Disusun oleh :
No Nim Nama
1 2109002 T. Ria Marriagewati M Adam
2 2109003 Erna Yuliana
3 2109004 Indry Tarawali
4 2109005 Petronela R. Bella Fernandez
5 2109006 Rilensye Agnes Haumahu
6 2109007 Selmiati Rambu Ngana
1. Analisa Situasi
4.461 KK.
Jumlah ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi balita dalam 3 bulan terakhir
perumahan, akses fasilitas kesehatan dapat dijangkau oleh masyarakat sekitar dan
masyarakat aktif mengikuti program kegiatan yang diadakan oleh pihak puskesmas
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yaitu ibu nifas dengan ASI tidak lancar, bendungan
ASI, ibu nifas Sakit pada badan serta otot-otot bagian bawah terasa tegang, bayi
5
Berdasarkan hasil pengkajian masalah yang didapatkan dapat diselesaikan
dengan memberikan asuhan kebidanan yakni mengadakan kelas ibu nifas dengan
memberikan edukasi tentang tentang teknik menyusui yang benar, ibu nifas
mengalami stres, perawatan bayi balita dalam pencegahan gagal nafas dan
dehidrasi.
penanganan yang tepat sehingga tidak terjadi masalah yang lebih serius.
1. PENGKAJIAN KOMUNITAS:
sebanyak 2.437 jiwa, tamat SD sebanyak 717 jiwa, SLTP sebanyak 1.630
jiwa, SLTA sebanyak 3.809 jiwa, D I/II sebanyak 53 jiwa, D III sebanyak
sebanyak 16 jiwa.
b. Dimensi biologis
8 kasus, yaitu pada tahun 2016 sebanyak 3 kasus, tahun 2017 terdapat 1
kasus, tahun 2018 terdapat 2 kasus (nifas) dan tahun 2019 terdapat 2
kasus.
pada tahun 2018 sebanyak 17 kasus dan tahun 2019 sebanyak 34 kasus.
masalah ASI tidak lancar 12 kasus, ibu nifas dengan bendungan ASI 7
kasus, ibu nifas Sakit pada badan serta otot-otot bagian bawah terasa
tegang 5 kasus, gagal nafas pada bayi 1 kasus, dehidrasi pada bayi 1
8, yaitu pada tahun 2016 sebanyak 3 kasus, tahun 2017 sebanyak 1 kasus,
kasus, tahun 2017 sebanyak 3 kasus, tahun 2018 sebanyak 17 kasus dan
keyakinan masing-masing.
yaitu :
sebanyak 2.040.
dengan ASI tidak lancar sebanyak 12 kasus, ibu nifas nifas dengan
Bendungan ASI 7 kasus, Ibu nifas Sakit pada badan serta otot-otot bagian
nafas pada bayi sebanyak 1 kasus, dehidrasi pada bayi sebanyak 1 kasus
sesuatu yang tidak masuk akal), dan gangguan stres pasca trauma (trauma
d. Dimensi Fisik:
Rata-rata tipe rumah yaitu bersifat permanen, kondisi bangunan baik dan
layak dijadikan sebagai hunian, rata-rata jumlah anggota tiap rumah 3-4
7) Pembuangan limbah:
olah kembali.
8) Kebisingan:
Wilayah kelurahan Sambiroto lebih banyak area perumahan dan jauh dari
Masyarakat sekitar hidup berpolitik yang dapat dilihat dengan cara mereka
pemerintah.
8) Transportasi:
9) Pelayanan social:
memiliki kegiatan rutin setiap hari jumat untuk membagikan sembako dan
Kedungmundu.
f. Dimensi perilaku:
1) Pola konsumsi:
a) Nutrisi:
c) Merokok:
yang merokok. Hal ini sesuai dengan data profil Puskesmas Sambiroto
tertinggi.
simpang lima.
b) Fasilitas rekreasi:
3) Perilaku lain-lain:
dengan mobil dan alat pengaman seperti masker, sarung tangan, dll.
g. Dimensi Kesehatan (terkait tiga garis pertahanan flexible, normal and resistant
line):
kesehatan
masyarakat.
pelayanan kegawatdaruratan
5) Program promosi kesehatan:
PHBS.
2. PENGKAJIAN KELOMPOK:
Target group:
a. Dimensi Biologis:
0-24 bulan sebanyak 7 orang, usia 2-12 tahun sebanyak 8 orang, usia 13-
20 tahun sebanyak 10 orang, usia 21-30 tahun sebanyak 29 orang, usia 31-
keluarga dan kelompok tinggal dirumah dan lingkungan yang sehat, serta
Masalah kesehatan yang lazim terjadi seperti ibu nifas dengan ASI tidak
lancar, Bendungan ASI dan ibu nifas Sakit pada badan serta otot-otot
bagian bawah terasa tegang, pada bayi terjadi gagal nafas dan dehidrasi.
b. Dimensi Psikologis:
stres psikologis.
c. Dimensi Fisik:
perumahan.
risiko penyakit)
3) Perumahan:
terdiri dari 2-3 kamar dengan diberikan ventilasi di setiap rumah, setiap
rumah juga memiliki jamban sehat, serta kualitas air yang baik.
2) Status social & ekonomi target grup: Status sosial dan ekonomi
e. Dimensi Perilaku
1) Kebutuhan nutrisi:
2) Merokok:
merokok.
3) Gerak badan:
4) Aktifitas rekreasi:
yang ada di semarang seperti belanja di pusat kota, wahana bermain anak
ataupun masker.
6) Kontrasepsi:
kb kalender.
f. Dimensi Kesehatan
ASI
tidak
lancar
MASALAH
Sakit pada
badan serta
otot-otot
bagian bawah
Bendunga
n ASI
Keterangan:
3. Sakit pada badan serta otot-otot bagian bawah terasa tegang (Tidak meresahkan, tidak
menular, tidak mengganggu produktivitas)
FAKTOR RESIKO MASALAH KESEHATAN
RESIKO KESEHATAN
Disimpulkan
KESEHATAN
RW…….. Desa…..
Pendek
Memberikan
inovasi yaitu
natural therapy
berupa pijat
marmet, pijat
oksitosin
2 Bendungan Membuat WA Bidan - Dana dari Balai desa
ASI group yang di isi GASURKAS Mahasiswa
oleh bidan , Kader dan
koordinator, Mahasiswa
gasurkes dan
kader serta
seluruh ibu nifas
yang mengalami
Bendungan ASI
Memberikan
inovasi yaitu
natural therapy
berupa kompres
daun kubis
2 Bendungan Untuk Mampu Penyuluhan Pemberian Pengetahuan Pre test dan Mahasiswi
ASI menurunkan mencegah dan penyuluhan dan Natural post test Provesi
angka terjadinya pemberian dan pemberian Therapy sebelum dan Kebidanan
kejadian bendungan Natural Natural sesudah
bendungan ASI Therapy Therapy : perlakuan
ASI Mengajarkan
kompres
hangat
payudara dan
terapi daun
kubis pada ibu
nifas
3 Sakit pada Untuk Mampu Pemberian Penyuluhan Penyuluhan Pretest dan post Mahasiswi
badan serta menekan mencegah penyuluhan yang dan Natural test sebelum Provesi
otot-otot angka terjadinya serta Natural diberikan Therapy dan sesudah Kebidanan
bagian kejadian Sakit pada Therapy yaitu tentang penyuluhan
bawah Sakit pada badan serta totok vagina
terasa badan serta otot-otot serta
tegang otot-otot bagian bawah memberikan
bagian terasa tegang pemijatan
bawah totok vagina
terasa
tegang
BAB II
PEMBAHASAN