I. DATA PENGAMATAN
Tabel 1 Data pengukuran jari-jari lintasan berkas elektron untuk I koil Helmholtz 1A dan
variasi tegangan elektroda pemercepat
Tabel 2 Data pengukuran jari-jari lintasan berkas elektron untuk I koil Helmholtz 1,5A dan
variasi tegangan elektroda pemercepat
Tabel 3 Data pengukuran jari-jari lintasan berkas elektron ketika tegangan pemercepat
elektron sebesar ΔV=230V pada berbagai variasi arus koil Helmholtz
Tabel 4 Data pengukuran jari-jari lintasan berkas elektron ketika tegangan pemercepat
elektron sebesar ΔV=250V pada berbagai variasi arus koil Helmholtz
3.40
3.20
3.00
Jari-jari (cm)
2.80
2.60
2.40
2.20
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Tegangan Pemercepat (V)
Gambar 4.1 Grafik hubungan jari-jari berkas lintasan elektron dan tegangan elektroda
pemercepat
2. Berdasarkan data pengamatan dari Tabel 1 sd Tabel 4, hitunglah rasio muatan dan massa
elektron (e/m) dengan menggunakan persamaan 2.7. Anda mungkin perlu membuat tabel
kompilasi dari seluruh data pada setiap Tabel, seperti yang dicontohkan pada Tabel 5.
Anda juga perlu menghitung nilai Diskrepansi dari e/m. Tentukan terlebih dahulu nilai
referensi dari e/m.
1 1 230
2 1 235
3 1 240
4 1 245
5 1 250
6 1,5 230
7 1,5 235
8 1,5 240
9 1,5 245
10 1,5 250
11 1,0 230
12 1,1 230
13 1,2 230
14 1,3 230
15 1,4 230
16 1,0 250
17 1,1 250
18 1,2 250
19 1,3 250
20 1,4 250
3. Jika memungkinkan, Anda dapat pula menentukan rasio perbandingan muatan dan massa
elektron (e/m) dengan menggunakan kemiringan data (slope) dari grafik r2 dan V (hanya
Tabel 1 dan 2). Anda perlu membuat plot kembali data pada Tabel 1 dan 2 untuk
keperluan ini. Dengan menggunakan persamaan 2.7, maka nilai (e/m) dari hasil analisis
regresi linier ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut,
5 3 2
()
e
= ( )
4
2 a
∆V
m ( N μ o I ) r2
2
5 3 2
()
r2
∆V
=
1
e
( )
m
( )
2
4
a
( N μo I )
2
, slope=
r2
∆V
5 3 2
()
slope=
1
e
( )
m
( )
2
4
a
2
( N μo I )
maka diperoleh,
5 3 2
()
e
=
1
( )
2
4
a
m slope ( N μo I ) 2
Selamat mengerjakan . . . . . . . . . .