Anda di halaman 1dari 32

Tutorial 2

Kelompok A1
Pemicu
Sutris, laki- laki berumur 23 tahun adalah
mahasiswa kedokteran di FK USU. Hari ini dia
akan menjalani ujian kepaniteraan klinik di
Departemen Neurologi di RS H. Adam Malik
Medan, yang dijadwalkan dilaksanakan siang
nanti. Pagi ini di rumah, Sutris terlihat gelisah,
pada keluarganya dia mengaku tidak bisa tidur
tadi malam. Pada saat akan berangkat ke rumah
sakit Sutris mengeluh sakit kepala, jantung
berdebar-debar, badan lemas, berkeringat dan
pandangan gelap, sehingga dia harus berbaring
di tempat tidur.
Ibunya segera memanggil dokter dekat
rumahnya untuk pertolongan pertama. Dari
pemeriksaan didapati tekanan darahnya
150 / 90 mmHg, denyut nadi 112 kali /
menit dan ternyata setelah diperiksa kadar
gula darah 180 mg / dl.
Apa yang terjadi pada Sutris?
RPT :
1. Tidak ada keluarga penderita DM
2. Tidak ada Hypertiroid
3. Pernah menderita Asma
Identifikasi Masalah
• Sebelum menjalani ujian, Sutris terlihat
gelisah dan mengaku tidak bisa tidur tadi
malam.
• Sutris mengeluh sakit kepala, jantung
berdebar-debar, badan lemas, berkeringat
dan pandangan gelap.
• Dari pemeriksaan, tekanan darahnya 150 /
90 mmHg, denyut nadi 112 kali / menit dan
ternyata setelah diperiksa kadar gula darah
180 mg / dl.
Hipotesa
Kemungkinan Sutris mengalami
stress
Analisa Masalah
• Gula Sutris tinggi meskipun tidak memiliki
riwayat DM karena pengaruh hormon
epinephrine, norepinephrine, glukokortikoid,
mineralokortikoid.
• Metabolisme meningkat meskipun tidak
menderita hipertiroid karena pengaruh
hormon katekolamin (epinephrine dan
norepinephrine) dan mineralokortikoid
More Info
Dokter yang memeriksa Sutris memberikan
Propranolol 2 x 1 tablet untuk mengatasi jantung
berdebarnya, dengan harapan Sutris dapat pulih
dan dapat segera berangkat ke rumah sakit
untuk mengikuti ujian. Setelah 30 menit
meminum obat tersebut Sutris tiba-tiba
mengeluh sesak nafas dan nafasnya berbunyi
(mengi). Dari keterangan ibunya ternyata
diketahui Sutris pernah menderita asma,
walaupun sejak beberapa tahun ini jarang
kambuh.
Mengapa hal ini dapat terjadi pada Sutris?
Learning Issue
• Mekanisme terjadinya stress
• Histologi kelenjar endokrin
• Fungsi hormon dan asal sekresinya
• Proses sekresi berbagai hormon
• Hubungan sistem saraf dengan endokrin
• Hubungan terapi yang dijalani Sutris
dengan kambuhnya asma
Mekanisme Terjadinya Stress
Stress
Peningkatan CRH
(Corticothropin
Hipotalamus Relaxing Hormone)

Peningkatan ACTH
(Adrenocorticothropic Hipofisis anterior
Hormone)

Di korteks adrenal
kortisol meningkat
Perubahan metabolik
Sebagian besar sel akan membantu
membesar menahan stress
Histologi Kelenjar Endokrin
1. Hypophysis / Pituitary Gland → terletak di
Sella Turcica
A. Adenohypophysis :
- Pars Distalis →
1. Chromophobic cells : no granules, less
cytoplasm than chromophils → stain with acid
dyes or basic dyes
2. Chromophilic cells : stain with acid dyes or
basic dyes.
* Acidophilic cells : large secretory granules,
stain orange to red with eosin
* Basophilic cells : secretory granules stain
blue with basic dyes
3. Folliculostelate cells : star shaped cells
- Pars Tuberalis : basophilic cytoplasm, small
dense granules with lipid droplets.
- Pars Intermedia : chromophobe cells,
basophilic cells, colloid-containing cysts.

B. Neurohypophysis → pars nervosa, infundibular


stalk, median eminence
- Pars nervosa → terdiri dari serabut saraf
atau akson yang tidak bermielin, dimana
akson mengandung Herring Bodies
(accumulation of dense neurosecretory
granules)
- Pituicytes : only nuclei stain well enough,
banyak variasi bentuk dan ukuran
2. Adrenal Glands
a. Adrenal Cortex : 80 – 90% bagian dari organ
- Outer Zona Glomerulosa : acidophilic cytoplasm
- Middle Zona Fasciculata : Sytoplasma with many
lipid droplet (eliminated during staining)
- Inner Zona Reticularis : acidophilic cytoplasm,
contain fewer lipid droplet, nuclei stain more deeply
b. Adrenal Medulla
- Chromaffin cells : brown granules treated with
chromium salts
- sympathetic ganglionic cells

3. Parathyroid Gland
a. Chief (principal) cells : eosinophilic staining
b. Oxyphil cells : pewarnaan sitoplasma dengan eosin
4. Thyroid Gland
Terdiri dari follicle dan colloid. Dimana ada tidaknya colloid
tergantung dari aktivitas sel.

5. Pineal Gland
a. Pinealocytes : - basophilic cells
- large lobulated nuclei
- produce melatonin
b. Glial / Intertitial cells : nuclei smaller and stain more deeply

6. Pancreatic Islets : irregular, elongated masses of pale


stainning. With micrograph and special stainning :
a. Alpha cells : large, dense, spherical granules.
Located in periphery of islets
b. Beta cells : Secretory granules smaller than alpha cells.
Contain small, dense crystals. Located near the center of islet.
c. Delta & PP cells : located periphery of islet.
Fungsi Hormon dan Asal Sekresi
PITUITARY GLAND
1. Posterior Pituitary
a. Vasopressin / antidiuretic hormone (ADH)
→ merangsang penyerapan H2O pada tubula ginjal
(menambah kemampuan tubula ginjal terhadap air)
b. Oksitosin
→ merangsang kontraksi yang kuat pada dinding
uterus sehingga mempermudah proses melahirkan.
→ merangsang pengeluaran susu dari kelenjar
mammary
2. Anterior Pituitary
a. Growth Hormone (GH) → merangsang pembesaran
tubuh.
b. Thyroid Stimulating Hormone (TSH) → merangsang
sekresi hormon tiroid
c. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) →
merangsang sekresi hormon kortisol oleh adrenal
cortex
d. Follicle Stimulating Hormone (FSH) →
- pada perempuan merangsang perkembangan
ovum dan estrogen
- pada laki-laki merangsang spermatogenesis
* Luteinizing Hormone (LH)
- pada perempuan merangsang perkembangan
ovum dan ovulasi dan progesteron
- pada laki-laki merangsang testosteron
e. Prolactin (PRL) → menghasilkan ASI
THYROID GLAND
a. Triiodothyronine (T3) dan Thyroxine (T4) →
mengatur keseluruhan metabolisme tubuh.
b. Calcitonin → mengatur metabolisme kalsium

ADRENAL GLANDS
1. Adrenal Cortex
a. Mineralocorticoids (terutama aldosterone) →
keseimbangan Na dan K
b. Glucocorticoid (terutama cortisol) → metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak ; membantu dalam
adaptasi stress
2. Adrenal Medulla
a. Epinephrine dan norepinephrine
→ mempersiapkan tubuh dengan ‘fight – or – flight’
response
→ mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak

PARATHYROID HORMONE
→ kontrol kadar Ca dan fosfat

PANCREATIC ISLET
a. ᾳ - glucagon : meninggikan kadar gula dalam darah
b. ß – insulin : merendahkan kadar gula dalam darah
OVARI
a. Progesteron Bersama LH dan FSH →
b. Estrogen regulasi proses menstruasi,
kehamilan, lactation

TESTES
→ testosteron → stimulasi sifat seks sekunder laki-laki

PINEAL GLAND
→ melatonin → biological clock
Proses Sekresi berbagai Hormon
• Secara Humoral
1. Kadar Ca2+ dan PTH
External

Ca Paratiroid PTH Ca external

Calcitonin Tiroid
2. Glukosa dan Insulin
external external

glu  glukagon glu

insulin 
•Scr Hormonal
Antidiuretic Hormone (ADH)
• Antidiuretic actions
- increases permeability of the collecting
ducts to water
- V2 receptors

• Vasopressor actions
- constricts vascular smooth muscle cells
- V1 receptors, non-hormonal
Oxytocin
• Breast-feeding

•Childbirth (parturition)
- in late pregnancy, uterine smooth
muscle (myometrium) becomes
sensitive to oxytocin
- positive feedback
Parturition
•Secara Neural (Fight or Flight)
Rangsangan

Hipotalamus Spinal Cord Adrenal Medulla

Cathecolamine
(epinephrine & Norepinephrine)
Hubungan Sistem Saraf dengan Sistem Endokrin
• CRH disekresikan ke dalam Primary Capilary Plexus
(Hypophysial portal system) di media eminence pada
hipotalamus
• Kemudian id dibawa ke kelenjar anterior pituitary yang
merangsang sekresi ACTH.
• Long Term stimulation pada adrenal cortex oleh ACTH
menyebabkan :
a. Peningkatan sekresi
b. Hypertrophy dan proliferasi pada sel adrenocortical
terutama di zona fasciculata & reticularis (tempat
sekresi cortisol)
Sympathetic Nervous System
Cortisol effect stimulate the hypothalamus

Signals are transmitted through reticular formation at brainstem

Spinal cord

Massive sympathetic discharge


Short term response
1. From hypothalamus it will go to spinal cord with the
help of nerve impulse.
2. In spinal cord, there is pre-ganglionic sympathetic
fibers which will send message to spinal medulla.
3. In adrenal medulla , epinephrine and norepinephrine
will be released.
4. It will :
• Increase heart rate
• Increase blood pressure
• Liver converts glycogen to glucose and release glucose to
blood
• Increase metabolic rate
Hub terapi yang dijalani Sutris
dengan kambuhnya asma
PROPANOLOL
Prototipe obat penyekat 1 , 2 yang bekerja non
selektif.
Afinitasnya terhadap 1 lebih besar dari 2. Di 1
propanolol bekerja menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi dan menormalkan ritme jantung dengan
pemperlambat konduksi nodus atrio ventrikularis (AV).
Namun, akan terjadi penyekatan reseptor 2 pada otot
 aliran
polos bronkus yang akan meningkatkan tahanan
udara. Hal ini menyebabkan yimbulnya bronkuspasme
sehingga asma kambuh kembali
Kesimpulan
Sutris mengalami stress dan
setelah diterapi dengan
Propranolol,asmanya kambuh
karena propranolol bekerja non
selektif pada reseptor 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai