Anda di halaman 1dari 44

Anamnesis &

Pemeriksaan Fisik
Urologi
Pembimbing: dr. Eko Indra, Sp.U
Penyusun: Fuad Farizi (1102014109)
Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon
Universitas Yarsi
Periode 18 April – 27 Mei 2022
Pemeriksaan Dasar Urologi
• Pemeriksaan subjektif: mencermati keluhan yang disampaikan oleh pasien
yang digali melalui anamnesis yang sistematik

• Pemeriksaan objektif: melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien untuk


mencari data-data yang objektif mengenai keadaan pasien

• Pemeriksaan penunjang: melakukan pemeriksaan –pemeriksaan


laboratorium, radiologi, atau imaging (pencitraan), uroflomegtri atau
urodinamika, elektromiografi, endourologi, dan laparoskopi.
Anamnesis
1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri pemeriksa kepada pasien.
2. Identitas
3. Keluhan Utama
4. Keluhan Tambahan
5. Riwayat Penyakit Dahulu → Medis, Bedah, Alergi, Penyakit Kongenital
6. Riwayat Penggunaan Obat-obatan
7. RIwayat Kebiasaan → Merokok, Alkohol
8. Cross check
Keluhan Utama
 Sistemik  merupakan penyulit dari kelainan urologi, antara lain gagal
ginjal (malese, pucat, uremia) atau demam disertai menggigil akibat
infeksi/urosepsis.
 Lokal (urologi)  nyeri akibat kelainan urologi, keluhan miksi, disfungsi
seksual, atau infertilitas.
 Nyeri 
• Dirasakan sebagai nyeri lokal atau berupa referred pain.
• Inflamasi yang mengenai organ berongga (buli-buli/uretra) dirasakan
sebagai rasa kurang nyaman (discomfort).
Keluhan utama

PRIA WANITA
 Nyeri  Perdarahan abnormal melalui
 Disuria (rasa panas waktu buang vagina
air kecil)  Dismenore ( haid yang nyeri )
 Perubahan aliran urin  Massa atau lesi
 Urin merah  Pengeluaran sekret dari vagina
 Pengeluaran sekret melalui penis  Gatal di vagina
 Lesi pada penis  Nyeri perut
 Pembesaran isi skrotum  Dispareunia ( nyeri selama atau
 Pembengkakan atau massa di setelah berhubungan intim )
selangkangan  Perubahan pola pengeluaran urin
 Impotensi
Nyeri Ginjal Nyeri Kolik Nyeri Vesika

 Adalah nyeri yang terjadi  Terjadi akibat spasmus otot polos  Dirasakan di daerah suprasimfisis,
akibat regangan kapsul ureter karena gerakan peristaltiknya sebagai perasaan kurang nyaman di
ginjal. terhambat oleh batu, bekuan darah, daerah suprapubik (suprapubic
 Contoh : atau oleh benda asing lain. dyscomfort).
• Pielonefritis akut   Sangat sakit, hilang-timbul sesuai  Terjadi akibat overdistensi bulibuli yang
menimbulkan edema. dengan gerakan peristaltik ureter. mengalami retensi urine atau terdapat
• Obstruksi saluran kemih  Pertama dirasakan di daerah sudut inflamasi pada buli-buli (sistitis
 mengakibatkan kosto-vertebra  menjalar ke dinding interstisialis, tuberkulosis, atau
hidronefrosis. depan abdomen, ke regio inguinal, sistosomiasis).
• Tumor ginjal. hingga ke daerah kemaluan.  Nyeri muncul  buli-buli terisi penuh
 Diikuti keluhan pada organ dan nyeri berkurang pada saat selesai
pencernakan (mual dan muntah). miksi.
 Dapat disertai nyeri yang sangat hebat
seperti ditusuk-tusuk pada akhir miksi
dan kadang kala disertai dengan
hematuria (strangulasi)
Nyeri Prostat Nyeri Testis/Epididimis Nyeri Penis

 Disebabkan  inflamasi  Dirasakan pada daerah kantong  Nyeri pada daerah penis yang sedang
yang mengakibatkan edema skrotum. tidak ereksi (flaksid) biasanya
kelenjar prostat dan  Berasal dari kelainan organ di kantong merupakan refered pain dari inflamasi
distensi kapsul prostat. skrotum (nyeri primer) atau nyeri pada mukosa buli-buli atau uretra, yang
 Umumnya dapat dirasakan (refered pain) yang berasal dari terutama dirasakan pada meatus uretra
pada abdomen bawah, kelainan organ di luar kantong eksternum.
inguinal, perineal, skrotum.  Nyeri yang terjadi pada saat ereksi
lumbosakral, atau nyeri  Contoh nyeri primer torsio testis atau disebabkan karena penyakit Peyronie
rektum. torsio apendiks testis, epididimitis/ atau priapismus.
 Diikuti dengan keluhan orkitis akut, trauma pada testis.  Parafimosis dan peradangan pada
miksi (frekuensi, disuria,  Inflamasi akut  menyebabkan prepusium maupun glans penis
bahkan retensi urine). peregangan pada kapsulsehingga memberikan rasa nyeri yang terasa pada
dirasakan sebagai nyeri yang sangat. ujung penis.
 Nyeri tumpul di sekitar testis
disebabkan karena varikokel, hidrokel,
tumor testis.
Keluhan miksi
1. Meliputi keluhan iritasi, obstruksi, inkontinensia, dan enuresis.
• Keluhan iritasi  urgensi, polakisuria, atau frekuensi, nokturia, dan disuria.
• Keluhan obstruksi  hesitansi, harus mengejan saat miksi, pancaran urine
melemah, intermitensi, dan menetes serta masih terasa ada sisa urine sehabis miksi.
• Keluhan iritasi dan obstruksi dikenal sebagai lower urinary tract symptoms.
Gejala iritasi
 Urgensi  rasa sangat ingin kencing sehingga terasa sakit. Disebabkan karena
hiperiritabilitas dan hiperaktivitas buli-buli karena inflamasi, terdapat benda asing di
dalam buli-buli, adanya obstruksi infravesika, atau karena kelainan buli-buli nerogen.
 Frekuensi/ polakisuria adalah frekuensi berkemih yang lebih dari normal.
• Disebabkan karena produksi urine yang berlebihan (poliuria) atau karena kapasitas
buli-buli yang menurun sehingga sewaktu buli-buli terisi pada volume yang belum
mencapai kapasitasnya, rangsangan miksi sudah terjadi.
• Nokturia adalah polakisuria yang terjadi pada malam hari.
• Disuria adalah nyeri pada saat miksi. Disebabkan karena inflamasi pada bulibuli atau
uretra. Nyeri ini dirasakan paling sakit di sekitar meatus uretra eksternus.
Gejala obstruksi

 Akibat adanya obstruksi infravesika, menyebabkan


hesitansi atau awal keluarnya urine menjadi lebih lama dan
seringkali pasien harus mengejan untuk memulai miksi.
 Setelah urine keluar, seringkali pancaranya menjadi lemah,
tidak jauh, dan kecil. Bahkan urine jatuh di dekat kaki
pasien.
 Di pertengahan miksi seringkali miksi berhenti dan
kemudian memancar lagi (berulang-ulang disebut sebagai
intermitensi).
 Miksi diakhiri dengan perasaan masih terasa ada sisa
urine di dalam buli-buli dengan masih keluar tetesan-
tetesan urine (terminal dribbling).
 Obstruksi uretra karena striktura uretra anterior biasanya
ditandai dengan pancaran kecil, deras, bercabang, dan
kadang-kadang berputar-putar.
Inkontinensia urine
 Adalah ketidak mampuan seseorang untuk menahan urine yang keluar dari buli-buli, baik disadari ataupun
tidak disadari.
 Macam inkontinensia urin:
• Inkontinensia true atau continous
• Inkontinensia stress
• Inkontinensia urge
• Inkontinensia paradoksa (overflow).
Hematuria Pneumaturia Hematospermia

 Adalah didapatkannya darah  Adalah berkemih tercampur  Adalah didapatkannya darah di dalam
atau sel darah merah di dalam dengan udara. cairan ejakulat (semen).
urine.  terjadi karena terdapat fistula  Dialami oleh pasien usia pubertas (usia
 Perlu diperhatikan apakah: antara buli-buli dengan usus, atau 30-40 tahun).
• pada saat awal miksi terdapat proses fermentasi glukosa  Paling sering disebabkan oleh kelainan
(hematuria inisial) menjadi gas CO2 di dalam urine dari organ vesikula seminalis dan cairan
• seluruh proses miksi seperti pada pasien diabetes prostat.
(hematuria total) melitus.  Jenis:
• akhir miksi (hematuria • Primer  tidak diketahui
terminal). penyebabnya, dapat sembuh sendiri.
 Disebabkan oleh berbagai • Sekunder  karena pasca biopsi
kelainan pada saluran kemih prostat, inflamasi/infeksi vesikula
tetapi mulai dari infeksi hingga seminalis maupun prostat, atau
keganasan saluran kemih. karsinoma prostat.
Keluhan Pada Skrotum

● Keluhan pada daerah skrotum:


• Buah zakar membesar.
• Terdapat bentukan berkelok-kelok seperti cacing di dalam kantong
(varikokel).
• Buah zakar tidak berada di dalam kantong skrotum (kriptorkismus).
● Pembesaran pada buah zakar disebabkan oleh tumor testis, hidrokel,
spermatokel, hematokel, atau hernia skrotalis.
Keluhan Disfungsi Seksual

● Disfungsi seksual pada pria meliputi:


• libido menurun
• kekuatan ereksi menurun
• disfungsi ereksi
• ejakulasi retrograd (air mani tidak keluar pada saat ejakulasi)
• tidak pernah merasakan orgasmus
• ejakulasi dini
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

PRIA
Nyeri Disuria Perubahan Aliran Urin

 Kapan mulai timbul  Sudah berapa lama  Apakah sering terbangun di malam
 Karakteristik nyeri  Berapa kali buang hari untuk buang air kecil
 Identifikasi lokasi nyeri air kecil setiap hari  Jumlah atau banyaknya urin yang
 Terlokalisasi atau menyebar pada  Apakah warna urin dikeluarkan
bagian tubuh lain jernih  Apakah ada dorongan tiba – tiba
 Onset nyeri (apakah timbul tiba –  Apakah urin berbau untuk buang air kecil
tiba) busuk  Apakah harus mengejan pada akhir
 Apakah nyeri terus–menerus  Apakah ada sekret pengeluaran urin
 Apa yang membuat nyeri tersebut keluar dari penis  Apakah minum banyak cairan
membaik atau memburuk  Apakah ada ketidakmampuan
 Apakah disertai mual, muntah, menahan pengeluaran urin
rasa panas waktu buang air kecil  Apakah urin keluar pada saat
mengangkat benda berat, tertawa,
batuk
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

PRIA
Urin merah Pengeluaran sekret melalui penis

 Sudah berapa lama  Apakah berupa darah atau nanah


 Apakah awalnya merah kemudian menjadi jernih  Jika sekret purulen apakah warnanya
 Apakah awalnya jernih kemudian menjadi merah  Sejak kapan sekret keluar (sudah berapa lama)
 Apakah merah sejak awal dan tidak berubah  Tanyakan mengenai orientasi seksual dan jenis
 Apakah ada bekuan darah dalam urin pemaparan
 Apakah baru melakukan aktivitas fisik berat  seksual (oral, vaginal atau anal)
 Apakah beberapa minggu lalu menderita infeksi  Apakah berhubungan intim dengan lebih dari
saluran napas satu partner
 atas atau sakit tenggorokan  Apakah partner menderita suatu penyakit
 Apakah disertai nyeri panggul, nyeri perut, rasa
panas saat
 buang air kecil
 Apa saja obat yang sedang dikonsumsi
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

PRIA
Lesi pada penis Pembesaran Massa atau bengkak di Impotensi
skrotum selangkangan
 Tanyakan mengenai  Sejak kapan  Sejak kapan bengkak  Apakah mengalami
orientasi seksual dan skrotum membesar di selangkangan ereksi di pagi hari
jenis pemaparan  Apakah terasa nyeri timbul  Apakah mengalami
 seksual (oral, vaginal  Apakah pernah  Apakah massa pengeluaran sperma
atau anal) mengalami cedera tersebut nyeri di malam hari
 Tanyakan riwayat pada selangkangan  Apakah ukuran  Apakah dapat terjadi
kontak seksual  Apakah pernah berubah dengan ereksi dengan cara
 Apakah pernah menderita hernia pergantian posisi masturbasi
menderita sifilis, herpes  Apakah pernah
atau penyakit kelamin menderita penyakit
 lainnya kelamin
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

WANITA
Perdarahan abnormal melalui vagina Dismenore
(amenore, menoragi, metroragi, perdarahan pasca menopause)
 Sudah berapa lama  Lokasi nyeri (di perut bawah serta
 Riwayat haid: punggung dan terkadang menjalar ke
• Umur saat haid pertama kali (menarche) tungkai)
• Berapa lama siklus haid  Apakah nyeri mereda setelah
• Berapa lama berlangsungnya masa haid keluarnya darah haid
• Keteraturan masa haid  Apakah nyeri timbul segera setelah
• Berapa banyak tampon atau pembalut yang digunakan menarche (haid pertamakali)
setiap hari selama masa haid  Apakah nyeri terjadi di setiap masa
• Kapan hari pertama haid terakhir (masa haid terakhir) haid
• Umur pada saat haid berhenti (pada wanita
menopause)
 Apakah ada bekuan darah
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

WANITA
Massa atau lesi Pengeluaran sekret Gatal di vagina Nyeri perut
dari vagina
 Kapan mengetahui  Apa warna sekret  Sudah berapa lama  Sudah berapa lama
ada massa/ lesi untuk  Apakah sekret  Apakah terdapat  Lokasi nyeri
pertama kali berbau busuk / bau perasaan gatal yang  Apakah nyeri berkaitan
 Apakah terasa nyeri ikan hebat di daerah dengan ovulasi dan
 Apakah massa  Apakah disertai rasa perineum siklus haid
berubah dibandingkan gatal  Apakah menderita  Kapan haid terakhir
keadaan pertama kali  Apakah baru saja diabetes (kencing  Riwayat kehamilan
 Riwayat seksual: minum obat – manis)  Apakah pernah
• Apakah pernah obatan seperti menderita penyakit
kontak dengan antibiotik kelamin
orang yang  Apakah terasa panas
menderita penyakit saat buang air kecil
kelamin  Apakah sering buang air
kecil
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

WANITA
Dispareunia Perubahan pola buang air kecil
(nyeri selama atau setelah berhubungan intim)
 Tanyakan bagaimana hubungan dengan  Apakah urin keluar pada saat mengejan,
suaminya batuk, tertawa, mengangkat berat
 Tanyakan masalah yang sedang dihadapi  Apakah urin keluar tanpa di dahului rasa
ingin buang air kecil/ keluar tanpa disadari
 Apakah mengetahui bahwa kandung kemih
terasa penuh
 Apakah menderita penyakit diabetes
(kencing manis)
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

 Penyakit yang pernah diderita


 Riwayat penyakit kelamin

Riwayat pribadi dan sosial ekonomi


 Pendidikan, Pekerjaan, Aktivitas seksual
 Kesulitan yang dihadapi (masalah pekerjaan, keluarga, keuangan)

Riwayat pemakaian obat – obatan


 Tanyakan apakah pernah dilakukan perawatan sebelumnya
 Bila sudah pernah tanyakan: Kapan, dimana, Jenis terapi, Cara menggunakan obat
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

● Penilaian Umum, Status Generalis


● Informed consent:
• Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
• Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan
• Minta persetujuan dari pasien sehubungan dengan tindakan yang
akan dilakukan
● Persiapan alat yaitu sarung tangan (untuk pemeriksaan genitalia)
Pemeriksaan Ginjal
Inspeksi  Pembesaran pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas 
disebabkan hidronefrosis/ tumor pada daerah retroperitoneum.
 Massa di abdominal atas, massa keras dan padat (keganasan/ infeksi
perinefritis).
Palpasi  Sukar dipalpasi
(Bimanual)  Pria lebih terfiksir daripada wanita (otot perut pria lebih keras)
 Pada yg kurus lebih mudah
 Metode: supinasi, memakai dua tangan: Tangan kiri diletakkan di sudut
kosto-vertebra untuk mengangkat ginjal ke atas dan tangan kanan
menekan/mempalpasi ginjal. 
 Temuan: nyeri tekan, teraba massa hipertropi kompensasi,tumor, dll
 Tangan kiri diletakkan di sudut kosto-vertebra
untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan
Pemeriksaan Bimanual
tangan kanan meraba ginjal dari depan.
 Angkat dan dorong ginjal kanan kearah anterior.
 Letakkan tangan kanan secara gentle di kuadran
kanan atas sebelah lateral dan paralel dengan
muskulus rektus. Minta pasien untuk bernafas
dalam.
 Saat pasien dipuncak inspirasi, tekan tangan
kanan cepat dan dalam ke kuadran kanan atas
dibawah pinggir arcus costae dan ginjalkanan
akan teraba.
 Suruh pasien menahan nafas. Lepaskan tekanan
tangan kanan secara pelan-pelan dan rasakan
bagaimana ginjal kanan kembali ke posisi semula
dalam ekpirasi.
 Jika ginjal teraba tentukan ukuran, kontur, dan
adanya nyeri tekan.
Pemeriksaan Ginjal
Perkusi  Memberikan ketokan pada sudut kostovertebra
(yaitu sudut yang dibentuk oleh kosta terakhir
dengan tulang vertebra). Dapat juga ditemui saat
palpasi abdomen.
 Temuan: pada pembesaran ginjal karena
hidronefrosis atau tumor ginjal, mungkin teraba
pada palpasi dan terasa nyeri pada perkusi.
 Penekanan pada ujung jari cukup membuat nyeri,
dan dapat pula memberikan ketokan dengan
permukaan ulnar kepalan tangan kanan dengan
beralaskan volar tangan kiri (fish percussion).
Pasien harus dalam posisi duduk.

Auskultas  Gunakan stetoskop, terdengar suara bising


i (systolic bruit) bila ada stenosis/aneurisma arteri
renalis
Pemeriksaan Ballotement

• Untuk menilai apakah ada kecurigaan ke arah pembesaran ginjal. Teknik ini dilakukan dengan kedua tangan
(bimanual) memberikan penekanan ke arah secara bergantian. 

• Amati gerakan/pantulan abdomen (cairan asites akan berpindah untuk sementara sehingga massa yang membesar
dalam rongga abdomen dapat terasa saat memantul), lalu Letakkan satu tangan pada satu sisi perut pasien, kemudian
tangan yang lain mendorong/menekan sisi perut yang berlawanan. Rasakan adanya tekanan gelombang cairan pada
tangan pertama.

• Pembesaran ginjal (akibat tumor atau hidronefrosis akan teraba di antara kedua tangan tersebut, dan bila salah satu
tangan digerakkan akan teraba benturannya di tangan lain, hal ini dinamakan ballotement positif. Pada keadaan normal
disebut ballotement negatif.
Pemeriksaan Buli - buli
Inspeksi  Diperhatikan adanya benjolan/massa atau jaringan parut bekas
irisan/operasi di suprasimfisis.
 Normal : kosong atau volume < 150 cc → tidak terlihat.
 Massa di daerah suprasimfisis → tumor ganas buli-buli atau karena buli-buli
yang terisi penuh dari suatu retensi urine.
Palpasi  Dapat menentukan batas atas buli-buli
 Nyeri tekan supra pubis → sistitis
 Tumor buli-buli, uterus, ovarium yang besar dan seminoma teraba di supra
pubis.
Perkusi  Pekak (dullness) di supra pubis → isi buli-buli > 150 cc atau kista ovarium
pada wanita.
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Inspeksi  Pasien dipersilakan untuk berbaring
(Kulit dan Rambut)  Perhatikan kulit lipat paha untuk melihat adanya infeksi, ekskoriasi atau ruam
lain.
 Perhatikan distribusi rambut pubis  untuk melihat adanya kutu rambut yang
melekat pada rambut.

Inspeksi  Perhatikan dari ujung penis sampai pangkalnya.


(Penis dan Skrotum)  Apakah sudah disirkumsisi atau belum.
 Bila belum disirkumsisi perhatikan (Ukuran, lesi, edema, ruam):
• Preputium : preputium terlalu panjang (hipospadia) → Redundant prepuce.
• Orificium kecil dan konstriksi ketat hingga preputium tidak dapat ditarik ke
belakang melewati glans penis → phymosis.
• Preputium yang phymosis jika dipaksa ditarik ke belakang corona glandis
dan tidak segera direposisi kembali → paraphymosis.
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Inspeksi  Sudah disirkumsisi, perhatikan :
(Penis dan Skrotum)  Glans penis : periksa apakah ada Herpes progenitalis (Virus Herpes tipe
2) atau radang glans penis (balanitis).
 Meatus uretra.
• Iritasi khronis pada meatus → Erythro-plasma of Queyrat.
• Condyloma acuminata = verruca acuminate.
• Urethral discharge. Cairan yang keluar dari meatus urethra : nanah
(urethritis), darah (ruptura urethra, corpus alienum, batu, tumor
urethra).
 Letak meatus uretra :
• Hipospadia, epispadia, fistel urethra akibat periurethritis atau trauma,
Hypoplasia of the penis (micro penis), curvatura penis : hypospadia
penis akan bengkok kearah ventral.
Inspeksi dengan pasien berdiri
Inspeksi  Jika tidak disunat, prepusiumnya harus diretraksikan (pemeriksa dapat
(Penis) melakukan sendiri atau meminta pasien untuk menarik prepusiumnya
sendiri).
 Bila terdapat bahan putih seperti keju di bawah prepusium (smegma),
normal.
 Perhatikan apakah ada fimosis (prepusium tidak dapat diretraksikan dan
menghalangi pemeriksaan glans secara memadai)
 Periksa glans untuk melihat adanya ulkus, kutil, nodulus, parut atau
tanda peradangan.

Inspeksi  Perhatikan posisi meatus uretra eksternus, letaknya harus di tengah


(Meatus Eksternus) glans.
 Periksa meatus dengan meletakkan kedua tangan di sisi glans penis
dan membuka meatus.
 Perhatikan apakah terdapat sekret, kutil (kondiloma akuminata) atau
stenosis.
Palpasi dengan pasien berdiri

Palpasi  Gerakkan jari secara memutar sepanjang ligamentum inguinal.


(Nodus Inguinal)  Tentukan adanya adenopati inguinal.
 Biasanya dapat ditemukan nodus – nodus limfe.
 Berukuran kecil (0,5 cm) dan dapat digerakkan dengan bebas.

Palpasi  Raba seluruh penis mulai dari preputium, glans dan batang penis serta uretra.
(Penis)  Perhatikan apakah terdapat parut, ulkus, nodulus, indurasi atau tanda – tanda
peradangan.
 alpasi korpora kavernosa dengan memegang penis di antara jari – jari kedua
tangan dan memakai jari telunjuk untuk memeriksa indurasi.
Palpasi dengan pasien berdiri
Palpasi  Palpasi mulai dari meatus eksternus, melalui korpus spongiosum sampai ke
(Uretra) pangkalnya.
 Untuk palpasi pangkal uretra, angkat penis dengan tangan kiri sementara jari
telunjuk kanan menekan di garis tengah dan mempalpasi jauh ke pangkal
korpus spongiosum.
 Bantal jari telunjuk kanan harus mempalpasi seluruh korpus spongiosum mulai
dari meatus sampai ke pangkalnya.
Pemeriksaan Skrotum dan Isinya
Inspeksi  Perhatikan kontur skrotum, biasanya testis kiri lebih rendah dibandingkan yang kanan.
 Cari : abses, fistel, edema, gangren (skrotum tegang, kemerahan nyeri, panas, mengkilap,
hilang rasa
 Pembesaran skrotum :
• Orchitis/epididimitis: nyeri degan tanda radang, skrotum edema, merah.
• Ca testis : skrotum besar berbenjol, tidak ada tanda radang dan tidak nyeri.
• Hydrocele testicularis : skrotum besar dan rata, tidak berbenjol.
• Hydrocele funicularis : sisi yg hidrocele ada 2, jadi terlihat 3 benjolan dengan testis
sebelahnya.
• Varicocele : gambaran kebiruan menonjol dan berkelok-kelok sepanjang skrotum,
menghilang bila berbaring.
• Hematocele : perdarahan akibat trauma, skrotum bengkak kebiruan, ada bekas trauma.
• Torsi testis : testis yang terpuntir lebih tinggi dari yg normal (Deming's sign) dan posisi
lebih horisontal dari yang normal (Angell's sign).
Pemeriksaan Skrotum dan Isinya
Inspeksi  Raba jumlah testis, monorchidism/anorchidism, kriptokismus uni/ bilateral.
 Testis teraba keras sekali, tidak nyeri tekan → seminoma.
 Hydrocele → testis tidak teraba, fluktuasi, tes transluminasi (+).
 Hernia skrotalis → teraba usus/massa dari skrotum sampai kanalis inguinalis.
 Varicocele → seperti meraba cacing dalam kantung (bag of worm).
 Torsio testis → teraba horisontal dan nyeri, diangkat keatas lewat sympisis os
pubis nyeri tetap/bertambah (Prehn's sign).
 Vas deferens teraba seperti benang besar dan keras dalam skrotum. Tidak
teraba → agenesis vas deferens.
Pemeriksaan Skrotum dan Isinya
Palpasi  Tiap testis dipalpasi secara terpisah
(Testis)  Pakailah kedua tangan untuk memegang testis dengan
lembut
 Sementara tangan kiri memegang kutub superior dan
inferior testis, tangan kanan melakukan palpasi
permukaan anterior dan posterior
 Perhatikan ukuran, bentuk dan konsistensi tiap testis
 Bandingkan ukuran dan konsistensi satu testis dengan
testis yang lain
 Testis normal mempunyai konsistensi seperti karet 
catat apabila teraba massa yang tidak terlihat ketika
pasien berbaring.
Pemeriksaan Skrotum dan Isinya

Palpasi  Untuk membedakan massa padat dan massa


(Testis) kistus pada isi skrotum, dilakukan pemeriksaan
transiluminasi (penerawangan) pada isi skrotum.
 Pemeriksaan penerawangan dilakukan pada
tempat yang gelap dan menyinari skrotum
dengan cahaya terang.
 Jika isi skrotum tampak menerawang → berisi
cairan kistus dan dikatakan transiluminasi positif
atau diafanoskopi positif.
Pemeriksaan Colok Dubur (Rectal toucher)

● Pemeriksaan colok dubur → memasukkan jari telunjuk yang sudah diberi pelicin
kedalam lubang dubur.
● Pada pemeriksaan colok dubur dinilai:
• Tonus sfingter ani dan refleks bulbo-kavernosus (BCR)
• Mencari kemungkinan adanya massa di dalam lumen rektum
• Menilai keadaan prostat.
● Penilaian refleks bulbo-kavernosus → merasakan adanya refleks jepitan pada sfingter
ani pada jari akibat rangsangan sakit yang kita berikan pada glans penis atau klitoris.
● Pada wanita yang sudah berkeluarga selain pemeriksaan colok dubur, perlu juga
diperiksa colok vagina → melihat adanya kelainan di dalam alat kelamin wanita,
antara lain: massa di serviks, darah di vagina, atau massa di buli-buli.
Ada beberapa posisi untuk colok dubur:
Pemeriksaan Prostat

● Waktu melakukan palpasi prostat, buli-buli harus kosong.


● Dilakukan pada posisi knee-elbow atau left lateral posisi.
● Gunakan telunjuk yang telah diberi pelicin dan masukan
perlahan ke anus.
● Perabaan prostat normalnya kenyal dan elastis. Teraba lobus
medial yang dibatasi oleh sulkus medial.
● Telusuri sulkus kebawah maka akan teraba bagian yang lunak
berarti telah sampai pada pool bawah prostat sampai pada uretra
membranous, yang pada masing-masing sisinya kadang teraba
kelenjar bulbouretra (Cowper), sedangkan bila kita telusuri
keatas teraba pool atas prostat dan vesikula seminalis.
Pemeriksaan Prostat

● Pemeriksa memakai handschoen secara baik dan benar.


● Posisi tergantung kondisi dan yang akan dinilai, standart dilakukan Sims
posisi.
● Lihat keadaan lokal sekeliling anus.
● Handschoen yang sudah diolesi dengan jelly secukupnya dimasukan
kedalam anus.
● Pelan-pelan telunjuk yang telah pakai handschoen didorong masuk, nilai
sphincter anus ekterna, dorong kedalam sampai ampula recti. lalu rotasikan
telunjuk.
● Nilai mukosa rektum dan keadaan sekelilingnya.
● Kemudian nilai kondisi prostat.
● Setelah selesai dan dirasa sudah cukup, kemudian keluarkan telunjuk dan
lihat apakah ada lendir atau darah pada handschoen.
Pemeriksaan Prostat

Keadaan yang akan ditemukan:


● Dalam keadaaan normal vesikula seminalis tidak teraba.
● Dalam keadaan prostatitis kronis, prostat teraba membesar, agak panas dan
nyeri tekan.
● Pada keganasan prostat yang asimptomatik yang lokasinya pada lobus lateral
yang dalam dan lobus medius tidak dapat diraba melalui rektal.
● Bila terletak pada permukaan kapsul teraba nodul, konsistensi keras, dalam
keadaan lanjut prostat irreguler, sulkus medianus obliterasi dan kadang ukuran
prostat membesar.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai