Karakteristik Nyeri
Sifat, keparahan dan periodisitas sakit memberikan petunjuk berguna untuk
penyebab yang mendasari . nyeri utama adalah yang paling umum.
Nyeri alih Nyeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih
dari suatu daerah. Misalnya, diafragma yang berasal dari regio leher C3
C5 pindah ke bawah pada masa embrional sehingga rangsangan pada
diafragma oleh perdarahan atau peradangan akan dirasakan di bahu.
Demikian juga pada kolesistitis akut, nyeri dirasakan di daerah ujung
belikat. Abses dibawah diafragma ata rangsangan karena radang atau
trauma pada permukaan atau limpa atau hati juga dapat mengakibatkan
nyeri di bahu. Kolik ureter atau kolik pyelum ginjal, biasanya dirasakan
sampai ke alat kelamin luar seperti labium mayus atau pada testis pada
pria.
Nyeri kontinyu Nyeri akibat rangsangan pada peritoneum parietal akan
dirasakan terus-menerus karena berlangsung terus, misalnya pada reaksi
radang. Pada saat pemeriksaan penderita peritonitis, ditemukan nyeri
tekan setempat. Otot dinding perut menunjukkan defans muskuler secara
refleks untuk melindungi bagian yang meradang dan menghindari gerakan
atau tekanan setempat.
Nyeri kolik Nyeri kolik merupakan nyeri yang hilang timbul yang
menunjukkan suatu obstruksi organ berongga (lumen), organ yang
berdinding otot (usus, empedu, duktus biliaris, ureter) Kolik merupakan
nyeri viseral akibat spasme otot polos organ berongga dan biasanya
disebabkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut (obstruksi usus,
batu ureter, batu empedu, peningkatan tekanan intraluminar). Nyeri ini
timbul karena hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran. Karena
kontraksi ini berjeda, kolik dirasakan hilang timbul. Fase awal gangguan
perdarahan dinding usus juga berupa kolik. Serangan kolik biasanya
disertai perasaan mual, bahkan sampai muntah. Dalam serangan,
penderita sangat gelisah, kadang sampai berguling-guling di tempat tidur
atau di jalan. Yang khas ialah trias kolik yang terdiri atas serangan nyeri
yang kumat-kumatan disertai mual dan muntah dan gerak paksa.
Nyeri iskemik Nyeri perut dapat juga berupa nyeri iskemik yang sangat
hebat, menetap, dan tidak menyurut. Nyeri ini merupakan tanda adanya
jaringan yang terancam nekrosis. Lebih lanjut akan tampak tanda
intoksikasi umum, seperti takikardia, keadaan umum yang memburuk, dan
syok karena resorbsi toksin dari jaringan nekrosis.
Nyeri pindah Kadang nyeri berubah sesuai perkembangan patologi.
Misalnya pada tahap awal appendisitis, sebelum radang mencapai
permukaan peritoneum, nyeri viseral dirasakan sekitar pusat disertai rasa
mual karena appendiks termasuk usus tengah. Setelah radang terjadi di
seluruh dinding termasuk peritoneum viseral, terjadi nyeri akibat
rangsangan peritoneum yang merupakan nyeri somatik. Pada saat ini,
nyeri dirasakan tepat pada letak peritoneum yang meradang, yaitu diperut
kanan bawah. Jika appendiks kemudian mengalami nekrosis dan gangren,
nyeri berubah lagi menjadi nyeri iskemik yang hebat, menetap dan tidak
menyurut, kemudian penderita dapat jatuh dalam keadaan toksis. Pada
perporasi tukak peptik duodenum, isi duodenum yang terdiri atas cairan
asam garam dan empedu masuk rongga abdomen yang sangat
merangsang peritoneum setempat. Pasien merasakan sangat nyeri di
tempat rangsangan itu, yaitu diperut bagian atas. Setelah beberapa
waktu, isi cairan lambung mengalir ke kanan bawah, melalui
jalandisebelah lateral kolon asendens sampai ke tempat kedua, yaitu
rongga perut kanan bawah, sekitar sekum. Nyeri itu kurang tajam dan
kurang hebat dibandingkan nyeri pertama karena terjadi pengenceran.
Pasien sering mengeluh bahwa nyeri yang mulai di ulu hati pindah ke
kanan bawah. Proses ini berbeda sekali dengan proses nyeri pada
appendisitis akut. Akan tetapi kedua keadaan ini, appendisitis akut
maupun perporasi lambung atau duodenum, akan mengakibatkan
peritonitis purulenta umum jika tidak segera ditanggulangi dengan
tindakan bedah
Nyeri disertai rasa panas biasanya mengindikasikan karena pengaruh
asam dan berhubungan dengan lambung, duodenum atau bagian
esofagus bawah
Nyeri tajam konstan dangkal karena iritasi peritoneal adalah khas ulkus
perforasi atau usus buntu yang pecah, kista ovarium, atau kehamilan
ektopik.
Kolik jika ada interval bebas nyeri yang mencerminkan kontraksi intermiten
otot polos, seperti pada kolik uretra. Dalam arti sempit, yang kolik istilah
empedu adalah keliru karena sakit empedu tidak mengampuni. Alasannya
adalah bahwa kantong empedu dan saluran empedu, kontras dengan ureter dan
usus, tidak memiliki gerakan peristaltik. Kolik biasanya segera diatasi dengan
analgesik. nyeri iskemik karena usus terjepit atau trombosis mesenterika hanya
sedikit diredakan bahkan oleh narkotika.