Anda di halaman 1dari 19

DIAGNOSIS BANDING AKUT ABDOMEN

Pada nyeri abdomen akut, interpretasi yang tepat merupakan tantangan bagi klinisi. Oleh
karena penatalaksanaannya mungkin memerlukan tindakan segera, kadang kala tidak dapat
dilakukan pemeriksaan yang lebih cermat terhadap kondisi lain. Beberapa situasi klinis
membutuhkan penilaian yang lebih teliti, karena keadaan-keadaan yang paling berbahaya dapat
diramalkan dari gejala dan tanda yang sangat tersamar. Pada keadaan tersebut, anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang mendetil dan teliti merupakan hal yang sangat penting.
Diagnosis akut abdomen tidak dapat diterima karena seringkali menimbulkan
kekeliruan dan konotasi yang salah. Akut abdomen yang paling nyata mungkin tidak
membutuhkan tindakan operasi, dan nyeri abdomen yang paling ringan, sebaliknya, mungkin
perlu tindakan koreksi segera. Setiap pasien dengan nyeri abdomen yang baru saja terjadi
memerlukan evaluasi dini dan menyeluruh serta diagnosis yang akurat.

Tabel : Beberapa penyebab Nyeri Abdomen yang penting


Nyeri yang berasal dari abdomen
1. Inflamasi peritoneal parietalis
a. Kontaminasi bakteri, misalnya perforasi appendiks, penyakit inflamasi pelvis
b. Iritasi kimiawi, misalnya perforasi ulkus, pankreatitis, metteschmerz
2. Obstruksi mekanik dari visera berlumen
a. Obstruksi usus halus atau usus besar
b. Obstruksi cabang-cabang bilier
c. Obstruksi ureter
3. Gangguan vaskuler
a. Emboli atau trombosis
b. Ruptur vaskuler
c. Oklusi akibat tekanan atau torsi
d. Anemia bulan sabit
4. Dinding abdomen
a. Distorsi atau traksi dari mesenterium
b. Trauma atau infeksi otot
5. Distensi permukaan visera, misalnya kapsula hepar atau renal
Nyeri yang dialihkan dari ekstra abdomen
1. Thoraks, misalnya pneumonia, oklusi koroner
2. Spina, misalnya radikulitis akibat artritis
3. Genitalia, misalnya torsio testis
Penyebab metabolik
1. Eksogen
a. Gigiatan laba-laba Black widow
b. Keracunan lead dan lain-lain
2. Endogen
a. Uremia
b. Ketoasidosis diabetik
c. Porphiria
d. Faktor alergi (defisiensi C1 esterase inhibitor)
Penyebab neurogen
1. Organik
a. Tabes dorsalis
b. Herpes zoster
c. Kausalgia dan lain-lain
2. Fungsional

BEBERAPA MEKANISME NYERI YANG BERASAL DARI ABDOMEN

Inflamasi Peritoneum Parietalis


Nyeri akibat inflamasi peritoneum parietalis menetap dan bersifat aching. Nyeri
berlokasi di daerah inflamasi.Tempat peralihan nyeri dapat ditunjuk dengan tepat, karena nyeri
ditransmisikan melalui saraf somatik yang mempersarafi peritoneum parietalis. Intensitas nyeri
tergantung dari tipe dan jumlah material yang memapari permukaan peritoneal pada periode
tersebut. Sebagai contoh, pelepasan tiba-tiba asam lambung steril dalam jumlah kecil ke kavitas
peritoneum menyebabkan nyeri yang lebih hebat daripada feses netral terkontaminasi dalam
jumlah yang sama. Cairan pankreas yang mengandung enzim aktif menyebabkan nyeri dan
inflamasi yang lebih berat dibandingkan dengan empedu steril (tidak mengandung enzim poten)
dalam jumlah yang sama. Darah dan urine seringkali begitu lumat sehingga tidak terdeteksi pada
paparan peritoneum yang tidak mendadak dan tidak masif. Pada kasus kontaminasi bakteri,
seperti pada penyakit inflamasi panggul, nyeri seringkali berintensitas rendah pada awal
penyakit, sampai terjadi multiplikasi bakteri yang menyebabkan perluasan substansi iritan.
Sejauh mana peritoneum terpapar meterial iritan merupakan hal yang penting. Perforasi
ulkus peptikum mungkin disertai dengan gambaran klinis yang sepenuhnya berbeda, tergantung
hanya pada kecepatan cairan gaster memasuki kavitas periteneum.
Nyeri akibat inflamasi peritoneum bervariasi, diperberat oleh tekanan atau perubahan
ketegangan dari peritoneum, yang dapat ditimbulkan dengan palpasi atau gerakan, seperti batuk
atau bersin. Pasien dengan peritonitis akan berbaring diam di tempat tidur, memilih untuk
menghindari gerakan. Hal ini kontras dengan penderita kolik, yang tak henti-henti menggeliat
kesakitan.
Karakteristik lain dari iritasi peritoneum adalah spasme akibat refleks tonus dari otot-otot
abdomen, baik terlokalisir maupun melibatkan segmen tubuh. Intensitas dari spasme tonus otot
tergantung dari lokasi proses inflamasi, tingkat perkembangan, dan integritas sisterm saraf. Pada
perforasi appendiks retrosekal atau perforasi ulkus ke dalam kantung peritoneum, spasme terjadi
minimal atau tidak ada sama sekali, karena adanya efek protektif dari visera di atasnya. Proses
yang berkembang lambat seringkali melemahkan derajat spasme otot. Keadaan emergensi pada
abdomen yang sangat berbahaya seperti perforasi ulkus dapat disertai dengan nyeri atau spasme
otot yang minimal atau tidak terdeteksi, tampak sakit berat, dan sangat lemah (pada orang tua
atau pasien psikotik).

Obstuksi Visera Berlumen


Nyeri pada obstruksi visera berlumen secara klasik digambarkan sebagai nyeri yang
intermiten atau kolik. Walaupun begitu, tidak adanya kram tidak boleh sampai menyebabkan
kekeliruan, karena distensi dari visera berlumen menimbulkan nyeri yang stabil dan sangat
jarang terjadi eksaserbasi. Nyeri ini tidak mendekati sedikit pun nyeri inflamasi peritoneu
parietalis yang bersifat terlokalisir.
Nyeri kolik akibat obstruksi usus halus biasanya periumbilikal atau supraumbilikal dan
lokasinya tidak jelas. Dengan semakin progerisifnya dilatasi usus halus, yang menyebabkan
hilangnya tonus otot, sifat kolik dari nyeri mungkin semakin berkurang. Adanya strangulasi yan
menyertai obstruksi, menyebabkan nyeri menyebar ke bagian bawah regio lumbar jika terdapat
traksi pada serabut mesenterium. Obstruksi kolon menimbulkan nyeri kolik yang intensitasnya
lebih rendah daripada obstruksi usus halus, dan seringkali berlokasi di area infraumbilikal.
Biasanya nyeri beradiasi ke lumbal pada obstruksi kolon.
Distensi tiba-taiba pada percabangan bilier lebih sering menimbulkan nyeri stabil
daripada kolik. Karena itu kolik bilier merupakan istilah yang keliru. Distensi akut dari
kandung empedu biasanya menyebabkan nyeri di kuadran kanan atas dengan radasi ke regio
posterior kanan toraks atau ke ujung bawah skapula kanan. Sedangkan distensi dari duktus
biliarais komunis biasanya disertai dengan nyeri epigastrium yang beradiasi ke regio lumbar
bagian atas. Bagaimanapun juga, variasi nyeri seringkali terjadi, yang menyebabkan kelainan-
kelainan di atas tidak dapat dibedakan satu sama lain. Nyeri subskapula yang khas atau radiasi
lumbal seringkali tidak ada. Dilatasi bertahap dari percabangan bilier, seperti pada karsinoma
kaput pankreas mungkin tidak menimbulkan nyeri atau hanya terjadi sensasi nyeri yang minimal
di epigastrium atau kuadran kanan atas. Nyeri yang disebabkan distensi duktus pankreatikus
menyerupai nyeri pada distensi duktus biliaris komunis, tetapi sering sekali diperberat dengan
posisi telentang dan hilang dengan posisi tegak lurus.
Obstruksi kandung kemih menyebabkan nyeri tumpul pada suprapubis, biasanya
berintensitas rendah. Pasien gelisah tanpa keluhan nyeri yang spesifik, mungkin satu-satunya
tanda dari distensi kandung kemih. Hal tersebut kontras dengan obstruksi pada ureter pars
intravesikular yang ditandai dengan nyeri suprapubik dan panggul yang hebat, kemudian
menjalar ke penis, skrotum, atau paha atas bagian dalam. Obstruksi dari ureteropelvic junction
dirasakan sebagai nyeri pada angulus costoverterbralis. Sedangkan obstruksi ureter sisanya
disertai dengan nyeri panggul yang seringkali menyebar ke abdomen di daerah yang sama.

Gangguan Vaskuler
Sebuah anggapan yang keliru, kontras dengan banyaknya pengalaman dalam menangani
penyakit ini adalah, nyeri yang menyertai gangguan vaskuler intraabdominal bersifat tiba-tiba
dan sangat hebat. Nyeri akibat emboli atau trombosis arteri mesenterikus superior atau
impending ruptur pada aneurisma aorta abdominal memang hebat dan difus. Tetapi, pada
keadaan lain yang sama seringnya, yaitu oklusi arteri mesetium superior, nyeri yang terjadi
ringan, difus, dan kontinyu, berlangsung 2 3 hari sebelum vaskuler kolaps atau munculnya
tanda-tanda inflamasi peritoneum. Rasa tidak nyaman pada fase awal, yang tampaknya kurang
signifikan lebih mungkin disebabkan oleh hiperperistaltik daripada inflamasi peritoneum. Tidak
adanya tenderness dan rigiditas yang menyertai nyeri kontinyu dan difus pada pasien dengan
kecenderungan menderita penyakit vaskuler, merupakan karakteristik dari oklusi arteri
mesenterikus superior. Nyeri abdomen yang menjalar ke regio sakral, panggul, atau genitalia,
merupakan tanda kemungkinan terjadinya ruptur aneurisma aorta abdominal. Nyeri ini mungkin
menetap selama beberapa hari sebelum timbulnya ruptur dan kolaps.

Dinding Abdomen
Nyeri yang timbul dari dinding abdomen biasanya konstan dan menusuk. Pergerakan,
berdiri terlalu lama, dan tekanan memperberat rasa tidak nyaman dan spasme otot. Pada kasus
hematoma selubung rektum, yang saati ini sering terjadi akibat terapi antikoagulan, dapat timbul
massa pada kuadran bawah abdomen. Keterlibatan yang simultan otot-otot bagian tubuh lain,
biasanya dapat membedakan myositis dinding abdomen dengan proses intraabdomen yang
mungkin menyebabkan nyeri di regio yang sama.

Pengalihan Nyeri pada Penyakit Abdomen


Nyeri yang beralih ke abdomen dari toraks, spina, atau genitalia merupakan masalah
diagnostik yang membingungkan, karena penyakit pada bagian atas kavitas abdomen serperi
kolesistitis akut atau perforasi ulkus biasanya disertai dengan komplikasi intratorakal. Yang
paling penting, walaupun sering dilupakan, kesepakatan bahwa kemungkinan penyakit
intratorakal harus dipertimbangkan pada setiap pasien dengan nyeri abdomen, terutama jika nyeri
berlokaisi di abdomen bagian atas. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang sistematis ditujukan
untuk mendeteksi adanya infark miokardium atau pulmoner, pneumonia, perikarditis, atau
penyakit esofagus (penyakit intratorakal sering tersamar sebagai penyakit abdomen emergensi).
Dari pemeriksaan tersebut seringkali didapat petunjuk yang sangat bermanfaat untuk
menegakkan diagnosis yang tepat. Pleuritis diafragma akibat pneumonia ata infark pulmoner
dapat menyebabkan nyeri pada kuadaran kanan atas, kemudian menjalar ke area supraclavikuler.
Penjalaran nyeri tersebut dapat membedakan penyakit ini dengan distensi akut percabangan
bilier ekstrahepatik, di mana nyeri yang terjadi dialihkan ke subskapula. Keputusan akhir untuk
menegakkan diagnosis membutuhkan observasi terencana dan tidak tergesa-gesa selama
beberapa jam, dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik berulang.
Pengalihan nyeri yang berasal dari toraks sering disertai dengan tertinggalnya pergerakan
dan respirasi pada hemitoraks yang sakit yang lebih jelas daripada yang tampak pada penyakit
intraabdomen. Selain itu, spasme otot abdomen akibat pengalihan nyeri akan berkurang selama
fase inspirasi, sedangkan spasme yang berasal dari penyakit abdomen akan menetap selama
respirasi, baik pada fase inspirasi maupun ekspirasi. Palpasi di atas area pengalihan nyeri di
abdomen biasanya tidak memperberat nyeri dan pada banyak keadaan bahkan tampak
mengurangi nyeri. Penyakit yang berasal dari toraks dan abdomen sering timbul bersamaan dan
mungkin sulit atau tidak dapat dibedakan. Sebagai contoh, pasien yang diketahui menderita
penyakit traktus biliaris sering mengalami nyeri epigastrik pada saat serangan infark
miokardium. Contoh lain adalah nyeri kolik bilier mungkin dialihkan ke precordium atau bahu
kanan pada pasien yang sebelumnya menderita angina pektoris.
Nyeri yang dialihkan dari spinal, yang biasanya melibatkan kompresi atau iritasi akar
serabut saraf, memiliki karakteristik diperberat dengan gerakan tertentu seperti batuk, bersin,
atau peregangan, dan disertai dengan hiperestesi pada dermatom yang terkena. Nyeri yang
dialihkan ke abdomen dari testis atau vesikula seminalis umumnya diperberat dengan tekanan
yang sangat ringan pada kedua organ tersebut. Rasa tidak nyaman yang dirasakan di abdomen
khas berupa nyeri tumpul dan lokasinya tidak jelas.

Krisis Metabolik Abdomen


Nyeri akibat metabolik dapat menyerupai hampir semua tipe dari penyakit intraabdomen.
Mekanisme terjadinya berjalan melalui beberapa cara. Pada beberapa keadaan, seperti
hiperlipidemia, penyakit metabolik itu sendiri mungkin disertai dengan proses intraabdomen
seperti pankreatitis, yang dapat menyebabkan dilakukannya laparatomi yang tidak perlu, kecuali
jika telah dikenali. Defisiensi C1 esterase dengan edema angioneurotik sering disertai dengan
beberapa episode nyeri abdomen hebat. Apabila penyebab nyeri abdomen tidak jelas, harus
selalu dipertimbangkan kemungkinan penyebab metabolik.
Masalah diagnosis banding sering tidak dapat diselesaikan. Nyeri pada porphiria berupa
kolik biasanya sulit dibedakan dengan nyeri akibat obstruksi usus halus, karena hiperperistaltik
hebat mungkin gambaran yang paling menonjol pada keduanya. Nyeri pada uremia atau diabetes
tidak spesifik, dan biasanya berpindah-pindah dan intensitasnya berubah-ubah. Asidosis diabetik
dapat dicetuskan oleh appendisitis akut atau obstruksi usus halus, maka jika nyeri abdomen yang
terjadi tidak membaik dengan koreksi metabolik, harus dicurigai kemungkinan penyebab
organik. Gigitan laba-laba black widow menyebabkan nyeri hebat dan rigiditas otot abdomen dan
punggung, suatu area yang jarang terlibat pada penyakit intraabdomen.

Penyebab Neurogenik
Nyeri kausalgik mungkin timbul pada penyakit yang mengenai saraf sensoris. Nyeri yang
terjadi memiliki karakteristik membakar dan biasanya terdistribusi terbatas pada nervus perifer
daerah yang terkena. Stimulus normal seperti sentuhan atau perubahan suhu dapat menimbulkan
tipe nyeri ini, yang seringkali muncul pada saat pasien sedang beristirahat. Terdapatnya daerah-
daerah nyeri kutaneus yang ireguler mungkin satu-satunya indikasi adanya lesi saraf yang sudah
lama yang mendasari timbulnya nyeri causalgik. Walaupun nyeri dapat dicetuskan hanya dengan
palpasi lembut, tidak terdapat rigiditas otot abdomen dan gangguan respirasi. Distensi abdomen
jarang terjadi dan nyeri tidak berhubungan dengan makanan.
Nyeri yang berasal dari saraf atau akar serabut saraf pina datang dan pergi dengan tiba-
tiba dan memiliki tipe mengiris-iris. Keadaan ini dapat disebabkan oleh herpes zoster, artritis,
tumor, hernia nukleus pulposus, diabetes, atau sifilis. Nyeri tidak berhubungan dengan makanan,
distensi abdomen, atau perubahan respirasi. Spasme otot yang berat, seperti pada krisis gaster
pada tabes dorsalis, sering terjadi tapi dapat berkurang atau tidak memberat dengan palpasi
abdomen. Nyeri dapat memburuk dengan pergerakan spinal dan biasanya terbatas pada beberapa
dermatom. Hiperestesia sangat sering terjadi pada penyakit ini.
Nyeri psikogenik ditegakkan pada nyeri yang tidak cocok dengan berbagai pola yang
telah disebutkan di atas. Mekanisme yang terjadi sulit untuk didefinisikan. Problem yang paling
umum terjadi adalah remaja atau orang muda histerikal yang mengalami nyeri abdomen dan
seringkali menjalani appendektomi atau operasi lain karenanya. Ovulasi atau beberapa keadaan
alamiah yang menyebabkan rasa tidak nyaman abdomen ringan dan singkat dapat dirasakan
sebagai nyeri abdomen yang hebat dan membahayakan.
Nyeri psikogenik memiliki banyak sekali variasi dalam tipe dan lokasi tapi biasanya tidak
berhubungan dengan makanan. Seringkali nyeri memberat pada malam hari. Mual dan muntah
jarang terjadi. Spasme otot abdomen jarang terjadi, jika ada, tidak menetap, terutama jika
perhatian pasien dapat diallihkan. Nyeri dengan lokasi yang tetap jarang terjadi, spasme otot
inkonsisten atau tidak ada sama sekali. Respirasi dangkal merupakan abnormalitas pernafasan
yang paling sering terjadi; kecemasan dapat menimbulkan sensasi tercekik atau tersedak. Hal ini
muncul tanpa disertai splinting hemitoraks atau perubahan jumlah respirasi permenit.

PENDEKATAN PADA PASIEN


Hanya sedikit kondisi abdomen yang membutuhkan intervensi operasi segera di mana
pendekatan yang tertib dapat diabaikan, sesakit apapun pasiennya. Hanya pasien dengan
perdarahan yang harus segera dioperasi, tapi pada keadaan seperti ini, hanya dibutuhkan
beberapa menit untuk mengevaluasi kondisis kritis dari pasien. Dalam keadaan tersebut, seluruh
hambatan harus disingkirkan, dibuat jalur vena untuk masuknya cairan, dan operasi dimulai.
Banyak pasien dengan kasus ini meninggal di bagian radiologi atau ruang gawat darurat ketika
sedang menunggu pemeriksaan-pemeriksaan yang sebenarnya tidak perlu, seperti EKG atau foto
abdomen. Tidak ada kontra indikasi untuk operasi pada perdarahan masif. Untungnya, kejadian
seperti ini relatif jarang terjadi.
Tidak ada yang dapat menggantikan anamnesis yang tertib, teliti, dan mendetil, yang jauh
lebih berharga daripada permeriksaan laboratorium atau radiografik apapun. Anamnesis seperti
ini memakan waktu dan tenaga, membuatnya tidak populer, walaupun diagnosis yang akurat
dapat ditegakkan hanya berdasarkan anamnesis semata pada sebagian besar kasus. Diagnosis
nyeri abdomen yang ditegakkan dengan bantuan komputer tidak lebih menguntungkan
dibandingkan dengan evaluasi klinis semata. Pada kasus nyeri abdomen akut, diagnosis dapat
segera tegak dalam sebagian besar kasus, sedangkan pada nyeri abdomen kronis tidaklah
semudah itu. Irritable bowel syndrome merupakan satu dari penyebab nyeri abdomen tersering,
dan kemungkinannya harus selalu diingat. Kronologis nyeri pada anamnesis seringkali lebih
penting daripada penekanan pada lokasi nyeri. Jika pemeriksa adalah seseorang dengan
pemikiran terbuka dan tidak terburu-buru, menanyakan pertanyaan yang memang berkaitan, dan
mendengarkan, keterangan dari pasien biasanya memadai untuk penegakan diagnosis. Perhatian
cermat harus ditujukan pada regio ekstra abdomen yang mungkin bertanggung jawab atas
terjadinya nyeri abdomen. Riwayat menstruasi yang akurat pada pasien wanita merupakan hal
yang esensial. Pengguanaan narkotka dan analgetika jangan diabaikan sebelum diagnosis
definitif dapat ditegakkan. Kekaburan diagnosis akibat penggunaan analgetika yang adekuat
jarang terjadi.
Pada pemeriksaan, inspeksi yang simpel dan kritis, seperti pada facies, posisi di tempat
tidur, dan aktivitas respirasi dapat memberikan petunjuk yang bernilai. Pemeriksaan nyeri lepas
dengan cara palpasi dalam kemudian tangan pemeriksa dilepaskan tiba-tiba merupakan cara yang
kasar dan tidak perlu dilakukan. Informasi yang sama bisa didapatkan dengan cara perkusi
lembut pada abdomen (nyeri lepas dalam skala minor), suatu manuver yang jauh lebih tepat dan
sekaligus dapat menunjukkan lokasi nyeri. Lebih jauh lagi, pemeriksaan nyeri lepas akan
mengejutkan pasien sehingga dapat mencetuskan timbulnya spasme protektif pada pasien yang
semestinya tidak memberikan hasil positif pada pemeriksaan nyeri lepas. Kandung empedu yang
seharusnya teraba pada palpasi menjadi tidak teraba akibat pemeriksaan yang kasar sehingga
terjadi spasme otot.
Seperti halnya anamnesis, tidak ada yang dapat menggantikan waktu yang memadai
untuk pemeriksaan fisik. Tanda-tanda abdominal mungkin minimal, tapi jika disertai dengan
gejala yang konsisten, dapat sangat berarti. Tanda-tanda abdominal mungkin tidak tampak atau
tidak ada sama sekali pada peritonitis pelvis, maka pemeriksaan pelvis dan rektum yang cermat
dan teliti wajib dilakukan pada setiap pasien dengan nyeri abdomen. Nyeri pada pemeriksaan
pelvis atau rektum pada keadaan tidak adanya tanda-tanda abdominal lainnya dapat disebabkan
oleh perforasi appendisitis, divertikulitis, torsi kista ovarium, dan banyak lagi penyakit yang
merupakan indikasi operasi.
Perhatian lebih harus ditujukan pada adanya atau tidak adanya bunyi peristaltik,
kualitasnya, dan frekuensinya. Auskultasi abdomen merupakan salah satu pemeriksaan terakhir
yang dapat memberikan petunjuk pada nyeri abdomen. Keadaan bahaya seperti strangulasi pada
obstruksi usus halus atau perforasi appendisitis dapat timbul pada peristalsis yang normal.
Sebaliknya, jika bagian proksimal usus halus di atas obstruksi sangat terdistensi dan edematus,
karakteristik borborismus pada bunyi peristaltik dapat melemah atau menghilang, walaupun
tidak terdapat peritonitis. Seringkali peritonitis kimiawi berat dengan onset yang tiba-tiba disertai
dengan hilangnya bising usus sama sekali. Evaluasi status hidrasi pasien penting untuk
dilakukan.
Pemeriksaan laboratorium mungkin sangat berharga pada pasien dengan nyeri abdomen,
dengan catatan hasilnya jarang sekali dapat menegakkan diagnosis. Leukosistosis jangan menjadi
faktor tunggal untuk menentukan indikasi operasi. Hitung leukosit lebih dari 20000 / mL dapat
terjadi pada perforasi viscus. Pankreatitis, kolesistitis akut, penyakit inflamasi pelvis dan infark
usus halus biasanya disertai dengan leukositosis yang nyata. Hitung leukosit yang normal tidak
jarang terjadi pada kasus perforasi viscera abdomen. Diagnosis anemia mungkin lebih membantu
daripada hitung leukosit, terutama jika dikombinasikan dengan hasil anamnesis.
Urinalisis dapat mengungkapkan status hidrasi atau menyingkirkan penyakit ginjal berat,
diabetes, atau infeksi kemih. BUN, glukosa, dan kadar bilirubin serum mungkin membantu.
Kadar amilase serum mungkin meningkat pada banyak penyakit lain selain pankreatitis, seperti
perforasi ulkus, strangulasi obstruksi usus halus, dan kolesistitis akut; lagipula peningkatan
serum amilase tidak menyingkirkan indikasi operasi. Penentuan serum lipase mungkin lebih
akurat daripada serium amilase.
Foto rontgen abdomen polos dan tegak atau dekubitus kanan dapat berharga pada
obstruksi usus halus, perforasi ulkus, dan kondisi lainnya. Foto tersebut biasanya tidak
diperlukan pada pasien appendisitis akut atau strangulasi hernia eksternal. Pada keadaan yang
jarang, pemeriksaan dengan kontras barium atau water-soluble pada bagian atas traktus
gastrointestinal bisa menunjukkan obstruksi usus halus parsial sehingga dapat menyingkirkan
kemungkinan lain. Jika terdapat keraguan adanya obstruksi kolon, barium sulfat per oral harus
dihindari. Sebliknya, apabila terdapat kecurigaan adanya obstruksi kolon (dengan perforasi),
enema dengan kontras dapat menjadi alat diagnostik.
Apabila tidak ada riwayat trauma, bilas peritoneal telah digantikan dengan alat diagnostik
seperti USG, CT, dan laparoskopi. USG telah terbukti berguna dalam mendeteksi pembesaran
kandung empedu atau pankreas, adanya batu empedu, pembesaran ovarium, atau kehamilan tuba.
Laparoskopi terutama berguna dalam diagnsis kondisi pelvis, seperti kista ovarium, kehamilan
tuba, salpingitis, dan appendisitis akut. Radioisotopic scan (HIDA) dapat membantu
membedakan kolesistitis akut dengan pankreatitis akut. CT scan dapat menunjukkan pembesaran
pankreas, ruptur limpa, atau penebalan dinding kolon atau appendiks, dan mencari karakteristik
mesokolon atau mesoappendiks pada divertikulitis atau appendisitis.
Kadangkala, bahkan dalam keadaan terbaik dengan tersedianya peralatan yang lengkap
dan dengan keterampilan klinis terbaik, diagnosis definitif tidak dapat ditegakkan pada saat
pemeriksaan awal. Namun, meskipun diagnosis anatomis tidak tegak, mungkin seorang klinisi
atau ahli bedah yang sangat berpengalaman akan menganggap dasar klinis saja sudah sangat
jelas untuk menentukan indikasi operasi. Keputusan tersebut harus dipertanyakan kembali.
Kewaspadaan dalam penantian dengan anamnesis dan pemeriksaan berulang, seringkali dapat
mengungkap penyakit yang sesungguhnya dan indikasi tindakan yang benar-benar sesuai.
TABEL NYERI ABDOMEN (1)

MASALAH PROSES LOKASI KUALITAS


Ulkus Peptikum Ulkus peptikum Epigastrium, dapat Bervariasi : perih,
dan Dispepsia menunjukkan adanya menjalar ke punggung membakar,
(Gangguan ini tidak ulkus, biasanya di menjemukan, nyeri,
dapat dibedakan duodenum atau menekan, atau seperti
dari tanda-tanda lambung. Dispepsia lapar.
dan gejala- menyebabakan gejala
gejalanya) yang sama tapi bukan
merupakan suatu
ulserasi.
Kanker Lambung Neoplasma maligna Epigastrium Bervariasi
Pankreatitis akut Inflamasi akut dari Epigastrium, dapat Biasanya stabil
pankreas menjalar ke punggung
atau daerah lain di
abdomen, kurang
terlokalisir.
Pankreatitis Fibrosis pankreas Epigastrium, menjalar Stabil, dalam
kronis sekundert terhadap ke punggung.
inflamasi rekuren.
Kanker Pankreas Neoplasma maligna Epigastrium dan juga Stabil, dalam
di kuadran atas;
sering menjalar ke
punggung
Kolik Bilier Obstruksi tiba-tiba dari Epigastrium atau Stabil, nyeri; tidak
duktus sistikus atau kuadran kanan atas; seperti kolik.
duktus biliaris komunis dapat menjalar ke
oleh batu empedu. skapula kanan dan
bahu
Kolesistitis akut Inflamasi kandung Kuadran kanan atas Stabil, nyeri
empedu, biasanya akibat atau abdomen atas;
obstruksi duktus sistikus dapat menjalar ke
oleh batu empedu. daerah skapula kanan.
Diverkulitis akut Inflamasi akut dari Kuadaran kiri bawah Dapat diawali kram,
divertikulum kolon, tapi kemudian
menjadi stabil.
MASALAH PROSES LOKASI KUALITAS
Appendisitis akut Inflamasi akut dari
1. Nyeri periumbilikal
1. Ringan tapi
appendiks dengan yang kurang meningkat, mungkin
distensi atau obstruksi. terlokalisir, biasanya berupa kram
diikuti dengan 2. Stabil dan lebih
2. Nyeri di kuadran berat
kanan bawah
Obsturksi Obstruksi lumen usus,
1. Usus halus 1.: Kram
Mekanik paling sering disebabkan periumbilikal atau
Intestinal Akut oleh (1) adhesi atau abdomen atas 2. Kram
hernia (usus halus), atau
2. Kolon : abdomen
(2) kanker atau bawah atau
divertikulitis (kolon) menyeluruh
Oklusi Arteri Terhambatnya suplai Mungkin Kram pada mulanya,
Akut darah ke usus dan periumbilikal pada kemudian stabil
mesenterium oleh awalnya, lalu menjadi
trombosis atau emboli difus.
TABEL NYERI ABDOMEN (2)

MASALA WAKTU FAKTOR FAKTOR YANG GEJALA


H YANG MEMPERINGAN PENYERTA DAN
MEMPERBE SETTING
RAT
Ulkus Intermiten. Bervariasi Makanan dan Mual, muntah,
Peptikum Ulkus antasida mungkin bersendawa, kembung;
dan duodenum menghilangkan rasa terbkar (lebih
Dispepsia (dibandingkan nyeri, tapi tidak sering pada ulkus
(Gangguan ulkus gaster selalu dan lebih duodenum); penurunan
ini tidak atau dispepsia) jarang lagi pada berat badan (lebih
dapat lebih cenderung ulkus gaster. sering pada ulkus
dibedakan menyebabkan gaster). Dispepsia lebih
dari tanda- nyeri yang (1) sering terjadi pada usia
tanda dan membangunkan muda (20-29 th), ulkus
gejala- pasien di malam gaster pada usia tua (>
gejalanya) hari, dan (2) 50 th), ulkus
timbul duodenum pada usia
intermiten 30 60 th.
selam beberapa
minggu, lalu
hilang berbulan-
bulan,
kemudian
timbul kembali.
Kanker Riwayat nyeri Seringkali Tidak hilang dengan Anoreksia, mual,
Lambung yang khas lebih makanan makanan atau mudah kenyang,
singkat daripada antasida. penuruan berat badan,
ulkus peptikum. dan kadangkala
Nyeri menetap perdarahan. Paling
dan berkembang sering terjadi pada usia
dengan lambat. 50-70 th.
Pankreatit Onset akut, Berbaring Membungkuk/cond Mual, muntah, distensi
is akut nyeri menetap terlentang ong ke depan abdome,demam.Sering
dengan batang kali terdapat riwayat
tubuh fleksi. serangan sebelumnya
dan penyalahgunaan
alkohol atau adanya
batu empedu.

MASALA WAKTU FAKTOR FAKTOR YANG GEJALA


H YANG MEMPERINGAN PENYERTA DAN
MEMPERBE SETTING
RAT
Pankreatit Kronik atau Alkohol, Mungkin Dapat timbul gejala
is kronis berulang makan membungkuk/cond penurunan fungsi
banyak, atau ong ke depan pankreas ; diare
makanan dengan batang dengan steatorrhea dan
berlemak. tubuh fleksi; diabetes melitus.
seringkali keras
kepala
(intractable????)
Kanker Nyeri menetap; Mungkin Anoreksia, mual,
Pankreas penyakit membungkuk/cond muntah, penuruan
berkembang ong ke depan berat badan, dan
progresif tanpa dengan batang ikterus. Gejala
belas kasihan tubuh fleksi; emosional, termasuk
seringkali keras depresi.
kepala
(intractable????)
Kolik Onset cepat Anoreksia, mual,
Bilier selama beberapa muntah, gelisah.
menit,
berlangsung
satu sampai
beberapa jam
dan berkurang
secara bertahap.
Sering berulang.

Kolesistitis Onset bertahap; Mengeluarkan Anoreksia, mual,


akut berlangsung suara keras, muntah, dan demam
lebih lama bernafasa
daripada kolik dalam
bilier.
Diverkuliti Seringkali onset Demam, konstipasi.
s akut terjadi bertahap Mungkin diawali
dengan diare singkat.
MASALA WAKTU FAKTOR FAKTOR YANG GEJALA
H YANG MEMPERINGAN PENYERTA DAN
MEMPERBE SETTING
RAT
1.
Appendisit Secara kasar
1. 1. Anoreksia, mual,
is akut berlangsung mungkin muntah, khas
selama 4 2.
6 Pergerakan
2. Jika berkurang mengikuti onset nyeri;
jam Tergantung atau batuk secara temporer, demam ringan.
intervensi dicurigai telah
terjadi perforasi
appendiks
Obsturksi1. Paroksismal; 1. Muntah cairan
Mekanik dapat menurun empedu dan mukus
Intestinal sejalan dengan (obstruksi tinggi) atau
Akut terganggunya materi feses (obstruksi
pergerakan rendah)
usus. Timbul obstipasi.
2. Obstipasi lebih dini.
2. Paroksismal, Muntah .Diawali
walaupun gejala dari penyakit
khasnya lebih yang mendasari.
ringan.
Oklusi Biasanya onset Muntah, diare (kadang-
Arteri tiba-tiba, lalu kadang berdarah),
Akut menetap. konstipasi, syok.

Anda mungkin juga menyukai