Anda di halaman 1dari 35

PEMERIKSAAN

UROLOGI
Kepaniteraan Klinik
Departemen Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
ANAMNESIS

Keluhan Utama dan Tambahan


Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Keluarga

2
NYERI
Nyeri Renal
• Lokasi : daerah sekitar sudut kostovertebra, di bawah costae 12
• Etiologi : distensi akut kapsul renal karena inflamasi atau obstruksi
• Karakteristik
• Nyeri akibat inflamasi biasanya konstan, nyeri akibat obstruksi dapat berfluktuasi
• Nyeri menjalar dari punggung bawah hingga regio anterior abdomen, serta dapat
menjalar hingga testis/labia
• Dapat disertai oleh gejala GI akibat stimulasi ganglion coeliacus dan proksimitas
organ, beberapa cara membedakannya adalah pada GI :
• Nyeri terutama pada bagian anterior
• Nyeri menjalar ke punggung
• Nyeri terutama saat berubah posisi

3
NYERI
Nyeri Ureter
• Nyeri akut
• Etiologi : distensi akut, hiperperistaltis, dan spasme ureter akibat obstruksi
• Lokasi obstruksi ureter dapat ditentukan melalui lokasi nyeri alih
• Upper-ureter : seperti nyeri renal, menjalar hingga skrotum/labia (T11-12)
• Mid-ureter : kanan – kuadran kanan bawah (dd/ appendisitis), kiri – kuadran kiri bawah
(dd/divertikulitis), atau skrotum/labia (T12-L1)
• Low-ureter : gejala iritasi vesika, seperti frekuensi, urgensi, dan nyeri suprapubik yang dapat
menjalar ke uretra-penis

4
NYERI RENAL DAN
URETER ATAS

5
NYERI
Nyeri Vesika
• Etiologi : distensi vesika akibat retensi urin akut atau inflamasi
• Karakteristik
• Obstruksi lambat progresif jarang menimbulkan nyeri
• Nyeri akibat inflamasi umumnya menimbulkan nyeri suprapubik yang intermittent,
bersifat tajam, terutama pada akhir miksi (strangury)
Nyeri Prostat
• Etiologi : edema dan distensi kapsul prostat akibat inflamasi
• Karakterisitk :
• Sulit terlokalisir
• Rasa tidak nyaman atau nyeri regio abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosacral, penis,
atau rektal
• Dapat disertai gejala iritatif 6
NYERI
Nyeri Penis
• Nyeri penis pada keadaan flaccid : inflamasi vesika atau uretra
• Pada paraphimosis : nyeri penis disertai bendungan pada glans penis
• Nyeri penis pada keadaan ereksi : Peyronie disease atau priapism

Nyeri Testis/Epididimitis
• Primer atau nyeri alih
• Etiologi primer akut : Epididimitis akut, torsi testis/apendiks testis, inflamasi
dinding scrotum (kista, folikulitis, Fournier gangrene)
• Etiologi primer kronis : Hidrokel, varikokel, dll (karakteristik : nyeri tumpul dn
tidak menjalar)
7
8
9

PEYRONIE
DISEASE
PHREN’S SIGN

10
11
HEMATURIA
• Definisi : lebih dari 3 RBCs/HPF
• Evaluasi :
• Apakah hematuria gross atau mikroskopis
• Kapan hematuria terjadi saat kencing (initial, total, atau terminal hematuria)
• Disertai nyeri atau tidak
• Adakah bekuan darah
• Hematuria pada orang dewasa selalu dianggap gejala dari keganasan hingga
terbukti tidak, sehingga perlu pemeriksaan lanjutan
• Penyebab utama gross hematuran pada pasien usia lebih dari 50 tahun adalah
Kanker kandung kemih

12
PENYEBAB HEMATURIA

13
LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS
Gejala Iritatif • Frekuensi
• Normal : miksi 5-6 kali sehari dengan volume rata-rata 300 mL/miksi
• Etiologi : poliuria atau penurunan kapasitas vesika urinaria (komplians, fungsional)
• Poliuria : DM, diabetes insipidus, konsumsi cairan berlebihan
• Penurunan kapasitas : obstruksi dengan urin residual, iritasi kandung kemih, penurunan
sensitivitas dan komplians, tekanan ekstrinsik, atau psikologis

• Nokturia
• Normal : 1-2 kali per malam
• Etiologi : peningkatan UO atau penurunan kapasitas vesika
• Disuria
• Etiologi : inflamasi
• Karakteristik : umumnya tidak dirasakan di suprapubik, tetapi menjalar ke meatus
uretra
14
• Nyeri pada awal miksi : patologi uretra, nyeri pada akhir miksi : patologi vesika
DISURIA

15
NOKTURIA

16
LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS
Gejala Obstruktif
• Pancaran lemah dan kecil
• Perubahan umumnya tidak disadari
• Etiologi : obstruksi outlet vesika, BPH, atau striktur uretra
• Hesitansi (delay)
• Etiologi : obstruksi infravesika
• Intermittensi
• Etiologi : Obstruksi oleh prostat
• Dribbling post miksi
• Akibat sisa residu urin pada uretra pars prostatika atau membranasea
• Etiologi : obstruksi outlet vesika
• Straining
• Normal : hanya pada akhir miksi
17
• Etiologi : obstruksi outlet vesika
LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS
Inkontinensia dan Enuresis
• Inkontinensia Continous / True
• Etiologi : Fistula saluran kemih (paling sering vesicovaginal fistula akibat bedah, radiasi, trauma), ektopik
ureter
• Stress Inkontinensia
• Etiologi : wanita sudah melahirkan, menopause, post bedah prostat
• Urge Inkontinensia
• Etiologi : cystitis, neurogenic bladder, obstruksi outlet vesika
• Inkontinensia Paradoksal / Overflow
• Etiologi : retensi urin dengan residu urine yang banyak
• Enuresis
• Inkontinensia yang terjadi saat malam hari
• Normal : sampai anak usia 3 tahun, 15% pada usia 5 tahun, dan 1% pada usia 15 tahun
• Anak usia diatas 6 tahun yang enuresis harus menjalani evaluasi
18
INKONTINENSIA URIN

19
INKONTINENSIA URIN

20
DISFUNGSI SEKSUAL
• Kehilangan libido
• Etiologi : Defisiensi androgen (pituitari atau testikular), depresi, dll.
• Evaluasi : testosteron, gonadotropin, dan prolaktin, dll.
• Impotensi
• Ketidakmampuan mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual
• Etiologi : psikogenik, organik
• Gagal ejakulasi
• Etiologi : defisiensi androgen, denervasi simpatis, agen farmakologis, pembedahan prostat dan
vesika, ejakulasi retrograde (terutama DM)
• Anorgasmia
• Etiologi : psikogenik, obat-obat psikiatri, neuropati perifer
• Ejakulasi dini
• True premature ejacuation : mencapai orgasme dalam waktu kurang dari 1 menit setelah
inisiasi
21
• Etiologi : psikogenik
GEJALA LAIN
• Hematospermia
• Etiologi : inflamasi prostat atau vesikula seminalis, abstinensia yang lama, keganasan
• Umumnya hilang secara spontan dalam beberapa minggu
• Evaluasi : TB, PSA, dan RT
• Pneumaturia
• Pasase gas dalam urin
• Etiologi : instrumentasi saluran kemih, post pemsangan kateter urin, fistula instinal-vesika (akibat
divertikulitis, Ca kolon sigmoid, dan enteritis), infeksi terutama pasien DM
• Duh uretra
• Etiologi : IMS

22
RIWAYAT PENGOBATAN

23
RIWAYAT PENGOBATAN

24
PEMERIKSAAN
FISIK

25
PEMERIKSAAN GINJAL
• Anatomi Ginjal
• Pada anak atau pasien yang kurus, polus inferior ginjal kanan
dapat teraba saat inspirasi
• Inspeksi
• Cara Palpasi Ginjal:
• Pasien dalam posisi supine
• Ginjal diangkat oleh 1 tangan pada daerah sudut kostovertebra
• Pasien inspirasi, disertai palpasi dalam oleh tangan yang lain pada
regio anterior abdomen
• Transiluminasi ginjal dapat dilakukan pada anak usia di bawah 1
tahun dengan massa punggung bawah (flank)
• Perkusi area CVA
• Auskultasi abdomen
26
PEMERIKSAAN VESIKA
• Vesika normal : tidak dapat terpalpasi kecuali terdapat minimal
150 mL urin
• Perkusi lebih baik dari pada palpasi dalam mendiagnosis
distensi kandung kemih
• Perkusi : perubahan dull-resonant
• Palpasi dapat dilakukan secara bimanual saat RT pada pria atau
VT pada wanita

27
PEMERIKSAAN PENIS
• Inspeksi : preputium, meatus uretra, glans penis, sulkus koronarius, ukuran penis, kondisi
kulit

PEMERIKSAAN SKROTUM/TESTIS
• Pembesaran (normal : 6 x 4 cm)
• Nodul
• Konsistensi
• Nyeri
• Kondisi kulit skrotum
• Transiluminasi
• Pemeriksaan kanal inguinal

28
VARICOCELE

29
HYDROCELE

30
HYDROCELE, EPIDIDIMAL CYST, SPERMATOCELE

31
PEMERIKSAAN RECTAL/PROSTAT

32
PEMERIKSAAN RECTAL/PROSTAT

33
PEMERIKSAAN RECTAL/PROSTAT
• Menilai mukosa licin / tidak
• Menilai ampula rekti kolaps atau tidak
• Menilai ada massa feses atau tidak
• Menilai ada nyeri / tidak saat menggoyang
mukosa rektum
• Menilai teraba massa atau tidak
• Bila teraba massa, melaporkan karakteristik
massa meliputi : pada arah jam berapa, sirkuler
/ tidak, keras / tidak, rapuh / tidak, udah
berdarah / tidak, berapa cm dari anal verge,
masih bisa dilewati jari atau tidak, mukosa licin /
tidak
• Bila kasus trauma pelvis, menilai ada teraba
fragmen tulang atau tidak, menilai ada floating
prostat / tidak
• Bila meraba prostat, menilai polus anterior,
sulkus medianus, mukosa, nodul, nyeri, kenyal /
keras, jarak mediolateral kanan dan jarak
mediolateral kiri, sulkus lateral
34
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai