LABORATORIUM FISIKA 4
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rai Sujanem, M.Si
OLEH :
I Gede Yudi Pratama (1813021009)
Aisyah Luthfi Wardani (1813021010)
(V A)
D
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat pantulan dua sinar sejajar dengan
panjang gelombangnya adalah sama oleh dua sinar yang berdekatan dengan bidang kisi.
Satu sinar yang datang lansung menuju suatu titik D di bidang atas sedangkan sinar kedua,
dia harus menempuh jarak sebesar AB dulu baru mencapai titik B di bidang bawah.
Demikian pula dengan sinar pantul yang dihasilkan oleh sinar kedua dia memiliki panjang
BC. Sehingga, selisih panjang jalan antara kedua sinar yaitu:
𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 = 2 𝑑 sin 𝜃
𝑑 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔
𝜃 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑡𝑢𝑙
Pada sumber lainnya, proses difraksi sinar-x divisualisasikan dalam bentuk yang
lebih detail. Pada gambar diatas menunjukkan interferensi konstruktif dari sinar-x yang
dihamburkan oleh elektron-elektron dalam atom dengan bidang yang berjarak sama yaiatu
𝑑. Dapat dilihat pada gambar bahwa panjang gelombang untuk sinar yang datang adalah
sama, kemudian masing-masing sinar datang membentuk sudut 𝜃 dengan sekumpulan
bidang sejajar dari atom-atom di dalam kristal. Kemudian, sudut 2 𝜃 didapatkan dari
memvariasikan sistem dengan merotasi kristal pada sumbu tegak lurus pada bidang
gambar. Kemudian, garis AD itu menyatakan muka gelombang dari gelombang-gelombang
yang sefasa, saat gelombang tersebut mendekati kristal.
Gelombang yang dihamburkan pada titik B mengikuti lintasan ABC, dan yang
terhambur pada F mengikuti lintasan DFH. Kemudian untuk gelombang kedua berjalan
lebih jauh dan selisih panjang lintasannya adalah jumlah dari dua segmen EF dan FG.
Untuk mendapatkan inteferensi konstruktif dalam gelombang terhambur (artinya, agar
fasanya sama disepanjang muka gelombang CH), maka jarak tambahan yang ditempuh oleh
gelombang kedua harus merupakan perkalian bilangan bulan dari panjang gelombang (𝜆)
sinar-x:
𝐸𝐹 + 𝐹𝐺 = 𝑛𝜆 dengan 𝑛 = 1, 2, 3, … …
𝑛𝜆 = 2 𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 dengan 𝑛 = 1, 2, 3, … … …
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah sesuatu yang nilainya sudah ditentukan atau ditetapkan,
dimana nilai ini dapat mempengaruhi nilai lainnya atau dapat juga dikatakan
bahwa nilai dari variabel ini diubah-ubah, dimana variabel ini menjadi penyebab
dalam percobaan. Adapun variabel bebas dari percobaan ini yaitu:
- Sudut pantul (𝜃)
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung variabel bebas atau
nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Mudahnya, variabel terikat adalah
variabel yang sedang kita observasi. Adapun variabel terikat dari percobaan ini
yaitu:
- Jarak antara bidang dalam kristal (𝑑)
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang nilainya sebagai pengontrol variabel terikat
bebas selama percobaan dilakukan. Variabel kontrol, nilainya dibuat sama untuk
semua perlakuan. Singkatnya variabel kontrol merupakan variabel pembanding
terhadap variabel yang di uji. Adapun variabel kontrol pada percobaan ini yaitu:
- Panjang gelombang sinar-x (𝜆)
- Orde n
E. Alat dan Bahan
System information :
- ASUS X411N dan
ASUS A407MA
- DESKTOP-
BO7I9AF
- Windows 10 Home
Single Language
- 64-bit operating
system
- Processor Intel®
Celeron ® CPU
N3350 @1.1GHz
- RAM 4.00 GB
Penggeser d (jarak Bagian untuk mengatur
bidang kisi pada kristal) jarak antar bidang kisi
Pada link :
https://iwant2study.org/ospsg/index.php/interacti
ve-resources/physics/06-quantum-physics/02-
nuclear/709-braggslaw#faqnoanchorhtml
𝑛𝜆 = 2 𝑑 𝑠𝑖𝑛𝜃 dengan 𝑛 = 1, 2, 3, … … …
𝑛𝜆
𝑑=
2𝑠𝑖𝑛𝜃
- ̅
Menentukan nilai 𝒅
Untuk menentukan nilai simpangan baku, digunakan dasar perumusan untuk
simpangan baku yang terdapat pada (Rapi, 2017), sehingga nilai 𝑑̅ yaitu:
Σ𝑑
𝑑̅ =
𝑛
- Menentukan nilai simpangan baku (𝚫𝒅)
Untuk menentukan nilai simpangan baku, digunakan dasar perumusan untuk
simpangan baku yang terdapat pada (Rapi, 2017), sehingga nilai simpangan baku untuk
𝑑, yaitu:
2
Σ(d − d̅)
Δ𝑑 = √
𝑛(𝑛 − 1)
- Menentukan KR
Δ𝑑
KR = × 100%
𝑑
H. Data Hasil Percobaan
Panjang
Sudut Dokumentasi Dokumentasi
Dokumentasi Sudut gelombang
No n pantul Panjang gelombang
pantul (𝜽) Sinar X
(𝜽) (𝝀) Percobaan
(𝝀)
1 1 15,00 50,00
2 1 20,00 50,00
3 1 30,00 50,00
4 1 40,00 50,00
5 1 50,00 50,00
I. Analisis Data
a. Mencari nilai jarak antar bidang 𝒅 pada percobaan difraksi bragg
- Percobaan 1
𝑛𝜆
𝑑=
2𝑠𝑖𝑛𝜃
(1)(50 × 10−9 𝑚)
𝑑= = 96,6 × 10−9 𝑚
2 sin(15°)
- Percobaan 2
𝑛𝜆
𝑑=
2𝑠𝑖𝑛𝜃
(1)(50 × 10−9 𝑚)
𝑑= = 73,1 × 10−9 𝑚
2 sin(20°)
- Percobaan 3
𝑛𝜆
𝑑=
2𝑠𝑖𝑛𝜃
(1)(50 × 10−9 𝑚)
𝑑= = 50,0 × 10−9 𝑚
2 sin(30°)
- Percobaan 4
𝑛𝜆
𝑑=
2𝑠𝑖𝑛𝜃
(1)(50 × 10−9 𝑚)
𝑑= = 38,9 × 10−9 𝑚
2 sin(40°)
- Percobaan 5
𝑛𝜆
𝑑=
2𝑠𝑖𝑛𝜃
(1)(50 × 10−9 𝑚)
𝑑= = 32,6 × 10−9 𝑚
2 sin(50°)
̅
b. Menentukan nilai 𝒅
Σ𝑑
𝑑̅ =
𝑛
(96,6 + 73,1 + 50,0 + 38,9 + 32,6) × 10−9
𝑑̅ =
5
𝑑̅ = 58,24 × 10−9 𝑚
c. Menentukan nilai simpangan baku (𝚫𝒅)
Untuk memudahkan perhitungan kita bisa gunakan tabel bantuan
2
No 𝑑 (𝑑 − 𝑑) (𝑑 − 𝑑)
1 96,6 × 10−9 38,36 × 10−9 1471,50 × 10−18
2 73,1 × 10−9 14,86 × 10−9 220,82 × 10−18
3 50,0 × 10−9 −8,24 × 10−9 67,90 × 10−18
4 38,9 × 10−9 −19,34 × 10−9 374,04 × 10−18
5 32,6 × 10−9 −25,64 × 10−9 657,41 × 10−18
Σ 2791,67 × 10−18
2
Σ(d − d̅)
Δ𝑑 = √
𝑛(𝑛 − 1)
2791,67 × 10−18
Δ𝑑 = √ = 11,81 × 10−9
5(5 − 1)
Atkins, P., & Paula, J. d. (2006). ATKINS' PHYSICAL CHEMISTRY Eighth Edition. New York
: Oxford University Press .
Krane, K. S. (2012). Modern Physics Third Edition. Hoboken : Jhon Wiley & Sons .
Oxtoby, D. W., Gillis, P. H., & Nachtrieb, N. H. (2003). Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi
Keempat Jilid 2. (S. S. Achmadi, Trans.) Jakarta : Penerbit Erlangga.