Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis dan Diagnosis Banding

Diagnosis
Gambaran klinis hidrokel kongenital tergantung pada jumlah cairan yang tertimbun. Bila
timbunan cairan hanya sedikit, maka testis terlihat seakan-akan sedikit membesar dan
teraba lunak. Bila timbunan cairan banyak  terlihat skrotum membesar dan agak tegang.
Pada pemeriksaan fisik  didapatkan adanya benjolan dikantong skrotum dengan konsistensi
kistus dan  pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi. Menurut
letak kantong hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan  beberapa macam hidrokel,
yaitu hidrokel testis. Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis
sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah
sepanjang hari. Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu
terletak  disebelah kranial testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada
diluar kantong hidrokel.
 Anamnesis
Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong
skortum yang tidak nyeri. Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan
besar di daerah skortum. Benjolan atau massa kistik yang lunak dan kecil pada
pagi hari dan membesar serta tegang pada malam hari. Tergantung pada jenis dari
hidrokel biasanya benjolan tersebut berubah ukuran atau volume sesuai waktu
tertentu. Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel
tidak berubah sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel
besarnya dapat berubah-ubah yang bertambah besar pada saat anak menangis.
Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis biasa disebabkan oleh penyakit
seperti infeksi atau riwayat trauma pada testis.
 Pemeriksaan Fisik 
Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri. Jika pada  posisi berdiri
tonjolan tampak jelas, baringkan pasien pada posisi supine. Bila terdapat resolusi
pada tonjolan (dapat mengecil), harus dipikirkan kemungkinan hidrokel komunikan
atau hernia.
Bila tonjolan tidak terlihat, lakukan valsava maneuver untuk  meningkatkan
tekanan intaabdominal. Pada anak yang lebih besar, dapat dilakukan dengan
menyuruh pasien meniup balon, atau batuk. Pada bayi, dapat dilakukan dengan
memberikan tekanan pada abdomen (palpasi dalam) atau dengan menahan kedua
tangan bayi diatas kepalanya sehingga bayi akan memberontak sehingga akan
menimbulkan tonjolan. Pemeriksaan transiluminasi pada scrotum menunjukkan
cairan dalam tunika vaginalis mengarah pada hidrokel. Namun, tes ini tidak
sepenuhnya menyingkirkan hernia.
Pada inspeksi, skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi pada
skrotum yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung
pada tegangan di dalam hidrokel, permukaan biasanya halus. Palpasi hidrokel
seperti balon yang berisi air. Bila jumlah cairan minimum, testis relatif mudah
diraba. Sedangkan bila cairan minimum, testis relatif mudah diraba. Juga penting
dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika vaginalis. Pembengkakan
kistik karena hernia atau hidrokel serta padat karena tumor. Normalnya korda
spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan hernia
skrotalis yang kadang-kadang transiluminasinya juga positif. Pada Auskultasi
dilakukan untuk mengetahui adanya bising usus untuk menyingkirkan adanya
hernia.
Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa hidrokel
dengan cahaya di dalam ruang gelap. Sumber cahaya diletakkan pada sisi
pembesaran skrotum. Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia, penebalan tunika
vaginalis dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai
bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti
hidrokel.  Hidrokel berisi cairan jernih, straw-colored dan mentransiluminasi
(meneruskan) berkas cahaya.
Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel muncul antar
18 – 35 tahun harus dilakukan aspirasi. Massa kistik yang terpisah dan berada di
pool atas testis dicurigai spermatokel. Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning
dari massa skortum. Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna
putih, opalescent dan mengandung spermatozoa.
 Pemeriksaan penunjang
1) Transiluminasi
Merupakan langkah diagnostik yang paling penting sekiranya menemukan
massa skrotum. Dilakukan didalam suatu ruang gelap, sumber  cahaya
diletakkan pada sisi pembesaran skrotum. Struktur vaskuler, tumor, darah,
hernia dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai
bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti
hidrokel.
2) Ultrasonografi
Utrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan
membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal
(varikokel) dan kemungkinan adanya tumor.

Diagnosis Banding
Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir
sama dengan hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu diagnosis
banding hidrokel adalah :
1) Varikokel
Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan
aliran darah balik vena spermatika interna. Gambaran klinis :
a) Anamnesa
-  Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah
beberapa tahun menikah.
- Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri.
- Terasa berat pada testis
b) Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver
valsava).
- Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing
di dalam kantung, yang letaknya di sebelah kranial dari testis,
permukaan testis licin, konsistensi elastis.
2) Torsi Testis
Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi
gangguan vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan
aliran darah daripada testis.  Gambaran klinis :
a) Anamnesa
- Timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan skrotum.
- Sakit perut hebat, kadang mual dan muntah.
- Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal.
b) Pemeriksaan Fisik :
- Inspeksi = Testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial,
karena funikulus spermatikus terpuntir dan memendek, testis
pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal jika
dibandingkan testis sisi yang sehat.
- Palpasi teraba lilitan / penebalan funikulus spermatikus.
3) Spermatokel
Adalah benjolan kistik yang berasal dari epididimis dan berisi sperma.
Gambaran klinis :
a) Anamnesa :
- Benjolan kecil, tidak nyeri
b) Pemeriksaan fisik :
- teraba masa kistik
- Mobile
- Lokasi di cranial dari testis
- Transiluminasi (+)
- Aspirasi : cairan encer, keruh keputihan.
4) Hematokel
Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului
oleh trauma. Gambaran klinik : benjolan pada testis
a) Pemeriksaan Fisik :
- Masa kistik
- Transiluminasi (-)
5) Hernia Inguinalis Lateral 
Gambaran klinis :
a) Anamnesa :
- Benjolan di daerah inguinal/skrotal yang hilang timbul. Timbul
saat mengedan, batuk, atau menangis, dan hilang bila pasien tidur.
b) Pemeriksaan fisik :
- Terdapat benjolan di lipat paha/ skrotum pada bayi saat menangis
dan bila pasien diminta untuk mengedan. Benjolan menghilang
atau dapat dimasukkan kembali ke rongga abdomen.
- Transiluminasi (-)
6) Tumor Testis
Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun.
Gambaran klinis :
a) Anamnesa :
- Keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri.
Terasa berat pada kantong skrotum
b) Pemeriksaan Fisik :
- Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada
palpasi.
- Transiluminasi (-)

Anda mungkin juga menyukai