain melalui gerakan anggota tubuh.
Cerita narasi tentang kegiatan di lingkungan sekitar.
F. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua 15 menit
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Aku dan Sekolahku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
2. Instrumen Penilaian
Penilaian Proses
- Penilaian Kinerja.
- Penilaian Produk.
Penilaian Hasil Belajar
- Pilihan ganda.
- Isian singkat.
- Esai atau uraian.
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Kelas 2
( ___________________ ) ( ___________________ )
NIP .................................. NIP ..................................
3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional terkait
dengan kurikulum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta untuk menjelaskan
sebuah. Mengapa perlu penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik ini?
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti
sekarang ini!
Jawaban:
a. Kurikulum dalam masa pandemi lebih sederhana dari pada kurikulum pada saat situasi
normal ini terjadi karena darurat nasional yang di putuskan oleh pemerintah demi
kebaikan bersama dan demi tercapai nya pendidikan di indonesia agar tidak tertinggal,
walaupun tidak seoptimal di situasi normal. Hal itu untuk memudahkan agar siswa dapat
belajar dan menerima pembelajaran dari gurunya sesuai dengan kalender pendidikan yang
ada.
b. Proses pembelajaran yang sesuai dengan keadaan saat ini tentu saja tidak begitu sulit
walupun siswa nya tidak berhadapan langsung dengan guru sebagai pengajar dalam
memberikan ilmu nya ,dengan menggunakan methode daring Yang memamfaatkan
internet jaringan dan sebuah gadget anak sudah bisa menerima dan melaksanakan tugas
yang diberikan oleh guru dan aplikasi aiinya yang dapat menunjang terselenggaranya
pembelajaran jarak jauh. Hal ini memang ada plus minus nya. Terlepas dari semua itu
pencapaian anak dalam hasil belajar tentu saja bermacam macam
Referensi:
Asep Herry Hernawan.2021. PDGK4502.4sks/Modul 1-12. Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran di SD.
RPP KELAS 2 TEMA 1 SUBTEMA 4