Anda di halaman 1dari 18

PENYAKIT

COLIC ABDOMEN
DISUSUN OLEH

RIFKY SYAHRUL RAKHMAZENI

21022
Pengertian
Nyeri abdomen merupakan keluhan yang cukup
sering ditemukan sebanyak 10% pada pasien-
pasien di ruang gawat darurat. Penegakkan
diagnosis kemungkinan bervariasi dari kondisi
yang mengancam jiwa, hingga yang hilang sendiri,
dan dari yang umum, hingga yang jarang.
Nyeri Abdomen
Nyeri abdomen dapat,dapat berupa:
1. Nyeri visceral
bila berasal dari rangsanganpada organ viseral. Nyeri bersifat tumpu dan
kurang terlokalisir.
2. Nyeri somatic
berasal dari jaringan sepertikulit, otot, tulang atau sendi. Sifat nyerinyaseperti di
sayat/ ditusuk
3. Nyeri epigastrik
Foregut(lambung, duodenum, hati, pancreas, empedu)
4. Nyeri Periumbilikal
Midgut( usus halus dan usus besar termasuk apendiks)
5. Nyeri Suprapubik
Hindgut( rectum dan organ urogenital)
Nyeri Abdomen
Klasifikasi Colic Abdomen
1. Colic Bilier

Definisi merupakan gejala tidak nyaman yang dirasakan pasien dan


sering tidak disertai tanda-tanda klinis lain.
Gejala dari penyakit batu empedu (kolelitiasis/koledokolitiasis)
Sifat nyeri : Paroksismal dan meningkat progresif terutama setelah
makan.
Anamnesis : Nyeri datang tiba-tiba tanpa fluktuasi dan menghilang
secara bertahap 2-6 jam.
Pemeriksaan fisik: berkeringat, pucat, nyeri pantul, terdapat
tahanan, sering terjadi pada orang dengan fitur fisik kelebihan berat
badan.
TATA LAKSANA :
Nyeri hebat diberikan analgesik golongan narkotik Meperidine
( pethidine) dosis 1-1,5 mg/kgBB IM setiap 3 jam.
Jika muntah dapat diberikan metoklopramid.
2. Colic Renal
Kolik ginjal yang terutama disebabkan pelebaran dan peregangan oleh karena obstruksi
saluran kemih akut
Sifat Nyeri:
1. Fase Akut : serangan pada pagi hari dan malam hari kemudian perlahan rasa sakit
meningkat setelah 30 menit dari onset awal dan nyeri maksimum 1-2 jam.
2. Fase Konstan : setelah mencapai intensitas maksimum cenderung menetap 1-4 jam
bahkan 12 jam sampai diobati.
3. Fase Mereda: nyeri berkurang cukup cepat setelah diberi analgesik kuat.
DISTRIBUSI NYERI RENAL DAN UTHERAL
1. Ureter 1/3 proksimal dan pelvis ginjal : batu saluran kemih dari atas cenderung
menyebar ke daerah panggul dan lumbar.
2. Ureter 1/3 medial : Midureteral menyebabkan rasa sakit menyebar anterior dan
kaudal.
3. Distal ureter : batu ureter distal menyebabkan rasa sakit yang menyebar ke pangkal
paha atau testis pada laki-laki atau labia mayora pada wanita.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urine lengkap terutama pemeriksaan Mikroskopis dan Makroskopis Urin serta PH urin.
TATA LAKSANA
1. Pemberian cairan melalui akses vena jika ditemukan tanda-tanda dehidrasi karena
mual muntah.
2. Analgesik
3. Antiemetik
3. Colic Intestinal
Terjadi karena obstruksi usus halus parsial atau total.
Obstruksi pada usus halus menyebabkan dilatasi proksimal karena
akumulasi sekresi GI dan udara yang tertelan sehingga meningkatkan
gerak peristaltik baik diatas maupun di bawah obstruksi
Manifestasi Klinis:
1. Nyeri kram dan intermitten (obstruksi parsial)
2. Distensi perut
3. Mual dan muntah (obs.proksimal)
4. Bising usus meningkat atau menurun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan DL dan UL
2. Pemeriksaan foto abdomen
3. Pemeriksaan USG
APENDISITIS
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering.
Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika
terinfeksi.
LETAK
1. Letak apendiks retrosekal retroperitoneal, yaitu di belakang sekum (terlindung oleh
sekum). Rasa nyeri lebih kearah perut kanan atau nyeri timbul pada saat melakukan
gerakan seperti berjalan, bernapas dalam, batuk, dan mengedan. Nyeri ini timbul karena
adanya kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari dorsal.
2. Letak apendiks di rongga pelvis, bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada
rektum, akan timbul gejala dan rangsangan sigmoid atau rektum, sehingga peristalsis
meningkat, pengosongan rektum akan menjadi lebih cepat dan berulang-ulang (diare). Bila
apendiks terletak di dekat atau menempel pada kandung kemih, dapat terjadi
peningkatan frekuensi kemih, karena rangsangannya dindingnya.
1. Inspeksi : pada apendisitis akut sering ditemukan adanya abdominal swelling,
sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi perut.
2. Palpasi : pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan terasa nyeri.
Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri. Nyeri tekan perut kanan
bawah merupakan kunci diagnosis dari apendisitis. Pada penekanan perut kiri
bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan bawah. Ini disebut tanda
Rovsing (Rovsing Sign). Dan apabila tekanan di perut kiri bawah dilepaskan
juga akan terasa nyeri pada perut kanan bawah.Ini disebut tanda Blumberg
(Blumberg Sign).
3. Rectal touche: untuk menentukan letak apendiks, apabila letaknya sulit
diketahui. Jika saat dilakukan pemeriksaan ini dan terasa nyeri, maka
kemungkinan apendiks yang meradang terletak didaerah pelvis. Pemeriksaan
ini merupakan kunci diagnosis pada apendisitis pelvika.
Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator : untuk mengetahui letak apendiks
yang meradang.
a. Uji psoas dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperektensi
sendi panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian
paha kanan ditahan. Bila appendiks yang meradang menempel di m.
psoas mayor, maka tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.
b. Uji obturator dilakukan gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul
pada posisi terlentang. Bila apendiks yang meradang kontak dengan
m.obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil, maka
tindakan ini akan menimbulkan nyeri (apendisitis pelvika).
Tatalaksana Appendisitis

Tatalaksana apendisitis pada kebanyakan kasus


adalah apendektomi
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai