Karang (75,05%),
5. 4,75 3.813 1.171 3,2 7,85
Anyar
○ Jumlah penduduk berumur 0-
6. Lontar 4,62 7.620 1.518 4,4 14,53
14 tahun 9,359 (22,4%),
Legok
7.
Sukamaju
2,26 3.531 1.098 3,3 15,90 ○ Jumlah penduduk berumur
Total 30,03 44.626 12.400 3,6 100,43 >65 tahun 1052 (2,52%)
Puskesmas Kemiri
Daftar Masalah
● Ny. Umi saat ini menderita ● Keluarga Ny Umi memiliki Kebiasaan merokok
Hipertensi ● Kurangnya PHBS
● Pola makan tidak teratur dan kurangnya gizi seimbang
● Kurangnya kebiasaan cuci tangan
● Kurangnya ventilasi dan pencahayaan di rumah
Data Profil Kel. Tn. Abdul Rohman
Kepala Keluarga : Tn. Abdul Rohman (Anggota Keluarga : 6)
Daftar Masalah
● Tn. Abdul R. ● Keluarga Tn. Abdul Rahman jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.
menderita ● Keluarga Tn. Abdul Rahman tidak berolahraga dan hanya melakukan aktivitas
diabetes sehari-hari saja.
melitus dan ● Keluarga Tn. Abdul Rahman masih belum rutin dalam mencuci tangan dengan
tidak rutin sabun, baik sebelum memasak atau makan.
minum obat 3 ● Anak-anak di keluarga Tn Abdul Rahman tidak mendapatkan imunisasi
bulan terakhir. lengkap.
● Membuang sampah di belakang rumah kemudian dibakar.
● Setiap jendela pada ruangan rumah jarang dibuka dan hanya dibuka tirainya
saja.
● Tidak ada pembatas kamar mandi dengan dapur
Data Profil Kel. Tn. Odis
Kepala Keluarga : Tn. Odis (Anggota Keluarga : 4)
Daftar Masalah
● Tn. Odis saat ini ● Keluarga Tn. Odis jarang mengkonsumsi buah-buahan.
sedang dalam ● Keluarga Tn. Odis tidak berolahraga dan hanya melakukan aktivitas
pengobatan sehari-hari saja.
Diabates Melitus ● Keluarga Tn. Odis masih belum rutin dalam mencuci tangan dengan
sejak 1 tahun yang sabun, baik sebelum memasak atau makan.
lalu dan rutin ● Anak-anak Tn. Odis tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
minum obat serta ● Membuang sampah disamping rumah kemudian dibakar.
kontrol ke ● Kebiasaan merokok Tn. Odis yang dalam 2 hari bisa menghabiskan 1
puskesmas Kemiri bungkus rokok
Data Profil Kel. Ny.Nuher
Daftar Masalah
Daftar Masalah
● Ny. Sukaesih, ● Keluarga Ny. Sukaesih sering makan makanan asin yang tinggi garam dan
Hipertensi jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
terkontrol ke ● Keluarga Ny. Sukaesih tidak berolahraga dan hanya melakukan aktivitas
Puskesmas, (sudah 3 sehari-hari.
tahun). ● Keluarga Ny. Sukaesih masih belum rutin dalam mencuci tangan dengan
sabun, baik sebelum memasak atau makan.
● Ny. Sukaesih dulu nya mengkonsumsi kopi hitam setiap pagi dan
merokok. Namun berhenti setelah sakit.
Lanjutan Data Profil Kel. Ny.Sukaesih
Daftar Masalah
● Ny. Sukaesih, ● Tn. Supri, suaminya, dan Tn. Surip merupakan seorang perokok aktif
minum obat jantung dirumah.
sejak 4 tahun & ● Persalinan pada keluarga Ny. Sukaesih masih dilakukan dengan dukun
tidak rutin kontrol beranak atau paraji.
ke Rumah Sakit. ● Membuang sampah di depan rumah kemudian dibakar.
● Ventilasi rumah berasal dari celah langit-langit rumah dan pencahayaan
sinar matahari yang masuk ke rumah minim karena hanya terdapat satu
jendela di ruang kamar tidur depan serta cahaya yang masuk berasal dari
langit-langit rumah.
● Jendela pada ruang tengah rumah jarang dibuka dan hanya dibuka tirainya
saja.
Menentukan Area Masalah
A. Masalah Medis:
1. 3 dari 5 keluarga binaan sedang dalam pengobatan DM.
2. 2 dari 5 keluarga binaan memiliki menderita hipertensi.
A. Masalah Non-Medis :
1. 4 dari 5 keluarga binaan jarang konsumsi sayur dan buah-buahan.
2. 5 dari 5 keluarga binaan tidak memiliki kebiasaan olahraga.
3. 4 dari 5 keluarga binaan memiliki kebiasaan merokok.
4. 4 dari 5 keluarga binaan membuang & membakar sampah dekat rumah.
5. 3 dari 5 keluarga binaan memiliki ventilasi udara rumah yang buruk.
6. 3 dari 5 keluarga binaan memiliki pencahayaan rumah yang buruk.
7. 5 dari 5 keluarga binaan belum memiliki kebiasaan cuci tangan yang baik.
Area Masalah Sebagai Diagnosis Komunitas
● Wawancara dan
● Metode Delphii
● Observasi
HOST
● Usia
● Jenis Kelamin
Kejadian Kepatuhan Minum
● Status Ekonomi
● Pendidikan Obat Penderita Diabetes
● Pengetahuan Melitus Pada Keluarga Binaan
● Sikap di Desa Kemiri, Kecamatan
● Kepatuhan Minum Obat
Kemiri, Kabupaten
ENVIRONMENT Tanggerang, Provinsi Banten
● Status Ekonomi
● Dukungan Keluarga
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukut Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran
1.Remaja : 12-16
tahun
2.Remaja Akhir :
Usia anggota 17-25 tahun
keluarga binaan 3.Dewasa Awal:
1. Usia Kuesioner Wawancara Ordinal
yang ditunjukkan 26-35 tahun
dengan KTP 4.Dewasa Akhir:
36-45 tahun
5.Lansia: >46
tahun
Jenis kelamin
Jenis anggota keluarga 1. Pria
2. Kuesioner Wawancara Nominal
Kelamin binaan sesuai 2. Wanita
dengan KTP
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukut Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran
Jenjang
1.Rendah : < SD
pendidikan
2.Menengah :
normal yang
3. Pendidikan Kuesioner Wawancara SMP-SMA Ordinal
ditempuh
3.Tinggi :
anggota
Perguruan tinggi
keluarga binaan
Segala sesuatu
yang diketahui Baik = >50
5. Pengetahuan Kuesioner Wawancara Ordinal
oleh responden Buruk = < 50%
mengenai DM
Sikap adalah
kecenderungan
yang tertata untuk
berpikir, merasa, Baik = >50
6. Sikap menyerap dan Kuesioner Wawancara Buruk = < 50% Ordinal
berperilaku
terhadap suatu
referen atau
obyek kognitif
Definisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi Alat Ukut Cara Ukur Hasil Ukur
Pengukuran
Perilaku pasien
melaksanakan ● >2 = Rendah
Kepatuhan terapi teratur, ● 1 atau 2 =
7. Kuesioner Wawancara Ordinal
minum obat mengikuti pola sedang
makan, diet, & ● 0 = Tinggi
gaya hidup
Penilaian
responden
8.
Dukungan
Keluarga
perilaku dariDefinisi
terhadap sikap &
Operasional
Kuesioner Wawancara
Baik = >50
Buruk = < 50% Ordinal
anggota keluarga
selama
pengobatan.
BAB 3
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
1
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan analisis
univariat. Penelitian ini akan mendeskripsikan masalah yang terjadi pada lima keluarga
binaan yang berada di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.
Pengolahan data tentang “Kejadian kepatuhan minum obat penderita DM Pada Keluarga Binaan
di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten digunakan cara manual
dan pengolahan data menggunakan bantuan software Microsoft Excel dan SPSS v29.0. Analisa data-
data yang sudah didapatkan dengan menggunakan variabel univariat.
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel yang diukur adalah
1. Variabel Independen
Usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status gizi, sikap, pengetahuan
2. Variabel Dependen
Gambaran Kejadian DM Pada Keluarga Binaan di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
BAB 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
Berdasarkan Tabel di atas didapatkan distribusi usia responden keluarga binaan mayoritas
tergolong pada lansia >46 tahun sebanyak 3 (100%).
Analisis Univariat
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Berdasarkan Tabel di atas didapatkan distribusi frekuensi jenis kelamin responden keluarga
binaan mayoritas laki-laki yaitu sebanyak 2 (66.66%)
Analisis Univariat
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Berdasarkan Tabel di atas didapatkan distribusi frekuensi tingkat pendidikan pada keluarga binaan
responden tergolong berpendidikan rendah, yaitu sebanyak 2 (66,6%) dan responden tergolong
berpendidikan menengah, yaitu sebanyak 1 (33,3%)
Analisis Univariat
Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Berdasarkan Tabel diatas didapatkan 2 (66.6%) responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai
DM dan 1 (33,3%) responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai DM
Analisis Univariat
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
Berdasarkan tabel diatas didapatkan 2 (66,6%) responden memiliki sikap yang buruk mengenai DM
dan 1 (33,3%) responden memiliki sikap yang baik mengenai DM
Analisis Univariat
Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Status Ekonomi Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Berdasarkan tabel diatas 2 (66.7%) responden kelurga binaan memiliki status ekonomi miskin dan 1
(33,3%) responden keluarga binaan memiliki status ekonomi tidak miskin.
Analisis Univariat
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
Berdasarkan Tabel diatas didapatkan 2 (66.6%) responden memiliki kepatuhan yang rendah mengenai
DM dan 1 (33,3%) responden memiliki kepatuhan yang sedang mengenai DM.
Analisis Univariat
Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Berdasarkan Tabel diatas didapatkan 3 (100%) responden memiliki dukungan keluarga yang baik
mengenai DM.
Rencana Intervensi
Alternatif Pemecahan Masalah
Dilakukan penyuluhan
Kurangnya peran Melakukan penyuluhan kepada Jangka
2. kepada keluarga penderita
PMO keluarga DM pendek
DM
Alternatif Pemecahan Masalah
Kurangnya
Dilakukan penyuluhan Melakukan penyuluhan
pengetahuan akibat Jangka
4. mengenai kepatuhan mengenai kepatuhan minum
dari ketidakpatuhan pendek
minum obat obat
minum obat
Intervensi Pemecahan Masalah Yang Terpilih
Persiapan Acara
a. Menentukan waktu pelaksanaan penyuluhan
b. Mempersiapkan konsep acara, materi, media penyuluhan, pre-test dan post-test
c. Menghubungi kader dan meminta izin untuk mengumpulkan keluarga binaan
d. Mengajak keluarga binaan berkumpul di rumah pada waktu yang sudah ditentukan.
Pelaksanaan Acara
a. Dilaksanakan pukul 08.30 WIB di setiap rumah keluarga binaan secara bergantian.
b. Anggota keluarga binaan sebagai peserta penyuluhan.
c. Kegiatan penyuluhan diawali dengan pre-test.
d. Mempresentasikan materi menggunakan poster
e. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan post-test.
f. Acara berakhir pada pukul 11.30 WIB.
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah
Tabel 4.10 Hasil Pretest dan Postest Keluarga Binaan
1 2 3
Pre-test
(33.3%) (66.7%) (100%)
2 1 3
Post-test
(66.7%) (33.3%) (100%)
Nilai pre-test dikategorikan baik bila nilai >70%, maka dari itu didapatkan Pre-test dengan skor baik 1
orang (33.3%) dan buruk 2 orang (66.7%). Sedangkan Post-test dengan skor baik 2 orang (66.7%) dan
buruk 1 orang (33.3%).
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah
Tabel 4.11 Hasil Frekuensi Deskriptif Statistik pada Pre-test dan Post-test
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat nilai rata-rata Pre-Test senilai 66,67 dengan nilai minimal dan
maksimal masing-masing 50 dan 90. Sedangkan Post-Test didapatkan nilai rata-rata 83,33 dengan nilai
minimal dan maksimal masing-masing 70 dan 100. Selanjutnya, kami melakukan uji normalitas pada
hasil Pre-Test dan Post-Test dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk karena sampel (N) kurang dari
50, yang tersaji pada Tabel 4.12.
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas pada Pre-test dan Post-test dengan Uji Shapiro-Wilk
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat nilai hasil dari uji Shapiro-Wilk menunjukkan p-value sebesar
0,463 untuk pre-test dan 0,637 untuk post-test, dimana dapat disimpulkan bahwa distribusi data
normal karena nilai p > 0,05. Sehingga, analisis dilanjutkan menggunakan uji T-Berpasangan (Paired T
Test) yang tersaji pada Tabel 4.13.
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik pada Pre-test dan Post-test dengan Uji T-Berpasangan
Berdasarkan hasil uji statistik pada Pre-test dan Post-test dengan Uji T-Berpasangan (Paired T Test) didapatkan nilai
korelasi antara 2 variabel yaitu 0.839 yang berarti memiliki hubungan yang kuat dan positif. Tingkat signifikansi
hubungan menunjukan hasil yang tidak bermakna sig. 0.367 Hasil nilai t hitung didapatkan -2.500 dan t tabel pada df
yaitu 2, apabila t hitung > t tabel maka hasilnya signifikan. Namun pada penelitian ini tidak signifikan karena t hitung
(-2.500) < t tabel (2). Hasil Sig. (2-tailed) menunjukan hasil 0.130 artinya tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan
sesudah perlakuan sebab nilai p value < 0.05 (95% CI). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini
tidak ada perbedaan hasil pre-test dan post-test yang bermakna dan tidak signifikan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
1. Berdasarkan wawancara dan observasi pada kegiatan pengumpulan data dari kunjungan ke
keluarga binaan yang bertempat tinggal di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, maka dilakukanlah diskusi kelompok dan merumuskan serta
menentukan area masalah yaitu “Kepatuhan Minum Obat Penderita Diabetes Melitus Pada
Keluarga Binaan di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten”
2. Akar penyebab masalah yang ditemukan adalah tidak patuh minum obat
3. Alternatif pemecahan masalah yang ditentukan yaitu meningkatkan kepatuhan mengenai
pentingnya minum obat dan komplikasinya
4. Intervensi yang dilakukan yaitu memberikan edukasi kepada responden mengenai kepatuhan
minum obat serta komplikasinya dengan cara memberikan penyuluhan informasi menggunakan
media poster kepada ke lima keluarga binaan.
Saran