Anda di halaman 1dari 6

Nama Nim Kelas/Smtr Prodi

: Mochamad Alfian : 1209207048 : B/III : Pendidikan Fisika

Mata Kuliah : Pendalaman Fisika Sekolah I Dosen Tugas : Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd : Jenis-jenis Reduksi Didaktik

JENIS-JENIS REDUKSI DIDAKTIK 1. Kembali Pada Tahap Kualitatif Hasil percobaan indeks bias pada kaca plan-paralel Sudut Datang (i) 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 Sudut Bias (r) 150 170 190 220 250 280 310 270 290 320

Pada percobaan 1 sampai 10 diperoleh data angka dengan sudut datang (i) lebih besar dari sudut bias (r). Hal ini menunjukan bahwa sinar datang yang memasuki kaca plan-paralel dengan nilai sudut datang tertentu akan dibiaskan mendekati garis normal dengan nilai sudut bias yang lebih kecil dari sudut datangnya. Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa sinar datang (i) dari medium 1 (udara) yang kerapatan optiknya lebih kecil menuju medium 2 (kaca plan-paralel) yang kerapatan optiknya lebih besar akan dibiaskan mendekati garis normal dengan sudut datang lebih besar dari sudut biasnya.

2. Pengabaian Berdasarkan hasil eksperimen radiasi energi dari sebuah benda, Joseph Stefan dan Ludwig Boltzman menemukan kesimpulan bahwa laju energi radiasi dari sebuah benda sebanding dengan luas permukaan benda dan pangkat empat dari temperaur mutlaknya. Kemampuan meradiaskan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik disebut emisivitas. Nilai emisivitas berkisar dari 0 sampai dengan 1, bergantung pada karakteristik bahan. Permukaan benda yang sangat hitam memiliki emisivitas mendekati 1, sebaliknya benda yang permukaannya mereka tentang kemampuan mengkilap memiliki emisivitas mendekati 0. Penemuan benda dalam meradiasikan energi cukup sulit untuk

dijelaskan, sehingga untuk memudahkan penjelasan, Joseph Stefan dan Ludwig Boltzman menyebut benda yang dapat menyerap semua radiasi yang diterimanya sebagai benda hitam sempurna (emisivitasnya = 1) dan radiasi yang dihasilkan benda hitam sempurna disebut radiasi benda hitam. Jadi, ketika benda tersebut dipanaskan, energi radiasi akan terpancar dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang berbeda-beda.

3. Penggunaan penjelasan berupa gambar, grafik, simbol, sketsa, dan percobaan Reaktor Nuklir adalah tempat terjadinya reaksi fisi berantai terkendali. Reaktor nuklir dimanfaatkan sebagai penghasil tenaga atau daya dan penghasil radioisotop. Gambar (a) memperlihatkan diagram sederhana reaktor nuklir. Berikut ini komponenkomponen utama reaktor nuklir beserta funsinya. a. Bahan bakar: Uranium-235 yang diperkaya. b. Moderator: berfungsi memperlambat laju neutron dan sebagai pendingin. c. Batang kendali: untuk mengendalikan populasi/jumlah neutron. d. Perisai: untuk mencegah radiasi agar tidak sampai ke lingkungan luar.

Pada gambar di bawah ini ditunjukkan sebuah skema reaktor nuklir yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Energi yang dihasilkan reaktor akan memanaskan air sehingga menjadi uap bertekanan tinggi. Uap tersebut, kemudian bergerak dengan kecepatan tinggi dan mengenai turbin uap. Ketika turbin uap berputar, ia akan memutar rotor generator listrik sehingga menghasilkan energi listrik.

4. Penggunaan analogi Kaidah tangan kanan dapat digunakan untuk menentukan arah medan magnet sekitar penghantar lurus yang dialiri arus listrik. Lihatlah gambar (a) di bawah ini. Arah ibu jari tangan kanan menunjukkan arah arus listrik. Jari-jari tangan yang melingkari penghantar tersebut menunjukkan arah medan magnet.

Gambar (a)

Gambar (b)

Aturan tangan kiri dapat digunakan untuk menentukan Arah arus listrik, medan magnet, dan gaya Lorentz seperti yang diperlihatkan pada gambar (b). Jari tengah menunjukkan arah arus listrik (i), telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B), ibu jari menunjukkan arah gaya (F).

5. Penggunaan tingkat perkembangan sejarah KEMAGNETAN Lebih dari 2000 tahun yang lalu, orang yunani di daerah Turki dikenal sebagai Magnesia, menemukan suatu bahan aneh yang dapat menarik benda -benda yan mengandung besi. Karena batu ini ditemukan di Magnesia maka bangsa Yunani menyebutnya megnetit. Orang yunani bereksperimen dan menghasilkan fakta lain bahwa batu aneh ini selalu mengarah ke bintang selatan (Iodestar). Oleh karen itu batu ini disebut juga Iodestone. Akan tetapi orang cinalah yang pertama kali menggunakan batu ini sebagai kompas, baik di darat maupun di laut. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pelayaran antara Kanton (Cina) dan Sumatera pada tahun 1000 dilakukan dengan menggunakan kompas magnetik sebagai petunjuk arah. Kemudian pada tahun 1600, Gilbert berpendapat bahwa Bumi itu sendiri merupakan sebuah magnet. Teori Gilbert itu ternyata benar. Para ilmuwan mengetahui bahwa Bumi

berperilaku seperti kalau ia mempunyai sebuah magnet batang yang terkubur jauh di dalam pusat Bumi. Para ilmuwan mengunakan jarum kompas untuk menentukan kutub utara dan selatan bumi. Kutub-kutub magnet yang senama tolak-menolak dan kutub-kutub magnet yang tak-senama tarik-menarik. Sehingga kutub magnet Bumi ke arah mana kutub utara sebuah kompas menunjuk harus merupakan kutub selatan magnetik. Dengan kata lain, kutub utara sebuah jarum kompas menunjuk ke arah kutub utara Bumi, yang sebenarnya merupakan kutub selatan magnet Bumi. Hal yang sama berlaku untuk kutub selatan Bumi, yang sebenarnya merupakan kutub utara magnet. Pada tahun 1820 Hans Cristian Oersted memperoleh bukti adanya suatu hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan. Oersted mengamati bahwa ketika sebuah kompas diletakkan dekat kawat berarus, jarum kompas tersebut menyimpang atau bergerak, segera setelah arus mengalir melalui kawat tersebut. Ketika arah arus tersebut dibalik, jarum kompas tersebut bergerak dengan arah sebaliknya. Jika tidak ada arus listrik mengalir melalui kawat tersebut, jarum kompas tersebut tetap diam. Karena sebuah jarum kompas hanya dapat disimpangkan oleh suatu medan magnet, Oersted menyimpulkan bahwa suatu arus listrik menghasilkan suatu medan magnet. Kemudian pada tahun 1831, ilmuwan Inggris yang bernama Michael Faraday dan ilmuwan Amerika yang bernama Joseph Henry menemukan bahwa menggerakkan sebuah kawat pada medan magnet akan menginduksikan arus listrik dalam kawat tersebut. Memasukkan dan mengeluarkan magnet kedalam kumparan kawat dapat juga menghasilkan arus. Berdasarkan percobaan Faraday diketahui bahwa tegangan listrik yang diinduksikan oleh medan magnet bergantung pada tiga hal berikut: 1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin besar tegangan yang diinduksikan. 2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan induksi. 3. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah garis gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan induksi.

6. Generalisasi Transformator adalah alat untuk menaikkan dan menurunkan tegangan bolak -balik. Pada transformator ideal, besar tegangan induksi pada tiap lilitan kumparan sekunder sama dengan tegangan yang diinduksikan pada tiap lilitan kumparan primer. Jika kumparan sekunder mempunyai lilitan lebih banyak, maka tegangan sekunder akan lebih besar dan

tegangan primer tersebut dinaikkan. Jika kumparan sekunder mempunyai lilitan yang lebih sedikit, maka tegangan primer akan diturunkan. Oleh karena perbandingan tegangan sama seperti perbandingan lilitan, maka diperoleh persamaan sebagai berikut: VP = tegangan primer dan VS = tegangan sekunder

7. Partikularisasi Hukum I Newton yang berbunyi: Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda yang mulamula diam akan tetap diam dan benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Secara matematis, hukum I Newton dapat dituliskan sebagai berikut. =0 Keterangan: : resultan gaya (N) Sifat benda yang mempertahankan keadaan awalnya disebut kelembaman atau inersia. Sehingga hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman. Kelembaman yang dimiliki suatu benda diam membuatnya sulit digerakkan. Akan tetapi jika benda tersebut bergerak maka kelembamannya akan menyebabkan benda terus bergerak lurus. Untuk melawan kelembaman benda diperlukan suatu gaya tertentu. Gaya yang diperlukan untuk melawan kelembaman sebanding dengan massa benda, karena semakin besar massa benda tersebut, kelembamannya juga semakin besar.

8. Pengabaian perbedaan pernyataan konsep Radiasi Benda Hitam: a. Menurut Stefan-Boltzmann laju energi radiasi dari sebuah benda sebanding dengan luas permukaan benda dan pangkat empat dari temperaur mutlaknya. ketika benda dipanaskan, energi radiasi akan terpancar dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang berbeda-beda. b. Wilhelm Wien (1864-1928) Panjang gelombang radiasi saat intensitasnya maksimum berbanding terbalik dengan suhu mutlak benda. c. Max Planck (1857-1947)

energi radiasi yang dihasilkan oleh getaran molekul-molekul bermuatan listrik (osilator) merupakan kelipatan bilangan bulat positif dari hf. Energi radiasi tidaklah kontinu, melainkan terdiri atas paket-paket energi yang diskrit yang disebut kuanta. Dari beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwa energi radiasi dihasilkan oleh getaran molekul-molekul bermuatan listrik (osilator) terdiri atas paket-paket energi yang diskrit yang disebut kuanta.

Anda mungkin juga menyukai