Anda di halaman 1dari 3

BAB II PEMERIKSAAN UROLOGI I. Anamnesis dan Riwayat Penyakit Anamnesis yang sistematik itu mencakup: a.

Keluhan utama pasien b. Riwayat penyakit lain yang pernah dideritanya maupun pernah diderita oleh keluarganya c. Riwayat penyakit yang diderita saat ini Nyeri Nyeri yang disebabkan oleh kelainan yang terdapat pada organ urogenitalia: Nyeri lokal : nyeri yang dirasakan di sekitar organ itu sendiri Contoh : kelainan ginjal dapat dirasakan di daerah sudut kostovertebra Nyeri alih/referred pain : nyeri yang dirasakan jauh dari tempat organ yang sakit Contoh : nyeri akibat kolik ureter dapat dirasakan hingga ke daerah inguinal, testis, dan bahkan sampai ke tungkai bawah. Nyeri Ginjal y Nyeri ginjal akibat renggangan kapsul ginjal. y Renggangan kapsul ini dapat terjadi karena : - pielonefritis akut yang menimbulkan edema - obstruksi saluran kemih yang mengakibatkan hidronefrosis - tumor ginjal Nyeri Kolik Nyeri kolik akibat spasmus otot polos ureter karena gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan darah, atau oleh benda asing lain. Nyeri Vesika y Nyeri vesika dirasakan di daerah suprasimfisis. y Nyeri ini terjadi akibat overdistensi buli-buli yang mengalami retensi urine atau terdapat inflamasi pada buli-buli (sistitis interstisisalis, tuberkulosis, sistosomiasis). y Inflamsi buli-buli dirasakan sebagai perasaan kurang nyaman di daerah suprapubik (suprapubic dyscomfort). Nyeri mulai muncul manakala buli-buli terisi penuh dan nyeri berkurang pada saat selesai miksi. y Pasien sistitis merasakan nyeri yang sangat hebat seperti ditusk-tusuk pada akhir miksi dan kadang kala disertai hematuria stranguria.

Nyeri Prostat y y Nyeri akibat inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar prostat dan distensi kapsul prostat. Lokasi nyeri sulit ditentukan, pada umumnya dapat dirasakan pada abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosakral, atau nyeri rektum.

Nyeri Testis/Epididimis y Nyeri yang dirasakan pada daerah kantong skrotum dapat berasal dari nyeri yang berasal dari kelainan organ di kantong skrotum/nyeri primer (torsio testis, torsio apendiks testis, epididimitis/orkitits akut, trauma pada testis) atau nyeri yang berasal dari kelainan organ di luar kantong skrotum (inflamasi pada ginjal dan inguinal). nyeri tumpul di sekitar testis dapat disebabkan oleh varikokel, hidrokel, tumor testis.

Nyeri Penis y Nyeri yang terjadi pada saat tidak ereksi (flaksid), biasanya akibat refered pain dari inflamasi pada mukosa buli-buli atau uretra, yang terutama dirasakan pada meatus uretra eksternum. Parafimosis dan peradangan pada prepusium maupun glans penis memberikan rasa nyeri pada ujung penis. Nyeri yang terjadi pada saat ereksi mungkin disebabkan penyakit Peyronie (terdapat plak jaringan fibrotik yang teraba pada tunika albugenia korpus kavernosum penis saat ereksi penis melengkung/bending dan terasa nyeri) atau Priapismus (Ereksi penis yang terjadi terus menerus tanpa diikuti dengan ereksi glans, tanpa diikuti dengan hasrat seksual, terasa sangat nyeri).

Keluhan Miksi Keluhan yang dirasakan oleh pasien saat miksi: y y Keluhan iritasi : urgensi, polakisuria/frekuensi, nokturia, disuria. Lower urinary Keluhan obstruksi : hesistensi, harus mengejan saat miksi, tract symptoms pancaran urine melemah, intermitensi, masih menetes (LUTS) dan terasa ada sisa urine sehabis miksi. Inkontinensia Enuresis

y y

Gejala Iritasi Urgensi : rasa sangat ingin kencing akibat hiperiritabilitas dan hiperaktivitas buli-buli karena inflamasi, terdapat benda asing di dalam buli-buli, adanya obstruksi infravesika, atau akibat kelainan buli-buli nerogen.

Frekuensi/polakisuria: frekuensi berkemih yang lebih dari normal (normalnya 5-6 x dengan volume 300 ml setiap miksi). Polakisuria dapat disebabkan karena produksi urine yang berlebihan/poliuria (diabetes melitus, diabetes insipidus atau asupan cairan yang berlebihan) atau karena kapasitas buli-buli yang menurun (obstruksi infravesika, menurunnya komplians buli-buli, buli-buli contracted, buli-buli yang mengalami inflamasi/iritasi oleh benda asing di dalam lumen buli-buli)sehingga waktu buli-buli terisi pada volume yang belum mencapai kapasitasnya rangsangan miksi sudah terjadi. Nokturia terjadi pada malam hari Penyebab: produksi urine meningkat atau kapasitas buli-buli menurun. Disuri: nyeri pada saat miksi dan terutama disebabkan karena inflamasi pada bulibuli dan uretra. Disuria pada awal miksi : kelainan uretra Disuria pada akhir miksi : kelainan pada buli-buli Gejala Obstruksi Adanya obstruksi infravesika menyebabkan hesistansi (awal keluarnya urine menjadi lebih lama) dan pasien harus mengejan saat mulai miksi. Setelah urine keluar, pancaran menjadi lemah, tidak jauh dan kecil. Dipertengahan miksi seringkali miksi berhenti dan kemudian memancar lagi (intermitensi). Miksi diakhiri perasaan masih terasa ada sisa urine di dalam buli-buli dengan masih keluar tetesan-tetesan urine (terminal dribbling). Suatu saat buli-buli tidak mampu mengosongkan isinya retensi urine terasa nyeri pada daerah suprapubik dan diikuti keinginan miksi yang sangat sakit (urgensi) lama kelamaan buli-buli isinya makin penuh keluar urine menetes tanpa disadari inkontinensia paradoksa.

Inkontinensia Urine Inkontinensia urine adalah ketidak mampuan seseorang untuk menahan urine yang keluar dari buli-buli, baik disadari maupun tidak disadari.

Anda mungkin juga menyukai