Anda di halaman 1dari 5

Agar ada gambaran jurnal bersih itu seperti apa, bisa dilihat di bawah ini:

jadi jurnal bersih itu, dibuat dua garis yang membagi dua halaman, biasanya bagian paling kiri
lebih sempit dari pada bagian yang sebelah kanan. Bagian kiri digunakan untuk menulis resep,
keterang suatu zat mengandung apa saja, keterangan menggunakan basis apa, dan keterangan-
keterangan lainnya, kalau ada yang mesti dibuatkan copy resepnya bisa ditulis di bagian yang
kiri ini. Dan bagian kanan inilah yang kita gunakan untuk membuat tabel deskripsi obat, dan
diikuti dengan penulisan untuk (secara berurutan) kelengkapan resep, OTT, usul, perhitungan
bahan, perhitungan TM, cara pembuatan, dan Penandaan.

Dalam hal ini, saya akan menerangkan pembuatan jurnal bersih untuk resep berikut:

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, di bagian kiri, kita tuliskan resep, selain itu kita
menuliskan keterangan mengenai kandungan suatu zat seperti gambar dibawah ini. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan dalam menuliskan deskripsi obat di dalam tabelnya nanti.
Nah, saya kira untuk resep yang ini keterang yang mesti ditulis di bagian kiri cukup itu saja,
sekarang saatnya beralih ke bagian kanan. Yang pertama kita buat di bagian kanan ini adalah
tabel deskripsi obatnya. Secara umum, yang baru saya pelajari di semester 1 farmasi ini, di
dalam tabel tersebut terdiri dari 6 kolom. Yaitu kolom DO (singkatannya mungkin "Deskripsi
Obat"), UD (Usual Dose), TM (Takaran Maksimum), Kelarutan, Khasiat, dan Referensi.

Di dalam kolom DO, yang harus kita tuliskan adalah jenis obat tersebut, apakah bebas (B),
bebas terbatas (BT/T), keras (K), atau narkotika, untuk mengetahui hal itu, kita bisa melihatnya
di buku ISO (Informasi Spesialite Obat), tepatnya ada di setiap sebelah atas kanan bagian data
obat yang kita cari yang bercetak tebal. Terkadang ada beberapa data zat yang kita tidak
temukan di dalam buku ISO, kemungkinan zat-zat tersebut bebas, misalnya kebanyak zat yang
di buat untuk membuat basis krim tertentu. Tetapi, belum tentu juga semua zat yang digunakan
untuk membuat basis krim bergolongan obat bebas. Jadi, untuk lebih pastinya saya kurang tahu
mendapatkan datanya dari mana lagi selain dari buku ISO tersebut.

Kemudian untuk kolom UD, kita bisa mendapatkan datanya dari FI III, bisa ditemukan di data zat
yang kita cari langsung melalui indeks, atau jika ada sudah ada di dalam tabel hal 959. Jika tidak
tercantum di FI III, bisa kita tulis tanda setrip "-".

Dan untuk kolom TM, menurut saya hanya bisa ditemukan di tabel yang sama di FI III hal 595,
namun terkadang ada juga beberapa zat yang bergolongan keras yang tidak tercantum di sana,
dan ternyata ada TM nya di ISO, data tersebut bisa juga kita ambil dari ISO.

Mengenai data kelarutan juga bisa kita temukan di FI III, selain itu kita juga bisa menemukannya
di FI IV dan juga di Martindale.

Untuk kolom khasiat bisa kita dapatkan datanya dari FI III ataupun di ISO, dan untuk yang
terakhir bagian referensi, kita hanya menuliskan dari buku apa dan halaman berapa kita
menemukan data zat-zat tersebut. Sekali lagi, apabila ternyata tidak dapat ditemukan data
zatnya dari beberapa buku yang sudah saya rekomendasikan sebelumnya, saya mohon maaf,
saya juga tidak begitu mengetahui bagaimana cara mendapatkannya, secara umum seperti itu
menurut saya.

Kembali ke dalam hal pembuatan tabel sesuai dengan resep yang saya ambil sebagai contoh,
tabel deskripsi obatnya akan menjadi seperti ini:
Selanjutnya kita bisa mulai untuk menulis hal yang berikutnya, yaitu untuk romawi pertama,
kelengkapan resep yang mesti kita tulis itu adalah hal yang tidak ada dalam resep, misal
resepnya seperti ini:

Untuk resep di atas, ada satu yang kurang dari kelengkapan resep yaitu paraf dokter, sehingga
karena satu lagi bagian tidak ada dalam resep tersebut maka resep tersebut belum lengkap, jadi
yang akan kita tulis seperti ini:
I. Kelengkapan Resep:
- Tidak ada paraf dokter

Begitu seterusnya apabila ada bagian yang kurang, maka ditulis di kelengkaan resep.

Untuk yang kedua yaitu OTT (Obat Tak Tercampurkan), bagaimana cara mengisinya, bisa dilihat
di martindale, di bagian yang Incompatibility, sebenarnya menurut saya, di bagian OTT ini tidak
cuma untuk zat yang tak tercampurkan saja, hal lainnya yang mengganjal juga bisa ditulis di sini.
OTT untuk resep ini adalah sebagai berikut:
II. OTT:
- Neomisin sulfat dalam basis anionik akan mengendap
- Signa tidak sesuai

Bagian berikutnya yaitu usul, yang kita tulis untuk bagian ini adalah, perbaikan yang mesti kita
lakukan dalam menyelesaikan masalah pada OTT di atas, jadi usulnya seperti ini:
III. Usul:
- Menggunakan basis Husa's
- Signa diganti sb-q dd applic loc dol

Kemudian untuk romawi keempat, yaitu perhitungan bahannya sesuai dengan yang tercantum di
resep, bisa kita hitung seperti di bawah ini:
IV. Perhitungan bahan:
- Kliokinol: 2/98 x 20 gram = 0,4082 gram = 400 mg
- Fluosinolon asetonid: 0,25mg/gram x 20 gram = 5 mg
Pengenceran fluosinolon asetonid 5 mg
Fluosinolon asetonid = 50 mg
Tambahkan basis sampai 500 mg, jadi basis = 450 mg
Hasil pengenceran: 5mg/50mg x 500 mg = 50 mg
Perbandingan pengenceran: 50:500 = 1: 10
Sisa pengenceran: 500 mg - 5 mg = 450 mg
- Neomisin Sulfat: 5mg/gram x 20 gram = 100 mg
- Basis Husa's: 20.000 mg + 450 mg = 20.450 mg
Basis diubah menjadi 21.000 mg (dibulatkan)
sehingga:
Vaselin Album: 25% x 21 gram = 5,25 gram
Setil Alkohol: 20% x 21 gram = 4,2 gram
Emulsifier: 2% x 21 gram = 420 mg
Tween: 64% x 420 mg = 270 mg
Span: 36% x 420 mg = 150 mg
Nipagin: 0,18% x 21 gram = 50 mg
Aqua: 52,82% x 21 gram = 11,0922 = 11 ml

Dan untuk bagian berikutnya yaitu perhitungan TM. Di dalam resep ini, tidak ada zat yang
memiliki TM, oleh karena itu bisa kita beri tanda setrip saja:
V. Perhitungan TM:
-

Selanjutnya adalah cara pembuatan, bisa seperti ini:


VI. Cara Pembuatan:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat basis:
a. Mengambil air panas 11 ml dengan cara mengkalibrasinya terlebih dahulu
b. Melarutkan nipagin 50 mg ke dalam air panas tersebut, kemudian tambahkan tween
270 mg
aduk hingga homogen
c. Meletakkan vaselin album 5,25 gram ke dalam cawan penguap, kemudian tambahkan
dengan setil
alkohol 4,2 gram, dan tambahkan pula dengan span 150 mg, kemudian letakkan cawan
penguap
di atas waterbath
d. Menuangkan fase minyak dan fase air secara bersamaan ke dalam mortir panas,
kemudian aduk
hingga homogen, usahakan tidak banyak busa atau gelembung, dapat dilakukan
dengan cara
mengaduknya hanya dalam satu arah
3. Membuat pengenceran fluosinolon asetonid
4. Menimbang basis yang dibutuhkan
5. Memasukkan neomisin sulfat 100 mg ke dalam basis, gerus hingga homogen
6. Memasukkan hasil pengenceran fluosinolon asetonid, gerus hingga homogen
7. Memasukkan kliokinol ke dalam campuran tersebut, gerus hingga homogen
8. Memasukkan campuran ke dalam wadah dan beri etiket serta label NI

Dan bagian terakhir adalah dengan memberikan penandaan seperti di bawah ini:
VII. Penandaan:
Wadah: pot plastik
Etiket: biru
Label: NI

Demikianlah cara bagaimana membuat jurnal bersih dari suatu resep yang diberikan oleh dokter.
Semua yang saya berikan di sini berdasarkan pengetahuan saya selama mendapatkan mata
kuliah praktik Farmasetika semester I, apabila ada kesalahan mohon maaf, apabila berkenan
memperbaikinya saya akan sangat senang. Dan apabila ada pertanyaan mengenai posting ini
bisa ditulis di kolom komentar di bawah ini,
terima kasih sudah berkunjung ke NOBODY'S PERFECT :D

Anda mungkin juga menyukai