Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Obat tradisonal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sari (gelenik)
atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Upaya
kesehatan tradisonal adalah cara menanggulangi masalah (gangguan)
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dengan perawatan dan
pengobatan tradisonal yang diselenggarakan secara komperhensif,
mencakup upaya promotif (peningkatan kesehatan), upaya preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan) penyakit dan upaya rehabilitatif
(pemulihan).
Pengobatan Tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan
atau perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan,
mencakup cara (methode) obat dan pengobatannya, yang mengacu
kepada pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh
secara turun menurun, berguru, magang atau pendidikan/pelatihan
baik yang asli maupun yang berasal dari luar negeri dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Pengobat Tradisonal (Batra) adalah seseorang yang diakui dan
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan
pengobatan secara tradisonal (Kepmenkes Nomor
1076/SK/Menkes/VII/2003). Ada 2 macam pengobat tradisonal ditinjau
dari cara pengobatannya yaitu Pengobatan dengan Ketrampilan dan
Pengobatan dengan ramuan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara
tersendiri atau terpadu pada sistim pelayanan kesehatan dalam
rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.

1
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan upaya pengobatan tradsional
b. Meningkatnya mutu pelayanan pengobat tradisional, sehingga
masyarakat terhindar dari dampak negatif.
c. Terbinanya berbagai tenaga pengobat tradisional dalam pelayanan
kesehatan.
d. Terintegrasinya upaya pengobatan tradisional dalam program
pelayanan kesehatan paripurna, mulai dari tingkat rumah tangga,
puskesmas sampai dengan rujukan.

2
BAB II
ANALISA SITUASI

A. KEADAAN UMUM
Puskesmas Wonoasri terletak di Jalan Raya Wonoasri Kecamatan
Wonoasri Kabupaten Madiun, dengan nomor telpon (0351) 383880 dan
kode Pos 63157. Puskesmas Wonoasri berada di wilayah yang sangat
strategis karena berada di jalur alternatif Caruban-Madiun.

B. WILAYAH ADMINISTRATIF
Secara administratif pemerintahan wilayah Puskesmas Wonoasri
merupakan salah satu dari 15 Kecamatan di wilayah Kabupaten Madiun
yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Utara : Kecamatan Pilangkenceng
o Sebelah Timur : Kecamatan Mejayan
o Sebelah Selatan : Kecamatan Wungu
o Sebelah Barat : Kecamatan Balerejo

Gambar : 1
Peta wilayah kecamatan Wonoasri

3
Luas wilayah Kecamatan Wonoasri adalah 33,93 km 2 yang terbagi
dalam 10 desa dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1
Luas wilayah per Desa tahun 2017
No Nama Desa Luas Wilayah (km2)
1 Banyukamban 135,00
g
2 Bancong 187,00
3 Buduran 231,00
4 Jatirejo 137,00
5 Klitik 205,00
6 Ngadirejo 558,21
7 Plumpungrejo 667,73
8 Purwosari 194,63
9 Sidomulyo 945,43
10 Wonoasri 132,00
Jumlah 3393,00

C. KONDISI DEMOGRAFI
Data kependudukan merupakan salah satu data pokok yang sangat

diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembangunan karena penduduk selain merupakan obyek juga

merupakan subyek. Adapun jumlah penduduk di wilayah Puskesmas

Wonoasri tahun 2017 adalah 36.576 jiwa. Desa dengan jumlah

penduduk terbanyak adalah Desa Ngadirejo dengan jumlah 6084 Jiwa,

sedangkan penduduk dengan jumlah terendah adalah Desa Banyukam-

bang dengan jumlah 1755 Jiwa.

4
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

PENDUDUK ( JIWA )
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 B.Kambang 854 901 1755
2 Bancong 1104 1108 2212
3 Buduran 1640 1538 3178
4 Jatirejo 1231 1284 2515
5 Klitik 1752 1742 3494
6 Ngadirejo 3030 3054 6084
7 Plumpung 2356 2273 4629
8 Purwosari 2405 2424 4829
9 Sidomulyo 2604 2571 5175
10 Wonoasri 1375 1330 2705
Jumlah 18351 18225 36576
Sumber data : Profil Kecamatan Wonoasri, Desember 2017

1. Kondisi Sosial Ekonomi


Sebagian besar masyarakat penduduk di wilayah Puskesmas
Wonoasri bergerak di sektor pertanian. Semakin bagus kondisi
perekonomian suatu daerah semakin tinggi pula derajat kesehatan
masyarakatnya.
2. Transportasi
Secara umum wilayah kerja Puskesmas Wonoasri dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat bahkan bisa dilalui
kendaraan umum.

D. SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya tenaga (medis dan non medis ) di Puskesmas Wonoasri se-
jumlah 33 tenaga, berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan kontrak yang
tersebar di Puskesmas Induk, Pustu, Polindes, dan Ponkesdes dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3
SDM Puskesmas Wonoasri
NO JENIS TENAGA JUMLAH STATUS KET
1 Dokter umum 1 PNS
2 Dokter gigi 1 PNS
3 Perawat 4 PNS
4 Perawat ponkesdes 2 Kontrak Prov
5 Perawat gigi 1 PNS

5
6 Bidan 11 PNS
7 Laboratorium 1 PNS
8 Petugas Sanitasi 1 PNS
9 Petugas Farmasi 1 PNS
10 Petugas Nutrisionis 1 PNS
11 Petugas Promkes 0 PNS
12 Administrasi Kesehatan 3 PNS
13 Tata Usaha 0 PNS
14 Staf Loket 2 PNS
15 Sopir Ambulans 1 PNS
13 Cleaning Service 1 PNS
14 Penjaga malam 2 Non PNS

JUMLAH 33

6
7
BAB III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM YANKESTRAD TAHUN 2017

PENCAPAIAN (H)
TOTAL TARGET TAHUN 2017
No. JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET SASARAN SASARAN PEN- KET
(T) CAPA- %
IAN
Penyehat Tradisional ramuan Tidak
1.
yang memiliki STPT Hattra 65% 0 0 0 0 Tercapai
Hattra dengan ketrampilan Tidak
46
2. yang memiliki STPT Hattra 65% 70 0 0 Tercapai
Fasilitas Yankestrad yang Tidak
3. berijin Yankestrad 55% 5 3 0 0 Tercapai
Pembinaan ke penyehat Tra- Kurang
4. disional Hattra 30% 95 29 20 21,1% Tercapai

8
BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
N JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN MASALAH
O
1. Penyehat Tradisional ramuan 65% 0% Di wilayah kerja Puskesmas
yang memiliki STPT Wonoasri tidak ada penyehat
tradisional ramuan
2. Hattra dengan ketrampilan yang 65% 0% Masih rendahnya hattra dengan
memiliki STPT ketrampilan yang memiliki STPT
yaitu 0% dari target 65% di
Puskesmas Wonoasri
3. Fasilitas Yankestrad yang berijin 55% 0% Masih rendahnya fasilitas
yankestrad yang berijin yaitu 0%
dari target 55% di Puskesmas
Wonoasri
4. Pembinaan ke penyehat 30% 21,1% Masih kurangnya capaian
tradisional pembinaan ke penyehat tradisional
yaitu 21,1% dari target 30% di
Puskesmas Wonoasri

9
B. MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH
Penentuan prioritas masalah program Perkesmas dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)

SUDARWATI SITI NURJANAH DIAN JUMLAH RANKING


KEGIATAN
U S G U S G U S G
Penyehat Tradisional ramuan yang
memiliki STPT 2 2 2 2 3 2 3 2 2 20 4
Hattra dengan ketrampilan yang memiliki
STPT 3 2 2 3 3 2 4 3 2 24 2
Fasilitas Yankestrad yang berijin 2 3 2 3 2 2 2 3 2 21 3
Pembinaan ke penyehat tradisional 4 3 2 3 3 3 3 3 2 26 1

C. MERUMUSKAN MASALAH
Dari hasil penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG di atas, prioritas masalah yang harus diselesaikan adalah pembinaan
ke penyehat tradisional yaitu 21,1% dari target 30%.

10
D. MENCARI AKAR MASALAH DENGAN DIAGRAM FISH BONE

DANA MATERIAL MANUSIA

Kurangnya
Sistem pelatihan dan
pencatatan dan pengetahuan
Perlu pendanaan
pelaporan petugas, petugas
belum optimal rangkap tugas

Capaian
pembinaan ke
penyehat
tradisional kurang

Jumlah hattra di
Kurangnya Media informasi
wilayah Puskesmas
kerjasama kurang, buku
Wonoasri banyak
lintas program pedoman
dan lintas pembinaan
sektor terkait hattra belum ada

LINGKUNGAN METODE ALAT

11
E. PEMECAHAN MASALAH
Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
No Penyebab Masalah
Masalah Terpilih

1 Lingkungan :

Jumlah hattra di Sosialisasi kepada Sosialisasi kepada


wilayah Puskesmas petugas pembina desa petugas pembinas desa
Wonoasri banyak agar melaksanakan
pembinaan hattra di
wilayah masing-
masing

2 Alat :

Media informasi Usulan ke dinas Usulan ke dinas


kurang, buku pengadaan buku pengadaan buku
pembinaan hattra pedoman pembinaan pedoman pembinaan
belum ada hattra hattra

3 Metode :

Kurangnya kerjasama Lebih ditingkatkan Lebih ditingkatkan


lintas program dan kerjasama linprog dan kerjasama linprog dan
lintas sektor terkait linsek linsek

4 Material :

Sistem pencatatan dan Sosialisasi dan Sosialisasi dan


pelaporan belum pembinaan kepada pembinaan kepada
optimal petugas pembina desa petugas pembina desa

5 Manusia :

Kurangnya pelatihan Pelatihan petugas Pelatihan petugas


dan pengetahuan
petugas

Petugas rangkap tugas

6 Dana :

Perlu pendanaan Pengusulan dana Pengusulan dana

12
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PERENCANAAN PROGRAM YANKESTRAD TAHUN 2018

Kebutuhan
Upaya Target Penanggung Mitra W aktu Kebutuhan Indikator Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber
Kesehatan Sasaran Jawab Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan
Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pelayanan Membuat Program dapat Pembina desa Semua Pe nge lola ATK Lintas Januari Tersusun RPK
Ke se hatan pe rencanaan dijalankan secara pe mbina program program
Tradisional ke giatan sistematis dan desa Yanke strad
Komple menter terukur

Pe ndataan Mendapatkan data Penye hat Semua Pe nge lola ATK Pe mbina Februari Penyehat
pe nyehat tentang pengobatan tradisional pe nyehat program de sa, tradisional baru
tradisional tradisional di tradisional Yanke strad lintas te rdata
wilayah ke rja sektor
Puske smas
Wonoasri

Pe mbinaan dan Membina dan Penye hat 10 penyehat Pe nge lola ATK, Pe mbina Juni Rp. 1.100.000 Penyehat BOK
pe mantauan me mantau pe nyehat tradisional tradisional program transport de sa, tradisional
ke se hatan tradisional di Yanke strad lintas te rpantau
tradisional wilayah ke rja sektor
Puske smas
Wonoasri

Sosialisasi, Meningkatkan 10 de sa 1 desa Pe nge lola ATK, Lintas Mei Rp. 2.500.000 Masyarakat BOK
Orientasi ke mandirian program transport, sektor bisa
Kesehatan masyarakat dalam Yanke strad konsumsi memanfaatkan
Tradisional me njaga obat tradisional
Alte rnatif dan ke se hatannya
Komplemente r de ngan pengobatan
se cara tradisional

Sosialisasi Meningkatkan 10 de sa 1 desa Pe nge lola ATK, Lintas Mei Terinte grasi Masyarakat BOK
ke lompok asuhan ke mandirian program transport, sektor dengan bisa
mandiri dalam masyarakat dalam Yanke strad konsumsi kegiatan memanfaatkan
pe manfaatan TOGA me njaga sosialisasi, obat tradisional
dan akupresure ke se hatannya orientasi dalam
de ngan pengobatan kesehatan menangani
se cara tradisional tradisional gejala
alternatif dan kesehatan
komplemente r ringan

13
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
PROGAM YANKESTRAD TAHUN 2018
PENANGGUNG VOLUME RINCIAN LOKASI SUMBER
NO JENIS KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET JADW AL KEGIATAN BIAYA
JAW AB KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN BIAYA
1 2 3 4 5 6 7 9 9 9 10 11
1 Membuat Program dapat Pembina desa Semua Pengelola 1 kali 4 Januari 2018 Puskesmas Wonoasri BOK
perencanaan dijalankan secara pembina desa program
kegiatan sistematis dan Yankestrad
terukur
2 Pendataan Mendapatkan data Penyehat Semua Pengelola 1 kali 12 Januari 2018 Puskesmas Wonoasri BOK
penyehat tentang pengobatan tradisional penyehat program
tradisional tradisional di wilayah tradisional Yankestrad
kerja Puskesmas
Wonoasri
3 Pembinaan dan Membina dan Penyehat 10 penyehat Pengelola 10 kali Transport 2, 6, 7, 8, 9, 22, 23, 28, Puskesmas Wonoasri BOK Transport 2 org
pemantauan memantau penyehat tradisional tradisional program 29, 30 Juni 2018 x 10 keg x Rp.
kesehatan tradisional di wilayah Yankestrad 55.000 = Rp.
tradisional kerja Puskesmas 1.100.000
Wonoasri
4 Sosialisasi, Meningkatkan 10 desa 1 desa Pengelola 1 kali Transport, konsumsi, 3 Mei 2018 Desa Plumpungrejo BOK Transport 24
Orientasi kemandirian program banner org x 1 keg x Rp.
Kesehatan masyarakat dalam Yankestrad 55.000 = Rp.
Tradisional menjaga 1.320.000
Alternatif dan kesehatannya dengan
Komplementer pengobatan secara Konsumsi 30 org
tradisional x 1 keg x Rp.
35.000 = Rp.
1.050.000
Banner Rp.
120.000
5 Sosialisasi Meningkatkan 10 desa 1 desa Pengelola 1 kali Terintegrasi dengan 3 Mei 2018 Desa Plumpungrejo BOK
kelompok asuhan kemandirian program kegiatan sosialisasi,
mandiri dalam masyarakat dalam Yankestrad orientasi kesehatan
pemanfaatan menjaga tradisional alternatif
TOGA dan kesehatannya dengan dan komplementer
akupresure pengobatan secara
tradisional

14
BAB VII
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas, prioritas utama dari masalah yang
harus diatasi adalah peningkatan kerjasama lintas program dan
pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
Maka untuk itu perlu adanya pengetahuan mengenai perawatan
kesehatan masyarakat yang harus disampaikan kepada keluarga dan
masyarakat dengan tujuan adanya peran aktif dari keluarga dan
masyarakat terhadap pentingnya perawatan kesehatan masyarakat.
Dengan melakukan penyuluhan mengenai perawatan kesehatan
masyarakat diharapkan dengan ini dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat

B. .SARAN
Perlu adanya kerja sama yang baik antara pihak keluarga,
masyarakat, dan petugas kesehatan serta kerja sama lintas program
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

15

Anda mungkin juga menyukai