Anda di halaman 1dari 66

BUKU BAGAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA


SAKIT ( M T B S )

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


Jakarta, 2008
Dokumen ini diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI atas dukungan World Health Organization (WHO) dan Health Services Program-
USAID. Penerbitan dokumen ini dimungkinkan atas dukungan yang diberikan oleh U.S. Agency for International Development melalui
Cooperative Agreement No. 497-A-00-05-00031-00.

Pendapat yang dinyatakan di dalam pedoman ini merupakan konsensus dari para editor, kontributor, dan mitra bestari, dan tidak
mencerminkan pandangan U.S. Agency for International Development atau pemerintah Amerika Serikat.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
ANAK SAKIT Departemen Kesehatan, R World Health UNICEF
I Organization
UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT
Penilaian, Klasifikasi, dan Menentukan Tindakan
Memeriksa Tanda Bahaya Umum.........................................2
Pemberian tablet Zinc untuk semua penderita
Diare.......................................................................... 17 BAYI MUDA UMUR KURANG
Kemudian Tanyakan Keluhan Utama:
Apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas?........2
Apakah anak menderita diare?...........................................3
Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Demam DARI 2 BULAN
Apakah anak demam?........................................................4 Berdarah Dengue...................................................... 18
Klasifikasikan Malaria....................................................4
Tindakan pra rujukan untuk .anak sangat kurus
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN PENGOBATAN BAYI
Klasifikasikan Campak..................................................5 MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Klasifikasikan Demam Berdarah....................................5 disertai diare.............................................................. 18
Apakah anak mempunyai masalah telinga ?......................6
Memeriksa Status Gizi........................................................7 KONSELING BAGI IBU PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA
Memeriksa Anemia.............................................................8 Makanan Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.……28
Memeriksa Imunisasi dan Vitamin A Apakah bayi diare.....................................................................................29
............................................................................................ Menilai Cara Pemberian Makan Anak...............................19 Memeriksa ikterus.....................................................................................30
8 Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit...............20 Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah
Menilai Masalah/Keluhan Lain...........................................8 Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan.........21 pemberian ASI......................................................................................... 31

PENGOBATAN Cairan TINDAKAN/PENGOBATAN


Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumah Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit.......22
Bayi muda yang memerlukan rujukan segera...........................................32
Antibiotik Oral........................................................................9 Kapan harus kembali Tindakan/pengobatan untuk bayi muda yang tidak memerlukan rujukan. .35
Antimalaria Oral...................................................................10 Asuhan dasar bayi muda...........................................................................36
Parasetamol.........................................................................12 Menasihati ibu kapan harus kembali.................................22 Menengani diare Dehidrasi Berat sesuai Rencana Terapi C.....................37
Vitamin A..............................................................................12 Kapan kembali segera......................................................22
Zat Besi/Tablet Tambah darah............................................12 KONSELING BAGI IBU / KELUARGA...................... 38–42
Obat Cacingan....................................................................12 Menasihati Ibu Tentang Kesehatannya Sendiri...............23
Menasihati ibu tentang penggunaan kelambu untuk PELAYANAN TINDAK LANJUT
Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di Rumah pencegahan Malaria............................................................23
Infeksi Bakteri Lokal.................................................................................. 43
Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep Mata..............13
Ikterus........................................................................................................ 43
Mengeringkan Telinga dengan Kain/kertas penyerap.........13 PELAYANAN TINDAK LANJUT Diare Dehidrasi ringan/sedang, Diare tanpa dehidrasi..............................43
Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet.................13
Berat badan Rendah menurut Umur.........................................................43
Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan dengan
Pneumonia...........................................................................24 Masalah pemberian ASI............................................................................44
bahan yang aman................................................................13
Diare Persisten.....................................................................24 Luka atau bercak putih (thrush) di mulut...................................................44
Pemberian Pengobatan ini Hanya di Klinik Disenteri...............................................................................24
Malaria (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah..............25
Antibiotik Intramuskular........................................................14 Demam-Mungkin Bukan Malaria (Daerah Risiko Rendah LAMPIRAN –LAMPIRAN
Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat..............................14 dan Tanpa Risiko Malaria)...................................................25 FORMULIR PENCATATAN :
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun............................15 Campak dengan Komplikasi pada Mata atau Mulut.............26 ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN..................45-46
Mungkin DBD / Demam : Mungkin Bukan DBD...................26 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN......................... 47-48
Infeksi Telinga......................................................................26 GRAFIK BERAT BADAN MENURUT PANJANG / TINGGI
Pemberian Cairan Tambahan pada Diare Masalah Pemberian Makan.................................................27
BADAN....................................................................................... 49-52
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah............16 Anak kurus...........................................................................27
Anemia.................................................................................27 GRAFIK BERAT BADAN MENURUT UMUR............................ 53-54
Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/ DAFTAR DAERAH RISIKO MALARIA...................................... 55-58
Sedang dengan Oralit........................................................16
Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat.............17
1
2

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN


ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA
KLASIFIKASI TINDAKAN
Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.
• Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada anak sebagai berikut:
• Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM


TANYAKAN: LIHAT:
 Apakah anak bisa minum atau menyusu?  Apakah anak tampak letargis atau tidak
 Apakah anak selalu memuntahkan semuanya? sadar?
 Apakah anak menderita kejang?
GUNAKAN KOTAK YANG SESUAI DENGAN GEJALA
Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan penilaian ini UNTUK MENENTUKAN KLASIFIKASI .
dan lakukan penanganan segera, sehingga rujukan tidak terlambat.

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


(Tindakan pra rujukan dicetak tebal)
TANYAKAN KELUHAN UTAMA :

Apakah anak menderita batuk atau Ada tanda bahaya
umum. ATAU PNEUMONIA BERAT
atau  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
sukar bernapas?  Tarikan dinding
dada ke dalam. PENYAKI  RUJUK SEGERA*
ATAU T
JIKA YA,  Stridor. SANGAT BERAT
Klasifikasikan
TANYAKAN : LIHAT DAN DENGAR:
Berapa lama?  Hitung napas dalam 1 menit. BATUK atau  Beri antibiotik yang sesuai.
ANAK SUKAR
 Perhatikan, adakah tarikan HARUS  Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman.
dinding dada ke dalam. TENANG BERNAPAS  Napas cepat. PNEUMONIA  Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
 Dengar adanya stridor.  Nasihati kapan kembali segera.
 Kunjungan ulang 2 hari.

Umur Anak : Napas cepat apabila:  Tidak ada tanda-  Beri pelega tenggorokan & pereda batuk yang aman.
tanda pneumonia BATUK :  Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
2 bulan - <12 bulan 50 kali atau lebih per menit atau penyakit BUKAN PNEUMONIA  Nasihati kapan kembali segera.
sangat berat.  Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
12 bulan - <5 tahun 40 kali atau lebih per menit

* Dimaksudkan dengan RUJUK disini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas dengan perawatan atau ke Rumah Sakit.
Apakah anak menderita diare? GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Terdapat dua atau lebih  Jika tidak ada klasifikasi berat lain:
tanda-tanda berikut: ••••Jika- tidak ada klasifikasi
Beri cairan berat lainnya
untuk dehidrasi berat (Rencana
Beri cairanC)
Terapi untuk
dandehidrasi berat (Rencana Terapiisff
i Jkkikaaattiitddidaaakkkaaadddaaakkkllaalassi
Tablet Zinc.
 Letargis atau tidak sadar C) dan tablet ibbbeeerraaratt
i•ifkkikaaasssii Zinc.
Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain:
DIARE • Bila anak menderita gizi untuk
tllaalaiinninnnnyyyaaaik buruk,kol-
pemberian cairan
 Mata cekung. - RUJUK SEGERA.
DEHIDRASI se- suai tatalaksana gizi buruk.
 Tidak bisa minum atau - Jika masih bisa minum, berikan ASIuu dan
JIKA YA, Untuk BERAT e anak
• Jika r a .BB
J ilarutan
juga ee rrii cc aa
mempunyai iirr aa berat
klasifikasi nn n•
lainnya:
malas minum. •kRujuk
a oralit
a nselama
SEGERA
ntt uu kk
adank perjalanan.
j u dalam
selama
ddee
g a m
hh ii dd rraa
TANYAKAN: LIHAT dan RABA: DEHIDRA  Cubitan kulit perut  Jika ada e
kolera
perjalanan, dim p
daerah u
tersebut,n y a
beri i
antibiotik
ss ii jika
bb anak
ee rrmasih
aa ttbisa((RR
minum,
ee ibu
SI kembali sangat untuk diminta
kolera. terus
k la memberi
nn cc aa nn aa
s i f larutanik aoralitssedikit
TT ee rr aa ppii
i
 Sudah berapa lama?  Lihat keadaan umum anak: lambat. b esedikit.
demi ra t lain n y a :
Apakah: • Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI.
 Adakah darah dalam - Letargis atau tidak sadar?
tinja? - Gelisah dan rewel/mudah marah? •• JJuiinkktaaukaaddkaaolekkrooall.eerraa ddii
Terdapat dua atau lebih ddaaeerraahh tteerrsseebbuutt,, bbeerrii
tanda-tanda berikut:  Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi B
aannttiibbiioottiikk uunnttuukk kkoolleerraa..
 Lihat apakah matanya cekung? dan Tablet Zinc.
 Gelisah, rewel /mudah DIARE ••••
 Jika BBBBeeeerrrrii ii ccccaaaaiiiirrrraaaannnn
anak juga mempunyai klasifikasi berat lain:
marah. DEHIDRASI &&&& mmmmaaaakkkkaaaannnnaaaannnn
- RUJUK SEGERA.
 Beri anak minum. Apakah:
Klasifikasika  Mata cekung. RINGAN/ sssseeeessssuuuuaaaai ii
- Jika masih bisa minum, berikan ASI dan
- Tidak bisa minum atau malas
minum? n  Haus, minum dengan SEDANG RRRReeeennnnccccaaaannnnaaaa
larutan oralit selama perjalanan.
- Haus, minum dengan lahap? DIARE lahap. Nasihati kapan kembali
TTTTeeeerrrraaaappppii ii BBBB
segera.
 Cubitan kulit perut • Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
(((Jtttieeekrrrammmaaaansssuuuakkkk
kembali lambat. pppjueeegmmmabbbmeeerrreiiiaaamnnnptttaaaub
 Cubit kulit perut untuk mengetahui
bbnlllyeeeattt iZZZkiiinnnlacccs))) ifikasi berat
turgor. Apakah kembalinya:  ••• lJJJaiiiikkknaaanaaaynnnaaaa: kkk
- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)? Nasihati ibu kapan harus kembali segera.
- Lambat?  Tidak cukup tanda-tanda bKKKauuuinnnkjjjauuunnnn.gggaaannn
•••Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi A
DIARE
untuk diklasifikasikan uuulllaaannnggg
dan Tablet Zinc. ssseeettteeelllaaahhh 555
TANPA
sebagai diare dehidrasi  Nasihati kapan kembali segera.
DEHIDRASI
berat atau  Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
ringan/sedang.

DIARE  Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada


 Ada dehidrasi. PERSISTEN klasifikasi berat lain.
BERAT  RUJUK.

dan a DIARE 14
jik TAU
HARI LEBIH DIARE  Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
 Tanpa dehidrasi.  Kunjungan ulang 5 hari.
PERSISTEN

Beri antibiotik yang sesuai


Ada darah dalam tinja DISENTERI Nasihati kapan kembali segera.
dan jika ada Kunjungan ulang 2 hari.
DARAH DALAM TINJA

3
Apakah anak demam? 4
(pada anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37.5°C) GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

• Tentukan daerah risiko malaria * : • Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed, beri
dosis pertama suntikan Artemeter.
- Risiko Tinggi, Risiko Rendah atau Tanpa Risiko.
• Beri
 Ada tanda bahaya PENYAKIT • Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi suntikan
• Jika Risiko Rendah/Tanpa Risiko malaria, tanyakan: Risiko Tinggi ob
umum. BERAT

anti malaria.
Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
- Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu at ATAU DENGAN
Malaria • Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).
terakhir? ant • Kaku kuduk. DEMAM
• Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.
- Jika ya, tentukan daerah Risiko sesuai tempat yang di
kunjungi,  Demam.
• Ambil sediaan darah: tidak dilakukan untuk daerah Tanpa Risiko ( pada anamnesis
• Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif
mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan)
- Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari atau teraba panas
atau suhu MALARIA • Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).
terakhir, ATAU >37.5°C ) DAN • Nasihati kapan kembali segera.
- Periksa mikroskopis darah jika sudah pernah dilakukan RDT  RDT positif • Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari
dalam 28 hari terakhir berturut-turut.
 Demam.
( pada anamnesis • Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).
Klasifikasikan atau teraba panas DEMAM : • Obati penyebab lain dari demam **
TANYAKAN : LIHAT DAN RABA : atau suhu MUNGKIN • Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
DEMAM >37.5°C ) DAN BUKAN • Nasihati kapan kembali segera.
 Sudah berapa lama anak  Lihat dan raba adanya kaku  RDT negatif MALARIA
demam? kuduk. • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

 Jika lebih dari 7 hari, apakah  Lihat adanya pilek.


demam setiap hari?
 Lihat adanya tanda-tanda
 Apakah pernah mendapat CAMPAK saat ini:  Ada tanda bahaya
• Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed,
PENYAKIT beri dosis pertama suntikan Artemeter.
obat anti malaria dalam - Ruam kemerahan di kulit umum. BERAT • Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi anti malaria.
2 minggu terakhir? yang menyeluruh. ATAU DENGAN • Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
 Apakah anak menderita DAN
 Kaku kuduk. DEMAM • Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C ).
- Terdapat salah satu gejala Risiko Rendah • Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.
Campak dlm 3 bulan
terakhir? berikut : batuk, pilek atau Malaria
• Tidak ada pilek. • Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif
DAN mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan).
• Tidak ada campak. MALARIA • Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).
DAN • Nasihati kapan kembali segera.
 Lihat adanya luka di mulut.
Jika anak menderita campak Apakah dalam / luas?
• Tidak ada • Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3
penyebab lain dari hari berturut-turut.
saat ini atau 3 bulan terakhir: demam **
 Lihat adanya nanah pada mata.
 Lihat adanya kekeruhan pada  Ada pilek. ATAU
• Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).
kornea.  Ada campak. ATAU
DEMAM : • Obati penyebab lain dari demam **

 Ada penyebab lain


MUNGKIN • Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

dari demam**
BUKAN • Nasihati kapan kembali segera.
MALARIA • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

Jika Campak PENYAKIT • Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.


saat ini • Ada tanda bahaya
BERAT • Cegah agar gula darah tidak turun.
TTaannppaa umum ATAU
atau rRisisikikoo • Kaku kuduk DENGAN • Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38,5°C ).
dalam 3 bulan
MMaallaarriia
DEMAM • RUJUK SEGERA.
terakhir,
Klasifikasikan: a • Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38,5°C.).
● Tidak ada tanda
bahaya umum DEMAM : • Obati penyebab lain dari demam **
DAN BUKAN • Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lajutan
Bersambung ke halaman berikutnya Tidak ada kaku MALARIA • Nasihati kapan kembali segera.
kuduk • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

* Lihat daftar daerah risiko malaria.


** Penyebab lain dari demam antara lain : DBD, Pneumonia, Infeksi Saluran Kencing, Infeksi Telinga, Luka dengan infeksi.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Jika anak
Demam
Decide Dengue Risk:(Lanjutan)
Yes or
sakit campak
saat ini
: No if DENGUE
atau
Risk,
If Dengue risk:
dalam Classify
LOOK AND3FEEL:
bulan
THEN ASK: terakhir Klasifikasikan CAMPAK
•Look for bleeding from nose or
• Has the child had any bleed-

gums. ing from the nose or gums?


•Look for skin petechiae.
• Has the child had black vomi-
tus or blood in the vomitus? •Feel for cold and clammy ex-
tremities.
• Has the child had any bleed-
ing in the stool or tarry black •Check capillary
refill. stools?
If none of above ASK or
LOOK and FEEL signs are
present and the child is 6

Klasifikasikan
DEMAM BERDARAH
DENGUE
 Beri vitamin A.
 Ada tanda bahaya umum.  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
ATAU CAMPAK  Jika ada kekeruhan pada kornea atau mata
 Kekeruhan pada kornea DENGAN bernanah, bubuhi tetes/salep mata
mata. ATAU KOMPLIKAS kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
 Luka di mulut yang dalam I BERAT  Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C), beri dosis pertama
atau luas. parasetamol.
 RUJUK SEGERA.

 Beri vitamin A.
CAMPAK DENGAN  Jika mata bernanah, bubuhi tetes/salep mata
 Mata bernanah. KOMPLIKASI kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
ATAU PADA MATA  Jika ada luka di mulut, ajari cara mengobati dengan
 Luka di mulut. DAN / ATAU gentian violet.
MULUT  Jika anak sangat kurus, berikan vitamin A sesuai dosis .
***  Kunjungan ulang 2 hari.
 Ada tanda tanda syok atau  Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
 Tidak ada tanda-tanda Beri vitamin A. gelisah. ATAU segera cairan intravena sesuai petunjuk.
CAMPAK 
diatas.  Muntah bercampur darah/  Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
seperti kopi. ATAU minum, beri cairan infus Ringer Laktat/ Ringer
 Berak berwarna hitam. Asetat, jumlah cairan rumatan.
DEMAM  Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
ATAU BERDARA minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak
TANYAKAN : LIHAT dan RABA  Perdarahan dari hidung H DENGUE mungkin dalam perjalanan ke rumah sakit.
atau gusi. ATAU (DBD)  Jika demam tinggi ( > 38.5°C), beri dosis pertama
 Apakah demam Periksa tanda-tanda syok :  Bintik-bintik perdarahan di parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
mendadak tinggi dan kulit (petekie) dan uji ibuprofen.
 Ujung ekstremitas teraba torniket positif. ATAU
terus-menerus?  RUJUK SEGERA.
Klasifikasikan dingin DAN nadi sangat  Sering muntah.
Demam
Apakahuntuk
ada bintik merah lemah / tidak teraba.
di kulit atau
Demam perdarahan
Berdarah
dari hidung/gusi? Lihat adanya :  Demam mendadak tinggi  Jika demam tinggi (≥ 38.5°C), beri dosis pertama
dan terus menerus. ATAU parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
 Apakah anak  Perdarahan dari hidung / gusi.  Nyeri ulu hati atau gelisah. ibuprofen.
muntah? Jika YA:  Bintik perdarahan di ATAU MUNGKIN DBD  Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit / cairan lain.
- Apakah sering? kulit (petekie)  Bintik-bintik perdarahan di  Nasihati kapan kembali segera.
- Apakah muntah Jika sedikit dan tidak ada kulit.  Kunjungan ulang 1 hari jika tetap demam.
dengan darah atau tanda lain dari DBD :
seperti kopi? Lakukan uji torniket,
jika mungkin  Obati penyebab lain dari demam.
 Apakah berak  Jika demam tinggi (≥ 38.5°C), beri dosis pertama
 Tidak ada satupun gejala DEMAM :
berwarna hitam? parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
di atas. MUNGKIN ibuprofen.
 Apakah ada nyeri ulu BUKAN  Nasihati kapan kembali segera.
hati atau anak DBD  Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

*** Komplikasi Campak yang lain dan penting adalah : pneumonia, infeksi telinga dan malnutrisi, diklasifikasikan dalam bagan lain

5
6

Apakah anak mempunyai masalah telinga?

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

LIHAT DAN RABA: Klasifikasikan


JIKA YA, TANYAKAN :  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
MASALAH • Pembengkakan yang  Beri dosis pertama parasetamol untuk
 Lihat, adakah cairan/nanah TELINGA nyeri di belakang MASTOIDITIS
 Apakah telinganya sakit? mengatasi nyeri.
keluar dari telinga? telinga.  RUJUK SEGERA.
 Adakah cairan/nanah keluar
 Raba, adakah pembengkakan
dari telinga?
yang nyeri di belakang
Jika Ya, berapa lama?
telinga?
• Tampak cairan/nanah
 Beri antibiotik yang sesuai.
keluar dari telinga dan
INFEKSI TELINGA  Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri.
telah terjadi kurang dari
AKUT  Keringkan telinga dengan bahan penyerap.
14 hari. ATAU
 Kunjungan ulang 2 hari
• Nyeri telinga.

• Tampak cairan/nanah
INFEKSI TELINGA
 Keringkan telinga dengan kain/ kertas peyerap
setelah dicuci dengan H2O2 3%.
keluar dari telinga dan
KRONIS  Beri tetes telinga yang sesuai.
telah terjadi selama 14
 Kunjungan ulang 5 hari.
hari atau lebih.

 Tidak ada sakit telinga TIDAK ADA


DAN tidak ada nanah  Tidak perlu tindakan tambahan.
INFEKSI TELINGA
keluar dari telinga.
MEMERIKSA STATUS GIZI GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

• Beri air gula.


LIHAT DAN RABA:  Badan sangat • Hangatkan badan
Klasifikasikan kurus,
STATUS GIZI • Beri Vitamin A.
 Lihat apakah anak tampak ATAU SANGAT • Bila disertai diare, berikan cairan ReSoMal atau
sangat kurus?  BB/PB(TB) <-3SD, modifikasinya.
KURUS DAN /
ATAU EDEMA
• Bila syok, berikan bolus glukosa 10% iv dan infus.
ATAU
 Lihat dan raba adanya • Bila ada komplikasi pada mata, beri tetes/ salep mata
 Bengkak pada tanpa kortikosteroid.
pembengkakan di kedua punggung
kaki.
kedua punggung • RUJUK SEGERA. Selama di perjalanan jaga kehangatan
kaki. badan dan bila masih menyusu, teruskan ASI.
 Tentukan Berat badan menurut
panjang badan atau tinggi
badan, apakah : • Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak.
 Bila ada masalah pemberian makan, lakukan konseling gizi
- BB / PB (TB) < -3 SD  Badan kurus,
- BB / PB (TB) ≥ -3 SD – <-2 SD di puskesmas dan kunjungan ulang 5 hari.
ATAU  Bila tidak ada masalah pemberian makan, nasihati sesuai
- BB / PB (TB) -2 SD – +2 SD
 BB/PB (TB) KURUS
“Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit” dan
≥ -3SD – <-2SD
kunjungan ulang 14 hari.
 Nasihati kapan kembali segera

 BB/PB (TB)
 Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan Penilaian
- 2 SD – + 2 SD
Pemberian Makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan
DAN NORMAL Untuk Anak Sehat Maupun Sakit”
 Tidak ditemukan
tanda-tanda ke-  Anjurkan untuk menimbang berat badan secara teratur
lainan gizi diatas. setiap bulan.

7
8

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

MEMERIKSA ANEMIA
 Telapak tangan sangat  RUJUK SEGERA.
ANEMIA BERAT
pucat.  Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI
LIHAT: Klasifikasikan
. ANEMIA  Beri zat besi.
 Lihat tanda kepucatan
pada telapak tangan.  Beri obat cacing
 Telapak tangan agak
Apakah: pucat. ANEMIA  Jika daerah Risiko Tinggi Malaria : beri antimalaria oral.
- sangat pucat ?  Nasihati kapan kembali segera.
- agak pucat ?  Kunjungan ulang 4 minggu.

 Tidak ditemukan tanda


kepucatan pada telapak TIDAK ANEMIA  Tidak perlu tindakan.
tangan.

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI


JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT
IMUNISASI 0-7 hari HB 0 Rumah PEMBERIAN VITAMIN A
1 bulan BCG, Polio 1 Posyandu *
(Bayi lahir 2 bulan DPT/HB 1, Polio 2 Posyandu *
di rumah) 3 bulan DPT/HB 2, Polio 3 Posyandu *
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4 Posyandu * Jadwal suplementasi : setiap Pebruari dan Agustus
9 bulan Campak Posyandu * Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU ( kapsul biru )
Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU ( kapsul
JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT merah )
IMUNISASI
0 bulan HB 0, BCG, Polio 1 RS/RB/Bidan
RS/RB/Bidan / Posyandu* Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu
2 bulan DPT/HB 1 , Polio 2
(Bayi lahir di RS/RB/Bidan / Posyandu*
3 bulan DPT/HB 2 , Polio 3
RS/RB/Bidan- RS/RB/Bidan / Posyandu*
4 bulan DPT/HB 3 , Polio 4
Praktek) RS/RB/Bidan / Posyandu*
9 bulan Campak

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN


Cat : Jadwal imunisasi dapat berubah tergantung
Kebijakan Nasional. Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan lainnya.
Bila vaksin masih terpisah, ikuti jadwal lama Pengecualian : Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan tanda bahaya umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi.
* : Atau tempat pelayanan lain
PENGOBATAN
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN / PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN
DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai
UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK YANG SESUAI :
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : AMOKSISILIN (Untuk infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama)
KOTRIMOKSAZOL AMOKSISILIN
OBAT ORAL DI RUMAH UMUR
atau
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari untuk Infeksi Telinga Akut
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari utk Infeksi Telinga Akut
BERAT TAB DEWASA TAB ANAK SIRUP per 5 ml TABLET SIRUP per 5 ml
BADAN (80 mg Tmp + (20 mg Tmp + (40 mg Tmp + (500 mg) (125 mg)
400 mg Smz) 100 mg Smz) 200 mg Smz)
Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap obat oral yang
harus diberikan di rumah. 2 bln - <4 bln
(4-< 6 kg)
1/4 1 2.5 ml
(½ sendok takar)
1/4 5 ml
(1 sendok takar)
Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat.
4 bln - <12 bln 1/2 2 5 ml 1/2 10 ml
(6-<10 kg) (1 sendok takar) (2 sendok takar)

12 bln - <3 tahun 3/4 2½ 7.5 ml 2/3 12.5 ml


 Tentukan obat dan dosis yang sesuai dengan (10 - < 16 kg) (1½ sendok takar) (2½ sendok takar)

berat badan atau umur anak. 3 tahun - <5 tahun 1 3 10 ml 3/4 15 ml


(16 - <19 kg) (2 sendok takar) (3 sendok takar)

 Jelaskan alasan pemberian obat. UNTUK DISENTERI: Beri antibiotik yang dianjurkan untuk Shigela.
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL
 Peragakan cara membuat satu dosis. - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : ASAM NALIDIKSAT

UMUR ASAM NALIDIKSAT METRONIDAZOL


 Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis. atau KOTRIMOKSAZOL Tablet 500 mg Tablet 500 mg
2 x sehari selama 5 hari 4 x sehari selama 5 hari 3 x sehari selama 10 hari
BERAT BADAN untuk amuba
 Mintalah ibu memberi dosis pertama pada anak 2 bulan - <4 bulan 1/8 50 mg (1/8 tab)
bila obat harus diberikan di klinik. 4 bulan - <12 bulan
(6 - <10 kg) lihat dosis diatas 1/4 100 mg (1/4 tab)
12 bulan - <5 tahun
 Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan (10 - <19 kg)
1/2 200 mg (1/2 tab)
tuliskan pada label obat.
UNTUK KOLERA: beri antibiotik yang dianjurkan untuk Kolera selama 3 hari
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
 Jika memberi lebih dari 1 jenis obat, bungkus - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)
setiap obat secara terpisah.
KOTRIMOKSAZOL
 Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan sesuai UMUR TETRASIKLIN 2 x sehari selama 3 hari
atau Kapsul 250 mg TABLET DEWASA TABLET ANAK SIRUP/per 5 ml
an- juran walaupun anak telah menunjukkan BERAT BADAN 4 x sehari selama 3 hari (80 mg/400 mg) (20 mg/100 mg) (40 mg/200 mg)
perbaikan. 2 bulan - <4 bulan
(4 - <6 kg) jangan diberi 1/4 1 2.5 ml
4 bulan - <12 bulan
 Cek pemahaman ibu. (6 - <10 kg) 1/2 1/2 2 5 ml
12 bulan - <5 tahun
(10 - <19 kg) 1 1 3 10 ml

9
10

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :


Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: TANPA PRIMAKUIN)
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA


KINA PRIMAKUIN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
UMUR Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa)
Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Artesunat Amodiakuin 30 mg/kgBB/hari
atau Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis Diberikan sebagai
(50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) selama 7 hari dosis tunggal
BERAT BADAN
2 - <12 bulan
(4 - <10 kg) ½ ½ Jangan diberi ½ ½ ½ ½ 3x¼ Jangan diberi

12 bulan - <5 tahun


(10 - <19 kg) 1 1 ¾ 1 1 1 1 3x½ ¾
Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun): 0.75 mg /kg BB pada hari pertama saja.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Non Falsiparum (Vivax/Ovale)


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: TANPA PRIMAKUIN)
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA

Hari 1 Hari 2 Hari 3 KINA PRIMAKUIN


UMUR Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )
atau Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin 30 mg/kgBB/hari
Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis 0.25 mg basa/kgBB/hr
Tablet Tablet Tablet
BERAT BADAN (50 mg) 153 mgbasa 15 mg basa (50 mg) 153 mg basa 15 mg basa (50 mg) 153 mg basa 15 mg basa selama 7 hari 1 dosis sehari
selama 14 hari
2 - <12 bulan
(4 - <10 kg)
½ ½ Jangan diberi ½ ½ Jangan diberi ½ ½ Jangan diberi 3x¼ Jangan diberi

12 bulan - <5 tahun ¼ ¾ hari 1


(10 - <19 kg) 1 1 ¼ 1 1 ¼ 1 1 sampai hari 3x½
ke 14 ¼ hari 2 - 14

Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari


Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun): 0.25 mg /kg BB pada hari 1 - 14
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :
Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Mixed


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: TANPA PRIMAKUIN)
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA

Hari 1 Hari 2 Hari 3 KINA PRIMAKUIN


Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )
UMUR
atau Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin 30 mg/kgBB/hari
Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis Diberikan sebagai
BERAT BADAN (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) selama 7 hari dosis tunggal

2 - <12 bulan ½ ½ Jangan diberi ½ ½ Jangan diberi ½ ½ Jangan diberi 3x¼ Jangan diberi
(4 - <10 kg)

12 bulan - <5 tahun 1 1 ¾ 1 1 ¼ 1 1 ¼ 3x½ ¾ hari 1


(10 - <19 kg) smp Hr ke14 ¼ hari 2 - 14
Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun): 0.75 mg /kg BB pada hari pertama dan 0.25 mg /kg BB pada hari ke 2 - 14.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

11
12

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :


Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap pemberian obat oral di rumah,
Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat. Pemberian Vitamin A untuk pengobatan
( dosis sesuai umur anak )
Beri Parasetamol untuk Demam GEJALA HARI KE 1 HARI KE 2 HARI KE 15
Tinggi (> 38.5°C) atau Sakit Telinga Dosis Vitamin A Sangat kurus V — —
Sangat kurus dan
V V V
PARASETAMOL menderita Campak
Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang
Menderita Campak V — —
UMUR atau TABLET TABLET SIRUP
UMUR DOSIS
BERAT BADAN 500 mg 100 mg 120 mg/ 5 ml
Menderita Campak
2 bulan - <6 bulan 2.5 ml 50.000 IU dan komplikasi pada V V V
(4 -< 7 kg)
⅛ ½ (½ sdk takar)
< 6 bulan
(½ kapsul biru) mata

6 bulan - <3 tahun 5 ml 100.000 IU Ada salah satu


(7 - < 14 kg)
¼ 1 (1 sdk takar)
6 bulan -11 bulan
(kapsul biru) gejala Xeroftalmia :
- Buta senja
3 tahun - <5 tahun 200.000 IU - Bercak Bitot V V V
7.5 ml
(14 - < 19 kg)
½ 2 (1½ sdk takar)
12 bulan-59 bulan
(kapsul merah)
- Nanah / radang
- Kornea keruh
- Ulcus kornea

Beri Obat Cacingan


Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir,
beri obat cacingan dosis tunggal. Beri Zat Besi untuk pengobatan
PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZOL
Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun .
PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMOAT
ALBENDAZOL PIRANTEL PAMOAT
TABLET BESI / FOLAT SIRUP BESI
(60 mg besi elemental dan (setiap 5 ml mengandung 30 mg
TABLET 400 mg TABLET 125 mg UMUR
UMUR
DOSIS TUNGGAL
UMUR atau BERAT BADAN
DOSIS TUNGGAL
0,25 mg asam folat) besi elemental)
atau
BERAT BADAN
4 bulan - <9 bulan (6 - < 8 kg) ½ 1x sehari 1x sehari
1 tahun - <2 tahun ½
9 bulan - <1 tahun (8 - < 10 kg) ¾ 6 bulan - <12 bulan
(7 - <10 kg) ¼ 2,5 ml (½ sendok takar)
1 tahun - <3 tahun (10 - < 14 kg) 1
2 tahun - <5 tahun 1
3 tahun - <5 tahun (14 - < 19 kg) 1½ 12 bulan - <5 tahun
(10 - <19 kg) ½ 5 ml (1 sendok takar)
MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI Mengeringkan Telinga dengan Bahan
INFEKSI LOKAL DI RUMAH Penyerap
Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari.
 Jelaskan alasan pemberian obat.  Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas
tissu yang kuat, menjadi sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi
 Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam kapas.
kotak yang sesuai.  Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak.
 Keluarkan sumbu jika sudah basah.
 Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik.  Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah diatas
sampai telinga anak kering.
 Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah.  Teteskan 3-5 tetes larutan H2O2 3% pada telinga yang sakit,
lalu keringkan dengan kertas tissu. Lakukan hal ini 3 kali
 Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan sehari.
di rumah.

 Cek pemahaman ibu.


Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet
Obati luka di mulut 2 kali sehari selama 5 hari.
Mengobati Infeksi Mata dengan  Cucilah tangan.
13  Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang
Tetes/Salep Mata telah dibasahi larutan garam.
 Oleskan gentian violet 0,25 % (jika yang tersedia 1%,encerkan 4 kali)
Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari.
 Cuci tangan kembali.
 Cucilah tangan.
 Mintalah anak untuk memejamkan mata.
 Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah.
Meredakan Batuk dan Melegakan
Berikan obat tetes/ salep mata kloramfenikol/ tetrasiklin 3 kali sehari.
 Mintalah anak melihat keatas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke Tenggorokan dengan Bahan yang
arah bawah.
 Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep
Aman
dibagian dalam kelopak mata bawah. Bahan aman yang dianjurkan :
 Cuci tangan kembali.  ASI Eksklusif untuk bayi sampai umur 6 bulan.
 Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis.
Obati sampai kemerahan hilang. ( Madu tidak dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun )
Obat yang tidak dianjurkan :
Jangan menggunakan salep/ tetes mata yang mengandung
 Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung
kortikosteroid atau memberi sesuatu apapun di mata.
atropin, codein dan derivatnya atau alkohol.
 Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
14

PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK


● Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.
● Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan atau umur anak .
● Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat.
● Berikan obat suntikan intramuskular.
● Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan.

Beri Antibiotik Intramuskular Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat


UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN
( ANTIMALARIA PILIHAN PERTAMA untuk MALARIA BERAT )
OBAT ORAL
• Beri dosis pertama Ampisilin dan Gentamicin intramuskular dan rujuk segera.
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN : DENGAN DEMAM:
• Ulangi suntikan Ampisilin setiap 12 jam selama 5 hari.
• Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan. ● Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk
(dosis lihat dibawah).
AMPISILIN ● Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium
UMUR Dosis : 50 mg per kg BB GENTAMISIN dan klinis menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut:
atau Tambahkan 4,0 ml aquadest Dosis : 7.5 mg per kg BB
dalam 1 vial 1000 mg sehingga Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis:
BERAT BADAN menjadi 1000 mg / 5 ml
Sediaan 80 mg / 2 ml
atau 200 mg/ml - Hari 1 : 3.2 mg/kg BB
- Hari 2 : 1.6 mg/kg BB
2 bulan - <4 bulan
1.25 ml = 250 mg 1 ml = 40 mg - Hari 3 : 1.6 mg/kg BB
(4 - < 6 kg)
4 bulan - <9 bulan Jka anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA.
1.75 ml = 350 mg 1.25 ml = 50 mg
(6 - < 8 kg)
Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan
9 bulan - <12 bulan
2.25 ml = 450 mg 1.75 ml = 70 mg pemberian obat antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pilihan
(8 - < 10 kg)
pertama selama 3 hari yaitu ACT atau Artemisinin Combination
12 bulan - <3 tahun Therapy.
3 ml = 600 mg 2.5 ml = 100 mg
(10 - < 14 kg)
3 tahun - <5 tahun Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1ml ( 80 mg/ml)
3.75 ml = 750 mg 3 ml = 120 mg
(14 - 19 kg)
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun
● Jika anak masih bisa menyusu :

Mintalah kepada Ibu untuk menyusui anaknya.

● Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan :

Beri perahan ASI, atau


Susu formula / air gula 30 - 50 ml sebelum dirujuk

Cara membuat air gula:


Larutkan 1 sendok teh gula pasir (5 gram) kedalam gelas yang berisi 50 ml air matang.

● Jika anak tidak bisa menelan:

Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa


nasogastrik. Jika tidak tersedia pipa nasogastrik, RUJUK
SEGERA.

15
16

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN


(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan /
Sedang dengan Oralit
Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah :
Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
● JELASKAN KEPADA IBU: UMUR ≤ 4 bulan 4 - <12 bulan 1 - <2 tahun 2 - <5 tahun
- Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
- Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai BERAT < 6 kg 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 - 19 kg
tambahan.
- Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut JUMLAH 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400
ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika: ● TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.
- Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini. Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah. Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.
 Jikaanak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman diatas.
● AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT.  Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga
BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH. 100 - 200 ml air matang selama periode ini.
● TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT.
● TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT / CAIRAN LAIN  Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/ mangkuk/ gelas.
YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK:  Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
 Lanjutkan ASI selama anak mau.
- Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak.
- Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak. ● BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.

Katakan kepada ibu : ● SETELAH 3 JAM:


 Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.
- Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.  Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih  Mulailah memberi makan anak.
lambat.
- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. ● JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI:
 Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.  Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
menyelesaikan 3 jam pengobatan.
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN.  Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menambahkan 6 bungkus lagi
Lihat KONSELING BAGI IBU sesuai yang di anjurkan dalam Rencana Terapi A.
4. KAPAN HARUS KEMBALI.  Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:

1. BERI CAIRAN TAMBAHAN


2. LANJUTKAN PEMBERIAN TABLET ZINC SAMPAI 10 HARI
Lihat Rencana Terapi A
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat


IKUTI TANDA PANAH. JIKA JAWABAN “YA”, LANJUTKAN KE KANAN. JIKA “TIDAK”, LANJUTKAN KE BAWAH.

Beri cairan interavena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut

sementara infus dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak Pemberian tablet Zinc untuk semua
MULAI DI SINI tersedia, gunakan cairan NaCl) yang dibagi sebagai berikut penderita Diare
UMUR Pemberian pertama Pemberian berikut
30 ml/kg selama: 70 ml/kg selama: ● Pastikan semua anak yang menderita Diare
Bayi mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang
Dapatkah 1 jam * 5 jam
YA (dibawah umur 12 bulan) telah ditentukan kecuali Bayi Muda
saudara segera
memberi cairan Anak
(12 bulan sampai 5 tahun) 30 menit * 2 ½ jam ● Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20
* Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba. mg ) Berikan dosis tunggal selama
TID  Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan 10 hari :
lebih cepat.
 Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya - Umur 2 - 6 bulan : ½ tablet
sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc.
 Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan
- Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet
Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.

● Cara pemberian tablet Zinc:


Adakah fasilitas
pemberian YA  Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena. - Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI
cairan  Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara
intravena
dalam sendok teh (tablet akan larut ± 30
meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan. detik) , segera berikan kepada anak.
TIDA YA
- Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah
Apakah saudara pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian dengan
TID Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik atau

terlatih
Apakah anak
mulut: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg). cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan
menggunakan
masih bisapipa CATATAN:
RUJUK SEGERA
orogastrik untuk  Periksa kembali anak setiap 1 - 2 jam:
Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk
beberapa kali hingga satu dosis penuh.
untuk - Jika anak
meyakinkan muntah
bahwa Ibu terus
dapat atau perut makin kembung,
mempertahankan beri pemberian
hidrasi dengan cairan lebihlarutan
lambat.
TID
pengobatan - Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak - Ingatkan ibu untuk memberikan tablet Zinc setiap
untuk pengobatan intravena. hari selama10 hari penuh, meskipun diare sudah
Keterangan : 1 ml = 20 tetes/menit - infus makro 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi.17
 Sesudah Kemudian berhenti.
60 tetes/menit - infustentukan
mikro Rencana Terapi yg sesuai (A,B atau C) untuk melanjutkan
pengobatan.
- Bila anak menderita dehidrasi berat dan
memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet Zinc
segera setelah anak bisa minum atau makan.
18

Pemberian Cairan Pra Rujukan Tindakan Pra Rujukan untuk Anak


untuk Demam Berdarah Dengue Sangat Kurus Disertai Diare.
● Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak
JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA : 5 ml/ kg BB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk.
● Cara pembuatan cairan :
● Beri Oksigen 2 - 4 liter/ menit. 1. Resomal :
- Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
● Segera beri cairan intravena * - Gula pasir 10 gram ( 1 sendok makan peres )
Beri cairan Ringer Laktat / Ringer Asetat: 20 ml/ kgBB/ 30 menit. - Mineral Mix 8 ml ( 1 sendok makan )
● Periksa kembali anak setelah 30 menit. - Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
2. Modifikasi Resomal.
- Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/ BB/
- Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
jam. Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke
- Gula pasir 10 gram
Rumah Sakit.
- Bubuk KCl 0.8 gram (seujung sendok makan)
- Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg BB/ 30 - Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
menit dan RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit. ● Bila tidak ada Mineral Mix atau KCl :
● Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam. Encerkan 1 sachet Oralit menjadi 400 ml dan
tambahkan gula pasir 10 gram ( 1 Sendok makan
peres).
JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK: ● Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian
cairan Resomal / modifikasinya selama perjalanan.
● Berikan infus Ringer Laktat / Ringer Asetat sesuai dosis
- Berat Badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
- Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra
- Berat Badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam rujukan untuk anak sangat kurus disertai
● Jika anak bisa minum
syok.
- Beri minum apa saja ** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau
tajin ) sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan. • Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB.
• Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-
hati, pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja
CATATAN : jantung.
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam • Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/ kg BB selama 1 jam atau
perjalanan beri Oralit/ cairan lain sedikit demi sedikit dan sering. 5 tetes/ kg BB/ menit.
• Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL
** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena dengan Dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1
sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.
• Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan
KONSELING BAGI IBU
MAKANAN

Menilai Cara Pemberian Makan Anak


Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu dengan ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.

TANYAKAN :
Apakah ibu menyusui anak ini?
Berapa kali sehari?
Apakah menyusui juga pada malam hari?
Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
Makanan atau minuman apa?
Berapa kali sehari?
Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
Jika anak kurus :
Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
Apakah anak mendapat porsi tersendiri?
Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
Selama anak sakit, apakah pemberian makan dirubah? Bila ya, bagaimana?

19
20

ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT


Sampai umur 6 bulan Umur 6 sampai 9 bulan Umur 9 sampai 12 bulan Umur 12 sampai24 bulan Umur 24 bulan atau lebih

 Teruskan pemberian ASI


 Teruskan pemberian ASI  Teruskan pemberian ASI  Berikan makanan
 Berikan makanan
 Berikan Air Susu Ibu (ASI) keluarga 3 x sehari,
• Jika
 Mulai memberi makanan  Berikan Makanan keluarga secara
sesuai keinginan anak, sebanyak 1/3 –1/2RDT
pendamping ASI (MP-ASI) Pedamping ASI (MP- bertahap sesuai dengan
paling sedikit 8 kali sehari, porsi makan orang
seperti bubur susu, pisang, ASI) yang lebih padat kemampuan anak.
pagi, siang maupun dewasa yang terdiri
pepaya lumat halus,air jeruk, dan kasar seperti bubur  Berikan 3 x sehari,
malam dari nasi, lauk pauk,
air tomat saring. nasi, nasi tim, nasi sebanyak 1/3 porsi
 Jangan diberikan makanan lembik. makan orang dewasa sayur dan buah.
 Secara bertahap sesuai  Berikan makanan
atau minuman lain  Tambahkan telur/ayam/ terdiri dari nasi,lauk
selain ASI pertambahan umur berikan selingan kaya gizi 2 x
ikan/ pauk, sayur,buah
bubur tim lumat ditambah sehari diantara waktu
tempe/tahu/daging  Beri makanan selingan
kuning telur/ayam/ikan/ makan.
sapi/ kaya gizi 2 x sehari
tempe /tahu/daging sapi/
wortel/bayam/santan
wortel/bayam/kacang hijau/
kacang hijau/minyak.
santan/minyak.
 Setiap hari (pagi,
● Setiap hari berikan makan siang, malam)
sebagai berikut: diberikan makan
6 bln : 2 x 6 sdm peres sebagai berikut:
7 bln : 2-3 x 7 sdm peres 9 bln: 3 x 9 sdm peres
8 bln : 3 x 8 sdm peres 10 bln: 3 x 10 sdm peres
11 bln: 3 x 11 sdm peres
 Beri makanan selingan

▪ Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
▪ Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna.
▪ Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara memasak yang benar.

Anjuran makan untuk DIARE PERSISTEN


• Jika masih mendapat ASI : Berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang dan malam
• Jika anak mendapat susu selain ASI :
- Kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI.
- Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe
- Jangan diberi susu kental manis
- Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur anak
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan
● Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit” :
- Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak.

● Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI, lakukan konseling menyusui :


- Lakukan penilaian cara ibu menyusui (lihat bagan Bayi Muda).
- Tunjukkan pada ibu cara menyusui yang benar.
- Jika ditemukan masalah lakukan tindakan yang sesuai.

● Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
* Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya.
* Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang maupun malam.
* Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain.

● Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/ mangkuk/ gelas.
- Peragakan cara memberi susu dengan mangkuk/ cangkir/ gelas.
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur.

● Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak.
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring / mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur.
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak.

● Jika ibu merubah pemberian makan selama anak sakit:


- Beritahu ibu untuk tidak merubah pemberian makan selama anak sakit.
- Nasihati ibu untuk memberi makanan sesuai kelompok umur dan kondisi anak.

21
22

CAIRAN
Menasihati Ibu untuk Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit
UNTUK SETIAP ANAK SAKIT:
Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui. Untuk anak dengan : MUNGKIN DBD
Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin atau air matang. pemberian cairan tambahan sangat penting.
UNTUK ANAK DIARE: beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit, asal tidak yang berwarna merah atau coklat)
Pemberian cairan tambahan akan menyelamatkan nyawa anak.
Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN.

KAPAN HARUS KEMBALI


Menasihati Ibu Kapan Harus Kembali ke Petugas Kesehatan
KUNJUNGAN ULANG :
Nasihati ibu untuk datang kembali sesuai waktu yang paling awal untuk permasalahan anaknya.

Anak dengan: Kunjungan


ulang:
MUNGKIN DBD, jika tetap demam 1 hari

PNEUMONIA
KAPAN KEMBALI SEGERA :
DISENTERI
DEMAM: MUNGKIN BUKAN MALARIA, jika tetap demam 2 hari Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sbb:
DEMAM: BUKAN MALARIA, jika tetap demam
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT Setiap anak sakit  Tidak bisa minum atau menyusu
DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD, jika tetap demam  Bertambah parah.
INFEKSI TELINGA AKUT
 Timbul demam.
DIARE PERSISTEN
INFEKSI TELINGA KRONIS 5 hari Anak dengan Batuk : Bukan Pneumo-  Napas cepat
MASALAH PEMBERIAN MAKAN nia, juga kembali jika:  Sukar bernapas
PENYAKIT LAIN, jika tidak ada perbaikan
Jika anak DIARE,  Berak campur darah
KURUS 14 hari juga kembali jika:  Malas minum
ANEMIA 4 minggu Jika anak : Mungkin DBD atau  Ada tanda-tanda perdarahan
MALARIA, jika tetap demam Setelah minum Demam - Mungkin bukan DBD,  Ujung ekstremitas dingin
anti malaria juga kembali jika:  Nyeri ulu hati atau gelisah.
3 hari ber-turut2  Sering muntah
KUNJUNGAN BERIKUTNYA - UNTUK ANAK SEHAT : Pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan
NasIhati ibu kapan harus kembali untuk imunisasi dan vitamin A berikutnya anak tampak lemas.
sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN.
Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya

● Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu atau RUJUK


● Jika ibu mempunyai masalah payudara (misalnya: bengkak,
nyeri pada putting susu, infeksi payudara), berikan
perawatan atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut.
● Nasihati ibu agar makan dengan baik untuk menjaga
kesehatan
● Periksa status imunisasi ibu, jika dibutuhkan beri
imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
● Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan
pelayanan terhadap:
- Program Keluarga Berencana.
- Konseling perihal Penyakit Menular Seksual
dan Pencegahan HIV/AIDS
Menasihati tentang Penggunaan
Kelambu untuk Pencegahan
Malaria
● Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu.
● Kelambu yang tersedia, mengandung obat anti nyamuk
yang dapat membunuh nyamuk tapi aman bagi manusia.
● Gunakan kelambu pada malam hari, walaupun diduga tak
ada nyamuk.
● Gunakan paku dan tali untuk menggantung kelambu.
● Ujung kelambu harus ditempatkan dibawah kasur atau tikar.
● Cuci kelambu bila kotor, tapi jangan lakukan di saluran air
atau di sungai, karena obat anti nyamuk tidak baik untuk
ikan.
● Perhatikan juga hal berikut ini:
- Jangan menggantungkan pakaian di dalam kamar tidur.
- Jika berada di luar rumah, gunakan pakaian
lengan. panjang dan celana/rok panjang.
- Bila memungkinkan, semprot kamar tidur dengan obat
anti nyamuk dan oleskan obat anti nyamuk saat
bepergian.

23
24

PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT


● Untuk kunjungan ulang, gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi sebelumnya.
● Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian, klasifikasi dan tindakan terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
TINDAKAN / PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN.

PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Tanyakan : DISENTERI
- Apakah nafsu makan anak membaik?
- Apakah napas lebih lambat? Sesudah 2 hari:
Tanyakan:
Periksa : - Apakah beraknya berkurang?
- Tanda bahaya umum. - Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
- Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas - Apakah nafsu makan membaik?

Tindakan: Periksa: untuk diare € Lihat Bagan PENILAIAN dan KLASIFIKASI


● Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam
beri 1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA. Tindakan:
● Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan ● Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
perbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu
● Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau
untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita campak dalam
nafsu makan tetap atau memburuk:
3 bulan terakhir.
● Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan - Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela.
pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari. Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke-2 tidak membaik,
ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium
sebelumnya.
DIARE PERSISTEN
- Jika anak :
Sesudah 5 hari:
* berumur kurang dari 12 bulan ATAU
Tanyakan: Apakah diare sudah berhenti? * mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU RUJUK
* menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
Tindakan:
● Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap. ● Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang
Jika diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya : sama hingga selesai.
HIV/AIDS.
● Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan Anjuran
Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA
LANJUT (Daerah Risiko Rendah Malaria)
Setelah 2 hari:
Periksa:
MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah) - Lakukan penilaian untuk demam
- Cari penyebab lain dari demam.
Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3
hari berturut-turut Tindakan:
● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk,
perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Tanyakan:
● Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria,
- Apakah dalam 28 hari terakhir, anak juga pernah demam ? beri pengobatan.
- Apakah dalam 2 minggu terakhir anak sudah mendapat ● Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam:
- Ambil sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis.
obat anti malaria ? - Beri obat anti malaria oral pilihan pertama sesuai
hasil pemeriksaan mikroskopis.
Periksa: - Nasihati ibu untuk kembali 2 hari jika tetap demam.

- Lakukan penilaian ulang untuk Malaria. ● Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
- Cari penyebab lain dari demam.

Tindakan:
DEMAM : BUKAN MALARIA
● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan
perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. ke daerah dengan risiko malaria)
● Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria,
Setelah 2 hari:
beri pengobatan.
Periksa:
● Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab - Lakukan penilaian untuk demam
demam, periksa hasil sediaan darah mikroskopis: - Cari penyebab lain dari demam.
Jika positif untuk Falsiparum, Vivax atau ada Tindakan:
infeksi campuran (mixed), beri obat anti malaria oral ● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk,
pilihan Kedua. Jika tetap demam setelah perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
menyelesaikan pengobatan dengan anti malaria ● Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan.
ini,RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan. ● Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali
dalam 2 hari jika tetap demam.
● Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan
pemeriksaan lebih lanjut. ● Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

25
26

PEMBERIAN PELAYANAN MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE.


DEMAM: MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE.
TINDAK LANJUT
Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau
Sesudah 2 hari (untuk klasifikas Demam: Mungkin Bukan DBD)

Periksa:
- Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI - Cari penyebab lain dari demam.
PADA MATA DAN / ATAU MULUT
Tindakan:
Sesudah 2 hari : ● Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Periksa: ● Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan.
- Apakah matanya merah dan bernanah. ● Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD.
- Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya. ● Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.

Tindakan:
● Pengobatan infeksi mata : INFEKSI TELINGA
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan Sesudah 2 hari untuk Infeksi Telinga Akut atau
cara mengobati infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, Sesudah 5 hari untuk Infeksi Telinga Kronis :
RUJUK. Periksa :
Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. - Lakukan penilaian ulang masalah telinga.
- Jika mata tidak bernanah lagi tapi masih tampak - Ukur suhu tubuh anak.
merah, lanjutkan pengobatan.
Tindakan:
- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan
pengobatan dan pujilah ibu. ● Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga
atau demam tinggi (suhu ≥ 38.5°C) , RUJUK SEGERA.
● Pengobatan luka di mulut : ● Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah,
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau obati dengan antibiotik yang sama selama 5 hari lagi. Lanjutkan
busuk dari mulutnya, RUJUK. mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
● Infeksi telinga kronis: Perhatikan apakah cara ibu
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan mengeringkan telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk
pengobatan dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya melanjutkan.
5 hari. ● Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah Ibu.
- Infeksi Telinga Akut : Teruskan antibiotik oral sampai 5 hari.
- Infeksi Telinga Kronis : Lanjutkan tetes telinga sampai 14 hari.
● Jika infeksi telinga berulang ( 3x dalam 6 bulan ), RUJUK
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
MASALAH PEMBERIAN MAKAN ANAK KURUS
Sesudah 5 hari : Sesudah 14 hari:

Tanyakan : Periksa :
- Masalah pemberian makan yang ditemukan ketika - Berdasarkan BB hari ini, tentukan letak BB menurut PB/TB.
kunjungan pertama. - Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan.

Periksa : Tindakan :
- Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan. ● Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada
Tindakan : > - 2 SD pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya
untuk melanjutkan pemberian makan
● Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada
atau yang baru dijumpai. Jika saudara menganjurkan suatu ● Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih
perubahan mendasar dalam cara memberi makan, ibu diminta berada antara - 3 SD dan - 2 SD:
datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan - Nasihati ibu untuk setiap masalah pemberian makan
konseling gizi. yang dijumpai.
● Jika anak kurus, kembali 4 minggu sesudah kunjungan - Anjurkan anak kembali setiap bulan sampai makannya
pertama untuk mengetahui penambahan berat badan. membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang
badan
> - 2 SD.
Perhatian :
ANEMIA Jika saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan,
Sesudah 4 minggu : atau berat badan anak terus menurun, RUJUK.

Tindakan:
● Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. JIKA MASIH DIPERLUKAN KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk kembali 4 minggu BERDASARKAN KUNJUNGAN PERTAMA ATAU KUNJUNGAN
kemudian. SAAT INI, NASIHATI IBU TENTANG KUNJUNGAN
● Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu, RUJUK BERIKUTNYA JUGA, NASIHATI IBU TENTANG
untuk pemeriksaan lebih lanjut. KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
● Jika sesudah 8 minggu, telapak tangan tidak pucat , tak (LIHAT BAGAN KONSELING BAGI
ada pengobatan tambahan. IBU)

27
28

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN


BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut. Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan kejang atau henti napas. segera lakukan
- Pada setiap kunjungan pertama lakukan penilaian sesuai dengan bagan. tindakan /pengobatan sebelum melakukan penilaian yang lain dan RUJUK SEGERA
- Pada kunjungan ulang lakukan penilaian secara lengkap, untuk klasifikasi
Kunjungan pertama gunakan pedoman pelayanan tindak lanjut. TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN

 Tidak mau minum atau


MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT memuntahkan semua ATAU
SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI  Riwayat Kejang ATAU
 Bergerak hanya jika  Jika ada kejang, tangani
dirangsang ATAU kejang
 Napas cepat ( ≥60 kali /  Cegah agar gula darah tidak
KKlalsaifsikifaiksaiksainkan menit ) ATAU
TANYAKAN : PENYAKIT turun
 Napas lambat ( < 30 kali /  Jika ada gangguan napas,
menit ) ATAU
SANGAT
KKememunugnkginkainnan BERAT ATAU tangani gangguan napas.
 Tarikan dinding dada kedalam  Jika ada hipotermia, tangani
 Apakah bayi tidak mau minum atau memun- yang sangat kuat ATAU INFEKSI hipotermia
 Merintih ATAU BAKTERI  Beri dosis pertama
PePneynaykaitkbitebraetr/at/
 Demam ≥ 37.5 °C ATAU BERAT antibiotik intramuskular
tahkan semuanya ? InIfnefkeski  Nasihati cara menjaga bayi
 Hipotermia berat < 35.5 °C
sBiaBktaekrti eri ATAU tetap hangat di perjalanan
 Apakah bayi kejang ?  Nanah yang banyak di mata  RUJUK SEGERA
ATAU
LIHAT DAN RABA :  Pusar kemerahan meluas ke
 Apakah bayi bergerak hanya jika dirangsang? dinding perut.
 Hitung napas dalam 1 menit
Jika ≥ 60 kali/ menit, ulangi menghitung.  Jika ada pustul kulit atau
pusar bernanah, beri antibiotik
Apakah bayi bernapas cepat ( ≥ 60 kali/menit) oral.
atau bayi bernapas lambat (< 30 kali/menit).
 Jika ada nanah di mata, beri
 Lihat apakah ada tarikan dinding dada salep/ tetes mata antibiotik
 Pustul kulit. ATAU INFEKSI
ke dalam yang sangat kuat.  Ajari cara mengobati infeksi
 Mata bernanah. ATAU
 Dengarkan apakah bayi merintih ? BAKTERI bakteri lokal di rumah
 Pusar kemerahan atau
 Ukur suhu aksiler.
bernanah
LOKAL  Lakukan asuhan dasar bayi
 Lihat, adakah pustul di kulit ? muda
 Lihat, apakah mata bernanah ?  Nasihati kapan kembali
 Apakah pusar kemerahan atau bernanah ? segera
Apakah kemerahan meluas sampai ke  Kunjungan ulang 2 hari
dinding perut ?
MUNGKIN  Ajari cara merawat bayi di
 Tidak terdapat salah satu BUKAN
rumah.
tanda di atas.  Lakukan asuhan dasar
INFEKSI Bayi Muda.
APAKAH BAYI DIARE TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN

?  Tangani sesuai Rencana Terapi C.


 Jika bayi juga mempunyai klasifikasi
Terdapat 2 atau lebih lain yang membutuhkan rujukan
Jika YA, tanda berikut : segera :
 Letargis atau tidak - RUJUK SEGERA setelah
TANYAKAN : LIHAT DAN RABA Klasifikasikan
DIARE memenuhi syarat rujukan dan
sadar.
Diare Untuk  Mata cekung. DEHIDRASI selama perjalanan berikan larutan
BERAT oralit sedikit demi sedikit.
 Sudah berapa  Lihat keadaan umum bayi, Dehidrasinya  Cubitan kulit perut - Nasihati agar ASI tetap diberikan
lama ? Apakah : kembalinya sangat jika memungkinkan.
- Letargis atau tidak lambat - Cegah agar gula darah tidak turun.
sadar ? - Nasihati cara menjaga bayi tetap
- Gelisah/ rewel ? hangat selama perjalanan.

 Apakah matanya cekung ?


 Cubit kulit perut,
Apakah kembalinya ?  Jika bayi tidak mempunyai klasifikasi
berat lain, tangani sesuai Rencana
- Sangat lambat Terapi B
( > 2 detik ) ?
 Jika bayi juga mempunyai klasifikasi
- Lambat ? berat yang lain :
Terdapat 2 atau lebih
tanda berikut : DIARE - RUJUK SEGERA dan selama
perjalanan beri larutan oralit.
 Gelisah / rewel. DEHIDRASI - Nasihati agar ASI tetap diberikan
 Mata cekung. RINGAN/ jika memungkinkan.
 Cubitan kulit perut SEDANG - Cegah agar gula darah tidak turun.
kembalinya lambat. - Nasihati cara menjaga bayi tetap
hangat selama perjalanan.
 Lakukan asuhan dasar bayi muda
 Nasihati kapan kembali segera.
 Kunjungan ulang 2 hari.

 Tangani sesuai Rencana Terapi A.


 Tidak cukup tanda DIARE
 Nasihati kapan kembali segera.
untuk dehidrasi berat TANPA  Lakukan asuhan dasar bayi muda.
 Bayi muda dikatakan diare apabila terjadi perubahan bentuk atau ringan / sedang DEHIDRASI  Kunjungan ulang 2 hari.
feses, lebih banyak dan lebih cair (lebih banyak air daripada
ampasnya).
 Pada bayi dengan ASI eksklusif berak biasanya sering dan

29
30

MEMERIKSA IKTERUS
TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN

TANYAKAN : LIHAT : Klasifikasikan


 Timbul kuning pada
Ikterus
hari pertama (<24 jam)
Apakah bayi kuning ? Lihat, adakah kuning pada bayi ? setelah lahir.
Jika ya, pada umur berapa timbul kuning ? ATAU  Cegah agar gula darah
Tentukan sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian
Kuningbadan bayi ?pada
ditemukan tidak turun.
Apakah warna tinja bayi pucat ? umur lebih dari 14 hari IKTERUS  Nasihati cara menjaga
ATAU BERAT bayi tetap hangat selama
 Kuning sampai telapak perjalanan.
tangan atau kaki  RUJUK SEGERA
ATAU
 Tinja berwarna pucat

 Timbul kuning pada  Lakukan asuhan dasar


umur ≥ 24 jam bayi muda.
sampai ≤ 14 hari  Menyusu lebih sering.
IKTERUS
DAN  Nasihati kapan kembali
tidak sampai telapak segera.
tangan atau kaki  Kunjungan ulang 2 hari

TIDAK
 Lakukan asuhan dasar
 Tidak kuning. ADA
bayi muda.
IKTERUS
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI
JIKA TIDAK ADA INDIKASI UNTUK TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN
DIRUJUK
TANYAKAN ; LIHAT ; Klasifikasikan
 Apakah inisiasi menyusu  Tentukan berat Berat Badan  Berat badan menurut  Lakukan asuhan dasar
dini dilakukan ? badan menurut menurut umur umur rendah ATAU bayi muda
 umur. dan / atau
Apakah bayi bisa  Bayi tidak bisa  Nasehati ibu untuk menjaga
menyusu?  Adakah luka atau Masalah menyusu ATAU bayinya tetap hangat
bercak putih (thrush)
 Apakah ibu kesulitan di mulut ?
Pemberian ASI  Ada kesulitan pemberian  Ajarkan ibu untuk
dalam pemberian ASI ? ASI ATAU memberikan ASI dengan
 Apakah bayi diberi  ASI kurang dari 8 kali/ benar.
ASI ? Jika YA berapa hari ATAU  Jika mendapat makanan/
kali dalam 24 jam ? minuman lain selain ASI,
 Mendapat makanan atau BERAT
 Apakah bayi diberi minuman lain selain BADAN berikan ASI lebih sering.
makanan / minuman selain Makanan / minuman lain
ASI. ATAU RENDAH
ASI ? dikurangi kemudian
 Posisi bayi tidak MENURUT
benar ATAU dihentikan.
UMUR  Jika bayi tidak mendapat ASI :
 Tidak melekat
DAN/ ATAU
dengan baik RUJUK untuk konseling
LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI :
ATAU MASALAH laktasi dan kemungkinan bayi
Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir ? PEMBERIA menyusu lagi
 Tidak mengisap
 Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui. dengan efektif. N ASI  Jika ada celah bibir/
 Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu saudara jika ATAU langit-langit, nasihati tentang
bayi sudah mau menyusu lagi. alternatif pemberian minum.
 Terdapat luka atau
 Amati pemberian ASI dengan seksama.
bercak putih di mulut  Konseling bagi ibu / keluarga.
 Bersihkan hidung yang tersumbat, jika (thrush) ATAU  Nasihati kapan kembali segera
menghalangi bayi menyusui.  Kunjungan ulang 2 hari untuk
 Ada celah
bibir / langit- gangguan pemberian ASI dan
Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik ?
langit thrush.
 Lihat, apakah posisi bayi benar ?
Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, kepala
 Kunjungan ulang 14 hari untuk
dan badan bayi lurus, badan bayi menghadap ke masalah berat badan rendah
dada ibu, badan bayi dekat ke ibu. menurut umur.
 Lihat, apakah bayi melekat dengan baik ?
Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka BERAT BADAN
lebar, bibir bawah membuka keluar, areola
tampak lebih banyak di bagian atas daripada di TIDAK
bawah mulut. RENDAH DAN
 Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan  Tidak terdapat  Pujilah ibu karena telah
TIDAK ADA
efektif ? Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi tanda / gejala diatas. mem- berikan ASI kepada
MASALAH bayinya dengan benar.
istirahat, hanya terdengar suara menelan.
PEMBERIAN
ASI

31
32

TINDAKAN / PENGOBATAN

TINDAKAN / PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA YANG MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA


(TINDAKAN PRA RUJUKAN)

BAYI DAPAT DIRUJUK APABILA :


 Suhu ≥ 35,5 °C MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG
 Denyut jantung ≥ 100 kali per menit (lihat
Untuk semua klasifikasi yang membutuhkan obat anti
pedoman resusitasi neonatus)
kejang :
 Tidak ada tanda dehidrasi berat.
Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital
Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam.

Fenobarbital Diazepam
100 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau
MENANGANI GANGGUAN NAPAS diberikan secara intramuskular 10 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml)
PADA PENYAKIT SANGAT BERAT diberikan per rektal.
ATAU
INFEKSI BAKTERI BERAT  Berat < 2500 gram
diberikan 0.25 ml*
Dosis : 30 mg = 0.6 ml  Berat ≥ 2500 gram
 Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu
diberikan 0.50 ml*
bahu diganjal dengan gulungan kain.
 Bersihkan jalan napas dengan menggunakan
* Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml.
alat pengisap lendir.
 Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian
atau nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit. Fenobarbital 1 kali lagi dengan dosis yang sama, minimal
selang waktu 15 menit.
Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan
resusitasi, sesuai dengan Pedoman Resusitasi
Neonatus.
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
 Jika bayi masih bisa menyusu.
Ibu diminta tetap menyusui
bayinya.
 Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan.
Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau CARA MEMBUAT AIR GULA :
ditetesi dengan pipet. Berikan kira-kira 20-50 ml sebelum  Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar (5
dirujuk. Jika tidak memungkinkan, beri susu formula atau gram) ke dalam ½ gelas air matang (100 ml).
air gula.  Aduk sampai larut benar.
 Jika bayi tidak bisa menelan.
Beri 50 ml ASI perah, susu formula atau air gula melalui

MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR


Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI
BAKTERI BERAT dan RUJUK SEGERA.
UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR :
ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN PERTAMA : AMPISILIN dan GENTAMISIN
ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN KEDUA : PENISILIN PROKAIN dan GENTAMISIN
AMPISILIN PENISILIN PROKAIN
Dosis : 100 mg Dosis : 50.000 U GENTAMISIN
/kgBB/24 jam / kgBB/24 jam Dosis :
Berat Badan Berat Badan < 2000 gr : 4 mg/ kgBB/ 24 jam
(gram) Tambahkan 1,5 ml aquadest Tambahkan 9 ml aquadest Berat Badan ≥ 2000 gr : 5 mg/ kgBB/ 24 jam
steril ke dalam botol 0,5 gr ke dalam botol 3 gram
(200 mg/ ml) (3.000.000 U) menjadi 10ml
( = 300.000 Unit/ ml ) Vial 2 ml berisi 80 mg Vial 2 ml berisi 20 mg

1000 - < 2000 0,5 ml 0,3 ml 0,2 0,5

2000 - < 3000 0,6 ml 0,4 ml 0,4 1,2

3000 - < 4000 0,8 ml 0,5 ml 0,5 1,8

4000 - < 5000 1,0 ml 0,7 ml 0,6 2,2

Diberikan hanya dengan menggunakan spuit 1 ml.

33
34

CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI


Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5°C, harus segera dihan
MENASIHATI
gatkan sebelum dirujuk. IBUberikut
Caranya sebagai CARA : MENJAGA BAYI METODA
TETAP HANGAT SELAMA
KANGURU
PERJALANAN
 Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/  Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan,
kain kering. Ganti pakaian, selimut/bayi
 Keringkan kainsegera
basah dengan yangbayi basah terkena
setiap kali kaus kaki),
air diletakkan telungkup
atau air kencing dandi tinja
dadabayi.
ibu dengan posisi tegak
kering. atau diagonal. Tubuh bayi menempel/ kontak langsung dengan
 Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, ibu. beri tutup kepala.
 Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau
menggunakan cahaya  Lakukan
lampu 60 tindakan
watt denganmempertahankan
jarak minimal suhu tubuh dengan
 Atur METODA
posisi kepala, leherKANGURU
dan badan .dengan baik untuk
60 cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke
bayi. samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
 Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup  Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi
kepala. Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak “katak” kemudian “fiksasi” dengan selendang.
angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu.
 Ibu mengenakan pakaian/ blus longgar, sehingga bayi dapat
 Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT : jika dalam berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan
1 jam suhu badan < 35,5°C RUJUK SEGERA dengan selimut.
METODA KANGURU.
 Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan
 Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG : jika dalam 2 metoda kanguru.
jam suhu badan 35,5 - 36°C RUJUK SEGERA dengan
TINDAKAN / PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA
YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN

MEMBERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI


Antibiotik per oral yang sesuai untuk INFEKSI BAKTERI LOKAL : AMOKSISILIN.

AMOKSISILIN
Dosis 50 mg / kg BB / hari
Umur
Beri tiap 8 jam selama 5 hari
atau
Berat Badan
Sirup 125 mg Kaplet 250 mg Kaplet 500 mg
Setiap 5 ml ( 1 sendok takar) 1 kaplet dijadikan 5 bungkus 1 kaplet dijadikan 10 bungkus

1 hari - < 4 minggu


½ sendok takar 1 bungkus 1 bungkus
( BB < 3 kg )

4 minggu - < 2 bulan


½ sendok takar 2 bungkus 2 bungkus
( BB 3 - 4 kg )

35
36

ASUHAN DASAR BAYI MUDA


Lakukan tindakan berikut ini pada waktu kunjungan rumah atau saat memeriksa bayi di klinik.

MENCEGAH INFEKSI MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT


 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.  Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
 Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang,  Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti
kemudian keringkan dengan kain yang bersih dan kering. pakaian/ kainnya dengan yang kering.
INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat selalu bersih dan  Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau
kering.
pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering ditempat untuk
 Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi.
suhu stabil.Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh
 Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali
tubuh dengan hati-hati.
sehari (tidak boleh lebih).
 Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit,
 Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan
karena sangat rentan tertular penyakit.
pakaian bersih dan kering, topi, kaus tangan, kaus kaki dan selimut
 Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung
jika perlu .
zat kekebalan tubuh.
 Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin
 Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja
sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah. dan tidur bersama ibu.
dengan menggunakan sendok. Hindari pemakaian botol dan dot  Pada BBLR atau suhu < 35,5°C, hangatkan bayi dengan
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak

MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN


 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
IMUNISASI
 Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin minimal 8 kali sehari, siang maupun
malam.  Segera beri imunisasi HB-0 sebelum
 Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian. bayi berumur 7 hari.
 Beri imunisasi BCG ketika bayi umur 1
 Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya bulan ( kecuali bayi yang lahir di Rumah
 Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu untuk membangunkannya dan langsung disusui. Sakit, biasanya diimunisasi sebelum
 Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur bersama ibu. pulang ).
 Tunda pemberian imunisasi pada Bayi
 Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk membaca kembali hal-hal tentang pemberian
Muda yang mempunyai klasifikasi merah.
ASI di Kartu Nasihat Ibu atau Buku KIA.
 Minta ibu untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.
Menangani Diare Dehidrasi Berat sesuai Rencana Terapi C (modifikasi untuk bayi muda)
Jika bayi masuk klasifikasi dehidrasi berat, ada fasilitas dan kemampuan untuk pemberian cairan IV, maka
MULAI DI SINI Pasang jalur IV
Berikan cairan IV Ringer Laktat (jika tidak tersedia, berikan Na Cl 0,9%) sebanyak 30 ml/kgBB selama 1 jam
Evaluasi setiap 1 jam : Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan cairan IV 70 ml/kg BB selama
 UNTUK MENANGANI DIARE : 14 tetes mikro/kg BB/menit).
Bila belum membaik, nadi masih lemah, ulangi lagi 30 ml/kg BB/jam
- Tanpa Dehidrasi (10 tetes makro/kg BB/menit atau 30 tetes makro/kg BB/menit).
- Dehidrasi ringan/ sedang. Dapatkah saudara segera memberi cairan intravena?Lakukan evaluasi 1 jam :
Lihat Rencana Terapi A dan Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan pemberian cairan IV 70 ml/kgBB selama 5 jam (5 tete
Rencana Terapi B untuk Bila belum membaik, RUJUK SEGERA dengan memberikan cairan IV dengan tetesan lebih cepat sampai t
YA
kelompok umur 2 bulan - 5
tahun.
TIDAK

 TIDAK DIBERIKAN TABLET ZINC

Apakah ada fasilitas pemberian cairan intravena yang terdekat (dalam 30 menit)?
RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit untuk pengobatan intravena.
Jika bayi dapat minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukan cara meminumkan pada bayinya sedikit demi s

TIDAK

YA

Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik, beri 20 ml/ kg BB/ jam selama 6 jam (to
Periksa kembali bayi setiap 1 jam :
TIDAK
Jika membaik, RUJUK SEGERA.
Jika bayi muntah terus menerus atau perut makin kembung, RUJUK SEGERA dengan memberi cairan leb

Apakah saudara telah dilatih menggunakan pipa orogastrik untuk rehidrasi?

YA
TIDAK

Apakah anak masih bisa minum?


Rujuk SEGERA untuk pengobatan IV / NGT/OGT Catatan :
Pada tingkat dehidrasi apapun, sebaiknya ASI tetap diberikan
37
38

KONSELING BAGI IBU / KELUARGA

MENGAJARI CARA PEMBERIAN OBAT LOKAL DI RUMAH

CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL


CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR
Ada 2 jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda yang dapat
diobati ibu di rumah :  Cuci tangan sebelum mengobati bayi.
 Infeksi kulit atau pusar.  Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun
 Infeksi mata secara hati-hati.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu :  Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering.
 Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut.  Olesi dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium.
 Amati cara ibu mempraktekkan di depan saudara.
 Cuci tangan kembali.
 Cek pemahaman ibu sebelum pulang.
Cara menyiapkan Gentian Violet 0,5% :
1 bagian Gentian Violet 1% ditambah 1 bagian aquades
(misal : 10 ml Gentian Violet 1% ditambah 10 ml
CARA MENGOBATI LUKA ATAU “THRUSH” DI MULUT aquades)

 Cuci tangan sebelum mengobati bayi.


 Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain bersih
dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat bergaram. (1 gelas CARA MENGOBATI INFEKSI MATA.
air hangat ditambah seujung sendok the garam)
 Cuci tangan ibu sebelum mengobati bayi.
 Olesi mulut dengan Gentian Violet 0,25% atau teteskan 1 ml
 Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan
Suspensi Nistatin.
kapas / kain bersih dengan air hangat
 Cuci tangan kembali.
 Beri salep / tetes mata Tetrasiklin 1% atau Kloramfenikol
 Obati luka atau bercak di mulut 3 kali sehari selama 7 hari.
0,25%
Cara menyiapkan Gentian Violet 0,25% : pada kedua mata.
1 bagian Gentian Violet 1% ditambah 3 bagian aquades  Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian
(misal : 10 ml Gentian Violet 1% ditambah 30 ml dalam kelopak mata bawah.
aquades)  Cuci tangan kembali.
 Obati sampai kemerahan hilang.
MENASIHATI IBU KAPAN KEMBALI SEGERA
MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK
 Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang Nasihati ibu agar kembali segera, jika bayi
benar. menunjukkan salah satu gejala berikut ini :
- Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja.
- Kepala dan tubuh bayi lurus.  Gerakan bayi berkurang atau tidak normal.
- Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan  Napas cepat.
dengan puting susu.  Sesak napas.
- Dekatkan badan bayi ke badan ibu.
 Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning).
 Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya :  Malas / tidak bisa menyusu atau minum.
- Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi.
- Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.  Badan teraba dingin atau panas.
- Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa  Kulit bertambah kuning.
sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.  Bertambah parah.
 Cara melekatkan yang benar ditandai dengan :
- Dagu menempel pada payudara ibu.
- Mulut bayi terbuka lebar.
- Bibir bawah bayi membuka keluar.
- Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah.
MENASIHATI IBU KAPAN KUNJUNGAN ULANG
 Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam, teratur
yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar Bayi dengan : Kunjungan Ulang
suara bayi menelan.
 Infeksi bakteri lokal
 Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi  Diare dehidrasi ringan/ sedang.
sudah mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi.
 Diare tanpa dehidrasi
 Ikterus. 2 hari
 Masalah pemberian ASI
 Luka atau bercak putih di mulut
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI (thrush).
 Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin.
 Berat badan rendah menurut umur 14 hari
 Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi.
 Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.
 Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke
payudara lainnya.
 Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disusui.
MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA

39
40

MASALAH PEMECAHAN
 Jelaskan bahwa ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI.
 Periksa popok bayi, mungkin basah.
Bayi banyak menangis atau rewel
 Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.
 Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada yang lainnya.

 Merupakan proses alamiah, karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering.
Bayi tidak tidur sepanjang malam  Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari.
 Jangan berikan makanan lain.

 Mungkin bayi bingung puting, karena sudah diberikan susu botol.


 Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi betul-betul lapar).
Bayi menolak untuk menyusu  Berikan perhatian dan kasih sayang
 Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis
 Lihat tatalaksana dalam algoritma , kalau perlu di RUJUK.

 Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat.
 Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.
Bayi bingung puting  Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, cangkir, jangan menggunakan botol dan dot.
 Jangan berikan kempeng.

 Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu menyusuinya pendek-pendek.


Bayi prematur dan bayi kecil  Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa. Berikan ASI dengan sendok atau cangkir.
(BBLR).
 Untuk merangsang mengisap, sentuh langit-langit bayi dengan jari ibu yang bersih.

 Mulai menyusui segera setelah bayi lahir.


Bayi kuning (ikterus)  Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi.

Bayi sakit  Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu RUJUK.

 Posisi bayi duduk.


 Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat membantu bayi mendapatkan ASI cukup.
Bayi sumbing  Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi
 Jika sumbing pada bibir dan langit-langit. ASI dikeluarkan dengan cara manual ataupun pompa, kemudian diberikan dengan
sendok/ pipet atau botol dengan dot panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar
mengisap dan menelan ASI, menyesuaikan dengan irama pernapasannya.

 Posisi yang mudah adalah posisi memegang bola (football position)


Bayi kembar  Paling baik kedua bayi disusui secara bersamaan.
 Susui lebih sering selama waktu yang diinginkan masing-masing bayi, umumnya > 20 menit.
MASALAH PEMBERIAN ASI PADA IBU
MASALAH PEMECAHAN

 Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
Ibu kawatir bahwa ASI nya tidak
cukup untuk bayi  Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara terasa kosong.
Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom ASI kurang)
 Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.

Ibu mengatakan bahwa air susunya  Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI
tidak keluar.  Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.

 Ibu dapat terus memberikan ASI, pada keadaan luka tidak begitu sakit.
 Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Ibu mengeluhkan puting susunya  Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
terasa sakit (Puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri.
 Berikan Parasetamol 1 tablet tiap 4-6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara.
 Jika ada luka/ bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan.

 Usahakan menyusui sampai payudara kosong


 Kompres payudara dengan air hangat selama 5 menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
Ibu mengeluh payudaranya terlalu  Bantu ibu untuk memerah ASI sebelum menyusui kembali.
penuh dan terasa sakit (Payudara
 Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2-3 jam) setelah payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila bayi tidak dapat menyusu,
bengkak). keluarkan ASI dan minumkan kepada bayi. Kompres payudara dengan kain dingin setelah menyusui. Keringkan payudara.
 Jika masih sakit perlu dicek apakah terjadi mastitis.

 Berikan antibiotik
 Berikan obat penghilang rasa nyeri
Mastitis dan abses payudara  Kompres hangat.
 Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
 Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan.

 Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat.
Ibu sakit dan tidak mau menyusui  Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi.
bayinya  Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/ bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi.

 Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
 Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja.
Ibu bekerja  ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah.
 Pastikan pengasuh memberikan ASI perah / susu formula memakai cangkir atau sendok

41
42

ALTERNATIF PEMBERIAN MINUM

PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR

 Ajari ibu cara memberi minum bayi dengan cangkir.


 Ukur jumlah susu dalam cangkir.
 Posisikan bayi pada posisi setengah tegak di pangkuan ibu.
 Posisikan cangkir di bibir bayi.
- Letakkan cangkir pada bibir bawah secara perlahan.
- Sentuhkan tepi cangkir sedemikian rupa sehingga susu menyentuh bibir bayi.
- Jangan tuangkan susu ke mulut bayi.
 Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian akan mulai minum.
JUMLAH SUSU YANG DIBERIKAN
 Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah.
DENGAN CANGKIR.
 Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya.
 Bayi menelan susu.  Mulai dengan 80 ml/ kg BB/ hari.
 Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak Selanjutnya tingkatkan volume 10-20 ml / kg
tertarik lagi terhadap susu. BB setiap hari.
 Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar.  Hitung masukan cairan dalam 24 jam,
- Berikan minum dalam waktu lebih lama. bagi menjadi 8 kali pemberian.
- Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam,  Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam.
tidak hanya sekali minum.
 Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari
pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan salah satu alternatif :
- Berikan ASI donor.
- Berikan susu formula.
 Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup, apabila bayi menelan
sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya
meningkat.
PELAYANAN TINDAK LANJUT

INFEKSI BAKTERI LOKAL


IKTERUS
Sesudah 2 hari :
Sesudah 2 hari :
Periksa : lakukan penilaian lengkap.
 Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak? Tanyakan :
 Periksa pusar, apakah merah/ keluar nanah? Apakah merah meluas?  Apakah kencing ≥ 6 kali sehari semalam?
 Periksa pustul pada kulit.  Apakah sering buang air besar?
Periksa : lakukan penilaian lengkap.
Tindakan :
 Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. Tindakan :
 Jika membaik,  Jika didapat klasifikasi IKTERUS BERAT, lakukan tindakan/
- Untuk pustul kulit dan pusar bernanah teruskan pemberian pengobatan sesuai bagan.
antibiotik oral sampai 5 hari.
 Jika tetap klasifikasi IKTERUS, disertai :
- Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata sampai nanah
- Kencing ≥ 6 kali sehari semalam, ajari ibu cara merawat
hilang.
bayi yang tidak perlu rujukan dan kunjungan ulang 2 hari.
- Untuk pusar merah/bernanah, lanjutkan Gentian Violet 0,5% sampai
- Kencing < 6 kali sehari semalam, lakukan penilaian
infeksi membaik.
ulang pemberian ASI, tindakan/ pengobatan sesuai
bagan.
DIARE DEHIDRASI RINGAN/  Jika kuning berkurang/ menghilang, Puji
SEDANG DIARE TANPA ibu, Kunjungan ulang saat umur bayi 14

DEHIDRASI.
Sesudah 2 hari : BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR
Periksa : lakukan penilaian lengkap.
 Apakah Berat Badan turun ≥ 10% dari kunjungan sebelumnya? Sesudah 14 hari :

Tindakan : Periksa : lakukan penilaian lengkap.


 Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT atau berat badan  Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
turun
 Lakukan penilaian cara menyusui.
≥ 10%, lakukan tindakan/ pengobatan sesuai bagan.
 Jika tetap klasifikasi DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG, Tindakan :
lakukan Rencana Terapi B.
 Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan.
 Jika didapatkan klasifikasi DIARE TANPA DEHIDRASI, lakukan
Rencana Terapi A.
43
44

LUKA ATAU BERCAK PUTIH (THRUSH) DI MULUT


MASALAH PEMBERIAN ASI
Untuk semua Sesudah
klasifikasi
2 hari ; :
Sesudah 2 hari :
Apabila
Tanya : masalah pemberian ASI pada
yang ditemukan saatkunjungan ulang yang kedua masih
Periksa : lakukan penilaian lengkap.
 Penilaian tentang cara menyusui.
kunjungan pertama
tetap, harus di RUJUK SEGERA
 Bagaimana keadaan Thrush saat ini ?.
Periksa : lakukan penilaian lengkap. Tindakan :
Tindakan :  Jika thrush bertambah parah atau bayi mempunyai masalah
 Jika bayi sudah dapat menyusu dengan baik, puji ibu dan dalam menyusu, RUJUK SEGERA.
beri motivasi untuk meneruskan pemberian ASI dengan  Jika thrush membaik dan bayi menyusu dengan baik, puji ibu
baik. dan lanjutkan pemberian Gentian Violet 0,25% atau Nistatin
 Jika masih terdapat masalah pemberian ASI, RUJUK SEGERA. suspensi sampai seluruhnya 7 hari.
 Jika thrush menetap dan/atau bayi tidak mau menyusu
Perhatian : dengan baik, kunjungan ulang 2 hari.
Jika saudara tidak yakin akan ada perubahan dalam cara  Apabila dalam kunjungan ulang kedua keluhan menetap,
pemberian ASI atau berat badan bayi menurun, RUJUK SEGERA. RUJUK SEGERA.
TATA LAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Tanggal kunjungan : ………………………..


Nama anak : …………………………… L/P Umur : ……… Berat badan : ……… kg. PB/TB ……...Cm Suhu badan..............°C
TANYAKAN : Anak ibu sakit apa? ……………………………………………. Kunjungan pertama? ….. Kunjungan ulang? ……..
PENILAIAN (lingkarilah semua gejala yang ditemukan). KLASIFIKASI TINDAKAN/

MEMERIKSA TANDA-TANDA Ada tanda bahaya umum? Ingatlah untuk


BAHAYA UMUM Ya …... Tidak …….
 Letargis atau tidak sadar merujuk setiap
 Tak bisa minum atau menyusu Ingatlah adanya tanda anak yang
bahaya umum dalam mempunyai
 Memuntahkan semuanya menentukan klasifikasi tanda bahaya
 Kejang umum

APAKAH ANAK BATUK ATAU Ya Tidak


SUKAR BERNAPAS?  Hitung napas dalam 1 menit.
kali/menit. Napas cepat?
 Sudah berapa lama? hari  Lihat tarikan dinding dada
 Dengar adanya stridor
APAKAH ANAK DIARE? Ya Tidak
  Lihat keadaan umum anak.
Sudah berapa lama? hari Apakah:
 - Letargis atau tidak sadar?
Adakah darah dalam tinja - Gelisah atau rewel?
(beraknya berdarah)?  Lihat apakah mata cekung
 Beri anak minum, apakah:
- Tak bisa minum /malas minum?
- Haus, minum dengan lahap?
 Cubit kulit perut. Apakah kembali:
- Sangat lambat ( > 2 detik)?
- Lambat?

APAKAH ANAK DEMAM? Ya Tidak Lakukan pemeriksaan


(anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu >37,5oC) RDT
Hasil : RDT (+) / (-)
Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Resiko Lakukan pemeriksaan
Jika Risiko Rendah Malaria atau Tanpa Resiko Malaria, tanyakan :

4
SDM (mikroskopis)
Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir?
Jika Ya, Tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi terakhir
Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk daerah tanpa resiko)
Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir. ATAU
Periksa mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir
 hariberapa lama anak demam?  Lihat
Sudah Lihat dan raba adanya kaku kuduk
adakah pilek
 Jik ih dari 7 hari, apakah demam
a leb  Lihat tanda-tanda CAMPAK:
terjadi setiap hari?
 Apakah anak pernah mendapat obat - Ruam kemerahan di kulit yang
anti malaria dalam 2 minggu tera- menyeluruh DAN
khir?
 Apakah anak menderita campak - Terdapat salah satu dari: batuk
dalam 3 bulan terakhir? pilek atau mata merah

 Jika anak sakit campak saat ini  Lihat adanya luka di mulut.
atau dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
 Lihat adakah nanah pada mata ?
 Lihat adakah kekeruhan pada kor-
nea ?

Klasifikasikan Demam Berdarah jika demam 2 hari sampai 7 hari

 Apakah demam mendadak tinggi  Perhatikan tanda-tanda syok:


dan terus menerus? Ujung ekstremitas teraba dingin
 Apakah ada perdarahan dari hidung DAN nadi sangat lemah atau
atau gusi yang berat? teraba.
tidak  Lihat adanya perdarahaan dari
 Apakah anak muntah?
Jika ya: hidung atau gusi yang berat.
- Apakah sering? Lihat adanya bintik perdarahan di kulit
- Apakah berdarah/seperti kopi?  (petekie)
 Apakah beraknya berwarna hitam?  Jika sedikit dan tak ada tanda lain
 Apakah ada nyeri ulu hati atau anak dari DBD, lakukan Uji Torniket jika
mungkin.
gelisah?
PENILAIAN (lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN

APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ? Ya Tidak

 Apakah ada nyeri telinga ? ● Lihat adanya nanah/ cairan keluar


 Adakah nanah / cairan keluar dari telinga.
dari telinga ? ● Raba adanya pembengkakan yang
Jika ya, sudah berapa lama ? hari nyeri di belakang telinga.

MEMERIKSA STATUS GIZI


 Lihat apakah anak tampak sangat kurus.
 Lihat adanya pembengkakan di kedua punggung kaki.
 Tentukan status gizi berdasarkan berat badan menurut panjang atau tinggi
badan :
- BB/PB (TB) < -3 SD
- BB/PB (TB) ≥ -3 SD − < - 2 SD
- BB/PB (TB) - 2 SD − + 2 SD

MEMERIKSA ANEMIA
 Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan :
- Sangat pucat.
- Agak pucat.

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI


(lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini)
Imunisasi yang
diberikan hari ini :
BCG Hep B0 HB-1 HB-2 HB-3

DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak

Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4


MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Dibutuhkan Vitamin A :
Apakah diberikan
4

Vitamin A hari ini ?


Ya Tidak
Ya Tidak

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN

LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN ANAK jika anak KURUS atau


UMUR < 2 TAHUN dan tidak akan dirujuk segera:

 Apakah ibu menyusui anak ini ? Ya Tidak


Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? kali
Apakah juga meyusui di malam hari ? Ya Tidak

 Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? Ya Tidak


Jika ya, makanan atau minuman apa ?

Berapa kali sehari ? kali. Alat apa yang digunakan untuk memberi makan /
minum anak ?

 Jika anak KURUS : Berapa banyak makanan/ minuman yang diberikan pada anak ?

Apakah anak mendapat makanan tersendiri ? Ya Tidak


Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya ?

 Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?
Ya Tidak Jika ya, bagaimana ?

Nasihati ibu kapan harus kembali segera.

Kembali kunjungan ulang : hari


FORMULIR BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN

Tanggal Kunjungan : ……………………………

Nama Bayi : ……………………… L/P Nama Orang Tua : ………………………. Alamat : ……………………….
…………………………..

Umur : …………… Berat badan : ……….. Gram Suhu badan :......................°C

TANYAKAN : Bayi ibu sakit apa ? ………………………………… Kunjungan pertama? ….. Kunjungan ulang? …..

PENILAIAN (lingkarilah semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN/


PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT


ATAU INFEKSI BAKTERI.
 Bayi tidak mau minum atau memuntahkan semuanya.
 Ada riwayat kejang.
 Bayi bergerak hanya jika dirangsang.
 Hitung napas dalam 1 menit kali/menit.
- Ulangi jika ≥ 60 kali/menit, hitung napas kedua Kali/menit.
Napas cepat.
- Napas lambat (≤ 30 kali/menit).
 Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat.
 Bayi merintih.
 Suhu tubuh > 37.5°C
 Suhu tubuh < 36°C

4
 Mata bernanah : apakah sedikit atau banyak ?
 Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut.
 Pusar kemerahan atau bernanah.
 Ada pustul di kulit.

APAKAH BAYI DIARE? Ya Tidak


 Sudah diare selama Hari.
 Keadaan umum bayi :
- Letargis atau tidak sadar.
- Gelisah / rewel.
 Mata cekung.
 Cubitan kulit perut kembalinya :
- Sangat lambat (> 2 detik).
- Lambat.
 Ada darah dalam tinja tanpa disertai gangguan saluran cerna.

MEMERIKSA IKTERUS.
 Bayi kuning, timbul pada hari pertama setelah lahir (< 24 jam).
 Kuning ditemukan pada umur ≥ 14 jam sampai ≤ 14 hari
 Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari
 Kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki
 Tinja berwarna pucat.
PENILAIAN (lingkarilah semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN/
PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU


MASALAH PEMBERIAN ASI.
 Apakah inisiasi menyusu dini dilakukan? Ya ……….. Tidak …………..
 Berat badan menurut umur :
- BB/U < - 3 SD. ………..
- BB/U antara - 2 SD dan - 3 SD ……….
- Tidak ada masalah berat badan rendah atau > - 2 SD ……….
 Ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI? Ya ………...Tidak ……...
 Apakah bayi diberi ASI ? Ya …………Tidak …..….
Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? Kali.
 Apakah bayi diberi minuman selain ASI ? Ya ……….. Tidak……..
- Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? kali.
- Alat apa yang digunakan ?
 Ada luka atau bercak putih (thrush) di mulut.
 Ada celah bibir / langit-langit.

JIKA BAYI : ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8 kali dalam 24 jam, diberi makanan/
minuman lain selain ASI, atau berat badan rendah menurut umur DAN tidak ada indikasi di
rujuk ke Rumah Sakit.

LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI :


 Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir?
- Jika TIDAK, minta ibu menyusui bayinya.
- Jika YA, minta ibu untuk memberitahu jika bayi sudah mau menyusu lagi.

Amati pemberian ASI dengan seksama.


Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menyusu.

 Lihat apakah bayi menyusu dengan baik.


 Lihat apakah posisi bayi benar
4

Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik - kepala dan tubuh bayi lurus -
badan bayi menghadap ke dada ibu - badan bayi dekat ke ibu
Posisi Salah - posisi benar

 Lihat apakah perlekatan benar :


Dagu bayi menempel payudara - mulut bayi terbuka lebar - bibir bawah mem
buka keluar - areola bagian tampak lebih banyak
Tidak melekat sama sekali - tidak melekat dengan baik - melekat dengan baik

 Lihat dan dengar apakah bayi mengisap dalam dan efektif :


Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat-hanya terdengar suara menelan.
Tidak mengisap sama sekali - tidak mengisap dengan efektif - mengisap
dengan efektif

MEMERIKSA STATUS VITAMIN K1


Vit K1 diberikan
(beri tanda rumput jika sudah diberikan segera setelah lahir)
segera setelah
lahir
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini). Imunisasi yang
Diberikan hari
Hepatitis B – 0 ini :
BCG Polio 1

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN LAIN

Nasihati ibu kapan kembali segera


Kembali kunjungan ulang: hari

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU


Berat Badan menurut Panjang Badan
Berat Badan anak LAKI-LAKI usia 0-2 tahun

Panjang Badan (Cm)

49
50

Berat Badan menurut Panjang Badan


Berat Badan
anak PEREMPUAN usia 0-2 tahun

Panjang Badan (Cm)


Berat Badan menurut Tinggi Badan

.
anak LAKI-LAK I usia 2-5 tahun
Berat Badan

Tinggi Badan (Cm)

51
52

Berat Badan menurut Tinggi


Badan anak PEREMPUAN usia
2-5 tahun
Berat Badan

Tinggi Badan (Cm)


Berat Badan menurut Umur
BAYI MUDA LAKI-LAKI
10

9 3

8 2

1
7
Berat Badan (

0
6
-1

5 -2

-3
4

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Umur ( minggu )

53
54

Berat Badan menurut


Umur BAYI MUDA
10 PEREMPUAN

3
8

2
7
Berat Badan (

6
0

5
-1

-2
-3
4

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Umur ( minggu )
55

DAERAH RISIKO TINGGI MALARIA DI INDONESIA


1. N A D 3. Sumatera Barat 7. Riau 11. Banten
1. Kampar 1. Lebak
1. Aceh Besar 1. Pesisr Selatan 2. Pelalawan 2. Pandeglang
2. Aceh Tengah 2. Sawah Lunto / Sijunjung
3. Indragiri Hulu
3. Aceh Utara 3. Solok Selatan
4. Kuantan Singingi 12. Jawa Barat
4. Biereun
5. Bener Meriah 4. Sumatera Selatan 5. Bengkalis
1. Sukabumi
6. Pidie 6. Dumai
2. Garut
7. Sabang 1. OKU 7. Rokan Hilir
3. Tasikmalaya
8. Aceh Timur 2. Muara Enim 8. Siak 4. Ciamis
9. Aceh Tamiang 3. Lahat
10. Banda Aceh 4. Musi Rawas 8. Kepulauan Riau
11. Aceh Jaya 5. Prabumulih 13. Jawa Tengah
12. Aceh Selatan 6. Lubuk Linggau 1. Karimun 1. Jepara
13. Aceh Barat Daya 7. Banyuasin 2. Kepulauan Riau 2. Banyumas
14. Nagan Raya 8. OKU Selatan 3. Batam 3. Banjarnegara
15. Aceh Barat 4. Natuna 4. Purbalingga
16. Aceh Singkil 5. Bangka Belitung 5. Tanjung Pinang 5. Wonosobo
17. Siemeulu 6. Lingga 6. Purworejo
1. Bangka
7. Kebumen
2. Sumatera Utara 2. Bangka Barat 9. Jambi
3. Bangka Tengah
1. Tanjung Balai 1. Batanghari 14. DI Yogyakarta
4. Bangka Selatan
2. Sibolga
5. Pangkal Pinang 2. Muaro Jambi
3. Langkat 1. Kulon Progo
6. Belitung 3. Merangin
4. Asahan 2. Sleman
7. Belitung Timur
5. Tapanuli Selatan 10. Lampung
6. Mandailing Natal 15. Jawa Timur
7. Nias
6. Bengkulu 1. Bandar Lampung
2. Lampung Selatan 1. Kab Madiun
8. Nias Selatan
1. Bengkulu Utara 3. Lampung Barat 2. Pacitan
9. Serdang Bedagai
2. Bengkulu Selatan 4. Tanggamus 3. Trenggalek
3. Muko-muko
4. Seluma
5. Lebong
DAERAH RISIKO TINGGI MALARIA DI INDONESIA

16. Kalimantan Barat 20. Sulawesi Utara 27. Nusa Tenggara Timur 30. Papua
1. Minahasa 1. Kota Kupang
1. Pontianak 2. Kab Kupang 1. Biak Numfor
2. Landak 2. Bitung 3. Rote Ndao 2. Supiori
3. Bengkayang 3. Sangie 4. Timor Tengah Selatan 3. Yapen
4. Bolmong 5. Timor Tengah Utara
4. Sanggau 6. Belu 4. Kab Jayapura
5. Kapuas Hulu 5. Talaut 7. Alor 5. Kota Jayapura
6. Ketapang 8. Flores Timur 6. Paniai
21. Gorontalo 9. Sikka
7. Melawi 10. Ende 7. Asmat
1. Kab Gorontalo 11. Ngada
17. Kalimantan Selatan 8. Boven Digul
12. Manggarai 9. Nabire
1. Banjar Baru 22. Sulawesi Tengah 13. Manggarai Barat
2. Banjar 1. Donggala 14. Sumba Timur 10. Jayawijaya
3. Hulu Sungai Selatan 2. Parigi Mautong 15. Sumba Barat 11. Keerom
3. Banggai 16. Lembata 12. Mimika
4. Tabalong 4. Banggai Kep
5. Tanah laut 28. Maluku 13. Mappi
6. Barito Kuala 23. Sulawesi Selatan 1. Pulau Buru 14. Pegunungan Bintang
7. Kota Baru 1. Selayar 2. Maluku Tengah 15. Sarmi
8. Tanah Bumbu 3. Ambon 16. Tolikara
18. Kalimantan Timur 24. Sulawesi Barat 4. Maluku Tenggara 17. Waropen
1. Mamuju Utara 5. Maluku Tenggara Barat 18. Yahukimo
1. Kutai Barat
2. Pasir 2. Majene 6. Seram Bagian Barat
3. Nunukan 7. Seram Bagian Timur 31. Irian Jaya Barat
25. Sulawesi Tenggara 8. Aru
4. Bulungan 1. Fak-Fak
1. Kolaka
5. Panajam Paser Utara 29. Maluku Utara 2. Kaimana
19. Kalimantan Tengah 26. Nusa Tenggara Barat 1. Ternate 3. Manokwari
1. Kotawaringin Barat 1. Lombok Barat 2. Halmahera Utara 4. Kota Sorong
2. Kotawaringin Timur 2. Lombok Tengah 3. Halmahera Barat 5. Raja Ampat
3. Lombok Timur 4. Halmahera Selatan 6. Kab Sorong
3. Palangkaraya 4. Sumbawa
4. Barito Selatan 5. Sumbawa Barat 5. Kepulauan Sula 7. Sorong Selatan
5. Sukamara 6. Dompu 6. Halmahera Tengah 8. Teluk Bintuni
6. Murung Raya
7. Kab Bima 7. halmahera Timur 9. Teluk Wondama
8. Kota Bima 8. Tidore

56
57

DAERAH RISIKO RENDAH MALARIA DI INDONESIA


1. N A D 6. Riau 10. Jawa Barat
1. Pekan baru 1. Kota Cimahi
1. Gayo Lues 2. Rokan hulu 2. Kota Bandung
2. Lhokseumawe 3. Indragiri Hilir 3. Kab Bandung
3. Aceh Tenggara 4. Kab Sumedang
5. Kab Cirebon
4. Kota Langsa. 7. Jambi 6. Kota Cirebon
1. Kota Jambi 7. Kab Kuningan
2. Sumatera Utara 2. Tanjab Barat 8. Kab Majalengka
1. Kota Padang Sidempuan 3. Tanjab Timur 9. Kab Indramayu
2. Kota Deli Serdang 4. Bungo 10. Kota Tasikmalaya
3. Labuhan Batu 5. Tebo 11. Kota Banjar
4. Simalungun 6. Sarolangun
5. Tapanuli Utara 11. Jawa Tengah
6. Tapanuli Tengah 1. Kab Semarang
7. K a r o 8. Lampung 2. Kab Kendal
8. Humbang Hasundutan 1. Lampung Tengah 3. Kab Pati
9. Pakpak Barat 2. Lampung Utara 4. Kab Rembang
5. Kota Tegal
3. Tulang Bawang 6. Kab Tegal
3. Sumatera Barat 4. Way Kanan 7. Kab Pekalongan
1. Kab Solok 5. Lampung Timur 8. Kab Pemalang
2. Kota Sawah Lunto 9. Kab Cilacap
3. 50 Kota 10. Kab Magelang
4. Kep Mentawai 9. Banten 11. Kab Temanggung
5. Darmasraya 1. Serang 12. Kab Karanganyar
6. Pasaman Barat 13. Kab Sragen
7. Kab Pasaman 10. Jawa Barat 14. Kab Wonogiri
4. Sumatera Selatan 1. Kota Bekasi 12. DI Yogyakarta
1. OKI 2. Kab Bekasi 1. Kota Yogyakarta
2. Muba 3. Karawang
3. Pagar Alam 4. Purwakarta 13. Jawa Timur
4. Palembang
5. OKU Timur 5. Subang 1. Kab Banyuwangi
6. Ogan Ilir. 6. Kota Bogor 2. Kab Blitar
7. Kab Bogor 3. Kab Bojonegoro
5. Bengkulu
8. Kota Depok 4. Kab Jombang
1. Kota Bengkulu 5. Kab Lumajang
9. Kab Sukabumi
2. Rejang Lebong 10. Kab Cianjur
3. Kepahyang
DAERAH RISIKO RENDAH MALARIA DI INDONESIA

6. Kab Malang 18. Sulawesi Utara


7. Kab Ngawi 1. Kota Menado 16. Luwu Utara
8. Kab Ponorogo 2. Minahasa Selatan 17. Luwu Timur
9. Kab Sumenep 3. Minahasa Utara
10. Kota Surabaya 4. Kota Tomohon 22. Sulawesi Barat.
11. Kab Tulung Agung
1. Mamuju
19. Gorontalo 2. Mamasa
14. Kalimantan Barat. 1. Kota Gorontalo
1. Kab Sambas 3. Polewali Mandar
2. Kab Sintang 2. Boalemo
3. Kab Sekadau 3. Pahuwato 23. Sulawesi Tenggara.
4. Kota Singkawang 4. Bone Bolango 1. Kota Kendari
2. Kab Konawe
15. Kalimantan Selatan 3. Kab.Konawe Utara
20. Sulawesi Tengah 4. Kab.Konawe Selatan
1. Banjarmasin 1. Kota Palu
2. Poso 5. Kolaka Utara
2. Kab Tapin 6. B u t o n
3. Hulu Sungai Timur 3. Morowali 7. Bau-bau
4. Tojo Una-Una 8. Wakatobi
4. Hulu Sungai Utara 5. Tolitoli
5. Kab Balangan 6. Buol 9. Bombana

21. Sulawesi Selatan 24. B a l i


16. Kalimantan Timur. 1. Buleleng
1. Kutai Kertanegara 1. Kab Bulukumba 2. Jembrana
2. Kutai Timur 2. Bantaeng 3. Tabanan
3. Kab Berau 3. Janeponto 4. Badung
4. Kota Bontang 4. Takalar 5. Denpasar
5. Kab Malinau 5. G o w a 6. Klungkung
6. Kota Tarakan 6. Sinjai
7. B o n e 7. Karangasem
8. M a r o s
17. Kalimantan Tengah 9. Pangkep 25. N T B
1. Kapuas 10. Barru 1. Mataram
2. Barito Utara 11. Soppeng
3. Barito Timur 12. W a j o
4. Lamandau 13. Sindrap 26. Papua
5. Seruyan 14. Pinrang 1. Merauke
6. Katingan 15. Enrekang 2. Puncak Jaya
7. Gunung Mas 16. Tanah Toraja
8. Pulang Pisau 17. Lumu

58
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS),
Revisi Tahun 2008

KONTRIBUTOR UTAMA
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA (IDAI)
Dr. M. Juffrie, SpA (K), PhD, Prof. Dr. Sri Suparyati Soenarto, Ph.D, SpA (K), Dr. Sri Nasar, SpA (K), Dr. Tunjung Wibowo, SpA,
Prof. dr. Asril Aminullah, SpA (K), Prof. Dr. Rulina Suradi, SpA (K), Prof. Dr. Sylviati Damanik, SpA (K), Prof. Dr. Guslihan, SpA (K),
Dr. M. Sholeh Kosim, SpA (K), Dr. Setyo Wandito, SpA (K), Dr. Aris Primadi, SpA (K), r. Nani Dharmasetiawani W, SpA,
Dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA (K), Dr. Ari Yunanto, SpA (K), Dr. Ekawati Lutfia Haksari, SpA (K), Dr. Gatot Irawan Sarosa, SpA (K),
Dr. Ismail Sangaji, SpA, Dr. Nastiti Kaswandani, SpA (K), Dr. Ida Safitri Laksono, SpA (K) Dr. Emelia Suroto, SpA (K),
Prof. Dr. T. H. Rampengan, SpA (K), Dr. H. Ali Usman, SpA (K), Dr.Titis P, SpA (K), Dr. Ronny Naning, SpA (K), Dr.J.C.Susanto, SpA(K),
Dr. Dwi Wastomo, SpA (K), Dr. Rita Evalina, SpA (K), Dr. Djatmika Setiabudi, SpA (K), Dr. Dwi Prasetyo, SpA (K), Dr. Wahyu Damayanti, SpA (K),
Dr. Achirul Bakri, SpA (K),

POGI/JNPK
Dr. Soerjo Hadijono, SpOG(K), Dr. George Adriaansz, SpOG (K)
PB IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI)
Dr. Jemfi Naswil
PENGURUS PUSAT PERHATI-KL
Dr. Retno S.Wardani, Sp THT-KL, Dr. Arie Cahyo, Sp THT-KL
PP IBI dan PPNI
Masyitha, Astuti Yuni Nursasi, Oom Suryamah
PERSAGI, PDGMI dan MI
Sri Iwa Ningsih, Iskari Ngadianti
DR. Dr. Saptawati Bardosono
DR. Dr. Elvina Karyadi

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


Dr. Rachmi Untoro, MPH (Direktorat Anak) Dr. Ina Hernawati, MPH (Direktorat Gizi), Dr. Fatni Sulani, DTM&H, Msi (Direktorat Anak),
Dr. Wayan Widaya (Subdit Diare), DR. Dr. Annie Kurniawan, MSc (Subdit Gizi Klinik), Dr. Kirana Pritasari, MQH (Subdit Bayi),
5

Dr. Erna Mulati MSc-CMFM (Subdit Balita), Dr. Nunung B. Priyatni, M.Epid (Subdit Diare), Dr. Fonny J Silfanus (Subdit ISPA), Dr. Grace Ginting
(Subdit HIV), Ir. Kresnawan, MSc (Subdit Gizi Makro), Dra. Ratna Nirwani (Subdit Kom. Obat Publik), Ir. Minarto, MPS (Subdit Gizi Mikro),
Dr. Dyah Armi Riana, MARS (Subdit ISPA), Dr. Ni Made Diah Permata (Subdit Bayi), Dr. Minerva Theodora (Subdit Malaria),
Dr. Nyoman Supartha, M.Epid (Subdit Imunisasi), Dr. Nida Rocmawati (Subdit Balita), Drg. C. Yekti, M.Epid (Subdit ISPA),
Dr. Julina (Subdit Gizi Klinik), Dr. Lovely Daisy (Subdit Bayi)Dr. Juzi Deliana (Subdit Arbovirosis), Dr. Awi Muliadi, MKM (Subdit Balita),
Ir. Itje. A. Ranida, M.Kes (Subdit Kom. Makanan), Dr. Minerva Theodora (Subdit Malaria), Wiwi Karnasih, SKp, M.App,Sc (Fasilitator MTBS),
Olivia ES, SKM, M.Kes (Subdit ISPA), Dr. KM. Taufik, MMR (Subdit Balita), Drg. Cicilia W (Subdit Arbovirosis), Dr. Yullita Evarini (Subdit Diare),
Rita Kumalawati, MCN (Subdit Gizi Mikro), Dr. Karnelia Herlena (Subdit Diare), Salma Tuasikal, SKM (Subdit Balita), Marliza E (Direktorat Gizi),
Angger Rina (Pusdiklat SDM), Semkarita (Immunisasi), Risyanto, SKM, MM (Direktorat Anak ), Ir. Galopong Sianturi, SKM, MPH (Dir. Anak),
Erie Gusnellyanti (DOEN), Dr. H. Mujaddid, MMR (Subdit Bayi), Zainal Arifin Tamanya (Direktorat Gizi), Dr. Gita Swisari (Subdit IKO & UKBM)

KONTRIBUTOR DAERAH
Dr. Prasodjo, SpA (Jatim), Dr. Endang Damayanti (Dinkes Provinsi Jatim), Dr. Dian Islami (Dinkes Jatim), Dr. Ridwanto Situmeang, SpA
(RSUD Lubuk Pakam-Sumut), Dr. Richard Lawalata (Dinkes KalSel), Dr. Lydia Putri (Dinkes Jatim), Dr. Endang Yudiantini, MM (Dinkes Jatim),
Dr. Lily Emsyah (Dinkes Sumut), Dr. H. Eddy Kusmayadi (Dinkes Garut), Dr. Endang ND (Dinkes Jabar), Dr. Sri Rahayu (Dinkes Jatim),
Dr. Sri Nayasari (Dinkes Jatim), Dr. Lisda Purbani (Dinkes Cianjur), Drg. Suharyati, MKM (Dinkes Cianjur), Dr. Septiani Susilowati, M.Kes (Dinkes
Kota Bogor), Dr. Irma Wijayanti (Dinkes Aceh Besar), Dr. Cut Rildawarsawah (Dinkes Kota Banda Aceh), Dr. Reny Kurniawati (Dinkes Sumedang),
Dr. Agnes (Bapelkes Ciloto), Dr. Hikmah Maulidah (Dinkes Pasuruan), Dr. Aini Mas Idha (Dinkes Lamongan), Dr. T. Fauziah. F (Dinkes Sumut),
Azis Bustari, S.Kep, NERS (Dinkes Aceh Barat), Siti Zaidar (Dinkes Nagan Raya), Bertha Aritonang (Dinkes Sumut), Dr. Rasyidah (Dinkes Sumut),
Dr. Nia Maisara (Dinkes NAD), Dr. M. Jabir (Dinkes Nagan Raya),

DONOR, AGENCY/LEMBAGA INTERNASIONAL (INGO)


Dr. Martin Weber, Dr. Hanny Roespandi (WHO), Dr. Budi Subianto, Dr. Tutik, Dr. Brian (UNICEF),
Laurel MacLaren, Randa Wilkinson, Reginald Gipson, MD,MPH, (HSP-USAID),
Keiko Osaki, Akemi Toda, Suryadi (JICA), Dr. Loesje M. Sompie (GTZ), Dr. Ed Chris M.Ali (IOM)
Dr. Maya Hoesin (Save the Children), Erlyn Sulistyaningsih (BASICS),
Damaryanti Suryaningsih, M.Kes, Dr. H. Sakkar, MMR (HSP-USAID)

EDITOR
Dr. Emelia Suroto Hamzah, SpA (K), Dr. Tunjung Wibowo, SpA, Dr. Erna Mulati, MSc, CMFM, Dr. Kirana Pritasari, MQH,
Dr. dr. Anie Kurniawan, MSc, Dr. Endang Trimulyantini, Dr. Ade Dejani, Dr. Nunung B. Priatni, M.Epid,
Dr. Hanny Roespandi, Dr. H. Sakkar, MMR

Anda mungkin juga menyukai