Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

INDUKSI MAGNET

GINA RAHAYU
A2401211059
ST03.2

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Dr. Setyanto Tri Wahyudi, M.Si

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IPB UNIVERSITY

2021
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mahasiswa dapat mengamati dan menjelaskan mengenai
hukum Lenz, tentang terbentuknya arus induksi. Serta mahasiswa mampu memahami
cara kerja dari generator.
Teori singkat
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh
magnet. Medan magnet terjadi karena adanya kutub-kutub magnet yang memiliki gaya
tarik-menarik dan tolak menolak yang besar. Medan magnet bersifat tidak menghalangi
dan mampu menembus benda penghalang seperti genting, tembok bangunan,
pepohonan, maupun tubuh manusia dan akan mengalami penurunan secara linier
terhadap jarak dari sumber paparan (Sudarti 2010).
Ada beberapa jenis medan magnet, seperti magnet alam yang ditemukan di
alam. Bumi adalah magnet alam yang terbesar oleh karena itu bumi memiliki kutub
utara dan kutub selatan sebagai ujung magnetnya (Prawihartono 2000). Magnet alam
dapat ditemukan pada bebatuan yang mengandung unsur magnet. Batuan yang dapat
menarik benda dari besi itu disebut dengan magnet alam.2. Magnet buatan, yakni
magnet yang sengaja di buat oleh manusia. Selanjutnya, berdasarkan sifat
kemagnetannya, magnet buatan dikelompokkan menjadi dua, yakni magnet tetap
(permanen) dan magnet sementara. Magnet permanen tidak tergantung akan adanya
pengaruh dari luar dalam menghasilkan medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan
oleh alam atau dapat dibuat dari bahan feromagnetik (bahan yang memiliki respon yang
kuat terhadap medan magnet). Adapun elektromagnet (buatan) adalah magnet yang
medan magnetnya tercipta karena adanya arus listrik yang mengalir. Semakin besar arus
yang diberikan, maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan (Ningsih
2008).
Menurut Sumardi et al. (2009) bentuk medan magnet terbagi menjadi empat,
yaitu medan magnet pada kawat lurus, medan magnet pada kawat berbentuk loop,
medan magnet pada magnet batang, medan magnet pada solenoid dan medan magnet
pada bumi. Adapun menurut Ningsih (2018) benda-benda yang dapat ditarik dan tidak
dapat ditarik oleh magnet di klasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu benda yang
mengandung bahan ferrromagnetik, bahan ferrromagnetik adalah bahan yang dapat
ditarik kuat oleh magnet. contohnya adalah besi, baja, kobalt, dan nikel.b. benda yang
mengandung bahan paramagnetik, bahan paramagnetik adalah bahan yang dapat ditarik
lemah oleh magnet. contohnya adalah alumunium dan platina.benda yang mengandung
bahan diamagnetik, bahan diamagnetik adalah bahan yang ditolak lemah oleh magnet.
contohnya adalah seng, bismuth, dan natrium klorida.
Menurut Asyari (2017) faraday melakukan percobaan meledakkan sebagian
mesin dengan listrik. Jika listrik mengalir melalui kawat penghantar maka mesin pun
akan meledak. Faraday melakukan percobaan mengalirkan listrik hanya dengan
menggerakkan magnet, listrik mengalir di ujung kawat ketika magnet bergerak ini
adalah perubahan gerak listrik. Percobaan Faraday ini menjadi cikal bakal generator
pertama. Faraday melakukan percobaan untuk mengetahui bagaimana trinitas ini
bekerja. Ketika cahaya memantul pada permukaan yang reflektif seperti cermin, cahaya
itu akan terpolarisasi. Faraday kini mengetahui bahwa arus listrik bisa mengubah kawat
menjadi magnet, sehingga ia berharap dapat menemukan serbuk besi yang cocok di
sekitar kawat yang dialiri oleh listrik. Pola itu bukanlah hanya bentuk khas dari serbuk
besi. Mereka ada di ruang sekitar sebuah magnet. Aku di sekitar arus listrik. Pola adalah
tanda, jejak dari medan gaya yang tidak terlihat yang mempengaruhi ruang yang ada di
sekeliling sesuatu yang bersifat magnetik.
Menurut Manurung dan Sinambela (2018) Galvanometer adalah alat pengukur
kuat arus yang sangat lemah. Cara kerjanya sama dengan Amperemeter, Voltmeter, dan
ohmmeter. Ketiga alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena
dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet
dapat berubah karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya. Galvanometer itu
merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda
potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur
kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen
internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat
arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang
hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada
ampermeter disebut hambatan shunt).

Pembahasan
Menurut Amelia et al. (2015) inti dari hukum Faraday tentang induksi
elektromagnetik adalah perubahan fluks magnetik dalam kumparan. Fluks magnetik
dapat diubah dengan berbagai cara. Arus yang menghasilkan medan magnetik dapat
ditingkatkan atau diturunkan, magnet permanen dapat digerakkan keluar masuk
rangkaiannya, rangkaiannya sendiri dapat digerakkan mendekati dan menjauhi sumber
fluks, orientasi kumparannya dapat diubah, atau luasan rangkaian dalam suatu medan
magnetik dapat diperbesar atau diperkecil. Dalam kondisi apapun, ggl akan diinduksi
dalam rangkaian tersebut yang sama dengan besar laju perubahan fluks magnetiknya.
Percobaan induksi magnetik ini menggunakan beberapa alat seperti magnet,
kumparan dengan jumlah lilitan yang bervariasi, galvanometer dan kabel penghung
serta perangkat lunak PHET Simulator. Arah induksi yang diterapkan adalah
berdasarkan hukum Lenz. Hambatan pada galvanometer yang digunakan adalah
hambatan sebesar 2,4 kΩ , dengan kabel dihubungkan pada kumparan. Ketika kutub
utara masuk ke dalam kumparan, jarum pada galvanometer ke sebelah kiri (-). Dan
ketika kutub utara keluar dari kumparan, jarum kumparan akan bergerak ke kanan (+).
Namun sebaliknya jika kutub selatan yang dimasukkan maka simpangan jarum akan ke
kanan (+), jika kutub selatan dikeluarkan maka simpangan jarum akan bergerak ke kiri
(-). Kelipatan medan magnet yang digunakan akan mengasilan ggl induksi sesuai
kelipatan magnet yang digunakan. Jumlah dan arah lilitan akan pada kumparan akan
mempengaruhi ggl induksi yang dihasilkan. Penggunaan website phet.colorado.edu juga
bisa juga bisa digunakan untuk percobaan ini. Dalam website tersebut dapat
menggambarkan ggl yang dihasilkan, di mana kondisi lampu akan redup jika lilitan
berjumlah dua (sedikit) dan pada lilitan berjumlah empat (banyak) lampu akan terang.
Galvanometer ini menerapkan hukum Lenz, sehingga berdasarkan Issetyorini
dan Antono (2012) arah arus induksi sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan
magnet yang berlawanan dengan penyebabnya. Perubahan fluks magnetik (medan
magnet AB) ke kanan, maka medan magnet Lenz berlawanan arah dengan
penyebabnya, yaitu (AB’) ke kiri. Dengan aturan tangan kanan untuk medan magnet
pada kumparan, maka arus induksi yang mengalir memalui galvanometer arahnya dari
kanan ke kiri. Berbeda, Perubahan fluks magnetik ke kiri, maka medan magnet Lenz
berlawanan arah dengan penyebabnya yaitu ke kanan. Dengan kaidah tangan kanan
untuk medan magnet pada kumparan, amak arus induksi yang mengalir melalui
galvanometer arahnya ke kiri dan ke kanan. Itulah inti dari hukum Lenz.
Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan
berarus. Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah
yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan pada
galvanometer (Sutanto 2011). Sehingga pembangkit arus berupa magnet dan kumparan
sangat mempengaruhi simpangan jarum yang dihasilkan pada galvanometer.
Berdasarkan dari Sunarlik (2011) generator adalah suatu alat yang dapat
mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik.Tenaga mekanik bisa berasal dari
panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC
(listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi
generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik. Generator berhubungan erat
dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday “bahwa apabila sepotong
kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka dalam kawat
tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik.”
Induksi magnet telah dimanfaatkan pada banyak alat, selain pada generator
prinsip yang sama juga diterapkan pada transformator dan dinamo. Tetapi
penggunaannya tidak sebatas berupa alat tersebut saja, alat-alat tersebut dikombinasikan
dengan perangat lain agar menciptakan alat denganfunsi sesuai yang diinginkan. Alat-
alat tersebut dimanfaatkan menjadi komponen tambahan alat-alat lain, seperti pada
kopling, genset, dinamo sepeda, mesin cuci, pompa air listrik, penyedot debu, mixer,
kulkas, blender, motor listrik, air conditioner, hair dryer dan lain sebagainya.

Simpulan
Praktikum dengan menggunakan metode secara langsung ataupun dengan
simulasi pada website phet.colorado.edu dapat diamati bagaimana hukum Lenz bekerja.
Medan magnet dan kumparan yang digunakan sangat mempengaruhi ggl induksi yang
dihasilkan pada percobaan ini. Dengan menggunakangalvanometer dapat dilihat bahwa,
hukum Lenz akan menimbulkan simpangan jarum yang berbeda dengan muatan atau
kutub penyebab induksi magnet tersebut. Gerak yang dilakukan oleh generator akan
mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang dapat dimakfaatkan untuk
kepentingan manusia.
Daftar Pustaka
Amelia A, Rustana CE, Nasbey H. 2015. Pengembangan set praktikum faraday pada
materi induksi elektromagnetik. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal)
(Vol. 4, pp. SNF2015-II); 2015 Okt 30. Jakarta, Indonesia. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta. hlm 1-4.
Asyari RA. 2017. Penerapan film sebagai media pembelajaran pada mata kuliah fisika
dasar. Jurnal E-Komtek (Elektro-Komputer-Teknik). 1(1): 76-88.
Issetyorini A, Antono D. 2012. Gaya gerak listrik pada motor AC [paper]. Semarang:
Politeknik Negeri Semarang.
Manurung SR, Sinambela M. 2018. Perangkat pembelajaran IPA berbentuk LKS
berbasis laboratorium. INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika). 6(1): 1-8.
Ningsih ES. 2018. Magnet Jenis Magnet dan Peruntukannya dalam Pembelajaran
[makalah]. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Prawihartono S, Hidayati S, Khalim A, Subagya H, Taranggono A. 2000. Ilmu
Pengetahuan Alam Terpadu (Biologi, Fisika dan Kimia). Ed ke-2. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Sudarti. 2010. Mekanisme Peningkatan Kalsium Sel Germinal pada Mencit Bulb/C
yang Dipapar Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) 100-150 μT.
Jember: Universitas Jember.
Sumardi Y, Rumanta M, Sapriati A, Sukiniarti, Ratnaningsih A, Iryani K, Syulasmi A,
Safitri H, Herawati, Padiangan P. 2016. Konsep Dasar IPA di SD. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Sunarlik W. 2011. Prinsip kerja generator sinkron. Jurnal November: 1-17.
Sutanto E. 2011. Pembelajaran fisika dengan cooperative problem solving dan group
investigation ditinjau dari motivasi berprestasi dan sikap sosial siswa (studi
kasus pada materi pembelajaran fisika untuk konsep listrik dinamis pada Siswa
kelas X SMA Negeri 1 Buluspesant [disertasi]. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.

Anda mungkin juga menyukai