Anda di halaman 1dari 23

HEMATURIA

Preceptor :
dr. Agung Prasetyo Nitisasmito Sp.U

Disusun oleh:
Benny Bradley
Isnida Shela Arlovi
Ria Arisandi
Rahma Amtiria
Uliana Nur Melin

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD DR.H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG
2017
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui definisi hematuria
2. Untuk mengetahui etiologi hematuria
3. Untuk mengetahui klasifikasi hematuria
4. Untuk mengetahui penegakan diagnosa hematuria
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan hematuria
1. DEFINISI HEMATURIA

Hematuria adalah didapatkannya sel darah merah di dalam urin.


American Urological Association (AUA) mendefinisikan hematuria
sebagai keadaan abnormal ditemukannya sel darah merah = 3/LPB
pada spesimen sedimen urin yang disentrifus dua dari tiga sampel
urin tengah (midstream)/
2. ETIOLOGI HEMATURIA
Urogenital Glomerular

Infeksi : Pielonefritis, glomerulonefritis, Kelainan pembekuan darah


ureteritis, sistitis dan uretritis Lupus eritematosus sistemik
Tumor jinak/ganas Nefropati IgA, Henoch-Schonlein
Kelainan bawaan: kista ginjal Purpura, GNAPS
Trauma Penggunaan antikoagulan atau proses
Batu saluran kemih emboli pada fibrilasi atrium jantung
maupun endokarditis
Konsumsi makanan (buah naga,
blackberry, bit, pewarna makanan),
Obat Rifampisin, phyridium
(psedohematuria)
3. KLASIFIKASI HEMATURIA

Hematuria Hematuria
Makroskopik Mikroskopik
LOKASI HEMATURIA
Glomerular Non-glomerular
Urin berwarna coklat/ warna air teh Urin berwarna merah atau merah
RBC cast, cellular cast jambu
Tubular cells Blood clots
No proteinuria or <2
Proteinuria >2+
Eumorfik eritrosit
Dismorfik eritrosit
Erythrocyte volume> 50 um3
Erythrocyte volume <50 um3 Crystal +
Crystal -

Contoh: infeksi, uretrorhagia,


Contoh : GNAPS, Henoch-Schonlein trauma,hipekalsiuria,nefrolitiasis, Tumor
purpura, nefropati IgA, LSE willms, polikistik ginjal, nefrolithiasis,
Urolithiasis, Pyelonephritis
PORSI HEMATURIA SAAT MIKSI

Inisial Total Terminal


Terjadi Awal Seluruh Akhir
pada miksi proses miksi
miksi
Tempat Uretra Buli-buli, Leher buli-
kelainan ureter, buli
ginjal
BLOOD CLOTS

Bentuk bekuan darah juga seringkali dapat mengisyaratkan darimana darah


berasal
Bentuk bekuan darah seperti lidi atau cacing sering menunjukkan bahwa
asal perdarahan dari ginjal, karena mengikuti dengan anatomi ureter yang
panjang dan sempit.
Gumpalan darah yang bulat dan agak panjang seringkali mengisyaratkan
bahwa asal perdarahan berasal dari kandung kemih.
4. PENDEKATAN DIAGNOSA

Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang

Bagaimanakah warna urine yang keluar?


Di bagian manakah pada saat miksi urine berwarna merah?
Apakah diikuti dengan keluarnya bekuan-bekuan darah?
Apakah diikuti dengan perasaan sakit atau terbakar ketika berkemih?
Apakah diikuti dengan adanya gejala sistemik seperti: Demam, ruam, nyeri
tenggorokan, nyeri sendi serta adanya Edem periorbital, skrotum, perifer?
Riwayat penyakit atau trauma Riwayat penyakit keluarga
dahulu Keganasan (ca prostat, ca buli)
Penyakit dahulu dg sequelae urologik: Batu saluran kemih
pernah keluar batu saat miksi, Hyperurisemia
hiperuricemia, pemasangan kateter, Gagal ginjal
dll
Hipertensi
Obat-obatan Diabetes Mellitus
Pembedahan
Bekuan darah?
Perlu
ditanyakan pada pasien apakah urin yang keluar bersama dengan
gumpalan atau bekuan darah atau tidak.
Urin yang keluar dengan gumpalan-gumpalan bekuan darah memberikan
kesan secara tidak langsung bahwa sel darah merah yang keluar dalam
jumlah yang banyak.
Bentuk bekuan darah juga seringkali dapat mengisyaratkan darimana darah
berasal
Bentuk bekuan darah seperti lidi atau cacing sering menunjukkan bahwa
asal perdarahan dari ginjal, karena mengikuti dengan anatomi ureter yang
panjang dan sempit.
Gumpalan darah yang bulat dan agak panjang seringkali mengisyaratkan
bahwa asal perdarahan berasal dari kandung kemih.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Ginjal
Inspeksi
Massa di abdominal atas, massa keras dan padat (keganasan/infeksi perinefritis),
Jejas
Fraktur costa sebelah bawah (T8-12) atau fraktur prosesus spinosus vetebrae
Palpasi
Sukar dipalpasi
Pria lebih terfiksir drpd wanita (otot perut pria lebih keras)
Pada yg kurus lebih mudah
Metode: supinasi, satu tangan mengangkat CVA dan tangan yg lain menekan/mempalpasi.
Temuan: nyeri tekan, teraba massa hipertropi kompensasi,tumor, dll
Perkusi
Nyeri ketok CVA?
Transiluminasi
Pada anak < 1th
Nyeri Renal atau Radikuler
Renal CVA
Radikular bisa menyerupai (Th 11 sp L2) mis; herpes zoster
Auskultasi
Bruit stenosis arteri renal.
Pemeriksaan buli-buli

Inspeksi:
Normal : kosong atau volume < 150 cc tidak terlihat.
Bila tampak penonjolan yg bulat antara sympisis os pubis dan umbilikus :
vesica urinaria penuh
Benjolan tidak teratur di supra pubis : tumor buli-buli
Jejas, hematoma perivesika
Palpasi
Nyeri tekan supra pubis sistitis
Tumor buli-buli, uterus, ovarium yg besar dan seminoma teraba di supra
pubis.

Perkusi:
Pekak (dullness) di supra pubis isi buli-buli > 150 cc atau kista ovarium
pada wanita
Redup Full blast
Pemeriksaan genitalia eksterna laki-laki
Penis
Inspeksi
Retraksi prepusium nonsirkumsisi: tumor, balanitis, fimosis
Hematom/jejas pada penis
Pembengkakan
Meatus eksternus sempit
Fistula

Palpasi
Teraba jaringan parut sepanjang perjalanan uretra anterior -> striktur uretra
Teraba udem
Skrotum
Edema angioneurotik, inflamasi, infeksi jarang

Hematocele: perdarahan akibat trauma, skrotum bengkak


kebiruan, ada bekas trauma

Testis
Bagian keras keganasan
Pada Tumor, nyeri pada palpasi (-)
Testis (-) kriptorkismus? palpasi inguinal
Atropfi testis mumps, post operatif orkiopeksi dll
Pemeriksaan rektal dan prostat
Semua pria diatas 40 th
Evaluasi :
Tonus Sphincter Ani (TSA)
Refleks Bulbo Cavernosus (BCR)
Prostat (konsistensi, nyeri tekan, nodul)
Kelainan lain dalam ano-rektal : massa intra/ekstra lumen, fissura, fistel per anal,dll
Kelainan prostat
prostatitis akuta
benign prostate hyperplasia (BPH)
karsinoma prostat
Pemeriksaan pada perempuan
Inspeksi dalam posisi litotomi
VT atau RT (+ palpasi bimanual)
Evaluasi :
Muara urethra
Massa di cerviks, adnexa, uterus
Fluksus di vagina
Fistel
Pemeriksaan penunjang

URINALISIS IVP
Darah Lengkap, menentukan fungsi
makroskopik,
Eritrosit (Red Blood mikroskopik, ekskresi ginjal
Cell / RBC), ADT bakteriologik, sitologik

USG
Adanya Massa
Adanya Batu
5. PENATALAKSANAAN
Kateterisasi (bila terindikasi/atau tidak memiliki kontraindikasi)
Bilasan buli-buli dengan cairan garam fisiologis
Pasien anemia berat: transfusi darah
Tidak ada pengobatan spesifik untuk hematuria. Pengobatannya tergantung pada
penyebabnya
Pada pasien hematuria dapat diberikan asam traneksamat 500-1000 mg (IV) dengan injeksi
lambat (1 ml/menit) 3 x sehari.
Untuk pengobatan lebih dari 3 hari dapat dipertimbangkan pemberian oral. Sementara
secara peroral diberikan 1-1,5 gram 2-3 x sehari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai