Anda di halaman 1dari 13

Benign Prostat

Hiperplasia (BPH)
Vivi Chrisanty
102016180
E1
Skenario 9
• Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan sering BAK, terutama
pada malam hari
Anamnesis
• laki-laki berusia 60 tahun
• KU: sering BAK terutama pada malam hari
• Setiap setelah selesai BAK, pasien selalu merasa
tidak lampias dan pancaran urinnya lemah
• Keluhan sudah dirasakan selama 6 bulan terakhir
dan dirasa semakin memberat
• Sisa urin > 150 cc
Pemerikssan fisik
• RT: teraba prostat > 4 cn dari anus
• Trans ultra sonografi: berat > 100 gram
Working diagnosis
• Benign prostat hyperplasia (BPH)
• Indikasi kelenjar prostat yang mengandung lebih
banyak sel dibandingkan jumlah sel normal yang
mengakibatka pembesaran pada kelenjar prostat
Differential diagnosis
Ca prostat Striktur Uretra
• Terjadi pada usia > 60 • penyempitan dari lumen uretra
tahun akibat terbentuknya jaringan
fibrotik pada dinding uretra
• Nyeri pada lumbosakral
• Gejala : pancaran BAK kecil dan
menjalar ke tungkai bercabang, iritasi dan infeksi
• Prostatismus dan seperti sering buang air kecil,
hematuria urgensi (tergesa-gesa untuk
buang air kecil), disuria,
• Rektal toucher : inkontinensia, urin yang menetes,
permukaannya berbenjol, kadang-kadang dengan penis
keras, fixed yang membengkak, infiltrat,
abses dan fistel. Gejala lebih
lanjutnya adalah retensi urine.
Etiologi
• dihidrotestosteron (DHT)
• proses penuaan

Epidemiologi
• jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun
• dialami oleh 50% pria yang berusia 60 tahun dan
kurang lebih 80% pria yang berusia 80 tahun.
Patofisologi
Gejala klinis
Gejala Iritatif Gejala obstruktif
• Pancaran melemah
• Sering miksi (frekuensi • Rasa tidak puas setelah BAK 
sering) • Kalau mau miksi menunggu lama
(Hesitancy)
• Terbangun untuk BAK • Harus mengedan (straining)
pada malam hari • Kencing terputus-putus ( intermittency)
(Nokruria) • Miksi memenjang, akhirnya menjadi
retensi urin dan inkontinenkarena
• Perasaan ingin BAK yang nerflow.
• Bila terjadi hidronefrosis atau
mendesak (urgensi) pionefrosis, ginjal teraba dan ada nyeri
pada CVA (costo vertebra anguilaris)
• Nyeri pada saat miksi pada pemeriksaan dubur harus
(disuria) diperhatikan konsistensi prostat, pada
BPH konsistensinya kenyal.
Penatalaksanaan
Medikamentosa Nonmedikamentosa
• Penghambat • pembedahan
adrenergik a-1
• Penghambat enzim 5a
reduktase
• Kombinasi penghambat
adrenergik a- 1 dan
penghambat enzim 5a
reduktase
Pencegahan
• Mengurangi makanan kaya lemak hewan
• Meningkatkan makanan kaya lycopene (dalam
tomat), selenium (dalam makanan laut), vitamin E,
isoflavonoid (dalam produk kedelai)
• Makan sedikitnya 5 porsi buah dan sayuran sehari
• Berolahraga secara rutin
• Pertahankan berat badan ideal
Prognosis
• Prognosis BPH tidak selalu sama dan tidak dapat
diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya
cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak
segera ditanggulangi memiliki prognosis yang buruk
karena dapat berkembang menjadi kanker prostat

Anda mungkin juga menyukai