Anda di halaman 1dari 56

DIAGNOSIS KOMUNITAS

Kejadian Kepatuhan Minum Obat Penderita Diabetes


Melitus pada Keluarga Binaan di Desa Kemiri,
Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten
Disusun Oleh : Kelompok 2
Munziri Ilman D 4112021201
Shilah Aulia W 1102016205
Kevin Hizkil H 4112021045
Iris Azahra Z 1102017114
Amayliah 4112021173

Pembimbing : dr. Rita Komalasari, PhD


KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
UPTD PUSKESMAS KEMIRI
PERIODE 13 FEBRUARI – 17 MARET 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Gambaran Umum Kecamatan Kemiri
Data Demografi Kecamatan Kemiri
Rata-rata
Luas Jumlah Kepadatan
Jumlah Jiwa
No Desa Wilayah Rumah Penduduk
Penduduk (/Rumah
(km2) Tangga
Tangga)
(/km2) ● Jumlah penduduk tahun 2022 adalah

1. Kemiri 4,15 10.075 2.667 3,5 22,31 48.993 jiwa.


● Berdasarkan data :
2. Klebet 5,56 9.346 2.436 3,7 16,33
○ Jumlah penduduk usia
Ranca
3. 3,57 6.181 1.625 3,8 17,24
Labuh produktif (15-64 tahun)
Patra
4.
Manggala
5,12 3.763 2.068 1,6 6,27 sebanyak 31,324 Jiwa

Karang (75,05%),
5. 4,75 3.813 1.171 3,2 7,85
Anyar
○ Jumlah penduduk berumur 0-
6. Lontar 4,62 7.620 1.518 4,4 14,53
14 tahun 9,359 (22,4%),
Legok
7.
Sukamaju
2,26 3.531 1.098 3,3 15,90 ○ Jumlah penduduk berumur

Total 30,03 44.626 12.400 3,6 100,43 >65 tahun 1052 (2,52%)
Puskesmas Kemiri

● Berada di JL. Raya Kemiri, RT 08 RW 03, Kec. Kemiri, Kabupaten


Tangerang, Banten 15530
● Didirikan berdasarkan jangkauan penduduk untuk mendapat pelayanan
kesehatan yang sangat jauh, yaitu dengan jarak tempuh 15km
Masalah Kesehatan Tersering di Kemiri
Tabel 1.12 Sepuluh Penyakit Tersering Kecamatan Kemiri 2022.
ICD 10 Nama Penyakit N
I10 Essential (primary) hypertension 2.093
J00 Acute nasopharyngitis (common cold) 1545
Z34.8 Supervision of other normal pregnancy 1.377
K30 Dyspepsia 892
M79.1 Myalgia 865
J06.9 Acute upper respiratory infection, unspecified 838
Z30.8 Other contraceptive management 601
Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified
E11.6 547
complications
Z39.2 Routine postpartum follow-up 412
K04.1 Necrosis of pulp 352
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Bertujuan Memberdayakan masyarakat baik yang ada di Puskesmas (pengunjung) dan di luar
Puskesmas untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Terdiri dari :
a. Penyuluhan P3 NAPZA
b. Rumah Tangga Ber-PHBS
c. Posyandu
Disamping ini adalah gambaran kondisi
Posyandu di Puskesmas Kemiri :
● Terbanyak→ Posyandu Madya
(39 posyandu),
● Tersedikit→ Posyandu Purnama
(6 posyandu).
(Puskesmas Kecamatan Kemiri, 2021)
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan Dan Sanitasi Dasar
a. Rumah Sehat
b. Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Air Bersih
c. Keluarga Yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar
d. Tempat – Tempat Umum
e. Institusi Dibina Kesehatan Lingkungan

Gambar 1.4 Kepemilikan Sarana Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat)


(Puskesmas Kecamatan Kemiri, 2021)
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga (KIA/KB)
a. Cakupan Ibu Hamil K-1
b. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
c. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
d. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
e. Cakupan Pelayanan Nifas
f. Kunjungan Neonatus
g. Neonatal Risti / Komplikasi Ditangani
h. BBLR Ditangani
i. Kunjungan Bayi
j. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita
k. Cakupan Penjaringan Kesehatan
l. Cakupan Peserta KB (Puskesmas Kecamatan Kemiri, 2021)
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
4. Pelayanan Gizi Keluarga
a. Bayi BGM Keluarga Miskin
b. Balita Mendapat Vitamin-A 2 Kali
c. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3
d. Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif
e. Desa Dengan Garam Beryodium yang Baik
f. Cakupan Wanita Usia Subur Mendapat Kapsul Yodium
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
6. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

(Puskesmas Kecamatan Kemiri, 2021)


Upaya Kesehatan Masyarakat Non Essensial
1. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
2. Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)
3. Upaya Kesehatan Indera
4. Upaya Kesehatan Kerja
5. Upaya Kesehatan Olahraga
6. Pelayanan Kesehatan Usila
7. Upaya pencegahan dan penanggulangan Penyakit Gigi

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


1. Kunjungan Rawat jalan
2. Pelayanan Kesehatan Penunjang dan Rujukan

(Puskesmas Kecamatan Kemiri, 2021)


KELUARG
A
BINAAN
Data Profil Kel. Ny. Umi

Kepala Keluarga : Ny. Umi (Anggota Keluarga : 7)

Daftar Masalah

Non Medis Medis

● Ny. Umi saat ini menderita ● Keluarga Ny Umi memiliki Kebiasaan merokok
Hipertensi ● Kurangnya PHBS
● Pola makan tidak teratur dan kurangnya gizi seimbang
● Kurangnya kebiasaan cuci tangan
● Kurangnya ventilasi dan pencahayaan di rumah
Data Profil Kel. Tn. Abdul Rohman
Kepala Keluarga : Tn. Abdul Rohman (Anggota Keluarga : 6)

Daftar Masalah

Non Medis Medis

● Tn. Abdul R. ● Keluarga Tn. Abdul Rahman jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.
menderita ● Keluarga Tn. Abdul Rahman tidak berolahraga dan hanya melakukan aktivitas
diabetes sehari-hari saja.
melitus dan ● Keluarga Tn. Abdul Rahman masih belum rutin dalam mencuci tangan dengan
tidak rutin sabun, baik sebelum memasak atau makan.
minum obat 3 ● Anak-anak di keluarga Tn Abdul Rahman tidak mendapatkan imunisasi
bulan terakhir. lengkap.
● Membuang sampah di belakang rumah kemudian dibakar.
● Setiap jendela pada ruangan rumah jarang dibuka dan hanya dibuka tirainya
saja.
● Tidak ada pembatas kamar mandi dengan dapur
Data Profil Kel. Tn. Odis
Kepala Keluarga : Tn. Odis (Anggota Keluarga : 4)

Daftar Masalah

Non Medis Medis

● Tn. Odis saat ini ● Keluarga Tn. Odis jarang mengkonsumsi buah-buahan.
sedang dalam ● Keluarga Tn. Odis tidak berolahraga dan hanya melakukan aktivitas
pengobatan sehari-hari saja.
Diabates Melitus ● Keluarga Tn. Odis masih belum rutin dalam mencuci tangan dengan
sejak 1 tahun yang sabun, baik sebelum memasak atau makan.
lalu dan rutin ● Anak-anak Tn. Odis tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
minum obat serta ● Membuang sampah disamping rumah kemudian dibakar.
kontrol ke ● Kebiasaan merokok Tn. Odis yang dalam 2 hari bisa menghabiskan 1
puskesmas Kemiri bungkus rokok
Data Profil Kel. Ny.Nuher

Kepala Keluarga : Ny. Nuher (Anggota Keluarga : 4)

Daftar Masalah

Non Medis Medis

● Ny Nuher dalam ● Kebiasaan merokok Tn Paij dan Tn Fahmi


pengobatan DM tipe ● Pengelolaan yang masih buruk
2 ● Ventilasi rumah yang buruk
● Ny Nuher menderita ● Pecahayaan sinar matahari yang buruk
hipertensi ● Kebiasaan makan yang jarang memakan sayur dan buah
● Keluarga Ny Nuher masih belum rutin dalam mencuci tangan dengan
sabun, baik sebelum memasak atau makan.
Data Profil Kel. Ny.Sukaesih

Kepala Keluarga : Ny. Sukaesih (Anggota Keluarga : 4)

Daftar Masalah

Non Medis Medis

● Ny. Sukaesih, ● Keluarga Ny. Sukaesih sering makan makanan asin yang tinggi garam dan
Hipertensi jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
terkontrol ke ● Keluarga Ny. Sukaesih tidak berolahraga dan hanya melakukan aktivitas
Puskesmas, (sudah 3 sehari-hari.
tahun). ● Keluarga Ny. Sukaesih masih belum rutin dalam mencuci tangan dengan
sabun, baik sebelum memasak atau makan.
● Ny. Sukaesih dulu nya mengkonsumsi kopi hitam setiap pagi dan
merokok. Namun berhenti setelah sakit.
Lanjutan Data Profil Kel. Ny.Sukaesih
Daftar Masalah

Non Medis Medis

● Ny. Sukaesih, ● Tn. Supri, suaminya, dan Tn. Surip merupakan seorang perokok aktif
minum obat jantung dirumah.
sejak 4 tahun & ● Persalinan pada keluarga Ny. Sukaesih masih dilakukan dengan dukun
tidak rutin kontrol beranak atau paraji.
ke Rumah Sakit. ● Membuang sampah di depan rumah kemudian dibakar.
● Ventilasi rumah berasal dari celah langit-langit rumah dan pencahayaan
sinar matahari yang masuk ke rumah minim karena hanya terdapat satu
jendela di ruang kamar tidur depan serta cahaya yang masuk berasal dari
langit-langit rumah.
● Jendela pada ruang tengah rumah jarang dibuka dan hanya dibuka tirainya
saja.
Menentukan Area Masalah
A. Masalah Medis:
1. 3 dari 5 keluarga binaan sedang dalam pengobatan DM.
2. 2 dari 5 keluarga binaan memiliki menderita hipertensi.
A. Masalah Non-Medis :
1. 4 dari 5 keluarga binaan jarang konsumsi sayur dan buah-buahan.
2. 5 dari 5 keluarga binaan tidak memiliki kebiasaan olahraga.
3. 4 dari 5 keluarga binaan memiliki kebiasaan merokok.
4. 4 dari 5 keluarga binaan membuang & membakar sampah dekat rumah.
5. 3 dari 5 keluarga binaan memiliki ventilasi udara rumah yang buruk.
6. 3 dari 5 keluarga binaan memiliki pencahayaan rumah yang buruk.
7. 5 dari 5 keluarga binaan belum memiliki kebiasaan cuci tangan yang baik.
Area Masalah Sebagai Diagnosis Komunitas

● Wawancara dan
● Metode Delphii
● Observasi

● Ketiga keluarga binaan


memiliki tingkat kepatuhan ● Presurvey
minum obat DM yang ● Survey
rendah
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
Kerangka Teori
Kerangka Konsep

HOST
● Usia
● Jenis Kelamin
Kejadian Kepatuhan Minum
● Status Ekonomi
● Pendidikan Obat Penderita Diabetes
● Pengetahuan Melitus Pada Keluarga Binaan
● Sikap di Desa Kemiri, Kecamatan
● Kepatuhan Minum Obat
Kemiri, Kabupaten
ENVIRONMENT Tanggerang, Provinsi Banten
● Status Ekonomi
● Dukungan Keluarga
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukut Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran

1.Remaja : 12-16
tahun
2.Remaja Akhir :
Usia anggota 17-25 tahun
keluarga binaan 3.Dewasa Awal:
1. Usia Kuesioner Wawancara Ordinal
yang ditunjukkan 26-35 tahun
dengan KTP 4.Dewasa Akhir:
36-45 tahun
5.Lansia: >46
tahun

Jenis kelamin
Jenis anggota keluarga 1. Pria
2. Kuesioner Wawancara Nominal
Kelamin binaan sesuai 2. Wanita
dengan KTP
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukut Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran

Jenjang
1.Rendah : < SD
pendidikan
2.Menengah :
normal yang
3. Pendidikan Kuesioner Wawancara SMP-SMA Ordinal
ditempuh
3.Tinggi :
anggota
Perguruan tinggi
keluarga binaan

Jenis kelamin 1.Miskin:


anggota <Rp.632, 000
Status
4. keluarga binaan Kuesioner Wawancara 2.Tidak miskin: Ordinal
Ekonomi
sesuai dengan >Rp.632,000
KTP
Definisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi Alat Ukut Cara Ukur Hasil Ukur
Pengukuran

Segala sesuatu
yang diketahui Baik = >50
5. Pengetahuan Kuesioner Wawancara Ordinal
oleh responden Buruk = < 50%
mengenai DM

Sikap adalah
kecenderungan
yang tertata untuk
berpikir, merasa, Baik = >50
6. Sikap menyerap dan Kuesioner Wawancara Buruk = < 50% Ordinal
berperilaku
terhadap suatu
referen atau
obyek kognitif
Definisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi Alat Ukut Cara Ukur Hasil Ukur
Pengukuran

Perilaku pasien
melaksanakan ● >2 = Rendah
Kepatuhan terapi teratur, ● 1 atau 2 =
7. Kuesioner Wawancara Ordinal
minum obat mengikuti pola sedang
makan, diet, & ● 0 = Tinggi
gaya hidup

Penilaian
responden

8.
Dukungan
Keluarga
perilaku dariDefinisi
terhadap sikap &
Operasional
Kuesioner Wawancara
Baik = >50
Buruk = < 50% Ordinal
anggota keluarga
selama
pengobatan.
BAB 3
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
1
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan analisis
univariat. Penelitian ini akan mendeskripsikan masalah yang terjadi pada lima keluarga
binaan yang berada di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.

Populasi Pengumpulan Data


2
Populasi dalam penelitian ini adalah lima keluarga binaan yang berada di Desa
Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Sampel Pengumpulan Data


3
Sampel pada penelitian ini diambil langsung dari hasil
observasi wawancara dan data kuesioner yang telah diisi oleh
masing-masing keluarga binaan.
Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Adapun kriteria inklusi sampel adalah sebagai berikut:


1. Merupakan anggota keluarga binaan
2. Bersedia untuk menjadi responden
3. Usia ≥12 tahun
4. Dapat berkomunikasi dengan baik
Kriteria eksklusi sampel sebagai berikut:
1. Merupakan pasien kasus DM Tipe 1.
Jenis Data Sumber Data

Data yang digunakan dalam Data primer, data sekunder,


penelitian ini adalah data data tersier
kuantitatif
Penentuan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
Pengumpulan Instrumen wawancara terpimpin menggunakan kuesioner.
Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini tersebut disusun sedemikian rupa sehingga
mencakup variabel-variabel yang berkaitan dan
adalah kuesioner. wawancara mendalam untuk mendapatkan akar
penyebab masalah sebagai data kualitatif.
Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data tentang “Kejadian kepatuhan minum obat penderita DM Pada Keluarga Binaan
di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten digunakan cara manual
dan pengolahan data menggunakan bantuan software Microsoft Excel dan SPSS v29.0. Analisa data-
data yang sudah didapatkan dengan menggunakan variabel univariat.
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel yang diukur adalah
1. Variabel Independen
Usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status gizi, sikap, pengetahuan
2. Variabel Dependen
Gambaran Kejadian DM Pada Keluarga Binaan di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
BAB 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.

Usia Frekuensi (n) Persentase (%)


Remaja (15-16 tahun) 0 0
Remaja Akhir (17-25 tahun) 0 0
Dewasa Awal (26-35 tahun) 0 0
Dewasa Akhir (36-46 tahun) 0 0
Lansia >46 tahun 3 100
Total 3 100

Berdasarkan Tabel di atas didapatkan distribusi usia responden keluarga binaan mayoritas
tergolong pada lansia >46 tahun sebanyak 3 (100%).
Analisis Univariat

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


Laki-laki 2 66,66
Perempuan 1 33,34
Total 3 100

Berdasarkan Tabel di atas didapatkan distribusi frekuensi jenis kelamin responden keluarga
binaan mayoritas laki-laki yaitu sebanyak 2 (66.66%)
Analisis Univariat
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)


Rendah 2 66,6
Menengah 1 33,3
Tinggi 0 0
Total 3 100

Berdasarkan Tabel di atas didapatkan distribusi frekuensi tingkat pendidikan pada keluarga binaan
responden tergolong berpendidikan rendah, yaitu sebanyak 2 (66,6%) dan responden tergolong
berpendidikan menengah, yaitu sebanyak 1 (33,3%)
Analisis Univariat

Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)


Baik 2 66,6
Buruk 1 33,3
Total 3 100

Berdasarkan Tabel diatas didapatkan 2 (66.6%) responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai
DM dan 1 (33,3%) responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai DM
Analisis Univariat

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten

Sikap Frekuensi Persentase (%)


Baik 1 33,3
Buruk 2 66,6
Total 3 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan 2 (66,6%) responden memiliki sikap yang buruk mengenai DM
dan 1 (33,3%) responden memiliki sikap yang baik mengenai DM
Analisis Univariat

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Status Ekonomi Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

Status Ekonomi Frekuensi Persentase (%)


Miskin 2 66.7
Tidak Miskin 1 33.3
Total 6 100

Berdasarkan tabel diatas 2 (66.7%) responden kelurga binaan memiliki status ekonomi miskin dan 1
(33,3%) responden keluarga binaan memiliki status ekonomi tidak miskin.
Analisis Univariat

Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten

Kepatuhan Frekuensi Persentase (%)


Rendah 2 66,6
Sedang 1 33,3
Tinggi 0 0
Total 3 100

Berdasarkan Tabel diatas didapatkan 2 (66.6%) responden memiliki kepatuhan yang rendah mengenai
DM dan 1 (33,3%) responden memiliki kepatuhan yang sedang mengenai DM.
Analisis Univariat

Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden Keluarga Binaan di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase (%)


Baik 3 100
Buruk 0 0
Total 3 100

Berdasarkan Tabel diatas didapatkan 3 (100%) responden memiliki dukungan keluarga yang baik
mengenai DM.
Rencana Intervensi
Alternatif Pemecahan Masalah

Akar Penyebab Alternatif Pemecahan Jangka


No. Rencana Intervensi
Masalah Masalah Waktu

Kurangnya Dilakukan penyuluhan Melakukan penyuluhan


pengetahuan penyebab mengenai penyebab mengenai segala sesuatu yang Jangka
1.
ketidakpatuhan minum ketidakpatuhan minum menjadi penyebab dari pendek
obat obat ketidakpatuhan minum obat

Dilakukan penyuluhan
Kurangnya peran Melakukan penyuluhan kepada Jangka
2. kepada keluarga penderita
PMO keluarga DM pendek
DM
Alternatif Pemecahan Masalah

Akar Penyebab Alternatif Pemecahan Jangka


No. Rencana Intervensi
Masalah Masalah Waktu

Kurangnya rasa ingin dilakukan edukasi terkait Memberikan edukasi mengenai


Jangka
3. berobat ke fasilitas pentingnya berobat ke pentingnya berobat ke fasilitas
pendek
kesehatan fasilitas kesehatan kesehatan

Kurangnya
Dilakukan penyuluhan Melakukan penyuluhan
pengetahuan akibat Jangka
4. mengenai kepatuhan mengenai kepatuhan minum
dari ketidakpatuhan pendek
minum obat obat
minum obat
Intervensi Pemecahan Masalah Yang Terpilih

● Intervensi yang terpilih untuk pemecahan masalah ini adalah penyuluhan.


● Penyuluhan dilakukan menggunakan media poster yang berisikan informasi mengenai definisi,
penyebab, akibat cara meningkatkan kepatuhan minum obat.
● Adapun alasan dipilihnya intervensi tersebut yaitu dikarenakan penyuluhan merupakan cara
yang efektif untuk meningkatkan kepatuhan dalam meminum obat dengan harapan dari
peningkatan pengetahuan tersebut dapat juga meningkatkan sikap dan perilaku kepatuhan
minum obat di kemudian hari.
● Masing-masing keluarga binaan juga diberikan poster yang dapat disimpan dan dipajang di
rumah masing-masing dengan tujuan untuk membantu peserta tidak lupa terhadap materi
penyuluhan yang diberikan.
Kegiatan Operasional

Persiapan Acara
a. Menentukan waktu pelaksanaan penyuluhan
b. Mempersiapkan konsep acara, materi, media penyuluhan, pre-test dan post-test
c. Menghubungi kader dan meminta izin untuk mengumpulkan keluarga binaan
d. Mengajak keluarga binaan berkumpul di rumah pada waktu yang sudah ditentukan.

Pelaksanaan Acara
a. Dilaksanakan pukul 08.30 WIB di setiap rumah keluarga binaan secara bergantian.
b. Anggota keluarga binaan sebagai peserta penyuluhan.
c. Kegiatan penyuluhan diawali dengan pre-test.
d. Mempresentasikan materi menggunakan poster
e. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan post-test.
f. Acara berakhir pada pukul 11.30 WIB.
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah
Tabel 4.10 Hasil Pretest dan Postest Keluarga Binaan

Baik Buruk Total

1 2 3
Pre-test
(33.3%) (66.7%) (100%)

2 1 3
Post-test
(66.7%) (33.3%) (100%)

Nilai pre-test dikategorikan baik bila nilai >70%, maka dari itu didapatkan Pre-test dengan skor baik 1
orang (33.3%) dan buruk 2 orang (66.7%). Sedangkan Post-test dengan skor baik 2 orang (66.7%) dan
buruk 1 orang (33.3%).
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah

Tabel 4.11 Hasil Frekuensi Deskriptif Statistik pada Pre-test dan Post-test

N Mean Std. Deviasi Minimum Maksimum

Pre-test 3 66.67 20.817 50 90

Post-test 3 83.33 15.275 70 100

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat nilai rata-rata Pre-Test senilai 66,67 dengan nilai minimal dan
maksimal masing-masing 50 dan 90. Sedangkan Post-Test didapatkan nilai rata-rata 83,33 dengan nilai
minimal dan maksimal masing-masing 70 dan 100. Selanjutnya, kami melakukan uji normalitas pada
hasil Pre-Test dan Post-Test dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk karena sampel (N) kurang dari
50, yang tersaji pada Tabel 4.12.
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas pada Pre-test dan Post-test dengan Uji Shapiro-Wilk

Hasil Statistic Df Sig.

Pre-test 0.923 3 0.463

Post-test 0.964 3 0.637

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat nilai hasil dari uji Shapiro-Wilk menunjukkan p-value sebesar
0,463 untuk pre-test dan 0,637 untuk post-test, dimana dapat disimpulkan bahwa distribusi data
normal karena nilai p > 0,05. Sehingga, analisis dilanjutkan menggunakan uji T-Berpasangan (Paired T
Test) yang tersaji pada Tabel 4.13.
Evaluasi Intervensi Pemecahan Masalah

Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik pada Pre-test dan Post-test dengan Uji T-Berpasangan

Hasil N Mean Correlation t df Sig. Sig.(2-tailed)


Nilai
Pre-test - Post-test 3 -16.667 0.839 -2.500 2 0.367 0.130

Berdasarkan hasil uji statistik pada Pre-test dan Post-test dengan Uji T-Berpasangan (Paired T Test) didapatkan nilai
korelasi antara 2 variabel yaitu 0.839 yang berarti memiliki hubungan yang kuat dan positif. Tingkat signifikansi
hubungan menunjukan hasil yang tidak bermakna sig. 0.367 Hasil nilai t hitung didapatkan -2.500 dan t tabel pada df
yaitu 2, apabila t hitung > t tabel maka hasilnya signifikan. Namun pada penelitian ini tidak signifikan karena t hitung
(-2.500) < t tabel (2). Hasil Sig. (2-tailed) menunjukan hasil 0.130 artinya tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan
sesudah perlakuan sebab nilai p value < 0.05 (95% CI). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini
tidak ada perbedaan hasil pre-test dan post-test yang bermakna dan tidak signifikan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan

1. Berdasarkan wawancara dan observasi pada kegiatan pengumpulan data dari kunjungan ke
keluarga binaan yang bertempat tinggal di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, maka dilakukanlah diskusi kelompok dan merumuskan serta
menentukan area masalah yaitu “Kepatuhan Minum Obat Penderita Diabetes Melitus Pada
Keluarga Binaan di Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten”
2. Akar penyebab masalah yang ditemukan adalah tidak patuh minum obat
3. Alternatif pemecahan masalah yang ditentukan yaitu meningkatkan kepatuhan mengenai
pentingnya minum obat dan komplikasinya
4. Intervensi yang dilakukan yaitu memberikan edukasi kepada responden mengenai kepatuhan
minum obat serta komplikasinya dengan cara memberikan penyuluhan informasi menggunakan
media poster kepada ke lima keluarga binaan.
Saran

Bagi Kader dan Tenaga Kesehatan


● Dapat membantu memberikan edukasi serta memotivasi warga untuk menambah wawasan serta
informasi kesehatan kepada masyarakat, khusunya mengenai diabetes melitus sehingga warga dapat
menjaga kesehatan secara mandiri
Bagi Masyarakat
● Diharapkan kepada keluarga binaan untuk menerapkan hasil dari penyuluhan yang telah diberikan dan
mengajarkannya kepada seluruh anggota keluarga tentang Diabetes Mellitus dan cara pencegahannya.
Bagi Puskesmas Kemiri
● Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Diabetes Melitus
Daftar Pustaka
● A. Sapra and P. Bhandari., "Diabetes Mellitus," 26 Juni 2022. National Library of Medicine.
● BPS. (2020). Kecamatan Kemiri dalam Angka. Kabupaten Tangerang: Badan Pusat Statistik (BPS).
● E. K. French, "Diabetic ketoacidosis and hyperosmolar hyperglycemic syndrome: review of acute decompensated diabetes in adult patients," 2019. BMJ
2019; 365.
● Nakamireto GP. Hubungan pengetahuan diet diabetes mellitus dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas
Gamping II Sleman Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta; 2016.
● Notoatmojo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta , 2003
● Notoatmodjo S. Modifikasi teori Lawrence Green. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
● Pemerintah Desa Kemiri. (2022). Data Profil Desa Kemiri. Tangerang: Pemerintah Desa Kemiri Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang.
● Pradana IPA. Hubungan karakteristik pasien dengan tingkat kepatuhan dalam menjalani terapi diabetes melitus di Puskesmas Tembuku 1 Kabupaten
Bangli Bali 2015. ISM. 2015;8(1):1-5.
● P. D. Soegondo S, Keto Asidosis. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: Interna Publising, 2014.
● P. E. Indonesia, PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DEWASA DI INDONESIA, Juli 2021 ed., PB.
PERKINI, 2021.
● Rasdianah N, Martodiharjo S, Andayani TM, Hakim L. Gambaran kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 2016;5(4):249-257.
● Rembang VP, Katuuk ME, Malara R. Hubungan dukungan sosial dan motivasi dengan perawatan mandiri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
poliklinik penyakit dalam RSUD Mokopido Toli- toli. Ejournal Keperawatan(e-Kp). 2017;5(1):1-10.
● R. I. G. Holt, "The management of type 1 diabetes in adults. A consensus reportby the American Diabetes Association (ADA) and the
EuropeanAssociation for the Study of Diabetes (EASD)," 2021.
● Sitorus, R.(2022). Kepatuhan Lansia untuk Minum Obat. Diakses 7 Maret 2022, dari Badan Pendidikan & Pelatihan.
● S. Pangribowo, Tetap Produktif, Cegahm dan Atasi Diabetes Milletus, Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan Indonesia, 2020.
● Tombokan V, Rattu AJM, Tilaar ChR. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pasien diabetes melitus pada praktek dokter keluarga
di Kota Tomohon. JIKMU. 2015;5(2):260- 269.
● Yulianti T. Faktor-Fator yang Mempengaruhi Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan di RSUD Sukoharjo. Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2020.
Foto Kegiatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai