Anda di halaman 1dari 6

LK.1.3.

Eksplorasi Akar Penyebab Masalah


Nama : HANDRI YUAN SAPUTRA
No. UKG : 201500057181

No. Masalah terpilih


Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab
yang akan
masalah masalah masalah
diselesaikan
1. Berdasarkan hasil Guru masih kurang Secara pribadi, guru
identifikasi masalah memahami cara masih belum cukup 1. Guru belum
tentang : menyajikan memahami bagaimana mampu
Rendahnya Motivasi siswa pembelajaran IPA cara menyajikan merencanakan
untuk belajar. yang variatif yang pembelajaran yang
pembelajaran
Maka, dapat dipaparkan dapat meningkatkan variatif, Misalnya :
yang inovatif
eksplorasi penyebab motivasi belajar 1. Kurang memberikan
masalah adalah : siswa. menggunakan
memotivasi atau
1. Lemahnya motivasi model PBL
pemantik siswa pada
dalam diri siswa itu pada konsep
awal pelajaran.
sendiri, seperti Pengukuran.
2. Guru belum mampu
kelelahan, Mengantuk,
memilih metode
kurang sehat.
2. Guru masih kurang yang tepat untuk
2. Guru masih
memahami cara digunakan yang
belum
menyajikan sesuai dengan
mampu
pembelajaran yang karakteristik materi
mendesain
variatif yang dapat dan siswa.
media
meningkatkan motivasi
siswa. pembelajaran
3. Siswa tidak menyukai yang tepat
mata pelajaran IPA. memanfaatan
4. Siswa tidak menyukai TIK pada
cara guru mengajar Konsep
masih sering Suhu.
menggunakan model
pembelajaran
konvensional seperti
ceramah sehingga
pembelajaran kurang
menarik.
5. Kesalahan pemilihan
metode mengajar guru
dan Kurangnya
penggunaan atau
pemanfaatan media
sehingga berdampak
negatif pada siswa.
6. Kurangnya kreatifitas
guru dalam
merencanakan
pembelajaran dikelas.
misal dengan
memvariasikan metode
mengajar dikelas.

2. Berdasarkan hasil Guru kurang 1. Kesulitan


identifikasi masalah memahami menentukan proyek
tentang : bagaimana yang sesuai dengan
Guru belum penerapan materi yang
mengoptimalkan model sintaks/Fase
diberikan.
pembelajaran yang model
2. Dalam Model
inovatif sesuai dengan pembelajaran
karakteristik materi. inovatif dalam pembelajaran ada
proses beberapa fase yang
Maka, dapat dipaparkan pembelajaran. dilewati.Kelemahan
eksplorasi penyebab guru yaitu pada
masalah adalah : episiensi
1. Guru merasa nyaman penggunaan waktu
dengan metode yang dalam membimbing
selama ini digunakan, Penyelidikan
yaitu ceramah.
2. Guru masih mengalami kelompok. (Fase 3)
kesulitan dalam Pengumpulan
merancang model informasi,
pembelajaran inovatif, melaksanakan
3. Guru belum benar-
eksperimen dan
benar memahami
penyelidikan untuk
bagaimana menerapkan
sintaks-sintaks model mendapatkan
pembelajaran (inovatif) penjelasan dan
4. Guru kurang pemecahan
mengupgrade diri masalah. Siswa
(mengikuti diklat) yang tidak
5. Di sekolah sarana dan termotivasi akan
prasarana masih belum cepat menyerah dan
memadai. berharap semua
6. Pemahaman guru sumber informasi
tentang pembelajaran
berasal dari guru.
inovatif masih kurang.
3. Kurangnya durasi
7. Guru kurang
mempelajari hal baru waktu
sesuai perkembangan pembelajaran,
zaman yang dapat sehingga ada
digunakan sebagai sintak/fase yang
pembelajaran. terlewatkan.

3. Berdasarkan hasil Guru merasa Saya sebagai guru IPA


identifikasi masalah nyaman dalam sangat kurang dalam
tentang : mengajar memanfaatkan TIK
Guru masih belum. menggunakan dalam menyelenggarakan
mengoptimalkan metode belajar kegiatan pembelajaran.
pemanfaatan teknologi konvensional, yang Ketersediaan peralatan
informasi(TIK) dalam dianggap lebih dan sarana penunjang
pembelajaran. mudah dan tidak membuat guru lebih
menyulitkan memilih pembelajaran
(masalah waktu). konvensional. Karena
apabila pembelajaran
Maka, dapat dipaparkan memanfaatkan teknologi
eksplorasi penyebab informasi (TIK) di sekolah
masalah adalah : kami guru harus terlebih
1. Guru tidak melek dahulu menyiapkan
teknologi peralatan dan media
2. Materi pejaran sering penunjang lainya.
hanya bersumber pada
buku saja.
3. Kemampuan dasar
guru dalam bidang TIK
tergolong masih
rendah.
4. Sekolah tidak
mengharuskan guru
menggunakan TIK
dalam proses
pembelajaran.
Sehingga guru kurang
termotivasi untuk lebih
mengembangkan diri.
5. Keterbatasan waktu
yang digunakan untuk
mempersiapkan media
TIK di dalam
pembelajaran.
6. Anggapan guru yang
menganggap bahwa
materi yang ada di
buku sudah cukup
untuk mengajarkan
siswa dengan baik
sehingga tidak
diperlukan media TIK.
7. Kenyamanan guru
dalam menggunakan
metode belajar
konvensional, yang
dianggap lebih mudah
dan tidak menyulitkan.

4. Berdasarkan hasil Guru belum Untuk melakukan


identifikasi masalah memberikan contoh berpikir secara kritis,
tentang : mengenai berpikir peserta didik perlu
secara kritis, pembiasaan, dan
Peserta didik belum mampu sehingga murid pembiasaan ini tentunya
berpikir secara kritis dalam tidak dapat berlatih memerlukan contoh yang
kegiatan pembelajaran. berpikir kritis. kongkrit, yang dilihat
peserta didik itu sendiri.
Maka, dapat dipaparkan Oleh karena itu, perlu
eksplorasi penyebab bagi guru pendidik
masalah adalah : disekolah, untuk
1. Kurangnya mengajak peserta didik
kemampuan literasi berpikir kritis pada saat
siwa. pembelajaran sekali dua
2. Kemampuan kali, agar peserta didik
kognitifnya memang mengenal bagaimana
lemah. cara berpikir kritis, dan
3. Siswa tidak memiliki akan terbiasa karenanya.
keberanian dan
kepercayaan diri
dalam bertanya dan
menjawab
pertanyaan.
4. Kemampuan
berbahasa kurang,
sehari-hari banyak
menggunakan bahasa
daerah.
5. Guru belum
memberikan contoh
mengenai berpikir
secara kritis, sehingga
murid tidak dapat
berlatih berpikir
kritis.
6. Sumber belajar siswa
hanya berasal dari
guru

Anda mungkin juga menyukai