Anda di halaman 1dari 15

Tugas 4 Kelompok D-IV

MK. Bahasa Indonesia

Materi : Persuasi
Dosen : Riska Novia Matalata, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 8

NAMA NIM
1. Syifa Dzikra Noer Hakim P17331120466
2. Tamara Septya Ardianti P17331120468
3. Tresna Dewi Prasasti P17331120470
4. Widya Maya Nira Puspita P17331120472
5. Yadika Yessy Rahmawati P17331120474
6. Zahirah Sabilah Rahadatul 'Aisy P17331120475
7. Zahra Aurelia Permata R P17331120476
8. Zihan Annisa P17331120477
9. Zuriatun Thoybah P17331120478

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada nabi besar kita, Muhammad SAW. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia serta
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Terwujudnya makalah ini adalah hasil kerja
sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberi dukungan. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak untuk
perbaikan dan koreksi sehingga dapat menghasilkan makalah yang lebih baik lagi. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta pembaca.

Cianjur, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Karangan Persuasi
B. Ciri-ciri Karangan Persuasi
C. Jenis-jenis dan Contoh Karangan Persuasi
D. Langkah-langkah Menulis Karangan Persuasi
E. Alat Pengembangan Karangan Persuasi
F. Tujuan Penulisan Karangan Persuasi
G. Teknik Menulis Karangan Persuasi
H. Kriteria Karangan Persuasi yang Baik
I. Bentuk Pendekatan yang Digunakan dalam Menulis Karangan Persuasi
J. Unsur-unsur Karangan Persuasi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi sangat dekat dengan kehidupan. Setiap manusia yang hidup pasti
berkomunikasi terlebih lagi manusia yang tidak dapat hidup sendiri. Thomas
M.Scheidel berkata “bahwa kita berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung
identitas diri, membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, memengaruhi
orang lain untuk merasa berfikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
Sebagaimana salah satunya dari kegiatan berbahasa. Menulis berkaitan erat dengan
aktivitas berpikir. Menurut Syafie’ie (1988), secara psikologis menulis memerlukan
kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasaan, kemauan yang keras. Menulis
dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama, dan berulang-
ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil
pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengkomunikasikan
pikirannya. Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Untuk
menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki keterampilan
dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa dan keterampilan penyajian.
Kedua keterampilan ini saling isi-mengisi, kegagalan dalam salah satu komponen
dapat mengakibatkan gangguan dalam menuangkan ide secara tertulis.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami, salah satunya ialah karangan persuasi. Persuasi itu sendiri
adalah suatu bentuk pengaruh sosial. Persuasi diartikan sebagai suatu ajakan kepada
seseorang dengan cara memberikan alasan yang meyakinkan. Sehingga karangan
persuasi dapat diartikan sebagai suatu karangan yang mengandung alasan-alasan,
bukti, atau fakta mengandung unsur ajakan agar pembaca melakukan suatu yang
dinyatakan oleh penulis.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang terdapat pada makalah ini tidak terlepas dari judul.
Adapun permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan karangan persuasi?
2. Bagaimana ciri-ciri karangan persuasi?
3. Apa saja jenis-jenis karangan persuasi?
4. Bagaimana langkah-langkah menulis karangan persuasi?
5. Apa saja alat pengembangan karangan persuasi?
6. Apa tujuan dari penulisan karangan persuasi?
7. Bagaimana teknik menulis karangan persuasi?
8. Bagaimana karangan persuasi yang baik?
9. Bentuk pendekatan apa yang digunakan dalam membuat karangan persuasi?
10. Apa saja unsur-unsur karangan persuasi?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:


1. Untuk mengetahui definisi karangan persuasi.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri karangan persuasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis karangan persuasi.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah menulis karangan persuasi.
5. Untuk mengetahui alat pengembangan karangan persuasi.
6. Untuk mengetahui tujuan dari penulisan karangan persuasi.
7. Untuk mengetahui teknik menulis karangan persuasi.
8. Untuk mengetahui bagaimana karangan persuasi yang baik.
9. Untuk mengetahu bentuk pendekatan apa yang digunakan dalam membuat
karangan persuasi.
10. Untuk mengetahui unsur-unsur karangan persuasi.

D. Manfaat

1. Bagi penulis :
a. Penulis dapat menyampaikan sebuah aspirasi nya untuk para
pembaca agar mau mengikuti apa yang dihimbaukan oleh penulis.
b. Mendapatkan gairahnya atau menambah keterampilannya dalam
menulis.
c. Mempertajam berpikir kritis dan gagasan secara positif.
d. Menambah kebahasaan dan argumentasi dari penulis.
2. Bagi pembaca :
a. Menambah pengetahuan dan wawasan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Karangan Persuasi

Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan


orang lain. Melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha mempengaruhi kepercayaan
dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya merupakan upaya menyampaikan
informasi dan berinteraksi antar manusia dalam kondisi dimana kedua belah pihak sama-
sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah
pihak. Bila berkomunikasi dengan sesama, setiap individu berharap pesan yang
disampaikan tersebut dapat dimengerti dan dipercayai. Persuasif merupakan salah satu
strategi yang dapat digunakan agar pesan yang ingin disampaikan dimengerti dan
dipercayai oleh orang lain. Komunikasi persuasif membiarkan orang lain (persuadee) bebas
melakukan apapun yang mereka inginkan setelah persuader berusaha meyakinkan mereka.
Komunikasi persuasif menekankan keterbukaan, kepercayaan, dan praktik-praktik
manajemen yang demokratis. Istilah persuasi merupakan alihan bentuk kata persuasion
dalam bahasa Inggris. Bentuk kata persuasion diturunkan dari kata to persuade yang
artinya membujuk atau meyakinkan. Jadi, karangan persuasi adalah karangan yang berisi
paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajak, ataupun berdaya imbau yang dapat membangkitkan
ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti imbauan implisit maupun eksplisit yang
disampaikan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah
memengaruhi orang lain lewat bahasa. Persuasi adalah karangan yang ditujukan untuk
memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan
penulisnya (Yunus dan Suparno, 2004:1.12). Karangan persuasi bertujuan untuk
meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Seperti
argumentasi, persuasi juga menggunakan bukti atau fakta. Hanya saja, dalam persuasi
bukti-bukti itu digunakan seperlunya atau kadang-kadang dimanipulasi untuk
menimbulkan kepercayaan pembaca bahwa yang disampaikan penulis adalah benar.
Empat stragtegi umum untuk mencapai karangan persuasi yang efektif, yaitu:
1. Kredibilitas

Kredibilitas adalah suatu penilaian sejauh mana orang lain percaya dan yakin terhadap
apa yang dilakukan dan diucapkan. Kredibilitas atau kepercayaan diperoleh dengan
cara menunjukan kompetensi, yakni kemampuan dan pengetahuan.
2. Alasan yang Logis

Persuader dapat mempengaruhi orang lain bila dapat menunjukan alasan-alasan logis.
Persuader harus mengumpulkan informasi dan fakta sebelum melakukan persuasi
dengan orang lain. Informasi dan fakta-fakta tersebut berkaitan dengan tujuan,
kebutuhan, dan kepentingan dari orang yang dipengaruhi.
3. Daya Tarik Emosional
Pembujuk atau persuader harus memiliki alasan yang logis dan masuk akal untuk
mempengaruhi orang lain. Alasan-alasan yang rasional akan lebih efektif jika persuader
juga menyentuh emosional atau perasaan persuadee.
4. Mengidentifikasi Kesamaan
Para persuader yang efektif mengembangkan suatu kerangka atau perencanaan dengan
menggambarkan posisi pada orang lain dengan cara mengidentifikasikan kesamaan-
kesamaan diantara persuader dengan persuadee.

B. Ciri-ciri Karangan Persuasi


1. Isinya mengandung fakta dan bukti sebagai faktor yang kuat dalam
mempengaruhi atau kalimat dengan bentuk ajakan/bujukan.
2. Tulisan memiliki tujuan untuk mendorong atau mempengaruhi pada suatu hal.
3. Bahasa yang digunakan dibuat provokatif, menarik, dan antusias. Hal ini
dilakukan agar si pembaca dapat lebih yakin.
4. Membuat si pembaca dapat lebih percaya dengan penjelasan yang menarik.
5. Berupaya dapat menimbulkan suatu kesepakatan atau penyesuaian lewat
kepercayaan penulis dengan pembaca.
6. Berupaya dapat menghindari konflik, yang mana hal ini di lakukan agar
pembaca yakin dan tercapainya kesepakatan.
7. Memperlihatkan berbagai fakta serta data sebagai penguat argumentasi atau
dalil.

C. Jenis-jenis dan Contoh Karangan Persuasi


Pengelompokan karangan berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 4 jenis yaitu
karangan persuasi politik, karangan persuasi pendidikan, karangan persuasi advertensi,
dan karangan persuasi propaganda.
1. Karangan Persuasi Advertensi

Karangan jenis ini digunakan untuk tujuan komersial atau iklan. Persuasi iklan
dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau
bentu jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini, diharapkan pembaca atau pendengar
menjadi kenal, senang, ingin memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan.
Karena itu, advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur,
pemilikbarang dan publik sebagai konsumen. Persuasi iklan yang baik adalah persuasi
yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan.
Contoh karangan persuasi advertensi:
PALMER DAN ROLEX, HAKIKAT DAN SUKSES

Arnold Palmer dewasa ini menggebrak dunia usaha dengan kehebatan yang sama
dalam permaianan golf. Ia penuh keyakinan, gigih dan berani dalam mengambil
risiko. Namun dengan perhitungan yang matang. Palmer melibatkan diri dalam
balasan kegiatan usaha di seluruh dunia, yang membuatnya seringkali terbang untuk
berbagai pertemuan dan mengemudikan endiri pesawat jet pribadinya.
Satu hari kegiatan-kegiatan yang paling penting adalah merancang desain dan
lanskap padang-padang golf. The Chung Shan yang menjadi padang golf baru
pertama di Cina sejak tahun 1930-an adalah salah satu contoh yang luar biasa. Di
samping itu, nama Arnold Palmer pada pakaian golf, golf clubs, jasa carter angkutan
udara, pembangunan real estate, dan banyak lagi. Dibalik keramahan senyum yang
telah menjadikannya tokoh televise. Palmer
merupakan seorang pengusaha sukses yang selalu memberikan perhatian sampai ke
detail. Palmer tetap merupakan nama yang diperhitungkan di padang golf yang
mampu mempesona penonton maupun pemain handal yang dihadapinya. Menjaga
ketetapan waktu jelas merupakan tugas yang amat penting. Ia mempercayakan pada
jam tangan emas Rolex Oyster Day-date. “Bagi saya golf sudah merupakan bagian
dari jiwa. Perasaan yang sama kuatnya juga saya alami dengan Rolex, menjalankan
tugasnya dengan sempurna!”. Suatu pujian berharga dari orang yang sangat
menghargai ketetapan waktu.

2. Karangan Persuasi Propaganda


Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan
persuasi propaganda tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari
itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat
sesuatu. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye
biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar
pembicara dan pendngar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
Contoh karangan persuasi propaganda:
Menyantap mi instan dengan nasi putih adalah hal lazim yang biasa dilakukan oleh
masyarakat Indonesia. Padahal taukah Anda bahwa kebiasaan tersebut mampu
menimbulkan dampak negatif pada tubuh? Perlu diketahui bahwa mengkonsumsi mi
instan yang dicampur dengan nasi putih nantinya bisa mengakibatkan obesitas.
Mengapa demikian? Obesitas bisa terjadi karena zat karbohidrat dominan yang
terkandung di dalam mi instan dan nasi putih bisa membuat perut Anda kenyang dalam
waktu sementara kemudian menjadi sering lapar, yang nantinya membuat makan lebih
banyak dari sebelumnya.
Jika sudah mengalami obesitas, maka tubuh akan penuh dengan makanan yang bisa
mengakibatkan tumbuhnya sejumlah penyakit di kemudian hari, seperti misalnya
kolesterol, kegemukan, penyakit jantung sampai ginjal. Oleh karena itu, jika Anda ingin
memiliki tubuh yang sehat serta tidak mudah terserang penyakit, mulai detik ini pula
Anda harus mengurangi kebiasaan mengkonsumsi mi instan yang dibarengi dengan
nasi putih.

3. Karangan Persuasi Politik


Berisi tentang ajakan atau himbauan yang berhubungan dengan dunia politik. Jenis
Karangan ini sering digunakan oleh orang-orang politik untuk menyampaikan dan
mempengaruhi pembaca tentang gagasannya yang berhubungan dengan politik.
Contoh karangan persuasi politik:
Pemilihan umum hanya menghitung hari. Ayo pakai hak pilih kita untuk memilih
presiden yang terbaik untuk Negara Indonesia. Jangan sampai hak suara Anda
disalahgunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jangan golput. Perlu kita
ingat bahwa masa depan Negara kita selama 5 tahun bergantung oleh pilihan kita. Oleh
karena itu, marilah datang dan saksikan ke TPU gunakan hak pilih kita. Ingat, jadilah
pemilik yang bijak.
Jangan sampai negara kita dipimpin oleh pencuri yang berkedok pahlawan, sudah
waktunya negara ini besar dan dimulai dari pemimpin bijak serta tegas namun tidak
buas. Tinggalkan sejenak aktifitas rutinitas demi negara tercinta ini tentunya demi anak
cucu kita nanti.

4. Karangan Persuasi Pendidikan


Umumnya digunakan oleh lembaga atau mereka yang menjadi pemerhati dalam bidang
pendidikan. Jenis karangan ini berupa himbauan, panduan, atau motivasi untuk
pembaca agar lebih memperhatikan pendidikan.
Contoh karangan persuasi pendidikan:

Masih banyak dari guru dan orang tua murid yang tidak sabar mendidik peserta
didiknya. Padahal, didalam mendidik anak kesabaran amat sangat diperlukan agar
potensi anak bisa berkembang disebabkan tiap anak pasti berbeda potensi dan
karya. Seperti yang sudah diutarakan salah satu filsuf legendaris Yunani yaitu Plato,
bahwa pendidikan adalah proses yang panjang dan dijalani seumur hidup, yaitu
ketika manusia masih kecil sampai manusia beranjak dewasa.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya guru dan orang tua murid mengajar juga
mendidik anaknya dengan sabar dan berorientasi pada proses. Supaya anak bisa
berkembang dengan baik dan dengan sewajarnya. Dengan begitu pula potensi anak
pun dapat tumbuh berkembang dengan baik dan alami. serta latih kejujuran pada
anak, karena orang pintar justru lebih berbahaya dibanding dengan orang bodoh jika
tidak jujur.

D. Langkah-langkah Menulis Karangan Persuasi

1. Menentukan tema dan topik, seperti halnya dalam penulisan jenis karangan
yang lain, langkah pertama dalam karangan persuasi yaitu menentukan tema
dan topilk menjadi kunci pembahasan dalam suatu karangan. Dalam karangan
persuasi topik dapat dikemukakan secara langsung.
2. Menentukan tujuan yang mendasari peristiwa atau masalah yang diceritakan.
3. Membuat kerangka karangan, kerangka karangan ditujukan agar karangan
tersebut sistematis dan logis, dengan membuat kerangka pembahasan topik
tidak akan melebar umumnya karena karangan persuasi mengandung hubungan
sebab akibat, jadi kerangka karangan dapat disusun berdasarkan urutan
peristiwa berdasarkan waktu.
4. Mengumpulkan bahan, penyampaian data atau fakta menjadi hal yang penting,
hal ini akan lebih menguatkan pendapat penulis dan akan lebih menarik minat
pembaca. Data atau fakta dapat diperoleh dari hasil penelusuruan atau
pengamat.
5. Mengembangkan kerangka karangan, pengembangan kerangka menjadi
karangan yang utuh adalah menulis karangan persuasi. Data atau fakta yang
telah diperoleh secara sistematis dan logis dikemukakan pada bagian yang
sesuai. Proses pengembangan dilakukan dari paragraf per paragraf dengan tetap
memperhatikan kelogisan hubungan antar paragraf.
6. Mencantumkan kalimat persuasi, bagian terakhir adalah berupa kesimpulan
sebuah kalimat yang bersifat persuasif. Kesimpulan yang dibuat dari
pembahasan pada bagian inti dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara
dedukasi atau induksi. Yang harus diperhatikan pada bagian akhir karangan ini
adalah penekanan tentang ajakan penulis terkait topik yang dibicarakan.

E. Alat Pengembangan Karangan Persuasi

1. Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi. Bahasa dapat dipakai oleh pemakainya untuk
kepentingan apa saja selama dalam batas-batas fungsinya sebagai alat komunikasi.
Dalam hubungannya dengan persuasi, bahasa dapat digunakan untuk memengaruhi
orang lain baik secara lisan (pendengar) maupun secara tertulis (pembaca).
2. Nada
Nada yang dimaksud kali ini adalah nada pembicaraan. Nada tersebut berkaitan
dengan sikap pengarang dalam menyampaikan gagasannya. Pengarang harus
menentukan nada karangan persuasinya. Pengarang harus bisa membayangkan
respons apa yang ada pada pembaca.
3. Detail
Detail disini adalah uraian terhadap ide pokok sampai ke bagian yang sekecil-
kecilnya. Detail yang baik adalah detail yang esensial dalam mendukung tujuan
persuasi. Untuk memilih detail pengembangan persuasi perlu kita pertimbangkan
hal-hal berikut:
a. Penting tidaknya detail itu untuk keperluan persuasi dan pemahaman
pembaca.
b. Jumlah detail yang harus dikumpulkan untuk mendukung ide pokok.
c. Macam detail yang seharusnya diangkat untuk mendukung ide pokok.
d. Kapan setiap detail itu dihadirkan.
e. Ada tidaknya korelasi dan relevansi detail dengan ide pokok yang
sebaknya diangkat.

Detail yang baik adalah detail esensial dalam mendukung tujuan persuasi. Detail
yang esensial ini adalah detail yang memenuhi kriteria-kriteria diatas. Dengan
kehadiran detail yang baik, usaha penalaran dan tujuan persuasi menjadi lebih jelas.

4. Organisasi
Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan.
Dalam persuasi, pengaturan detail menggunakan prinsip mengubah keyakinan dan
pandangan. Artinya, detail-detail itu bagaimana pun pengaturannya harus kita
usahakan mampu mengarahkan keyakinan dan pandangan pembaca. Penataan
detail-detail ini ada beberapa cara antara lain: cara induktif, cara deduktif, cara
knowledge, dan cara penonjolan.
5. Kewenangan
Kewenangan dapat kita sebut sebagai alat persuasi. Kita harus mengetahui batasan
pengertian kewenangan itu. Kewenangan dalam hal ini tidak selalu berkaitan
dengan kewenangan hukum. Kewenangan menyangkut “penerimaan dan
kesadaran” pembaca terhadap penulis. Seorang penulis diyakini pembaca sebagai
orang yang berwenang apabila:
a. Mempunyai dasar hukum menduduki jabatan-jabatan tertentu.
b. Berkecimpung dalam bidang-bidang ilmu pengtahuan tertentu, dan
c. Mampu menunjukkan pola pikir yang bermutu.

F. Tujuan Penulisan Karangan Persuasi


Karangan persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada
waktu yang akan datang. Karena tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar
melakukan sesuatu, maka persuasif dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk
mengambil keputusan. Mereka yang menerima persuasi harus mendapat keyakinan dan
bijaksana dan dilakukan tanpa paksaan.

Persuasi tidak mengambil bentuk paksaan atau kekerasan terhadap orang yang
menerima persuasi. Oleh sebab itu, ia memerlukan juga upaya upaya tertentu untuk
merangsang orang mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya. Upaya yang biasa
digunakan adalah menyodorkan bukti-bukti, walaupun tidak setegas seperti yang dilakukan
dalam argumentasi. Melalui persuasi, seorang penulis mencoba mengubah pandangan
pembaca tentang sebuah permasalahan tertentu. Penulis mempersembahkan fakta dan opini
yang bisa didapatkan pembacanya untuk mengerti mengapa sesuatu itu adalah benar, salah
atau diantara keduanya.

G. Teknik Menulis Karangan Persuasi

Terdapat beberapa teknik yang digunakan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai,
yaitu sebagai berikut:
1. Rasionalisasi
Proses penggunaan akal untuk memberikan dasar pembenaran terhadap suatu
persoalan yang berfungsi untuk memudahkan agar keinginan, sikap, keputusan,
atau tindakan yang telah disampaikan oleh penulis dapat dibenarkan pula oleh
pembaca atau pendengar.
2. Identifikasi
Proses menyamakan diri penulis dengan pembaca. Kita bisa melihat bagaimana
usaha memenangkan pemilihan umum, para calon wakil rakyat berusaha
mengidentifikasikan dirinya dengan rakyat yang benar-benar memperhatikan
lingkungannya.
3. Sugesti
Usaha membujuk orang lain untuk menerima keyakinan dengan bertindak sebagai
orang yang lebih tahu, berwibawa, yang disertai dengan pembicaraan berupa
ancaman atau janji kebahagiaan.
4. Konformitas
Konformitas adalah suatu keinginan atau suatu tindakan untuk membuat diri serupa
dengan sesuatu hal yang lain.
5. Kompensasi
Tindakan atau hasil dari usaha untuk mencari pengganti bagi sesuatu hal yang tak
dapat diterima. Contoh, seorang siswa yang selalu memperoleh nilai jelek dalam
mata pelajaran tetapi dia memperoleh prestasi di bidang non akademik yang luar
biasa. Tentunya siswa ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan kita bisa mengikuti
jejak dia.
6. Penggantian
Suatu proses yang berusaha menggantikan suatu maksud dengan suatu maksud
yang lain yang sekaligus menggantikan emosi kebenaran asli serta emosi cinta kasih
asli. Dalam hal ini penulis berusaha meyakinkan pembaca untuk mengalihkan suatu
objek atau tujuan tertentu kepada suatu tujuan lain.
7. Proyeksi
Suatu teknik untuk menjadikan sesuatu yang tadinya subyek menjadi objek.
Sebagai contoh, sesuatu sifat yang dimiliki seseorang tetapi dilontarkan sebagai
sifat dan watak orang lain.

H. Kriteria Karangan Persuasi yang Baik

Karangan persuasi yang baik harus memerhatikan beberapa hal :


1. Kalimat utama dan kalimat penjelas.
2. Kohesi dan koherensi.
3. Pilihan kata atau diksi.
4. Ejaan dan tanda baca.
5. Argumentasi atau alasan dan bukti.
6. Imbauan atau ajakan.

Kriteria karangan yang harus diperhatikan dalam menulis karangan juga berperan
penting dalam menentukan layak atau tidaknya karangan tersebut untuk dibaca dan dinikmati
pembaca. Kristiani (2010:25) mengemukakan bahwa kriteria karangan persuasi yang baik
adalah sebagai berikut.
1. Mampu meyakinkan pendapatnya itu kepada orang lain.
2. Mampu mengendalikan emosi.
3. Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.
4. Dapat menghindari konflik agar kepercayaan pembaca tidak hilang dan tujuan
tercapai.
I. Bentuk Pendekatan yang Digunakan dalam Membuat Karangan Persuasi

1. Pendekatan emotif
Bentuk pendekatan yang bertujuan untuk membangkitkan dan merangsang emosi
pembaca atau pendengarnya.
2. Pendekatan rasional
Bentuk pendekatan yang didalamnya berisi tentang fakta-fakta untuk meyakinkan
pembaca atau pendengarnya.

J. Unsur-unsur Karangan Persuasi

Kualitas suatu karangan dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur yang membangun


sebuah karangan. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menulis karangan di
antaranya:
1. Isi karangan, merupakan gagasan yang mendasari keseluruhan karangan, yang
meliputi:
a. Keaslian gagasan
b. Pengoperasian gagasan
c. Kesesuaian isi dengan tujuan penulisan
d. Persuasif
e. Kemampuan mengembangkan topik secara tuntas, rinci, dan tunggal
2. Aspek kebahasaan, meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Kejelasan informasi sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi
b. pembaca.
c. Ketepatan diksi merupakan suatu unsur yang penting, baik dalam bidang
d. Mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Di dalam sebuah karangan,
e. diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan
f. sebuah cerita. Diksi memunyai fungsi yaitu, melambangkan gagasan yang
g. diekspresikan secara verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
h. (sangat resmi, resmi, tidak resmi)sehingga menyenangkan pendengar atau
i. pembaca, menciptakan komunikasi yang baik dan benar, menciptakan suasana
j. yang tepat, mencegah perbedaan penafsiran, mencegah salah pemahaman,
k. mengefektifkan pencapaian target komunikasi (Keraf, 2004:24).
l. kebenaran penerapan ejaan yang dipakai sesuai dengan pedoman pada ejaan
yang disempurnakan. Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi ujjaran dan bagaimana hubungan antara lambang-
lambang tersebut.
3. Teknik penulisan yang baik ini meliputi keteraturan urutan gagasan, kaitan judul
dengan isi, kerapian bentuk karangan, dan kesan umum yang menarik bagi pembaca
serta karangan yang kohesif.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpualan

Persuasi adalah sebuah ajakan atau himbauan untuk meyakinkan seseorang agar
bisa mematuhi apa yang dikehendaki oleh pengajak. Karangan persuasi adalah
karangan yang dibuat dan ditulis oleh penulis yang bertujuan untuk memberikan
ajakan atau bujukan halus kepada para pembaca agar bisa mengikuti dan mematuhi
apa yang penulis inginkan. Ciri-ciri utama karangan persuasi yaitu isinya
mengandung fakta serta bahasa yang digunakan dibuat provokatif, menarik, dan
antusias.
Pengelompokan karangan persuasi berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 4 jenis
yaitu karangan persuasi politik, karangan persuasi pendidikan, karangan persuasi
advertensi, dan karangan persuasi propaganda. Adapun langkah-langkah membuat
karangan persuasi diantaranya, menentukan tema dan topik, menentukan tujuan,
membuat kerangka karangan, mengumpulkan bahan, mengembangkan kerangka
karangan, dan mencantumkan kalimat persuasi. Alat pengembangan karangan
persuasi yaitu bahasa, nada, deatil, organisasi, dan kewenangan.
Terdapat beberapa teknik yang digunakan agar tujuan yang diinginkan dapat
tercapai, yaitu rasionalisasi, identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi,
penggantian, dan proyeksi. Karangan persuasi yang baik harus memperhatikan
beberapa hal, diantaranya kalimat utama dan kalimat penjelas, kohesi dan koherensi,
pilihan kata atau diksi, ejaan dan tanda baca, argumentasi atau alasan dan bukti serta
imbauan atau ajakan. Bentuk pendekatan yang digunakan dalam membuat karangan
persuasi ada 2, yaitu pendekatan emotif dan pendekatan rasional. Unsur-unsur yang
harus diperhatikan dalam menulis karangan persuasi diantaranya: isi karangan, aspek
kebahasaan, dan teknik penulisan.

B. Saran

Kami harap dengan penulisan makalah ini bisa membantu teman-teman dalam
memahami apa itu karangan persuasi dan mungkin suatu saat bisa mempermudah
teman-teman dalam membuat tugas yang berkaitan dengan karangan persuasi. Apabila
terdapat kesalahan mohon dimaklumi karena kami pun masih belajar. Kami harap
dengan adanya tugas ini dosen yang bersangkutan bisa mengoreksi jika terjadi
kesalahan atau pun semacamnya. Semoga tugas kami bisa menjadi standart dan
membantu untuk meningkatkan nilai kami.
DAFTAR PUSTAKA

Arini, Nanda Putri dan Feri Angga Nugraha. 2019. "Makalah Karangan Persuasi".
https://makalahpersuasi.blogspot.com/2019/09/makalah-kaangan-persuasi.html?m=1
(diakses Rabu, 28 Oktober 2020)

Putra, Guntur Arya dan Farah Noor Meidina. 2019. "Makalah Karangan Persuasi".
https://farahnoormeidina.blogspot.com/2019/09/makalah-karangan-persuasi.html?m=1
(diakses Rabu, 28 Oktober 2020)
http://digilib.unila.ac.id/8535/13/BAB%20II.pdf (diakses Kamis, 29 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai