Anda di halaman 1dari 3

PERUBAHAN MAKNA

Kata-kata dalam bahasa tertentu mengalami perubahan arti.


Perubahan makna kata terdapat 6 jenis perubahan arti, antara lain :

Perluasan makna (Generalisasi)


Generalisasi adalah suatu proses perubahan makna kata dari yang khusus ke yang lebih
umum atau dari yang lebih sempit ke yang lebih luas.
Contoh :
 Kata bapak dahulu bermakna ayah, sekarang semua orang yang lebih tinggi
kedudukannya disebut bapak.
 Kata berlayar dahulu bermakna mengarungi laut dengan kapal yang memakai layar,
sekarang mengarungi laut dengan semua jenis kapal, tanpa layar sekalipun.
 Bapaksaya mempunyai adik tiga orang.
(makna dasar/ lama : orang tua laki-laki – makna sekarang/baru :
Semua laki-laki yang lebih tua/ lebih tinggi kedudukannya)
 Pemimpin rapat adalah Bapak Amirudin.
 Para peserta umumnya bapak-bapak.
 Apakah Saudara mempinyai Saudara kembar ?
(saudara : anda, kamu – makna asal/ lama : famili/ hubungan darah)
Penyempitan makna (Spesialisasi)
Spesialisasi adalah proses penyempitan makna kata.
Contoh :
 Kata sarjana dahulu bermakna cendekiawan/orang pandai, sekarang gelar kesarjanaan.
 Kata pembantu dahulu bermakna semua orang yang membantu, sekarang hanya terbatas
pada pembantu rumah tangga.
 Nasinya bau jangan dimakan. (makna baru : basi, bau busuk)
 Anak kami yang pertama lulus sarjana. (makna baru : sarjana/ lulusan perguruan tinggi –
makna asal/ lama : orang pandai)
 Di desa itu didirikan madrasah oleh yayasan Islam. (makna baru : sekolah berasaskan
agama Islam/ TPA, MAN, MTS)
 Tetangga saya baru saja membeli TV berwarna. (makna lama : TV hitam putih – makna
baru : berwarna : warna selain hitam putih)
 Peranan ulama sangat penting dalam masyarakat. (ulama : orang yang berilmu, orang
yang ahli dalam agama Islam)

Ameliorasi/ Amelioratif
Ameliorasi adalah makna yang baru dianggap lebih baik, lebih terhormat daripada
makna yang lama /semula (yang bermakna sama).
Contoh :
 Kata istri dianggap lebih baik dan terhormat daripada bini.
 Kata melahirkan dianggap lebih baik daripada beranak.
 Kata tunawisma dianggap lebih baik daripada gelandangan.
 wafat – putri – tunadaksa – tunanetra
 wisma – gugur – tunagrahita
 wanita – pria – tunaghukum – tunaasa
 pramuniaga – pramuwisma – pramucara – tunakarya
 warakawuri – putra – tunarungu – tunaaksara

Peyorasi/Peyoratif
Peyorasi adalah proses perubahan makna kata menjadi lebih jelek atau lebih rendah daripada
makna semula atau kata-kata yang dipandang lebih rendah/ buruk jika digunakan.
Contoh :
 Kata cerai dirasakan lebih kasar daripada kata talak.
 Kata mendengkur dirasakan lebih kasar daripada kata nyenyak.
 Kata penjara dirasakan lebih kasar daripada kata lembaga pemasyarakatan.
 minggat – beranak – perempuan – bini
 gerombolan – jongos – babu
 kawin dll. – bunting – laki

Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan dua indra yang berbeda
/perubahan makna kata yang timbul karena tanggapan dua indera yang berbeda.
Contoh :
 Kata-katamu sungguhpedas untuk didengar.
Kata pedas seharusnya ditanggapi oleh indra perasa (bibir/mulut) tetapi justru ditanggapi
oleh indra pendengaran.
 Pendengaranmu sungguh sangat tajam.
Kata tajam seharusnya ditanggapi oleh indra perasa (kulit), tetapi justru ditanggapi oleh
indra pendengaran.
 Sorot matanya cukup tajam menatapku.
 Dengan senyum pahit kuterima keputusan itu.
 Dengan sikap dingin kami diterima.
 Dengan kata masam kami ditolaknya.

Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna kata akibat persamaan sifat (makna yang dihubungkan
dengan benda lain yang dianggap mempunyai kesamaan sifat. (makna kias).
Contoh :
 Ia memberi amplop kepada petugas sehingga urusannya cepat selesai. Kata amplop
berasosiasi dengan sogok atau suap. (uang)
 Nilai matematikaku merah.
Kata merah berasosiasi dengan jelek, tidak baik.
 Perkaranya sudah dipetieskan. (sudah tidak diselidiki lagi)
 Masa lalunya yang hitam sudah berlalu (pengalaman buruk)
 Dia masih terlalu hijau untuk berumah tangga. (muda)
 Dari kacamata hukum, perbuatan itu dianggap melanggar UU. (sudut pandang)
Hati-hati menghadapi tukang catut di bioskop itu. (calo)

Anda mungkin juga menyukai