Anda di halaman 1dari 4

RESUME PENGANTAR FISIKA STATISTIK

STATISTIK FERMI-DIRAC

Dosen Pengampu:

Dr. RAI SUJANEM, M.Si

I GEDE ARJANA, S.Pd., M.Sc. RWTH

Oleh:

AISYAH LUTHFI WARDANI

1813021010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
Statistik Fermi Dirac memiliki karakteristik yakni
1. statistik fermi-dirac berlaku untuk partikel identik yang tak terbedakan
2. dalam suatu ruang fase terdapat beberapa cell dan dalam setiap cell nya dibagi menjadi 2
kelipatan kompartemen pada kajian staistik Bose-einsten
3. partikel yang dikaji dinamakan fermion
4. menerapkan prinsip Larangan Pauli pada partikel yang dikaji
5. Fungsi gelombang partikel yang dikaji berubah tanda terhadap pertukaran setiap pasangan
partikel (antisimestrik)
Peluang termodinamika pada statistik Fermi-Dirac dapat kita tentukan dengan memisalkan
sebuah sistem dengan dua buah cell (cell i dan cell j), dan masing-masing dibagi menjadi empat
kompartemen, serta makrostate yang hendak dikaji adalah makrostate Ni = 3 dan Nj = 1. pada cell
i dan cell j di masing-masing kompartemen tidak boleh lebih dari satu titik. Maka dengan demikian
ada 4 cara susunan tiga titik fase di dalam cell i, dan 4 cara susunan sebuah titik di dalam cell j.
Jadi peluang termodinamika masing-masing cell sebagai berikut:
𝑊𝒊 = 4 𝑑𝑎𝑛 𝑊𝑗 = 4
Sehingga diperoleh jumlah total kemungkinan susunan atau peluang termodinamika dari
makrostate sebagai berikut:
𝑊 = 𝑊𝒊 . 𝑊𝑗 = 16
Hasil yang diperoleh ini berbeda dengan hasil yang diperoleh dari kajian statistik Maxwell-
Boltzman, dimana diperoleh W = 4 dan untuk statistik BoseEinstein diperoleh W = 80. Secara
umum untuk sejumlah cell dalam statistik Fermi-Dirac dapat dirumuskan persamaan untuk
peluang termodinamika makrostate sebagai berikut:

𝑊 = ∏ 𝑊𝑖

jumlah cara untuk N partikel yang didistribusikan diantara cell-cell dalam ruang fase. Jumlah
tersebut adalah:
𝑁! 𝑁!
=
𝑁1 ! 𝑁2 ! 𝑁3 ! … ∏ 𝑁𝑖 !
Peluang termodinamika untuk cell tertentu didefinisikan sebagai jumlah cara kompartemen
yang berbeda dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang ditempati dan kelompok
yang kosong. Jumlah kompartemen total adalah n, yang ditempati adalah Ni, dan yang kosong
adalah n-Ni. Maka dengan demikian cara berbeda dalam pembagian kompartemen ke dalam
kelompok ditempati dan kelompok kosong atau peluang termodinamika 𝑊𝑖 adalah:
𝑛!
𝑊𝑖 =
𝑁𝑖 ! (𝑛 − 𝑁𝑖 )!
Secara umum pernyataan untuk peluang termodinamika dari makrostate tertentu dalam
statistik Fermi-Dirac adalah
𝑛!
𝑊= ∏
𝑁𝑖 ! (𝑛 − 𝑁𝑖 )!
Fungsi distribusi Fermi-Dirac diberikan oleh persamaan:
𝑁𝑖 1
= 𝛽𝑤
𝑛 𝐵𝑒 𝑖 + 1
Reduksi Fungsi Distribusi Maxwell-Boltzmann dari Fermi-Dirac dapat dibuktikan
sebagai berikut: Pembahasan selanjutnya adalah menentukan nilai 𝐵 dan 𝛽. Untuk menentukan 𝛽,
maka kembali menggunakan hubungan termodinamika dalam keadaan setimbang pada suatu
proses dengan volume konstan, sehingga didapatkan.
𝑑𝑈 = 𝑇𝑑𝑆
𝑆 = 𝑘 ln 𝑊

𝑆 = 𝑘 [𝑛 ln 𝑛 − ln 𝑛 ∑ 𝑁𝑖 + ln 𝑍 ∑ 𝑁𝑖 + 𝛽 ∑ 𝑤𝑖 𝑁𝑖 ]

𝑆 = 𝑘 [ln 𝑍 ∑ 𝑁𝑖 + 𝛽 ∑ 𝑤𝑖 𝑁𝑖 ]

𝑆 = 𝑁𝑘 ln 𝑍 + 𝑘𝛽𝑈
𝑁𝑘
𝜕𝑆 = 𝜕𝑍 + 𝑘𝛽𝜕𝑈
𝑍
𝜕𝑆 𝑁𝑘 𝜕𝑍
( )= + 𝑘𝛽
𝜕𝑈 𝑍 𝜕𝑈
𝜕𝑆 𝑁𝑘 𝜕𝑍 𝜕𝛽
( )= + 𝑘𝛽
𝜕𝑈 𝑍 𝜕𝑈 𝜕𝑈
𝜕𝑆
( ) = 𝑘𝛽
𝜕𝑈
1
= 𝑘𝛽
𝑇
1
𝛽= … . (2.14)
𝑘𝑇
Seperti yang telah diketahui bahwa dalam statistik Fermi-Dirac terdapat jumlah
kompartemen sebesar 2𝐻 ⁄ℎ3 dan dapat juga ditulis dengan persamaan seperti berikut.
2𝐻
𝑛=
ℎ3
2
𝑛= 𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧𝑑𝑝𝑥 𝑑𝑝𝑦 𝑑𝑝𝑧
ℎ3
dan ubah notasi 𝑁𝑖 dengan 𝑑 6 𝑁 dan 𝑤𝑖 dengan 𝑤, maka diperoleh:
2 1
𝑑6𝑁 = 3 𝛽𝑤
𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧𝑑𝑝𝑥 𝑑𝑝𝑦 𝑑𝑝𝑧
ℎ 𝐵𝑒 𝑖 + 1
Persamaan (2.15) menyatakan volume suatu ruang enam dimensi. Selanjutnya, integrasi
seluruh nilai x, y, dan z akan menghasilkan persamaan berikut.
2𝑉 1
𝑑3𝑁 = 𝑑𝑝 𝑑𝑝 𝑑𝑝
ℎ 𝐵𝑒 𝑖 + 1 𝑥 𝑦 𝑧
3 𝛽𝑤

Persamaan (2.16) merupakan fungsi distribusi dalam ruang momentum tiga dimensi.
Adapun langkah selanjutnya adalah menyatakan 𝑤 dalam bentuk 𝑝 atau sebaliknya dan integrasi
𝑑 3 𝑁 untuk seluruh 𝑝.
Pada temperatur sangat rendah, suku 𝐵𝑒 (𝑤⁄𝑘𝑇) akan bernilai sangat besar, artinya
𝐵𝑒 (𝑤⁄𝑘𝑇) ≫ 1. Akibatnya nilai 1 dapat diabaikan, sehingga akan didapat formula untuk statistik
Maxwell-Boltzmann. Akan tetapi untuk elektron, metode aproksimasi ini tidak dapat dilakukan,
yang berarti bahwa nilai 𝐵 harus ditentukan dari persamaan (2.16).
Bentuk persamaan 𝐵 pertama kali diturunkan oleh Sommerfeld untuk kasus 𝐵 kecil, dan
didapat bentuk seperti berikut.
𝐵 = 𝑒 (−𝑤𝑚 ⁄𝑘𝑇)
Substitusi nilai B ini ke persamaan (2.17), maka akan didapat bentuk baru seperti berikut.
2𝑉 1
𝑑3𝑁 = 𝑑𝑝 𝑑𝑝 𝑑𝑝
ℎ 𝐵𝑒 𝑖 + 1 𝑥 𝑦 𝑧
3 𝛽𝑤

Anda mungkin juga menyukai