Embriologi
Korteks adrenal tumbuh dari mesodermal dan berasal dari garis keturunan satu sel induk yang
ditandai dengan ekspresi dari faktor-faktor transkripsi tertentu, antara lain steroidogenic factor 7 (SF-1).
Pada usia gestasi 2 bulan, korteks adrenal sudah bisa di identifikasi sebagi organ yang terpisah, terdiri
dari zona fetus dan zona definitive, yang mirip dengan korteks adrenal dewasa.
Korteksadrenal ini kemudian tumbuh dengan cepat ukurannya dan pada usia kehamilan 4-5
bulan, ukurannya lebih besar dari ginjal dengan zona fetus mendominasi ukuran korteks adrenal.
Beberapa gen yang menyandi factor transkripsi penting untuk pertumbuhan dan diferensiasi selanjutnya,
antara lain SF-1, dan gen Dosage-sensitive sexreversal-Adrenal hypoplasia (DAX1). Mutasi dari gen
DAX1menyebabkan hipoplasia adrenal kongenital.
Adrenal fetus dikendalikan oleh ACTH pada pertengahan usia kehamilan, tetapi zona fetus
mengalami defisiensi 3B-hidroksisteroid dehidrogenase, dan memproduksi terutama
dehidroepiandrosterone (DHEA) dan DHEA sulfat, yang merupakan prekursor untuk estrogen maternal-
plasenta. Zona definitif mensintesa beberapa steroid dan merupakan sumber utama sintesis kortisol fetus.
Mutasi dari gen ACTH atau gen reseptor melanokortin-2 akanmenyebabkan defisiensi glukokortikoid
familial.
Anatomi
Anatomi zona fetus dan zona definitif dipertahankan sampai bayi lahir. Setelah lahir, secara
gradual zona fetus akan menghilang, dengan akibat penurunan berat dan ukurankorteks adrenal sampai
dengan usia bayi 3 bulan.Tiga tahun berikutnya, korteks adrenal dewasa akan tumbuh dari sel lapisan
luar dari korteks, dan mengalam idiferensiasi menjadi 3 zona dewasa yaitu: glomerulosa, faskikulata,
dan retikularis.
Kelenjar adrenal dewasa dengan berat sekitar 8-10 gram, terletak di retroperitoneum diatas atau
sisi medialdari pole atas dari ginjal. Kelenjar adrenal dilapisi kapsul dari jaringan fibrosa. Korteks
meliputi 90% dari berat kelenjar adrenal, sedang medula kira-kira 10% dari berat kelenjar adrenal.
Korteks adrenal mempunyai vaskularisasi yang baik dan mendapat suplai terutama dari cabang
arteri phrenikus inferior, arteria renalis, dan aorta. Arteri-arteri ini membentuk pleksus di bawah kapsula,
darah arteri kemudian masuk dalam sistem sinusoid yang kemudian penetrasi sampai ke korteks dan
medula dan berakhir pada vena sentral masing-masing kelenjar. Vena adrenal kanan akan bermuara di
posterior dari vena kava, sedangkan vena adrenal kiri akan masuk ke dalam vena renalis sinistra.
Histologi
Secara histologis korteks terdiri dari 3 zona, yang paling luar adalah zona glomerulosa, kemudian
zona faskikulata, dan sebelah dalam adalah zona retikularis. Zona glomerulosa memproduksi aldosteron,
merupakan 15% bagian dari korteks dan sangat sedikit kandungan 17a-hidroksilase sehingga tidak bisa
memproduksi kortisol maupun androgen. Zona glomerulosa ini tidak mempunyai struktur yang jelas,
merupakan sel-sel kecil yang sedikit sekali mengandung lemak yang menyebar di bawah kapsul adrenal.
Zona faskikulata merupakan bagian korteks adrenal yang paling tebal, Meliputi sekitar 75% dari korteks,
dan memproduksi kortisol dan androgen. Sel-sel pada zona fasciculata lebih besar dan mengandung
lebih banyak lipid. Zona retikularis mengelilingi medula dan jug amemproduksi kortisol dan androgen.
Sel-sel pada zona retikularis tersusun rapat dan mengandung sedikit sekali lipid tetapi mengandung
granul lipofuscin. Zona faskikulata dan retikularis dikendalikan oleh ACTH. Kelebihan atau defisiensi
ACTH akan merubah struktur dan fungsi. Bila terjadi defisiensi ACTH maka zona faskikulata dan
retikularis akan atropi, dan kalau terjadi kelebihan ACTH akan terjadi hiperplasia dan hipertropi kedua
zona tersebut.
BIOSINTESIS DARI KORTISOL DAN ANDROGEN
Hormon utama yang disekresi oleh korteks adrenal adalah kortisol, androgen dan aldosteron. Didalam
kelenjar adrenal, asetat atau kolesterol dengan bantuan enzim akan diubah menjadi steroid, dan steroid
ini nantinya akan diubah menjadi androgen dan estrogen. Distribusi kelesterol ke organ tubuh
dilaksanakan oleh Lipoprotein. Selain kelenjar adrenal, organ tubuh yang dapat membentuk steroid
adalah gonad dan plasenta. Namun hanya korteks adrenal yang dapat membentuk kortisol dari steroid
ini. Asetat atau kolesterol dirubah menjadi progesteron yang untuk selanjutnya dengan bantuan enzim
akan diubah menjadi 11hidroksikortikosteroid (kortisol)
Korteks adrenal terbagi dalam 2 karena perbedaan regulasi dan sekresi. Pertama zona glomerulus
yang mensekresikan aldosterone. Mekanisme sekresinya diatur oleh tekanan darah yang tinggi dan
hyperkalemia. Efek dari aldosterone adalah menahan Na dan menigkatkan TD. Kedua adalah zona
fasikulata dan retikullaris yang mensekresikan kortsiol dan androgen. Mekanisme sekresinya diatur oleh
ACTH. Kolesterol untuk adrenal bersumber dari LDL (80%) dan asetat
Defenisi
Suatu keadaan dengan kadar hormone kortisol yang menigkat. Kortisol merupakan golongan hormone
glukokortikoid yang dihasilkan oleh kortek adrenal. PENYAKIT CUSHNG ADALAH sinrom cushing
yang disebabkan oleh kelainan pituitary. pe
Etiologi sindrom cushing: peningkatan kortisol endogen atau eksogen ( obat deksametason dan
prednisolone). Penyebab kortisol endogen :
1. Tumor di korteks adrenal
2. Tumor pada hipofisis
3. Gangguan aksis HPA
Klasifikasi
Sindrom cushing dapat diklasifikasikan berdasarkan ACTH depent/ non depent.
a. ACTH dependent
1. Cushing desease : merupakan 70% kasus sindrom cushing. Ditandai dengan hyperplasia bilateral
adrenokortikal
2. Sindrom ACTH ektopik : ada tumor yang data menghasilkan ACTH selain pituitary. Kebanykan
oleh karsinoma paru. Prognosisnya tergantung dari tumor primernya.
3. Sindrom CRH ektopik : ada tmor yang menghasilkan CRH seperti medulla tiroid dan karsinoma
bronkial
4. Makronodular hyperplasia adrenal : terbentuknya nodul pada adrenal Karena perangsangan
adrenal dalam janngka waktu yang lama.
b. ACTH independent
1. Adenoma tau karsinoma adrenal : tumor dapat mensekresikan hormone adrenal lain seperti
aldosterone dan androgen. Sehingga gambaran klinisnya akan seperti hirsuitisme, atrofi
payudara, klitomegali, jerawat berlebih da sura menjadi dalam.
2. Sindrom Mc-Cune-Albright : terjadi akibat mutasi yang akan memengaruhi adrenal, tiroid dan
gonad. Gejala yang sering sering muncul adalah pubertas prekoksdan terjadi juga adenoma
adrenal
3. Sindrom cushing iatrogenic
c. Pseudo cushing sindrom uang disebabkan oleh alcohol, depesi dan obesitas.
Pemeriksaan untuk cushing sindrom
Diagnosis
Tes metirapon : digunkan unntuk mencari indiikasi memmbedakannya dengan penyakit cushing. Prinsipnya
adalh dengan supresi produksii kortisol di dalam tubuh akan terjadi umpan balik positif pada hipotalamus,
sehingga akan menigkatka ACTH. Sedangkan pada penyakit cushing itdak terjadi peningkatan ACTH dan
agak susah membedakannya dengan ACTH ekkopik
Inferior petrosal sinus sampling dan seletif venous cateterization : merupakan tes yang paling kuat untuk
membedakan penyyakit cushing dan ACCTH ektopik
pencitraan
tatalaksna
4. HIPOKORTISOL
5. HIPERALDOSTERONISME
6. HIPERURISEMIA
Merukan kelainan tditingkat metabolism. Merupakan hasil akhir met purin . pada laki2 > &
dan perempuan >6 mg/dL. Gangguan metabolism protein aka berujung dengan sindrom metabolic.
Hiperurisemia terjadi karenn peningkktan sintesisi atau penenurunan sekresi. Maka obat2 asam urat
bekerja dengan menghambta 2 hal tersebyt. Alhohol, kopi, buah, fruktosa menghhaskan sisa
metabolism yaitu asam urat. Selaiin itu pemecahan pritein mngghasilkansisa asamm urat.
Pirazinamid/ obat TBC, miasinn sbg obat anti lipid yang menggangu ekskresi asa urat.
Ekskresi asam urat melalui empedu 30 % dan sebagia dg ginjal /70% mealui gen2 tertentu. Sehingga
penyakit assam urat disebabkanoleh genetic karea terganggu eksresinya. Jika dilakukan pemeriksaan
asam urat harus dilakukan juga p. glukosa dan kolesterol atau seballiknya.
Hubungan antara hiperuresemia dan rsistensi insulinemia. Bila pada usia muda ditemui
hiperurisemia, mungkin itu adalah bentuk koompensasi rsesitensi insulin( metformin dan tianidazol
unutk meningkatkan resistensi insulin). Pada orang yg assam urat tinggi jangan buru2 diberikan obat,
bisa saja disebabkan oleh kompensasi resisitensi insulin. Sehingga terapinya cukup dengan diberikan
olahragan. Mengobati asam urat ternnyata tidak hanya unutk mngurangi nyeri sendi, tapi mencegah
akibat sindrom metabolic( kerusakn sel beta). Asam urat juga mmerupakan proinfamasi dan
menghasilkan interluikin yang merusak sel B. sehingga jika pada orang muda dijumpai hiperurisemia,
makin akan lebih mudah terkena DM.
Terapi uisemia. Syarat pemeriksan adlaah puasa dan tidak ada diet uri selam 24 jam. Bila tidak hasil
akan ambigu
1. Bila ada nyeri sendi : beri obat
2. Bila tdk nyeri dan a. urat >8 : life style
3. Bila tidk nyeri dan > 8 : obat
Obat
1. Alopurinol : hambat sintesis
2. Probenesid : rangsan ekskresi( kontra thp gangguan ginjal)
3. Rasburicase : obat rekombinan dari rekayasa genetic
4. Imunoodulator : belum ada EBM
Imunometabolisme : ketika gangguan mmetabolisme dengan adanya aktifasi pro innfllamsi
Obat dalam hiperurisemia harus dipertmbangkan jumlahnya agar tidak boros. Seperti bila
hiiperusemia Karena resistensi insulin, v=cukup berikan metformin untuk memperbaiki resistensi
7. EVALUASI LABORATORIUM HORMON ADRENAL
8. FARMAKOLOGI KORTIKOSTEROID
Patofisiologi dan tatalaksana penyakit adrenal/ kalenjar anak ginjal
Adrena adalah kalenja yang kurang popular tetapi menentukan kehidupan. Kortek menghasilkan 3 hormon
(1,2,3) dan medulla menghasilkan katekoolamin yang berperan dalam regulasi tekanan darah
Penyakit2 K. adrenal:
Penyebab cushing/Etiologi
Hiperplasia adrenal
Neoplasia adrenal
Ciri2 : truncal obesity(berbeda dg obesitass sentral)/buffalo hall,muka bulat,buffalo hump, hipertensi, mudah
lelah, kelemahan, amenore, hirsutisme, striae abdomen, edema, glukosuria(memperberat gula darah),
osteoporosis(mengaktifkan osteoklas dan aktifitas osteoblast rendah),kulit rapuh,tipis,disfungsi
ereksi,ansietas,depresi,lengan dan tungkai kecil
Diagnosisnya dengan memriksa kortisol dalam darah. Berdasarkan anamnesis. Bila tidak ada riwayat makan
obat, periksa radiologi. Untuk screening belum bisa
tes saliva
tes imaging: CT scan/MRI untuk mencari/ membuktikan tumor glandula hipofise,adrenal. USG tiak
memadai Karena dalam dan kecil.
Pengobatan :
pembedahan
radiasi
sindrom adrenogenital/hipokortisol
tumor adrenal
Hiperaldosteronisme
insuffisiensi adrenokortikal akut :terjadi ketika stress berat.\/ dengan syok. Walaupun penyakit dasar
teratasi, tetapi masih tidak mau makan, leas. Hal tersebut terjadi krisis adrenal. Berika kortikostreoid
dan NaCl Karena medulla juga rusak.
dewasa : fibrosis
kortisol disekresikan memilki irama sikardian : pada pagi hari tinggi dan malam turun, pagi naik lagi
Secara histologi terdiri dari 3 lapis pada korteks (3 hormon) dan medulla (2 hormon).
korteks
MINERALOCORTICOIDS retensi air dan natrium
medula
Kortisol
Memiliki ciri2 spesifik. Diurnal dan pada pagi hari jam 8 adalah puncaknya. Memiliki fungsi
Tulang : osteoporosis
Aldosterone
Berfungsi unutk merentesi natrim dengan bekerja sama dengan sistem renin-angiotensin dan anti
diuretic hormone
1. penurunan
Congenital adrenal hyperplasia: kortek adrnal mengalami hyperplasia. Meruppakan proses
yang terjadi sejak lahir. Yang terganggu adalah steroidogenesis akibat defiesnsi enzim.
Penyakittnya diwariskan autosonm resedif. 21 hidroksilase yag sering terganggu prodksi
kortisol menigkat. selanjutnya terjadi penigkatan androgen. Sehingga laki2 akan prekok dan
perempuan akan megaklitoris/kkleammin tidak jelas. Selain itun juga da tanda2 KULIT
menghitam Karena ppeningtan ACTH, kulit tipis. Pada laki2 sering tidak terdeteksi Karena
bayi seperti herkules, burungnya kecil. Jenis2 defisiensi enzim ini ada 2 berdasarakan tingkat
def nya
Klasik : salwosting dan simple firilesing
Non klasik :fenotoip seperti wanita biasa. Saat puber tidak punya anak kaean banyak
tostesteron dan banyak jerawat. Payudara M3 karena estasiol ditekan oleh testosterone
Diagnosis: dilakukan pemeriksaan kromom pada perempua kelamin ambigus.
Tata laksana : Hydrocortisone seumur hidup dan bedah kontriksi sebelum menikah
Insufisiensi adrenal.
Kullit menghiitam disebakan oleh peningkatan ACTH yang juga merangsang sekresi MSH.
Addison disease/ Rendah kortisol atau aldosteron (Addison diss,). Autoantigen yang membuat
terjadinya apenyakit autimun. Aldosterone dan kortisol menutunn sedangkan ACTH
meningkat. Tes stimulasi ACTH dapat dilakukan dan ditemmukan autoantibodi serta
penruunauna adrenal hormone. Terapi kortisol dan aldosteron
Krisi adrenal/Addison. Addison akan berakhiir dengan e,ergensi jika tidak diatasi. Merupakan
kasus emergensi. Segera atasi denngan pemberian infus dan pemberian infus. Pada anak akan
diberikan hidrokortisol. Pada dewasa diberika deksa metason
Adrenoleukodystrophy
Infeksi (TB, sepsis)
2. Peningkatan
Sindrom Cushing
Hiperaldosteronisme
feokromositoma
sindrom cushing
1. Kortisol dan kortison disekresikan oleh zona fasikulata akibat rangsangan ACTH dan system
saraf tidak dapat merangsang sekresi . Peningkatan kadar kortisol dalam darah akan
memeberikan feed back negative
2. Aldosterone disekresikan akibat rangsangan dari renin angiotensin. Ketika tekanan darah
rendah, ginjal akan mensekresikan renin yang akan mengkonversikan angiotensin 1 menjadi
angiotensin 2 denganbanntuan enzim e=convertisisng di paruu2. Peningkatan kadar aldosterone
tidak mempengaruhi kadda ACTH
Mekanisme kerja : horon steroid akab bbekerja harus terlebih dahulu berikalan dengan di reseptornya di
dalam sel. Ikatannya dengan resepetor ini akan mamasuki nuklesu dan memulai transkripsi untuk
mengahsilkan prtein. Pada jaringan limfoid an fibroblast akan memicu sekresi protein yang bersifat toksik,
sehingga berefek katabolic.
Faal dan farmakodinamik : kortikosteroid memounyai efek metabolic, efek permisif, anti inflmasi,
imunnosupresif dan berperan dalam adaptasi stress
Efek metabolik
Korisol akan mengurangi sistsi protein dan mmenigktakan katabolismenya dis el,
kecuali protein di hati. Diduga kortisol menghambta traspor asam amino ke dalam seel.
Hal ini ddapat terliat dengan terjadinya atrofi oto.
Efek permisif : efek yang dapat menimbukan efek oleh hormon lain jika bersamaan dengan kortiskosteroid.
Seperti katekolamin akan dapat memvasokontriksikan P. darah bila bersama dengan kortikosteroid.
Faramakologi steroid
Glomerulosa mensekresi aldosterone yg diregulassi leh kalium dan angiotensin 2. Gab menghambat, noree
bisa menghambat atau memicu sekresi acth. Sitokin juga merangsang sekresi kortisol. Banyak disintesi di pagi
hari dan bersifat ddiurnal. Saat stress akan dihasilkan kortisol dan bersifat toksik terhadap sel saraf,, terutama
bagian otak utkk memori. Stress lingkungan seperti perdarahn, suhu ektreme, kelaparan dan infeksi. Kortisol
akan bekerja sama dengan epineprin dan GH UNtuk terjadi lipollisis. Katekolamin juga butuh kortisol untuk
dapat bekerja Karena kortsiol menrangsang sel unutuk dapat mmenerima kortisaol. Semakin kuat efek
antiinflamasi, semakin kuat glukokortikoidnya. Transport kortisoll 90% terikat protein dan hnay 10 % yg bebas
untuk bekerja di jaringan. Di dalam sel kortisol berperann sebagai faktro transkriipsi. Kortikosteroid daa
ddarah sebentar kan tetapi bekerja sebentar untuk emnimbulkam=n efek. Pemberian obat diilakukan dg
i=efek intermediat dan beganti hari di agi hari. Terapi primer alergi adalah mnghidari allergen, seddangkan
sekunnder diberi korrisool. Penyakit infeksi seperi pneumon craniid pada hiv an h. influenza yang diberi
kortisko steroid
1. Glukokortikoid : di zona fasikulata dan retikular yang berperan dalam peningkatan kadar
glukosa darah.
a. Kortisol
b. kortikosteron
2. Mineralokortikoid : di zona glomerolsa yang berperan Dalam meretensi natrium. Sekresinya
dipengaruhi oleh angiotensin II dan kadar kalium
a. Aldosterone
3. Androgen dalam bentuk dehidraoepianrosteron / DHEA : di zona retikularis dan fasikulata.
Berperan dalam maskulinisasi. dijaringan akan berubah menjadi testosterone,
dehidrotostesteron, estradiol dan estron. Pada menopause dan gangguan fungsi ovari, androgen
merupakan sumber estrogen.
Jenis-jenis gangguan adrenal
Transport hormone kortokosteroid : hormone kortisol dan aldosterone terutama diangkut oleh globuin pada
kortisol lebih terikat kuat dari pada adosteron dan protein globuli dan sebagian kecil albuintersebut disebut
transkortin. Sehngga padda waktu paruh kortisol lama.
Metabolism kortikosteroidd : dimetabolisme oleh hati dengan digabung dg asam gukoronit dan diekskresikan
sebagai empedu dan memasuki siklus enterohepatic dan bersifat larut. Sehingga ekresinya melalui urin.
Jumllah aldosterone darah 0,06 nanogram/Ml. KONSTENTRASI korsol 0,12 ug/Ml. kortisol disekresikan
menurut irama sikardian. Palinng tinggi pada pagi hari setelah makan.
FUNGSI ALDOSTERON
1. Menahann natrium. Pada orang def akan terjadi penutunan Na dan hyperkalemia sehingga TD
trurun.
Biosintesis : kortikosteroid dalam sirkulasi tidak bertahan cukup lam sehingga akan terus menuurs disekresikan
sesuai irama tubuh. Jumlahnya akan lebih tinggi pada pagi hari stelah makan.
3. Kortisol dan kortison disekresikan oleh zona fasikulata akibat rangsangan ACTH dan system
saraf tidak dapat merangsang sekresi . Peningkatan kadar kortisol dalam darah akan
memeberikan feed back negative
4. Aldosterone disekresikan akibat rangsangan dari renin angiotensin. Ketika tekanan darah
rendah, ginjal akan mensekresikan renin yang akan mengkonversikan angiotensin 1 menjadi
angiotensin 2 denganbanntuan enzim e=convertisisng di paruu2. Peningkatan kadar aldosterone
tidak mempengaruhi kadda ACTH
Mekanisme kerja : horon steroid akab bbekerja harus terlebih dahulu berikalan dengan di reseptornya di
dalam sel. Ikatannya dengan resepetor ini akan mamasuki nuklesu dan memulai transkripsi untuk
mengahsilkan prtein. Pada jaringan limfoid an fibroblast akan memicu sekresi protein yang bersifat toksik,
sehingga berefek katabolic.
Faal dan farmakodinamik : kortikosteroid memounyai efek metabolic, efek permisif, anti inflmasi,
imunnosupresif dan berperan dalam adaptasi stress
Efek metabolik
Korisol akan mengurangi sistsi protein dan mmenigktakan katabolismenya dis el,
kecuali protein di hati. Diduga kortisol menghambta traspor asam amino ke dalam seel.
Hal ini ddapat terliat dengan terjadinya atrofi oto.
Efek permisif : efek yang dapat menimbukan efek oleh hormon lain jika bersamaan dengan kortiskosteroid.
Seperti katekolamin akan dapat memvasokontriksikan P. darah bila bersama dengan kortikosteroid.
Anatomy : terletak superior renal dan jumlah sepasang. Terddiri dari medulla( 20% ) dan kortek. Medulla
menghasilkan hormone yang berkaitan dengan system saraf simmpatis/ hormoon katekolamin seperti
epineprin dan norepineprin. Korteks adrenal menghasikan hormone kortikosteroid yang tdd :
4. Glukokortikoid : di zona fasikulata dan retikular yang berperan dalam peningkatan kadar
glukosa darah.
a. Kortisol
b. kortikosteron
5. Mineralokortikoid : di zona glomerolsa yang berperan Dalam meretensi natrium. Sekresinya
dipengaruhi oleh angiotensin II dan kadar kalium
a. Aldosterone
6. Androgen dalam bentuk dehidraoepianrosteron / DHEA : di zona retikularis dan fasikulata.
Berperan dalam maskulinisasi. dijaringan akan berubah menjadi testosterone,
dehidrotostesteron, estradiol dan estron. Pada menopause dan gangguan fungsi ovari, androgen
merupakan sumber estrogen.
Jenis-jenis gangguan adrenal
Transport hormone kortokosteroid : hormone kortisol dan aldosterone terutama diangkut oleh globuin pada
kortisol lebih terikat kuat dari pada adosteron dan protein globuli dan sebagian kecil albuintersebut disebut
transkortin. Sehngga padda waktu paruh kortisol lama.
Metabolism kortikosteroidd : dimetabolisme oleh hati dengan digabung dg asam gukoronit dan diekskresikan
sebagai empedu dan memasuki siklus enterohepatic dan bersifat larut. Sehingga ekresinya melalui urin.
Jumllah aldosterone darah 0,06 nanogram/Ml. KONSTENTRASI korsol 0,12 ug/Ml. kortisol disekresikan
menurut irama sikardian. Palinng tinggi pada pagi hari setelah makan.
FUNGSI ALDOSTERON
2. Menahann natrium. Pada orang def akan terjadi penutunan Na dan hyperkalemia sehingga TD
trurun.