Anda di halaman 1dari 23

MIINGGU 4

1. ANATOMI, HISTOLOGI DAN JENIS-JENIS HORMON


ADRENAL
2. GANGGUAN PADA KORTEKS ADRNAL
3. HIPERKORTISOL
4. HIPOKORTISOL
5. HIPERALDOSTERONISME
6. HIPERURISEMIA
7. EVALUASI LABORATORIUM HORMON ADRENAL
8. FARMAKOLOGI KORTIKOSTEROID
1. EMBRIOLOGI, ANATOMI, HISTOLOGI DAN BIOSINTESIS
HORMON ADRENAL

Anatomi dan fisioologi kalnjer adrenal


Kalenjar adrenal yang terletak diatas ginjal merupakan organ endokrin. Secra histologi adrenal terbagi
menjadi korteks dan medulla.
1. kortek : bagian paling luar yang berhubungan dengan ginjal dan peritoneum. Korteks
menghasilkan hormone glukokortikoid, mineralokortikoid dan streroid. Pada korteks terdapat
tiga lapisan, yakni dari luar kedalam secara berurutan lapisan glomerulus, fasiculata, reticular.
Pada lapisan glomerulus dihasilkan hormone mineralokortikod yakni aldosterone. Pada
fasiculata dan reticular dihasilkan hormone glukokortikoid, androgen dan estrogen.
2. Medulla : baagian dlam dan dikelilingi oleh kortek yang menghasilkan estrogen dan androgen.

Mekanissme regulasi sekresi hormone kortisol


Hormone kortisol disekresikan oleh korteks adrenal dirangsang oleh CTH dari hipofisis. Selanjutnnya
hormone kortisol akan memberikan efek feed back negative ke hipotalmus dan hipofisis.
Fungsi hormone glukokortikoid : merangkang glokuneogenesis dan mensupresi imun. Penekanan imun
dapat dilakukan dengan cara menkan proliferasi sel imun seperti di nosul imfe.

Embriologi
Korteks adrenal tumbuh dari mesodermal dan berasal dari garis keturunan satu sel induk yang
ditandai dengan ekspresi dari faktor-faktor transkripsi tertentu, antara lain steroidogenic factor 7 (SF-1).
Pada usia gestasi 2 bulan, korteks adrenal sudah bisa di identifikasi sebagi organ yang terpisah, terdiri
dari zona fetus dan zona definitive, yang mirip dengan korteks adrenal dewasa.

Korteksadrenal ini kemudian tumbuh dengan cepat ukurannya dan pada usia kehamilan 4-5
bulan, ukurannya lebih besar dari ginjal dengan zona fetus mendominasi ukuran korteks adrenal.
Beberapa gen yang menyandi factor transkripsi penting untuk pertumbuhan dan diferensiasi selanjutnya,
antara lain SF-1, dan gen Dosage-sensitive sexreversal-Adrenal hypoplasia (DAX1). Mutasi dari gen
DAX1menyebabkan hipoplasia adrenal kongenital.
Adrenal fetus dikendalikan oleh ACTH pada pertengahan usia kehamilan, tetapi zona fetus
mengalami defisiensi 3B-hidroksisteroid dehidrogenase, dan memproduksi terutama
dehidroepiandrosterone (DHEA) dan DHEA sulfat, yang merupakan prekursor untuk estrogen maternal-
plasenta. Zona definitif mensintesa beberapa steroid dan merupakan sumber utama sintesis kortisol fetus.
Mutasi dari gen ACTH atau gen reseptor melanokortin-2 akanmenyebabkan defisiensi glukokortikoid
familial.
Anatomi
Anatomi zona fetus dan zona definitif dipertahankan sampai bayi lahir. Setelah lahir, secara
gradual zona fetus akan menghilang, dengan akibat penurunan berat dan ukurankorteks adrenal sampai
dengan usia bayi 3 bulan.Tiga tahun berikutnya, korteks adrenal dewasa akan tumbuh dari sel lapisan
luar dari korteks, dan mengalam idiferensiasi menjadi 3 zona dewasa yaitu: glomerulosa, faskikulata,
dan retikularis.
Kelenjar adrenal dewasa dengan berat sekitar 8-10 gram, terletak di retroperitoneum diatas atau
sisi medialdari pole atas dari ginjal. Kelenjar adrenal dilapisi kapsul dari jaringan fibrosa. Korteks
meliputi 90% dari berat kelenjar adrenal, sedang medula kira-kira 10% dari berat kelenjar adrenal.
Korteks adrenal mempunyai vaskularisasi yang baik dan mendapat suplai terutama dari cabang
arteri phrenikus inferior, arteria renalis, dan aorta. Arteri-arteri ini membentuk pleksus di bawah kapsula,
darah arteri kemudian masuk dalam sistem sinusoid yang kemudian penetrasi sampai ke korteks dan
medula dan berakhir pada vena sentral masing-masing kelenjar. Vena adrenal kanan akan bermuara di
posterior dari vena kava, sedangkan vena adrenal kiri akan masuk ke dalam vena renalis sinistra.

Histologi
Secara histologis korteks terdiri dari 3 zona, yang paling luar adalah zona glomerulosa, kemudian
zona faskikulata, dan sebelah dalam adalah zona retikularis. Zona glomerulosa memproduksi aldosteron,
merupakan 15% bagian dari korteks dan sangat sedikit kandungan 17a-hidroksilase sehingga tidak bisa
memproduksi kortisol maupun androgen. Zona glomerulosa ini tidak mempunyai struktur yang jelas,
merupakan sel-sel kecil yang sedikit sekali mengandung lemak yang menyebar di bawah kapsul adrenal.
Zona faskikulata merupakan bagian korteks adrenal yang paling tebal, Meliputi sekitar 75% dari korteks,
dan memproduksi kortisol dan androgen. Sel-sel pada zona fasciculata lebih besar dan mengandung
lebih banyak lipid. Zona retikularis mengelilingi medula dan jug amemproduksi kortisol dan androgen.
Sel-sel pada zona retikularis tersusun rapat dan mengandung sedikit sekali lipid tetapi mengandung
granul lipofuscin. Zona faskikulata dan retikularis dikendalikan oleh ACTH. Kelebihan atau defisiensi
ACTH akan merubah struktur dan fungsi. Bila terjadi defisiensi ACTH maka zona faskikulata dan
retikularis akan atropi, dan kalau terjadi kelebihan ACTH akan terjadi hiperplasia dan hipertropi kedua
zona tersebut.
BIOSINTESIS DARI KORTISOL DAN ANDROGEN
Hormon utama yang disekresi oleh korteks adrenal adalah kortisol, androgen dan aldosteron. Didalam
kelenjar adrenal, asetat atau kolesterol dengan bantuan enzim akan diubah menjadi steroid, dan steroid
ini nantinya akan diubah menjadi androgen dan estrogen. Distribusi kelesterol ke organ tubuh
dilaksanakan oleh Lipoprotein. Selain kelenjar adrenal, organ tubuh yang dapat membentuk steroid
adalah gonad dan plasenta. Namun hanya korteks adrenal yang dapat membentuk kortisol dari steroid
ini. Asetat atau kolesterol dirubah menjadi progesteron yang untuk selanjutnya dengan bantuan enzim
akan diubah menjadi 11hidroksikortikosteroid (kortisol)
Korteks adrenal terbagi dalam 2 karena perbedaan regulasi dan sekresi. Pertama zona glomerulus
yang mensekresikan aldosterone. Mekanisme sekresinya diatur oleh tekanan darah yang tinggi dan
hyperkalemia. Efek dari aldosterone adalah menahan Na dan menigkatkan TD. Kedua adalah zona
fasikulata dan retikullaris yang mensekresikan kortsiol dan androgen. Mekanisme sekresinya diatur oleh
ACTH. Kolesterol untuk adrenal bersumber dari LDL (80%) dan asetat

Sintesis dan sekresi kortisol dan androgen


Sekresi kortisol bersufat diurnal. Menigkat pada pagi hari dan malam hari turun. Saat tidur, sekresi
kortisol akan terus menigkat di setaip jam tidur.
2. JENIS-JENIS GANGGUAN PADA KORTEKS ADRNAL
3. HIPERKORTISOL/SINDROM CUSHING

Defenisi
Suatu keadaan dengan kadar hormone kortisol yang menigkat. Kortisol merupakan golongan hormone
glukokortikoid yang dihasilkan oleh kortek adrenal. PENYAKIT CUSHNG ADALAH sinrom cushing
yang disebabkan oleh kelainan pituitary. pe
Etiologi sindrom cushing: peningkatan kortisol endogen atau eksogen ( obat deksametason dan
prednisolone). Penyebab kortisol endogen :
1. Tumor di korteks adrenal
2. Tumor pada hipofisis
3. Gangguan aksis HPA

Fatofisiologi dan gambaran klinis


Peningkatan hormone kortisol akan membuat haemostasis glukosa darah terganggu. Sehingga
memberikan gambaran BB turun. Selain itu kortisol juga akan mempengaruhi distribus lemak tubuh dan
atropfi otot-otot. Biasanya orang tersebebut akan obesitas sentral dan bagian paha akan mengecil akibat
hipertofi
Gambaran klinis
a. Obesitas : pada desa menyebabkan truncal obesity dan anak-anak obest general
b. Organ reproduksi : pada laki2 menjadi libido dan perempuan gangguan mens dan jerawatan
c. Tulang : pada anak-anak akan terjadi penurunan tinggi badan dan pertambahan BB. Sedangkan
pada orang dewasa akan terjadi osteoporosis
d. Kulit : akan tampak tipis dan disebut sebagai tanda liddle. Tampak strie yang bewarna merah
keunguan dan berbeda dengan srie yang disebabkan oleg penurunan BB cepat yang bewarna
lebih pucat
e. Otot miopati dan memar otot terutama pada proksimal ektremitass bawah
f. Metabolic dan endokrin : peningkatan asam lemak dan glukosa darah. Juga terjadi hypokalemia
alkalosis
g. Mata : terjadi eksoftalmus Karena penumpukan lemak retorbital dan peningkatan tekanan
intraokular

Klasifikasi
Sindrom cushing dapat diklasifikasikan berdasarkan ACTH depent/ non depent.
a. ACTH dependent
1. Cushing desease : merupakan 70% kasus sindrom cushing. Ditandai dengan hyperplasia bilateral
adrenokortikal
2. Sindrom ACTH ektopik : ada tumor yang data menghasilkan ACTH selain pituitary. Kebanykan
oleh karsinoma paru. Prognosisnya tergantung dari tumor primernya.
3. Sindrom CRH ektopik : ada tmor yang menghasilkan CRH seperti medulla tiroid dan karsinoma
bronkial
4. Makronodular hyperplasia adrenal : terbentuknya nodul pada adrenal Karena perangsangan
adrenal dalam janngka waktu yang lama.

b. ACTH independent
1. Adenoma tau karsinoma adrenal : tumor dapat mensekresikan hormone adrenal lain seperti
aldosterone dan androgen. Sehingga gambaran klinisnya akan seperti hirsuitisme, atrofi
payudara, klitomegali, jerawat berlebih da sura menjadi dalam.
2. Sindrom Mc-Cune-Albright : terjadi akibat mutasi yang akan memengaruhi adrenal, tiroid dan
gonad. Gejala yang sering sering muncul adalah pubertas prekoksdan terjadi juga adenoma
adrenal
3. Sindrom cushing iatrogenic

c. Pseudo cushing sindrom uang disebabkan oleh alcohol, depesi dan obesitas.
Pemeriksaan untuk cushing sindrom

Diagnosis

1. Memasitikan sindrom cushing


a. Irama sikardian kortisol : dinilai kkadar kortsol tubuh. Pada pagi hari jam 9 kortisol darah
akan normal. Pada mtengah malam kadar kortisol akan lebih dari 200 mmol/L atau >7,5
ug/dL
b. Kortsiol saliva : kortisol pada saliva tidak terikat oleh protein, sehigga bagus untuk
diagnosis
c. Kortisol bebas dalam urin : sensitifitas dan spesifisitasnya rendah dan sudah mmulai
ditinggalkan. Apabila didapatkan kortisol > 25 nmol/mmol merupkan indikasi untuk
dilakukan pemeriksaan lanjutan.
d. Tes supresi deksametason dosis rendah : untuk screening awal
2. Memaitikan pseudo cushing atau true cushing
3. Mencari penyebab sindrom cushing
Kadar kalium plasma : pada penderita ACTH ektopik kadar kalium darah akan tinggi (90%) berbeda dengan
penyebab cushing laainnya.

Tes supresi dexametason dosis tinggi :

Tes metirapon : digunkan unntuk mencari indiikasi memmbedakannya dengan penyakit cushing. Prinsipnya
adalh dengan supresi produksii kortisol di dalam tubuh akan terjadi umpan balik positif pada hipotalamus,
sehingga akan menigkatka ACTH. Sedangkan pada penyakit cushing itdak terjadi peningkatan ACTH dan
agak susah membedakannya dengan ACTH ekkopik

Tes CRH : dilakukan pemberian CRH untuk menilai nilai ACTH

Inferior petrosal sinus sampling dan seletif venous cateterization : merupakan tes yang paling kuat untuk
membedakan penyyakit cushing dan ACCTH ektopik

pencitraan

tatalaksna
4. HIPOKORTISOL
5. HIPERALDOSTERONISME
6. HIPERURISEMIA

Merukan kelainan tditingkat metabolism. Merupakan hasil akhir met purin . pada laki2 > &
dan perempuan >6 mg/dL. Gangguan metabolism protein aka berujung dengan sindrom metabolic.
Hiperurisemia terjadi karenn peningkktan sintesisi atau penenurunan sekresi. Maka obat2 asam urat
bekerja dengan menghambta 2 hal tersebyt. Alhohol, kopi, buah, fruktosa menghhaskan sisa
metabolism yaitu asam urat. Selaiin itu pemecahan pritein mngghasilkansisa asamm urat.
Pirazinamid/ obat TBC, miasinn sbg obat anti lipid yang menggangu ekskresi asa urat.
Ekskresi asam urat melalui empedu 30 % dan sebagia dg ginjal /70% mealui gen2 tertentu. Sehingga
penyakit assam urat disebabkanoleh genetic karea terganggu eksresinya. Jika dilakukan pemeriksaan
asam urat harus dilakukan juga p. glukosa dan kolesterol atau seballiknya.
Hubungan antara hiperuresemia dan rsistensi insulinemia. Bila pada usia muda ditemui
hiperurisemia, mungkin itu adalah bentuk koompensasi rsesitensi insulin( metformin dan tianidazol
unutk meningkatkan resistensi insulin). Pada orang yg assam urat tinggi jangan buru2 diberikan obat,
bisa saja disebabkan oleh kompensasi resisitensi insulin. Sehingga terapinya cukup dengan diberikan
olahragan. Mengobati asam urat ternnyata tidak hanya unutk mngurangi nyeri sendi, tapi mencegah
akibat sindrom metabolic( kerusakn sel beta). Asam urat juga mmerupakan proinfamasi dan
menghasilkan interluikin yang merusak sel B. sehingga jika pada orang muda dijumpai hiperurisemia,
makin akan lebih mudah terkena DM.
Terapi uisemia. Syarat pemeriksan adlaah puasa dan tidak ada diet uri selam 24 jam. Bila tidak hasil
akan ambigu
1. Bila ada nyeri sendi : beri obat
2. Bila tdk nyeri dan a. urat >8 : life style
3. Bila tidk nyeri dan > 8 : obat
Obat
1. Alopurinol : hambat sintesis
2. Probenesid : rangsan ekskresi( kontra thp gangguan ginjal)
3. Rasburicase : obat rekombinan dari rekayasa genetic
4. Imunoodulator : belum ada EBM
Imunometabolisme : ketika gangguan mmetabolisme dengan adanya aktifasi pro innfllamsi
Obat dalam hiperurisemia harus dipertmbangkan jumlahnya agar tidak boros. Seperti bila
hiiperusemia Karena resistensi insulin, v=cukup berikan metformin untuk memperbaiki resistensi
7. EVALUASI LABORATORIUM HORMON ADRENAL

8. FARMAKOLOGI KORTIKOSTEROID
Patofisiologi dan tatalaksana penyakit adrenal/ kalenjar anak ginjal

Adrena adalah kalenja yang kurang popular tetapi menentukan kehidupan. Kortek menghasilkan 3 hormon
(1,2,3) dan medulla menghasilkan katekoolamin yang berperan dalam regulasi tekanan darah

Penyakit2 K. adrenal:

1. Sindrom cushing(paling banyak)/ hiperkortisol


2. Addison desease
3. Hiper alsodteron
4. Hyperplasia adrenal konginetal
Sindrom cushing: Gangguan hormonal disebabkan paparan yang lama dari jaringan tubuh terhadap kortisol
(hiperkortisolism ) dengan ciri kulit terkelupas.

Jarang: di Indonesia sering iatrogenik

dewasa 20-50 tahun

10-15/1 juta penduduk per tahun

Penyebab cushing/Etiologi

Hiperplasia adrenal

Hiperplasia noduler adrenal

Iatrogenik : kesalahan dokter, konsumsi sendiri

Neoplasia adrenal

Cushing desease adalah hiperkortisol Karena tumor hipofisis

Ciri2 : truncal obesity(berbeda dg obesitass sentral)/buffalo hall,muka bulat,buffalo hump, hipertensi, mudah
lelah, kelemahan, amenore, hirsutisme, striae abdomen, edema, glukosuria(memperberat gula darah),
osteoporosis(mengaktifkan osteoklas dan aktifitas osteoblast rendah),kulit rapuh,tipis,disfungsi
ereksi,ansietas,depresi,lengan dan tungkai kecil

Diagnosisnya dengan memriksa kortisol dalam darah. Berdasarkan anamnesis. Bila tidak ada riwayat makan
obat, periksa radiologi. Untuk screening belum bisa

tes level cortison urin

tes saliva

tes imaging: CT scan/MRI untuk mencari/ membuktikan tumor glandula hipofise,adrenal. USG tiak
memadai Karena dalam dan kecil.

Pengobatan :

pembedahan

radiasi

terapi medis: ketokonazol/ obat jamur(lebuh murah,mudah/tidak ada efek


samping),mitotane,metyrapone(berkometitif dengan kortisol.

Penyakit adrenal lainnya :

sindrom adrenogenital/hipokortisol

jarang ditemukan, genetik

kegagalan enzim untuk sintesis steroid

patologi:defisiensi C-20 hidroksilase,def.C-3-dehidrogenase,def. C-21 hidroksilase,def.C-11-


hidroksilase
pengobatan:kortikosteroid. Kalua canggih bisa bisa terapi modif gen

tumor adrenal

Hiperaldosteronisme

insuffisiensi adrenokortikal akut :terjadi ketika stress berat.\/ dengan syok. Walaupun penyakit dasar
teratasi, tetapi masih tidak mau makan, leas. Hal tersebut terjadi krisis adrenal. Berika kortikostreoid
dan NaCl Karena medulla juga rusak.

insuffisiensi adrenokortikal kronik:

1. gejala klinis tergantung tkt. kerusakan adrenal


2. biasanya usia pertengahan 20-130 tahun
3. penyakit berlangsung perlahan ( berbulan-bertahun dg keluhan tdk spesifik)
4. dpt tjd krisis adrenal akut akibat stress
5. GK:kurus,lemah,letoi,hipotensi,pigmentasi pd tempat yg tertekan
6. patologi: kegagalan kerja kortikosteroid ke jaringan, ttp yg lbh penting adalah def.
Gluko dan mineralokortikoid
anak-anak : kalsifikasi

dewasa : fibrosis

kortisol disekresikan memilki irama sikardian : pada pagi hari tinggi dan malam turun, pagi naik lagi

Kelainan aderenal pada anak


Banyak sekali organ2 endokrin. Adipposa menghasilkan leptin dan adipoktin. Usus halus menghasilkan
incretin.

Secara histologi terdiri dari 3 lapis pada korteks (3 hormon) dan medulla (2 hormon).

korteks
MINERALOCORTICOIDS retensi air dan natrium

GLUCOCORTICOIDS anti inflamasi, metabolisme glukosa

ANDROGENS mengatur perkembangan pubertas. Berperan dalam genetalia ekterna.

medula

ADRENALINE (EPINEPHRINE) mengatur tekanan darah dan denyut jantung

NORADRENALINE (NOREPINEPHRINE) konstriksi arteriol

Kortisol

Memiliki ciri2 spesifik. Diurnal dan pada pagi hari jam 8 adalah puncaknya. Memiliki fungsi

Limbik: seperti orang gila/ gangguan mood

Fibrosa : kulit tipis, strie

Janin : maturase janin

Tulang : osteoporosis

Aldosterone

Berfungsi unutk merentesi natrim dengan bekerja sama dengan sistem renin-angiotensin dan anti
diuretic hormone

Regulasi hormone adrenal


Disfungsi adrenal: levelnya 2 dan jika gawat level 3B

1. penurunan
Congenital adrenal hyperplasia: kortek adrnal mengalami hyperplasia. Meruppakan proses
yang terjadi sejak lahir. Yang terganggu adalah steroidogenesis akibat defiesnsi enzim.
Penyakittnya diwariskan autosonm resedif. 21 hidroksilase yag sering terganggu prodksi
kortisol menigkat. selanjutnya terjadi penigkatan androgen. Sehingga laki2 akan prekok dan
perempuan akan megaklitoris/kkleammin tidak jelas. Selain itun juga da tanda2 KULIT
menghitam Karena ppeningtan ACTH, kulit tipis. Pada laki2 sering tidak terdeteksi Karena
bayi seperti herkules, burungnya kecil. Jenis2 defisiensi enzim ini ada 2 berdasarakan tingkat
def nya
Klasik : salwosting dan simple firilesing
Non klasik :fenotoip seperti wanita biasa. Saat puber tidak punya anak kaean banyak
tostesteron dan banyak jerawat. Payudara M3 karena estasiol ditekan oleh testosterone
Diagnosis: dilakukan pemeriksaan kromom pada perempua kelamin ambigus.

Tata laksana : Hydrocortisone seumur hidup dan bedah kontriksi sebelum menikah

Insufisiensi adrenal.
Kullit menghiitam disebakan oleh peningkatan ACTH yang juga merangsang sekresi MSH.

Addison disease/ Rendah kortisol atau aldosteron (Addison diss,). Autoantigen yang membuat
terjadinya apenyakit autimun. Aldosterone dan kortisol menutunn sedangkan ACTH
meningkat. Tes stimulasi ACTH dapat dilakukan dan ditemmukan autoantibodi serta
penruunauna adrenal hormone. Terapi kortisol dan aldosteron
Krisi adrenal/Addison. Addison akan berakhiir dengan e,ergensi jika tidak diatasi. Merupakan
kasus emergensi. Segera atasi denngan pemberian infus dan pemberian infus. Pada anak akan
diberikan hidrokortisol. Pada dewasa diberika deksa metason
Adrenoleukodystrophy
Infeksi (TB, sepsis)
2. Peningkatan
Sindrom Cushing

Hiperaldosteronisme

feokromositoma
sindrom cushing

Terapi : bersifat kausal.. bila tumor dioperasi


Biosintesis : kortikosteroid dalam sirkulasi tidak bertahan cukup lam sehingga akan terus menuurs disekresikan
sesuai irama tubuh. Jumlahnya akan lebih tinggi pada pagi hari stelah makan.

Pengaturan seekresi : berbeda antaara kortisol dan alosteron

1. Kortisol dan kortison disekresikan oleh zona fasikulata akibat rangsangan ACTH dan system
saraf tidak dapat merangsang sekresi . Peningkatan kadar kortisol dalam darah akan
memeberikan feed back negative
2. Aldosterone disekresikan akibat rangsangan dari renin angiotensin. Ketika tekanan darah
rendah, ginjal akan mensekresikan renin yang akan mengkonversikan angiotensin 1 menjadi
angiotensin 2 denganbanntuan enzim e=convertisisng di paruu2. Peningkatan kadar aldosterone
tidak mempengaruhi kadda ACTH
Mekanisme kerja : horon steroid akab bbekerja harus terlebih dahulu berikalan dengan di reseptornya di
dalam sel. Ikatannya dengan resepetor ini akan mamasuki nuklesu dan memulai transkripsi untuk
mengahsilkan prtein. Pada jaringan limfoid an fibroblast akan memicu sekresi protein yang bersifat toksik,
sehingga berefek katabolic.

Faal dan farmakodinamik : kortikosteroid memounyai efek metabolic, efek permisif, anti inflmasi,
imunnosupresif dan berperan dalam adaptasi stress

Efek metabolik

1. Karbohiidrat : memicu peningkatan glukosa darah dengan gluconeogenesis dan memnhambat


penyerapan dan pemakaian gllukosa oleh sel2 tubuh kecuali otak.
a. Perangsang gluconeogenesis
Kortisol akan meningkatan sejumlah protein yang berperan dalam penganggukatan
asam amino dari erifer ke hepar. Selanjutnya glikokortikoid juga akan mningkatakn
enzim2 yg bertanggung jawab dalam gluconeogenesis. Lalu juga meningkaytkan
gilkogen hati
b. Menutrunkan pemkaian glukosa oleh seel
Dengan menghambat oksidasi NADH menjadi NAD. Tetapi efek ini tidak terjadi pada
sel 2 di otak
c. Peningktan glukosa darah
Dengan peningltan glukosa darah dan rsistensi pemakaianya. Efek ini kan menimbulkan
diabetes adrenal. Pada kondisi ini insulin kurang efektif, diduga Karena ppeninglkatan asam
lemak yang disebabkan oleh kortikkosteroid.

2. Lemak : mempermudah lipolysis


a. Memobilisasi lemak : kortisola akan menigkatan peemecahan trigliserida menjadi asam
leak dari adipose. Hal ini terjadi Karena penuruna A-gliserofosfat yang berperan
sebagai pensatbil lipid yang bersumber dari glukosa. Selain itu juga terjadi penignktan
penggunakan asam lemak oleah sel.
b. Obesitas : disebabkan oleh perangsangan makan
3. Protein : mempermudah katabolisme protein emak untuk glukoneogenesis
a. Pengurangan protein sel
4. Mengatasi stress dan peradangan
Stress baik fisik maupun neurogenik akan meningktan ACTH unntuk peningkatan sintesis dan sekresi
kortisol. Contoh jenis stress:

a. Semua jenis stress


b. Infeksi
c. Kepanasan dan kedinginan ektreme
d. Penyuntikan obat2 smpatipatik
e. Pembedahan
f. Penyuntikan bahan nekrotikan
g. Pengekanngan binatang sehingga tidak dapat bergerak
h. Penyakit yang dapat menyebabkan klemahan
5. Efek anti inflamasi kortisol dossis tinggi

Korisol akan mengurangi sistsi protein dan mmenigktakan katabolismenya dis el,
kecuali protein di hati. Diduga kortisol menghambta traspor asam amino ke dalam seel.
Hal ini ddapat terliat dengan terjadinya atrofi oto.

a. Meningkatkan protein hati dan plasma


Peningkatan prtein hati akan dileppakan ke sirkkulasi
b. Meningkatakan asam amino Dallam darah yang berasal dari jarinngan ektraheoatik dan
memoboilisasinya ke hati
Fungsi ini berkaitan dengan upaya kortisol dalam meningkatkan glukosa darah dengan
gluconeogenesis dan protein di hepar dan sirkulasi.

Efek permisif : efek yang dapat menimbukan efek oleh hormon lain jika bersamaan dengan kortiskosteroid.
Seperti katekolamin akan dapat memvasokontriksikan P. darah bila bersama dengan kortikosteroid.

Anti inflamasi : mempensiunkan leukosit

Faramakologi steroid

Glomerulosa mensekresi aldosterone yg diregulassi leh kalium dan angiotensin 2. Gab menghambat, noree
bisa menghambat atau memicu sekresi acth. Sitokin juga merangsang sekresi kortisol. Banyak disintesi di pagi
hari dan bersifat ddiurnal. Saat stress akan dihasilkan kortisol dan bersifat toksik terhadap sel saraf,, terutama
bagian otak utkk memori. Stress lingkungan seperti perdarahn, suhu ektreme, kelaparan dan infeksi. Kortisol
akan bekerja sama dengan epineprin dan GH UNtuk terjadi lipollisis. Katekolamin juga butuh kortisol untuk
dapat bekerja Karena kortsiol menrangsang sel unutuk dapat mmenerima kortisaol. Semakin kuat efek
antiinflamasi, semakin kuat glukokortikoidnya. Transport kortisoll 90% terikat protein dan hnay 10 % yg bebas
untuk bekerja di jaringan. Di dalam sel kortisol berperann sebagai faktro transkriipsi. Kortikosteroid daa
ddarah sebentar kan tetapi bekerja sebentar untuk emnimbulkam=n efek. Pemberian obat diilakukan dg
i=efek intermediat dan beganti hari di agi hari. Terapi primer alergi adalah mnghidari allergen, seddangkan
sekunnder diberi korrisool. Penyakit infeksi seperi pneumon craniid pada hiv an h. influenza yang diberi
kortisko steroid

ADRENOLORTIKOTROPIN (ACTH) DAN ADRENOKOTIKOSTEROID (KORTIKOSTEROID)

FISIOLOGI HORMON ADRENOKORTIKOSTEROID


Anatomy : terletak superior renal dan jumlah sepasang. Terddiri dari medulla( 20% ) dan kortek. Medulla
menghasilkan hormone yang berkaitan dengan system saraf simmpatis/ hormoon katekolamin seperti
epineprin dan norepineprin. Korteks adrenal menghasikan hormone kortikosteroid yang tdd :

1. Glukokortikoid : di zona fasikulata dan retikular yang berperan dalam peningkatan kadar
glukosa darah.
a. Kortisol
b. kortikosteron
2. Mineralokortikoid : di zona glomerolsa yang berperan Dalam meretensi natrium. Sekresinya
dipengaruhi oleh angiotensin II dan kadar kalium
a. Aldosterone
3. Androgen dalam bentuk dehidraoepianrosteron / DHEA : di zona retikularis dan fasikulata.
Berperan dalam maskulinisasi. dijaringan akan berubah menjadi testosterone,
dehidrotostesteron, estradiol dan estron. Pada menopause dan gangguan fungsi ovari, androgen
merupakan sumber estrogen.
Jenis-jenis gangguan adrenal

1. Hipersekresi sindrom cushing / hiposekresi Addison desease


2. Hiper/hipo Aldosterone
3. Androgen :
a. Laki2 dewasa : tiak ada pengaruh berarti Karena efeknya yang sudah berkurang
b. Anak laki2 : pseudopubertas prekoks
c. Anak perempuan : perbesaran klitoris
d. Perempuan dewasa : hirsutisme
Biosintesis : kortek mengubah kolesterol enjadi senyawa berantai 21 C/ kortikosteroid dan 19 C/androgen.

Fungsi double gluko dan minera: lihat slide/buku

Transport hormone kortokosteroid : hormone kortisol dan aldosterone terutama diangkut oleh globuin pada
kortisol lebih terikat kuat dari pada adosteron dan protein globuli dan sebagian kecil albuintersebut disebut
transkortin. Sehngga padda waktu paruh kortisol lama.

Metabolism kortikosteroidd : dimetabolisme oleh hati dengan digabung dg asam gukoronit dan diekskresikan
sebagai empedu dan memasuki siklus enterohepatic dan bersifat larut. Sehingga ekresinya melalui urin.
Jumllah aldosterone darah 0,06 nanogram/Ml. KONSTENTRASI korsol 0,12 ug/Ml. kortisol disekresikan
menurut irama sikardian. Palinng tinggi pada pagi hari setelah makan.

FUNGSI ALDOSTERON

1. Menahann natrium. Pada orang def akan terjadi penutunan Na dan hyperkalemia sehingga TD
trurun.
Biosintesis : kortikosteroid dalam sirkulasi tidak bertahan cukup lam sehingga akan terus menuurs disekresikan
sesuai irama tubuh. Jumlahnya akan lebih tinggi pada pagi hari stelah makan.

Pengaturan seekresi : berbeda antaara kortisol dan alosteron

3. Kortisol dan kortison disekresikan oleh zona fasikulata akibat rangsangan ACTH dan system
saraf tidak dapat merangsang sekresi . Peningkatan kadar kortisol dalam darah akan
memeberikan feed back negative
4. Aldosterone disekresikan akibat rangsangan dari renin angiotensin. Ketika tekanan darah
rendah, ginjal akan mensekresikan renin yang akan mengkonversikan angiotensin 1 menjadi
angiotensin 2 denganbanntuan enzim e=convertisisng di paruu2. Peningkatan kadar aldosterone
tidak mempengaruhi kadda ACTH
Mekanisme kerja : horon steroid akab bbekerja harus terlebih dahulu berikalan dengan di reseptornya di
dalam sel. Ikatannya dengan resepetor ini akan mamasuki nuklesu dan memulai transkripsi untuk
mengahsilkan prtein. Pada jaringan limfoid an fibroblast akan memicu sekresi protein yang bersifat toksik,
sehingga berefek katabolic.

Faal dan farmakodinamik : kortikosteroid memounyai efek metabolic, efek permisif, anti inflmasi,
imunnosupresif dan berperan dalam adaptasi stress

Efek metabolik

6. Karbohiidrat : memicu peningkatan glukosa darah dengan gluconeogenesis dan memnhambat


penyerapan dan pemakaian gllukosa oleh sel2 tubuh kecuali otak.
a. Perangsang gluconeogenesis
Kortisol akan meningkatan sejumlah protein yang berperan dalam penganggukatan
asam amino dari erifer ke hepar. Selanjutnya glikokortikoid juga akan mningkatakn
enzim2 yg bertanggung jawab dalam gluconeogenesis. Lalu juga meningkaytkan
gilkogen hati
b. Menutrunkan pemkaian glukosa oleh seel
Dengan menghambat oksidasi NADH menjadi NAD. Tetapi efek ini tidak terjadi pada
sel 2 di otak
c. Peningktan glukosa darah
Dengan peningltan glukosa darah dan rsistensi pemakaianya. Efek ini kan menimbulkan
diabetes adrenal. Pada kondisi ini insulin kurang efektif, diduga Karena ppeninglkatan asam
lemak yang disebabkan oleh kortikkosteroid.

7. Lemak : mempermudah lipolysis


a. Memobilisasi lemak : kortisola akan menigkatan peemecahan trigliserida menjadi asam
leak dari adipose. Hal ini terjadi Karena penuruna A-gliserofosfat yang berperan
sebagai pensatbil lipid yang bersumber dari glukosa. Selain itu juga terjadi penignktan
penggunakan asam lemak oleah sel.
b. Obesitas : disebabkan oleh perangsangan makan
8. Protein : mempermudah katabolisme protein emak untuk glukoneogenesis
a. Pengurangan protein sel
9. Mengatasi stress dan peradangan
Stress baik fisik maupun neurogenik akan meningktan ACTH unntuk peningkatan sintesis dan sekresi
kortisol. Contoh jenis stress:

a. Semua jenis stress


b. Infeksi
c. Kepanasan dan kedinginan ektreme
d. Penyuntikan obat2 smpatipatik
e. Pembedahan
f. Penyuntikan bahan nekrotikan
g. Pengekanngan binatang sehingga tidak dapat bergerak
h. Penyakit yang dapat menyebabkan klemahan
10. Efek anti inflamasi kortisol dossis tinggi

Korisol akan mengurangi sistsi protein dan mmenigktakan katabolismenya dis el,
kecuali protein di hati. Diduga kortisol menghambta traspor asam amino ke dalam seel.
Hal ini ddapat terliat dengan terjadinya atrofi oto.

a. Meningkatkan protein hati dan plasma


Peningkatan prtein hati akan dileppakan ke sirkkulasi
b. Meningkatakan asam amino Dallam darah yang berasal dari jarinngan ektraheoatik dan
memoboilisasinya ke hati
Fungsi ini berkaitan dengan upaya kortisol dalam meningkatkan glukosa darah dengan
gluconeogenesis dan protein di hepar dan sirkulasi.

Efek permisif : efek yang dapat menimbukan efek oleh hormon lain jika bersamaan dengan kortiskosteroid.
Seperti katekolamin akan dapat memvasokontriksikan P. darah bila bersama dengan kortikosteroid.

Anti inflamasi : mempensiunkan leukosit


ADRENOLORTIKOTROPIN (ACTH) DAN ADRENOKOTIKOSTEROID (KORTIKOSTEROID)

FISIOLOGI HORMON ADRENOKORTIKOSTEROID

Anatomy : terletak superior renal dan jumlah sepasang. Terddiri dari medulla( 20% ) dan kortek. Medulla
menghasilkan hormone yang berkaitan dengan system saraf simmpatis/ hormoon katekolamin seperti
epineprin dan norepineprin. Korteks adrenal menghasikan hormone kortikosteroid yang tdd :

4. Glukokortikoid : di zona fasikulata dan retikular yang berperan dalam peningkatan kadar
glukosa darah.
a. Kortisol
b. kortikosteron
5. Mineralokortikoid : di zona glomerolsa yang berperan Dalam meretensi natrium. Sekresinya
dipengaruhi oleh angiotensin II dan kadar kalium
a. Aldosterone
6. Androgen dalam bentuk dehidraoepianrosteron / DHEA : di zona retikularis dan fasikulata.
Berperan dalam maskulinisasi. dijaringan akan berubah menjadi testosterone,
dehidrotostesteron, estradiol dan estron. Pada menopause dan gangguan fungsi ovari, androgen
merupakan sumber estrogen.
Jenis-jenis gangguan adrenal

4. Hipersekresi sindrom cushing / hiposekresi Addison desease


5. Hiper/hipo Aldosterone
6. Androgen :
a. Laki2 dewasa : tiak ada pengaruh berarti Karena efeknya yang sudah berkurang
b. Anak laki2 : pseudopubertas prekoks
c. Anak perempuan : perbesaran klitoris
d. Perempuan dewasa : hirsutisme
Biosintesis : kortek mengubah kolesterol enjadi senyawa berantai 21 C/ kortikosteroid dan 19 C/androgen.

Fungsi double gluko dan minera: lihat slide/buku

Transport hormone kortokosteroid : hormone kortisol dan aldosterone terutama diangkut oleh globuin pada
kortisol lebih terikat kuat dari pada adosteron dan protein globuli dan sebagian kecil albuintersebut disebut
transkortin. Sehngga padda waktu paruh kortisol lama.

Metabolism kortikosteroidd : dimetabolisme oleh hati dengan digabung dg asam gukoronit dan diekskresikan
sebagai empedu dan memasuki siklus enterohepatic dan bersifat larut. Sehingga ekresinya melalui urin.
Jumllah aldosterone darah 0,06 nanogram/Ml. KONSTENTRASI korsol 0,12 ug/Ml. kortisol disekresikan
menurut irama sikardian. Palinng tinggi pada pagi hari setelah makan.

FUNGSI ALDOSTERON

2. Menahann natrium. Pada orang def akan terjadi penutunan Na dan hyperkalemia sehingga TD
trurun.

Anda mungkin juga menyukai