Anda di halaman 1dari 7

Abstrak

Pada tugas kali ini, kami mengambil tema induksi elektromagnetik dengan penerapannya pada kereta cepat
berbasis MagLev (Magnet Leviation) yang dimana menganut Hukum Lenz dan Hukum Induksi Faraday. Dengan
persamaan hukum tersebut kita dapat membuat suatu kendaraan mengambang tanpa dukungan selain dengan
medan magnet. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya gaya gesekan antara rel dan badan kereta. Hasil
percobaan didapatkan bawah kereta cepat MagLev lebih cepat dibandingkan dengan keret konvesional lainnya.

Kata kunci: magnet levitasi, kereta cepat, medan magnet, induksi elektromagnetik

1. PENDAHULUAN

Seperti yang kita ketahui, penerapan induksi magnetik telah banyak berperan dalam kehidupan manusia. Induksi
magnetik sudah mulai berkembang dan diterapkan dikehidupan sehari - hari, salah satunya adalah Kereta
Maglev. Dalam pengerjaan alat membuat Kereta MagLev yang dimana lintasan kereta menggunakan kumparan
tembaga, magnet, dan badan kereta dengan batre. Kereta ini telah dikembangkan oleh beberap negara seperti
China, Jepang dan Jerman. Dalam hal biaya pembangunan kereta cepat ini membutuhkan biaya cukup besar
dibandingkan dengan kereta konvensional karena membutuhkan sumber listrik cukup besar, kumparan logam
setiap rel, dan medan magnet cukup kuat pada bagian bawah kereta

2. TEORI DASAR

Pada teori dasar induksi elektromagnetik ini kita mempelajari bahwa Hukum Faraday dan Hukum Lenz. Hukum
Faraday adalah Hukum dasar dari elektromagnetisme yang menjelaskan bahwa bagaimana arus lisrik dapat
menghasilkan medan magnet dan sebaliknya bagaimana medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Hukum
Faraday ini menjadi dasar pada kerja motor listrik, tranformator, solenoid, generator listrik. Induksin
Elektromagnetik adalah timbulnya suatu gejala gaya gerak listrik (ggl) di suatu kumparan pada perubahan fluks
magnetik kumparan pada konduktor kumparan tersebut. Arus yang dihasilkan pada gaya yang bekerja suatu loop
disebut arus induksi, usaha yang dilakukan untuk per satuan muatan untuk menghasilkan arus tersebut disebut
ggl induksi, dan proses memproduksi arus dan ggl disebut induksi, sedangkan dimaksud dengan fluks adalh
banyaknya jumlah garis gaya yang melewati suatu bidang yang tegak lurus bidang gaya magnetik.
Dalam hal ini Faraday menyimpulkan dengan dua pernyataan deperti berikut ini yaitu Hukum Faraday 1 dan
Hukum Faraday 2
Hukum Faraday 1 berbunyi : “ Setiap perubahan sebuah ggl induksi dalam loop ketika jumlah garis-garis medan
magnet yang melewati loop berubah”

Hukum Faraday 2 berbunyi : “ Magnitudo ggl ε yang diinduksikan dalam sebuah loop konduktor sama dengan
laju dimana fluks magnet ∅ B yang melalui loop berubah terhadap waktu (Halliday dkk, 2010)
Jika kita mengubah fluks magnet yang melalui kumparan dengan N lilitan , ggl induksi muncul dalam setiap
lilitan dan total ggl induksi dalam kumparan adalah jumlah dari masing-masing ggl induksi individu ini. Jika
kumparan dililitkan secara rapat, sehingga fluks magnet ∅ B yang sama melalui semua lilitan
Hukum Faraday dinyatakan dengan rumus
d ∅B
ε =−N (Hukum Faraday)
dt
ε =¿ GGl induksi (Volt)
N = Jumlah lilitan kumparan
∆ ∅=Perubahan fluks magnetik ( Weber )
∆ t=selang waktu ( s )
Dan tanda negatif menunjukan arah gaya gerak listrik (ggl) induksi.
Hukum Faraday hanya menunjukan besarnya GGL induksi pada kumparan, dan belum dapat menunjukan arah
arus induksi dalam kumparan. Hukum Lenz berbunyi : “ Sebuah arus induksi memiliki arah sedemikian rupa
sehingga medan magnet akibat arus melawan perubahan fluks magnet yang menginduksi arus.”
Dan medan listrik induksi diproduksi bukan oleh muatan listrik statis melainkan perubahan fluks magnet. Dalam
pengertian , kita dapat menyatakan bahwa potensial listrik hanya untuk medan listrik dihasilkan oleh muatan
statis, hal itu tidak ada artinya untuk medan listrik yang dihasilkan oleh induksi dengan demikian kita dapat
menuliskan persamaan beda potensial listrik dengan
f
Vf −Vi=−∫ E ds
i

Dalam hukum induksi Faraday, sehingga medan listrik yang terlibat adalah medan listrik akibat muatan statis.
Jika i dan f adalah titik yang sama dan Vi dan Vf sama maka persamaan akan menjadi

∮ E ds=0
3. METODOLOGI
Tanggal pembuatan alat ini pada selasa, 7 Mei 2019 pukul 17.00 wib di kos belakang wisma. Sedangkan
presentasi tentang alat-alat yang mengunakan prinsip hukum lenz dan hukum faraday yang dilaksanakan pada
Kamis, 09 mei 2019 di ruangan kelas gedung E Institut Teknologi Sumatera.

Na Gambar

Al

at

da

Ba
ha

n
Ku

mpa

ran

tem

baga

Ba

ter

ai

ag

ne

t
Ta

ng

Cara pembuatan alat :

Belah kabel untuk mengambil


bagian tembaha ditengahnya

Lakukan kegiatan membelah ini


sampai batasan yang telah
ditentukan

Bentuk kawat=kawat tembaga


menjadi kumparan

Kumparan ini
digunakan sbg
rel/track dlm
percobaan ini

Rakit baterai, dan diujng


baterai berikan masing
magnet
Magnet harus diposisikan sesuai
dengan kutub baterai

Magnet ini berperan sebagai


“motor” dalam percobaan ini

Prototype sederhana ini siap


dilaksanakan

Cara Kerja Alat :

Atur posisi dari


baterai terhadap
kumparan

tambahkan
magnet pada
baterai,

Arahkan baterai
dan magnet yang
dirakit menuju
kumparan.

4. Hasil Dan Pembahasan


TABEL 4.1 HASIL UJI COBA PROTOTYPE SEDERHANA

NO. Keceptan baterai dan Kondisi baterai


magnet pada saat
melewati kumparan
1 Skecepatan yang Semakin seting
lumayan cepat, tetapi alat ini diujikan,
terkadang dengan baterai akan
beberapa eror , dapat terasa panas. Hal
mempengaruhi ini dikarenakan
kecepatan prototype terjadinya
ini gesekan
eletromagnetik
antara kumparan
dan juga magnet

pembahasan
Hukum induksi faraday menjelaskan tentang Hukum induksi Faraday adalah hukumdasar elektromagnetisme
yang memprediksi bagaimana medan magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk menghasilkan gaya
gerak listrik- fenomena yang disebut sebagai induksi elektromagnetik.
Hukum lenz Hukum Lenz menyatakan bahwa: “ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan
magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”. Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan
arus di dalam kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
Dari penjelasan kedua teori tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapatmya hubungan antara hukum
lenz dan induksi faraday dimana keduanya memiliki konsep yang hampir sama tentang eletromagnetik, medan
magnet dll
Berdasakan hasil pada tabel dan grafik, dapat disimpulkan bahwa pertambahan magnet. Dapat meningkatkan
kecepatan prototype ketika melewati kumparan, tetapi menghasilkan panas yang berlebih juga dengan baterai.
Hal ini terjadi karena semakin banyak jumlah magnet yang digunakan, maka semakin besar juga tegangan yang
dkeluarkan oleh baterai.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan kami menyimpulkan bahwa pengaruh medan magnet, kumparan kawat, dan
beban dari batre sangat mempengaruhi induksi elektromagentik. Dalam eksperimen ini kita
menyimpulkan juga bahwa
1. Gerak semakin cepat dan arus (panas) yang dihasilkan pada magnet bulat
2. Arus akan muncul bila ada gerakan relatif antara loop dan magnet dan seolah-olah terdorong dalam
artian levitasi

DAFTAR PUSTAKA
[1] R. R. J. W. David Halliday, "Induksi dan Induktansi," in Fisika Dasar, Edisi Ketujuh Jilid 2, Jakarta,
Erlangga, 2010, pp. 257-261.

[2] Jearl Walker, " Principles of Physics Tenth Edition" Ohio, Cleveland State University, 2016

[3] M. Abdullah, "Aplikasi Hukum eletromagnetik," in Fisika Dasar 1, Bandung, ITB, 2016, p. 794.

Anda mungkin juga menyukai