Persiapan harus dilakukan baik untuk pemeriksa dan pasien. Posisikan pasien telentang di
atas meja pemeriksaan senyaman mungkin. Posisikan pemeriksa di sebelah kanan pasien.
Bantu pasiem membuka pakaiannya agar lapangan pandang pemeriksa terbuka.
a. Inspeksi abdomen secara keseluruhan. Perhatikan ada tidaknya perubahan pada bentuk
abdomen. Perut buncit yang simetris biasanya menunjukkan adanya cairan
intraabdominal/asites (sudah dipelajari). Sedangkan perut buncit asimetris biasanya
disebabkan oleh adanya pembesaran organ intraabdominal.
1) Ginjal
Perut buncit asimetris pada upper abdomen mungkin dapat disebabkan oleh adanya
kelainan ginjal seperti tumor wilms atau ginjal polikistik.
2) Vesika urinaria
Perut membuncit pada hipogastrik dapat disebabkan oleh distensi vesika urinaria.
b. Palpasi dapat dilakukan dengan menggunakan kedua tangan (bimanual) atau satu
tangan (monomanual). Pastikan tangan hangat agar memberikan kenyamanan kepada
pasien. Pastikan keadaan hepar dan lien untuk mempermudah pemeriksaan ginjal.
1) Ginjal kanan
Tangan kiri pemeriksa diletakkan di bagian posterior tubuh sedemikian rupa
sehingga ujung jari telunjuk berada di sudut kostovertebra untuk mempresentasikan
ginjal dengan cara mendorongnya ke depan. Tangan lainnya diletakkan di dinding
anterior abdomen tepat di bawah kosta. Pasien diminta untuk inspirasi dalam
kemudian raba ballottement ginjal di antara kedua tangan. Perhatikan permukaan,
ukuran, bentuk, konsistensi dan ada tidaknya rasa nyeri pada perabaan.
2) Ginjal kiri
Posisikan diri di sebelah kiri penderita. Gunakan tangan kanan untuk
mempresentasikan ginjal dan tangan kiri untuk meraba. Lakukan seperti pada
palpasi ginjal kanan.
3) Vesika urinaria
Raba hipogastrik dengan menggunakan tangan kanan kanan. Rasakan ballottement
vesika urinaria. Palpasi dapat menimbulkan rasa nyeri pada vesika urinaria yang
penuh.
c. Perkusi dapat dilakukan pada pasien dalam keadaan terlentang dan telungkup.
1) Ginjal
Perkusi pada ginjal terutama bertujuan untuk mengetahui adanya nyeri ketok.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam posisi telungkup.
a) Letakkan satu tangan sedemikian rupa sehingga jari kelingking sejajar dengan
costae terakhir, sedangkan ujung-ujung jari di sudut kostovertebra. Kemudian
ketok dengan jari tengah tangan lainnya. Adanya rasa nyeri menunjukkan
adanya keadaan patologis ginjal.
b) Apabila tidak timbul nyeri cobalah gunakan kepalan tangan untuk menumbuhkan
nyeri ketok ginjal. Posisikan tangan kiri seperti pada perkusi, kemudian pukul
tangan tersebut menggunakan sisi unler tangan kanan dengan hati-hati.
2) Vesika urinaria
Perkusi pada vesika urinaria merupakan bagian dari perkusi abdomen secara
keseluruhan. Lakukan perkusi dari area umbilikus ke arah distal menuju
hipogastrium. Vesika yang terisi menimbulkan suara pekak. Terdengarnya suara
redup menunjukkan adanya massa padat.
d. Auskultasi upper quadrant abdomen dapat terdengar bruit sistole pada penderita
dengan stenosis arteri renalis atau malformasi arteriovena.
NamaMahasiswa : …………………………..
NIM : …………………………..
Nilai Bobot
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
1 Menyapa pasien dengan ramah, memperkenalkan diri dan 1
menanyakan identitas pasien.
2 Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien 1
tentang tindakan yang akan dilakukan.
3 Mintalah pasien mengosongkan kandung kemih. 1
4 Menjaga privasi pasien (menutup jendela/pintu). 1
5 Membantu dan mempersilahkan pasien untuk berbaring 1
dengan posisi yang benar.
6 Meminta pasien untuk menurunkan pakaian dalam (celana), 1
hingga regio analis terlihat jelas.
7 Mencuci tangan sesuai prosedur dan menggunakan sarung 2
tangan steril.
8 Inspeksi batang penis, adakah pembengkakan, tanda-tanda 2
peradangan atau lesi kulit lainnya. Jika terdapat lesi kulit
catat sifatnya. Perhatikan juga daerah sulkus koronarius
untuk melihat adanya lesi dan hygiene pasien
9 Inspeksi glans penis dan permukaan dalam kulit di atasnya 1
untuk melihat adanya lesi kulit .
10 Inspeksi meatus eksterna uretra untuk mengetahui adanya 1
meatitis, duh tubuh, lesi atau kelainan kongenital seperti
hipospadia atau epispadia. Jika terdapat duh tubuh, catat
sifatnya.
11 Inspeksi dan palpasi skrotum untuk menentukan 2
ada/tidaknya lesi
12 Melakukan transiluminasi skrotum 2
Keterangan :
0 = tidakdilakukan Purwokerto
1 = dilakukan, tetapikurang sempurna Penguji,
2 = dilakukandengan sempurna
………………………...