Anda di halaman 1dari 11

Ganguan sistem

Genitourinary pada lansia


SKENARIO VII
Tn B seorang kakek 80 tahun
mengalami hyperplasia prostat jinak.
Pasien direncanakan untuk menjalani
tindakan TURP. Sejak usia 50 tahun
pasien mengalami hipertensi dan
mendapat pengobatan yang teratur.
DAFTAR PERTANYAAN
Sudah berapa lama Tn B mengalami hyperplasia prostat jinak?
Apa penyebab hyperplasia prostat jinak pada Tn B?
Apa keluhan yang dirasakan Tn B?
Apakah pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan untuk menunjang
data Tn.B?
Apakah komplikasi yang bisa terjadi pada Tn. B?
Pengkajian apakah yang perlu di lengkapi pada Tn.B ?
Persiapan apa saja yang perlu dilakukan perawat sebelum pasien
dioperasi?
Apakah diagnosa perawatan preoperatif dan postoperatif yang
mungkin muncul ?
Apakah intervensi perawatan yang bisa dilakukan berdasarkan
diagnosa yang muncul pada Tn. B?
Hal apa saja yang perlu dijelaskan perawat setelah pasien pulang
kerumah?
Hiperplasia prostatik jinak (BPH)
adalah pembesaran kelenjar prostat,
memanjang ke atas kandung kemih
dan menyumbat aliran urine dengan
menutupi orifisium urethra.
(Brunner & Suddarth. Vol 2. 2002.
Hal. 1625).
Etiologi
Penyebab pasti tidak diketahui.
Faktor yang mempengaruhi adalah :
Akumulasi berlebihan dari DHT
(Dihydrotestosterone), pembesaran prostat
diaktifkan oleh testoterin.
Faktor usia (penuaan) di atas 50 tahun.
Stimulasi rangsangan estrogen.
Sistem hormonal (hormon andogen).
Efek dari peradangan kronis pada kelenjar prostat.
Tanda Dan Gejala
Frekuensi berkemih Urin menetes saat
semakin sering. berkemih (dribling)
Nokturia Volume urine menurun
BAK harus mengejan Retensi urine
Tidak puas untuk Anyang-anyangan
mengosongkan Keletihan
kandung kemih Anoreksia, mual dan
Hematuri, disuria muntah
Abdomen tegang Azotemia (peningkatan
Aliran urin tidak lancar ureum dalam darah)
Gagal ginjal.
Pemeriksaan Diagnostik
PF : palpasi rectum
PSA (prostat spesifik antigen)
BUN (blood urine nitrogen)/creatinin
BNO-IVP (pasca bak)
Sistouretroskopi
Urinalisa
Kultur urine:
Serum asam fosfat
Sel darah putih
Komplikasi
Pre operasi
Hydroureter
Hydronefrosis
Infeksi saluran kemih
Uremia
Pyelonefritis, gagal ginjal.
Post operasi
Perdarahan akibat insisi pembedahan
Inkontinensia urine : akibat pembedahan/trauma pada
spincter urinary.
Stricture uretra : terjadi akibat dari post operasi dengan
melebarkan dengan alat uretra sounds.
Epididimitis.
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Perubahan pola eliminasi urine :
retensi urine b.d pembesaran
prostat.
Nyeri b.d distensi kandung kemih
Resti infeksi b.d pemasangan kateter
dan urine statis.
Kecemasan b.d potensial/aktual
disfungsi seksual, kemungkinan
prosedur pembedahan.
Post Operasi
Nyeri b.d insisi bedah.
Perdarahan b.d prostatectomy/TUR.
Perubahan eliminasi urine :
inkontinensia urine b.d trauma leher
kandung kemih, kehilangan kontrol
sphincter.
Resiko tinggi infeksi b.d pemasangan
kateter, irigasi bladder.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai